Pertumbuhan & Perkembangan Pergerakan Perempuan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
Advertisements

Pendidikan Nasional Indonesia (PNI) dari Hari ke Hari Pada bulan September 1932 saya sudah pindah pondokan, menyewa di Jalan Kopo. Waktu itu Pimpinan Umum.
BELVA IRENE FALAHUL BASHIRAH
A. Pengertian Pergerakan Nasional
TAMANSISWA Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta. Taman berarti tempat bermain.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia
Pendidik Nasionalis Yang Agamis
Hakikat Bangsa dan Negara
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU
BAB 5 PERKEMBANGAN ORGANISASI PERGERAKAN DI INDONESIA
Nama Indonesia sebagai identitas nasional
BAB 6 PEMBENTUKAN IDENTITAS NASIONAL
Ruu Ormas Kembalinya Rezim Represif Ala Orde Baru.
A. Syarat Materil : B. Syarat Formil Materil Umum/Absolut
Sejarah Pramuka Oleh: Mirwan
STANDAR KOMPETENSI Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh Barat sampai dengan pendudukan Jepang.
TALITHA LINTANG PERTIWI 31 / XI.IPS 2
PARTAI NASIONAL INDONESIA
Pendidikan Islam pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang
Pertemuan ke-5.  Budaya adalah ciptaan manusia, tapi budaya menguasai kehidupan manusia, karena itu kebudayaan disebut superorganik  Contoh: manusia.
PERANAN KARANG WERDA DALAM UPAYA PEMBINAAN LANSIA
NAMA:ALBAN FARELL RAVISHEEHAN KELAS:6B ABSEN:2
KEBANGKITAN NASIONAL Oleh: Ulya Fuhaidah.
Warga Negara Pewarganegaraan.
Pergerakan Wanita Dalam Pergerakan Nasional
Pergerakan Pemuda Kebangsaan
BAB VIII SEJARAH PENDIDIKAN DI INDONESIA
KERJA SAMA BIDANG POLITIK
menjalin hUBUNGAN INTERNASIONAL
“GAGASAN TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN”
Pentingnya Perwakilan Diplomatik
Peristiwa-Peristiwa Penting yang Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia Tahun 1896 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang.
Maria Walanda Maramis Maria Yosephine Catharina Maramis atau yang lebih dikenal sebagai Maria Walanda Maramis adalah anak bungsu dari tiga bersaudara dari.
Nyi Ageng Serang Alviana Saraswati Bagas Kuncoro Raden Fauzan H.W.
Konsep Dasar Pendidikan Makro
3. Kebijakan Pemerintah dalam bidang keagamaan
Ekonomi koperasi Tugas 1: “tentang koperasi”
BUDAYA POLITIK DI I N D O N E S I A
PENGERTIAN KOPERASI Koperasi adalah badan usaha atau organisasi ekonomi kerakyatan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang juga merupakan anggota dari.
BAB 3 MUNCULNYA NASIONALISME INDONESIA
STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI PROSES KEBANGKITAN NASIONAL.
PERKEMBANGAN PELAYANAN DAN PENDIDIKAN KEBIDANAN DI INDONESIA
Kembalinya Rezim Represif
Diskripsi Keberagaman Bangsa Indonesia
Maria Walanda Maramis XI IIS 2
EKONOMI KOPERASI Koperasi adalah organisasi bisnis yang mempunyai kepentingan yang sama bagi para anggotanya. Dalam melaksanakan usahanya, koperasi terletak.
KE – ORTOM - AN Oleh : M. Yusup.
Perbedaan Perjuangan Bangsa Indonesia
BAB 4 MENUMBUHKEMBANGKAN KESADARAN NASIONAL INDONESIA
SEJARAH PERKEMBANGAN, status, dan fungsi BAHASA INDONESIA
ARWINDA JAKA PRATAMA ( )
Organisasi Pergerakan
ORGANISASI PEMUDA PERGERAKAN NASIONAL
PERKEMBANGAN PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA
Relasi Gender dalam Masyarakat Indonesia
TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN INDONESIA
Presented By: Lailatul Hikmah
Pengertian Kode Etik Guru Indonesia
Menganalisis Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
OM SWASTYASTU KELOMPOK ips : 1 Ketua Kelompok : PUTU ARI HANDAYANI
PRESENTASI PPKN Anggota Kelompok : - Elizabeth M P (8B/9)
HAKEKAT USAHA KOPERASI
UU No.12 Tahun 2010 tentang GERAKAN PRAMUKA
PERINTIS-PERlNTlS SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA: KI HAJAR DEWANTARA ( 2 Mei april 1959) MUHAMMAD SYAFEI ( )
RELASI GENDER DALAM MASYARAKAT INDONESIA
Pembinaan Peran Serta Masyarakat
SANG EMANSIPASI WANITA. Raden Adjeng Kartini Raden Ayu Kartini (panggilan) Lahir pada tanggal 21 April 1879 Di Jepara, Jawa Tengah Agama islam Meninggal.
Agama Bahá’i.
MAPABA Rayon Sunan Gunung Jati IAIN Surakarta. ORDE LAMA ORDE BARU REFORMASI MILLENIAL/ MODERN SEJARAH PRA KEMERDEKAAN.
Transcript presentasi:

