TERMOREGULASI TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
IX. PENGARUH CUACA/IKLIM TERHADAP TERNAK
Advertisements

Perilaku dan Transportasi Polutan di Lingkungan Laut
By : Lisna Annisa Fitriana, S.Kep.,Ners, M.Kes
BAB 12. BINATANG DAN LINGKUNGANNYA. Konsep Ketersediaan Energi Sebuah pernyataan mengatakan bahwa kalor yang masuk dikurangi kalor yang keluar sama dengan.
Faktor Abiotik.
Ruang Lingkup Fisiologi Hewan Air
Pengaturan Suhu Tubuh Tujuan : Mempelajari kemampuan organisme endoterm (homioterm) dalam mempertahankan panas tubuhnya. PENDAHULUAN Pengaturan suhu tubuh.
Respon – Adaptasi akut & kronis tubuh terhadap latihan Fisik
Kalor NAMA : ROS NUUR NIM :
OLEH : ASEP DIDI SURYADI (G ) WASIS TIARIANTO (G )
KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR
PERPINDAHAN KALOR.
 adalah suatu kondisi fisik sekeliling dimana kita melakukan suatu aktifitas tertentu yang meliputi hal-hal seperti temperatur udara temperatur permukaan.
Hewan sebagai organisme heterotrof
SUHU DAN KALOR.
Sistem Osmoregulasi Ikan
ADAPTASI FISIOLOGIS BATASAN :
Human Faktor dan Ergonomi (D0482)
PERANCANGAN LINGKUNGAN FISIK
SUHU DAN KALOR.
Positive feedback Disturbance Controlled system Controlled system +
Ekskresi Melalui Kulit
SISTEM PENGATURAN SUHU
METABOLISME DAN SUHU TUBUH OLEH : KELOMPOK 8
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
Prinsip kerja aliran udara dan sistem ventilasi pengenceran udara
FISIOLOGI HEWAN INDRA KIMIA SUHU ELEKTRIK WAKTU.
Oleh: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
PENGANTAR FISIOLOGI MANUSIA
TEAM TEACHING Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Materi kuliah: gizi dan kesehatan (bag.2)
AIR.
SISTEM ENDOKRIN Team Teaching: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
Ditempat kerja, terdapat beberapa faktor yang memperngaruhi lingkungan
4. NUTRIEN UNTUK TERNAK (UDARA DAN AIR)
THERMOREGULASI HOMEOTHERM (Hewan berdarah panas) POIKILOTHERM
THERMOREGULASI HOMEOTHERM (Hewan berdarah panas) POIKILOTHERM
Pengaturan Suhu Imran Tumenggung.
PERPINDAHAN KALOR Andri Riana
SISTEM SARAF TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd.
KONSEP PENGENDALIAN LINGKUNGAN Pertemuan 23 – 24
PENGATURAN SUHU TUBUH & HIDRODINAMIKA.
Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
Suhu tubuh.
THERMOREGULASI HOMEOTHERM (Hewan berdarah panas) POIKILOTHERM
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
blog.ub.ac.id/palmerrumapea
ANATOMI FISIOLOGI Pengampu : 1. Moh. Nur Ihsan 2. Dr. Tri Eko Susilorini, MS Penilaian : UTS, Kuis, UAS dan praktikum.
ENERGY BUDGET.
EXERCISE PADA SUHU DINGIN
ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI, DAN ANAK BALITA
CARA MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH
Kelas XII IPA SMA Muhammadiyah 7
Kalor Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com
FISIOLOGI TUMBUHAN M. IQBAL M BAHRUL ILMI M. BAGUS SATRIO DEWI CAHYANI RISKA APRILIANA EGIE GIANTANTHREE.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIBRAW
Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6
PENCERNAAN DAN NUTRISI
PENCERNAAN DAN NUTRISI
SISTEM PENGATURAN SUHU
HOMEOSTASIS stasis : kedudukan) Homeostasis: mekanisme pemeliharaan
Fak. Sains dan Tekonologi, UNAIR
OSMOREGULASI By Lintal Muna, S.Pd, M.Si.
DEPARTEMEN FISIKA IPB SUHU DAN KALOR DEPARTEMEN FISIKA IPB
KELOMPOK 7 TERMOREGULASI  TAUFIK RAHMAN  VIVY HERMANA PRATIWI
dr. Endah Wiranty, SpKP Mayor Kes NRP
Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Sistem termoregulasi Dr. Ir. C. Rachmawati Wahyuningsih Siswadi, S.U., M. Agr. Sc 2014.
Oleh: Tutik Fitri Wijayanti, M.Pd.
FISIKA LINGKUNGAN MATERI: PENDAHULUAN DAN LINGKUNGAN HIDUP OLEH: KELOMPOK 1 IRFANDI ISMAIL KADEK JURNIAWATI NURLAILI DWI P. UMACINA AFRILIA LONDONAUNG.
Transcript presentasi:

TERMOREGULASI TEAM TEACHING: Dra. Hj. Aseptianova, M.Pd. Tutik Fitri Wijayanti. M.Pd. Nita Nuraini, M.Pd.