Pertumbuhan & Perkembangan Pergerakan Perempuan

PEMBAHASAN Munculnya Pergerakan Emansipasi Organisasi Perempuan di Indonesia KPI (I, II, III, IV, V)

Awal abad 20 Merupakan masa dimana kaum perempuan Indonesia mendapatkan pengaruh dari Pendidikan Barat Dewi S. Rahma El Y. Maria W. M R. A. Kartini

EMANSIPASI

Masalah,.. !!! Anggapan bahwa perempuan tidak perlu bersekolah Tugasnya di rumah menjadi istri & Ibu

Muncul Gerakan Perempuan di Indonesia (EMANSIPASI WANITA) Akibat Muncul Gerakan Perempuan di Indonesia (EMANSIPASI WANITA)

Putri Mahardika (Jakarta 1912) Ketua : R.A. Theresia Sabarudin . Memberi bantuan, bimbingan, & penjelasan kpd pribumi dalam menuntut pelajaran, serta memberikan beasiswa kepada gadis-gadis yg ingin maju & menerima anggota laki-laki

Organisasi lain Pawiyatan Wanito di Magelang (1915) Wanito Hadi di Jepara (1915) Purborini di Tegal (1917) Wanito Susilo di Palembang (1918) Putri Budi Sejati di Surabaya (1919) Wanito Mulyo di Yogyakarta (1920) Serikat Kaum Ibu Umatra di Bukit Tinggi (1920) Gorontalosche Mohammedansche Vrouwen Vereening di Gorontalo Sulawesi Utara (1920)

PIKAT Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya Pendiri : Maria Walanda Maramis Tempat : Minahasa, 8 Juli 1917 Ide : “bagaimana caranya gadis-gadis yang lulus sekolah desa dapat melanjutkan pelajarannya tanpa terhalang oleh status orang tuanya ” Kegiatan : berkebun, memelihara bayi, pekerjaan tangan, hal2 y berguna untuk rumah tangga, Bahasa Belanda

Sopo Tresno (Muhammadyiah) Oleh Nyai Ahmad Dahlan pada tahun 1914 Proker : Pengajian bagi kaum perempuan dan segala usia di Kampung Kauman. Berbagai aktivitas yg berguna bagi perempuan

Aisyiyah Kauman-Yogyakarta, 22 April 1917 Bidang Perekonomi rumah tangga : Aktif berdagang Sebagai pengusaha, & Pembuat batik

Bergabung & bergerak dalam agama, pendidikan, & sosial Aisyiyah Sopo Tresno Diresmikan Dibubarkan Bergabung & bergerak dalam agama, pendidikan, & sosial

Tempat kegiatan Yogyakarta Solo Semarang Malang Surabaya Bandung Minangkabau Aceh Bengkulu Banjarmasin makassar

1920-an Aktivitas gerakan kebangsaan semakin meningkat Represif = Pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Contohnya, sanksi skors diberikan kepada siswa yang sering melanggar peraturan Pemerintah kolonial bereaksi & bertindak semakin Represif