Homeostatis: upaya mempertahankan atau menciptakan kondisi yang stabil (steady state) yang menjamin optimalisasi proses fisiologis dalam tubuh. Termoregulasi: proses homeostasis untuk menjaga agar suhu tubuh tetab stabil.

Termogenesis diperoleh dari 2 proses: Metabolisme (endoterm)berlangsung dalam tubuh hewan itu sendiri. Absorpsi panas dari lingkungan eksternal (ektoterm) dari radiasi matahari. Laju metabolisme hewan endoterm 5 kali lebih besar dari hewan ektoterm Hewan heteroterm memperoleh panas dari metabolisme dan mempertahankan suhu tubuh pada kisaran suhu lingkungan yang sempit, contoh: mamalia kecil, aves dan insecta yang dapat terbang.

PENGATURAN SUHU TUBUH Hewan regulator tediri atas: Hewan homeoterm (homoioterm) Hewan konformer Hewan poikiloterm

Suhu Tubuh Hewan Tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi (endoterm)/diabsorbsi (ektoterm) dengan panas yang hilang. Panas yang hilang atau dilepaskan dapat berlangsung secara radiasi, konduksi, konveksi dan evaporasi.

Radiasi Radiasi adalah perpindahan panas secara elektromagnetik tanpa medium perantara. Misalnya, pada proses perpindahan panas dari matahari ke tubuh hewan. Qrad. = σ.ε.AT-4

Konduksi Perpindahan panas secara langsung antara 2 materi yang berhubungan langsung tanpa adanya transfer molekul. Laju konduksi tergantung pada: luas kontak fisik permukaan dan perbedaan suhu antara 2 materi yang bersangkutan dan koefisien konduksi panas (k) Qcond = -k A (T2 – T1)/x

Konveksi Perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak permukaan dan perbedaan suhu Qconv = -k A (Tb – Ta)/δ

Evaporasi Konversi dari zat cair menjadi uap air. Besarnya laju konversi dapat dihitung dengan rumus: Qevap = L.K.A.T2 (Po – Pa)

Maka, besarnya pertukaran panas antara hewan dengan lingkungan dapat dirumuskan menjadi: Qnet = Qrad.+ Qcond. + Qconv. + Qevap.

Pertukaran Panas antara Tubuh dan Lingkungan Luas permukaan tubuh Perbedaan suhu Konduktan spesifik

Hewan poikiloterm: jaringan permukaan tubuhnya merupakan daerah konduksi panas yang tinggi, suhu tubuh = lingkungan Hewan homoiterm: memperkecil konduksi panas dengan terdapat lapisan lemak/bulu rambut pada permukaan tubuhnya yang berperan sebagai isolator.

Produksi Panas Tubuh Proses yang mempengaruhi antara lain: Mekanisme gerakan Mekanisme otonom Mekanisme adaptif atau aklimasi

Mekanisme pertukaran panas antara tubuh dengan lingkungan Mekanisme tingkah laku Mekanisme otonomi Mekanisme adaptasi

Pengaruh perubahan suhu terhadap metabolisme Perubahan proses metabolisme dapat diukur melalui laju konsumsi oksigen. Pada batas toleransi tertentu, laju konsumsi oksigen akan meningkat sesuai dengan peningkatan suhu. Salah satu estimasi pengaruh perubahan suhu terhadap laju konsumsi oksigen adalah dengan menggunakan hukum Vant’t Hoff dengan Q10.

Termogenesis (Laju Produksi Panas) Hewan Homeoterm Hewan Poikiloterm Hewan Heteroterm

Homeoterm Hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan meskipun suhu lingkungan sangat berubah. Suhu tubuh diatur oleh produksi panas yang terjadi dalam tubuh (endoterm) Termogenesis dan pelepasan panas tergantung kondisi lingkungan dan aktivitasnya Termoregulasi dilakukan dengan cara regulasi secara kimiawi (metabolisme) dan secara fisik (gemetar, berkeringat/evaporasi) Pada suhu ekstrim, aktivitas termoregulasi meningkat

Pada suhu moderat, produksi panas seimbang dengan kehilangan panas ke lingkungan. Responnya yaitu: respon vasomotor, perubahan postur tubuh, regulasi pilomotor, efektivitas insulasi bulu/rambut. Bila suhu turun, respon yang dilakukan adalah mengkonversi panas dengan cara: penyempitan pembuluh darah, mengecilkan permukaan tubuh yang bersinggungan dengan udara, mendirikan rambut/bulu. Zona suhu hewan homeoterm terbagi atas 3: zona regulasi metabolik, zona hipotermia dan zona regulasi fisik.

Mekanisme produksi panas homeoterm: Meningkatkan produksi panas metabolik dalam otot rangka (menggigil) Mekanisme pembentukan panas yang bukan berasal dari proses menggigil, meliputi: Memetabolisme jaringan lemak cokelat Meningkatkan sekresi hormon tiroid Menyerap radiasi panas matahari Menegakkan rambut/bulu Mengurangi aliran darah ke organ perifer dengan vasokonstriksi Memberikan berbagai tanggapan perilaku

Pelepasan Panas dengan beberapa cara: Melepaskan pana ke lingkungan melalui vasodilatasi pembuluh darah perifer Meningkatkan penguapan air melalui kulit atau saluran pernapasan

Adaptasi Homeoterm Terhadap Suhu Ekstrem A. Ekstrem Dingin Masuk ke dalam kondisi heteroterm, yaitu dengan mempertahankan adanya perbedaan suhu diantara berbagai bagian tubuh Hibernasi atau torpor B. Ekstrem Panas Meningkatkan pelepasan panas tubuh dengan meningkatkan penguapan(berkeringat/terengah-engah) Melakukan gular fluttering Menggunakan strategi hipertermik

Pengendalian Suhu Tubuh Homeoterm Komponen yang diperlukan: Reseptor (Termoreseptor), panas dan dingin. Komparator (Koordinator) Efektor

Poikiloterm Hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan perubahan suhu lingkungan. Ditentukan oleh keseimbangan konduksi dan konveksi dengan kondisi air sekitar Produksi panas dengan cara metabolisme Poikiloterm darat memiliki suhu tubuh mendekati suhu udara lingkungan Pemeliharaan suhu tubuh dengan cara: konduksi, metabolisme dan radiasi.

Ektorterm Akuatik (Ikan Tuna) Memiliki heat exchanger untuk meningkatkan laju reaksi metabolik di tubuh (otot dan saluran pencernaan), sehingga bagian tersebut selalu lebih panas dari bagian lain. Heat exchanger bekerja dengan prinsip counter current

Ektoterm Terestrial Panas diperoleh dengan cara menyerap panas/radiasi matahari. Pelepasan panas (invertebrata) dilakukan dengan mengubah orientasi tubuh menjauhi sinar matahari/memanjat pohon.

Adaptasi Suhu Ekstrem Adaptasi suhu sangat panas dengan: meningkatkan laju pendinginan dengan penguapan melalui kulit dan saluran napas, serta mengubah mesin metabolik agar bisa bekerja pada suhu tinggi. Adaptasi suhu sangat dingin dengan: menambah zat terlarut ke dalam cairan tubuh untuk meningkatkan konsentrasi osmotik, menambah protein anti beku ke dalam cairan tubuh, supercooling.

Heteroterm Hewan yang mampu memproduksi panas secara metabolisme pada berbagai tingkat. Tidak mampu meregulasi suhu tubuh pada rentangan yang sempit Terbagi atas 2 kelompok: heteroterm temporal dan regional

Heterotermik temporal: suhu tubuh hewan dapat berubah setiap saat, misalnya pada serangga terbang, phyton dan beberapa ikan. Heteroterm regional: hewan poikiloterm (contoh: teleostei) berukuran besar yang mencapai suhu tubuh bagian dalam cukup tinggi, sedangkan bagian tubuh periferal dan ekstrimitis suhunya mendekati suhu lingkungan. Contohnya: ikan hiu, ikan tuna dan serangga terbang.

Dormansi Keadaan tidak aktif pada musim tertentu dengan tujuan mengurangi kehilangan energi/menghindari kematian akibat suhu yang tidak menguntungkan Hewan heteroterm temporal: Aktivitas tubuh lebih rendah daripada keadaan normal

Macam-macam Dormansi Tidur Torpor Hibernasi Estimasi

TERIMA KASIH ☺