Akibat Organisasi tetap berjalan tetapi berhati-hati dalam membuat pernyataan : Jong java meisjeskring Taman siswa (1922) Putri Indonesia (1927) Aisyiyah & MU

Bersatu

Jong Islamieten Bond Danes Afdeeling JIBDA 1925 Memajukan kaum muda Indonesia berdasarkan ajaran Islam dan membangkitkan kesadaran kebangsaan “Dalam ISLAM perempuan mempunyai kedudukan yang tinggi & terhormat”

Jong Indonesia Putri Indonesia (Jakarta, Bandung, & Yogyakarta) memperkuat & mengembangkan semangat persatuan & kebangsaan Indonesia Pengurus : di Yogyakarta a. Ketua : Suyati (Ny. S. Kartowiyono) b. Penulis : Ismudiati (Ny. Abdurrahman Saleh) c. Bendahara : Sukaptinah (Ny. Sunaryo M.)

Wanita Katolik Yogyakarta, 26 Juni 1924 Betujuan : memberi kesadaran kpd para anggotanya agar menjadi warga gereja dan warga negara yang baik Cab. : Solo, Semarang, Magelang, Muntilan, & Surabaya

Wanito Utomo (BU) Yogyakarta, 24 April 1921 Ber.7.an : memajukan keterampilan perempuan sesuai dengan tuntutan zaman dan membina persaudaraan untuk tolong menolong. Proker : mencari dana dengan mengadakan bazar & hasilnya disumbangkan ke RS, PKO dari MU, beasiswa dari Studienfonds Darma Woro

Pengurus Pelindung : G.K.R. Dewi Ketua : R.A. Rio Gondoatmodjo Penulis : Roro Suwarti Anggota : R.A. Abdulkadir & R.A. Sukonto

Taman Siswa Ny. Hajar dewantara Anggota : Perempuan Taman Siswa Yogyakarta, 3 Juli 1922 Semboyan : “Suci Tata Ngesti Tunggal (Bersatu, Tertib, & Disiplin)” Bertujuan : memajukan Pendidikan

KPI-1

1 Pendopo Joyodipuro, Yogykarta, 22-25 Desember 1928 7 : Organisasi 3 : Orang Pemrakarsa 15 : Organisasi pengikut

1 7.an : Menjalin hubungan dari berbagai perkumpulan kaum perempuan yg sudah ada agar dapat membicarakan berbagai hal yang dihadapi Ketua kongres : Ny.R.A Sukonto

1 Keputusan : Membentuk Perikatan Perempuan Indonesia (PPI) di yogyakarta Proker : a. Surat Kabar b. Membentuk Studie fonds (badan derma) c. mengirim Mosi kpd Pemerintah Hindia Belanda

Pengurus PPI Ketua : Ny. R.A. Sukonto (WU) Wakil : Nn. R.A. Suyanti Penulis 1 : Nn. St. Sukaptinah Penulis 2 : Nn. Mugarumah Bendahara : Ny. R.A. Harjodiningrat Komisaris 1 : Nyi Hajar Dewantara Komisaris 2 : Nn. St. Munjiyah

KPI-2

2 Jakarta, 20-24 Juli 1935 Dasar : a. kenasionalan b. kesosialan c. kenetralan d. keperempuanan

2 bertujuan : a. PBH b. nasib kaum kerja perempuan c. Pembubaran PPII

KPI-3

3 Bandung, 23-27 Juli 1938 Ketua : Ny. Emma Pundreja bertujuan : a. BPPP b. P4A c. Hari Ibu Nasional – 22 Desember

KPI-4

4 25-28 Juli 1941 Ketua : Ny. Sunaryo Mangunpuspito bertujuan : melalui KPI Kaum Perempuan Indonesia menuntut agar diberikan hak memilih wakil-wakil rakyat bagi perempuan Indonesia

KPI-5

Dikarenakan pasukan Jepang telah menduduki Hindia Belanda 5 Surabaya, 1942 (BATAL) Dikarenakan pasukan Jepang telah menduduki Hindia Belanda