MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ZEZE ZAKARIA HAMZAH

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Materi Sejarah Bank di Indonesia, Bank Sentral dan Uang
Advertisements

UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
BAB II LINGKUNGAN KEUANGAN
Sejarah Perkembangan Uang
Uang dan Lembaga Keuangan
Tugas bank dan lembaga keuangan
Peranan Lembaga Keuangan
SISTEM MONETER.
Manajemen Lembaga Keuangan Rencana Materi Pembahasan
PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.
UANG DAN BANK SENTRAL DI INDONESIA
Bank & Lembaga Keuangan
Tugas I klompok dua NAMA ANGGOTA 1.ERNES ABDILLAH 2009/20012/MAF 2. MUHITBUDIN 2008/20051/MTU 3. YENI LESTARI 2010/20057/MRS 4. IRYAN ISNAENI REGAR 2009/200114/MRS.
MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN
Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia
BANK UMUM GAMBARAN UMUM BANK UMUM KLASIFIKASI BANK
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Pengertian, Fungsi dan peranan Lembaga Keuangan Bank dan Non-Bank
UANG & MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
Uang dan Lembaga Keuangan
UANG, INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG
Manajemen Perbankan.
5 Bab Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan.
Bab 6 & Bab 7 EKONOMI.
Uang dan Lembaga Keuangan
Bank dan Lembaga Keuangan Meeting point 2
UANG DAN ISTITUSI KEUANGAN
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
BANK LEMBAGA KEUANGAN LAIN.
Minggu 1 Lembaga Keuangan.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN oleh : Kurnia Nurhayati
Oleh : Indah Wulandari A
Lembaga Perbankan dalam Sistem Keuangan & Sistem Perbankan Indonesia
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
Pengantar Teori Ekonomi Makro
UANG, BANK, DAN KEBIJAKAN MONETER
UANG, INSTITUSI KEUANGAN dan PENAWARAN UANG
Bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank, dan Otoritas Jasa Keuangan
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
Bank dan Lembaga Keuangan
Pengantar Teori Ekonomi Makro
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
Materi Tutorial On Line
PASAR FINANCIAL (FINANCIAL MARKET)
Pengantar Teori Ekonomi Makro
U A N G Latar Belakang munculnya Uang
Uang dan Lembaga Keuangan
UANG, INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG
Ekonomi Moneter Kel 4 Lembaga Keuangan.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
BANK SITI SOPIAH.
Definisi Pengertian Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk aset keuangan (finacial assets) atau.
Pengantar Teori Ekonomi Makro
UANG DAN BANK SENTRAL DI INDONESIA
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
EKONOMI MONETER I LEMBAGA KEUANGAN.
PASAR UANG.
UANG, INSTITUSI KEUANGAN DAN PENAWARAN UANG
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN By Luh Putu Hermawati UANG LEMBAGA KEUANGAN Sejarah Terjadinya Uang Sejarah Terjadinya Uang Pengertian dan Syarat Uang Pengertian.
Pengantar Perbankan
Transcript presentasi:

MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN ZEZE ZAKARIA HAMZAH

SISTEM KEUANGAN & LEMBAGA KEUANGAN 2. BANK SENTRAL 3. BANK UMUM 4. LEASING 5. ASURANSI 6. UTS 7. DANA PENSIUN 8. PEGADAIAN 9. PASAR MODAL 10. KOPERASI 11. PERUSAHAAN PENJAMINAN 12. UAS

SISTEM KEUANGAN Pengertian : Sistem keuangan merupakan tatanan perekonomian suatu negara yang mempunyai peran terutama menyediakan jasa-jasa bidang keuangan oleh lembaga keuangan dan lembaga penunjang lainnya, misalnya pasar uang dan pasar modal (Dahlan Siamat, 2004) Sistem Keuangan merupakan kumpulan pasar, institusi, peraturan-peraturan, teknik-teknik dimana surat berharga diperdagangkan, tingkat bunga ditentukan, jasa-jasa keuangan dihasilkan dan ditawarkan keseluruh bagian dunia(Peter S. Rose, 1997)

SISTEM KEUANGAN DI INDONESIA SISTEM KEUANGAN INDONESIA BANK INDONESIA (UU.23/99) SISTEM MONETER/ PERBANKAN DEPARTEMEN KEUANGAN SISTEM LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK LEMBAGA PEMBIAYAAN PERSH. MODAL VENTURA PASAR MODAL PEGADAIAN DANA PENSIUN PER-ASURANSIAN PERUSAHAAN PENJAMINAN BANK UMUM BPR

TUGAS UTAMA SISTEM KEUANGAN PEMERINTAH PERUSAHAAN RUMAH TANGGA PEMERINTAH PERUSAHAAN RUMAH TANGGA PASAR UANG PASAR MODAL UNIT DEFISIT/ PEMINJAM UNIT SURPLUS/ PENABUNG SISTEM KEUANGAN Beli barang/jasa Investasi Meningkatkan standar kehidupan masyarakat

FUNGSI SISTEM KEUANGAN 1. Fungsi Tabungan, menyediakan instrumen tabungan untuk menghimpun dana masyarakat 2. Fungsi Penyimpanan Kekayaan, menyediakan instrume penyimpan kekayaan masa kini untuk kebutuhan masa depan tanpa mengurangi nilainya 3. Fungsi Likuiditas, kekayaan yang disimpan melalui sistem keuangan dapat dicairkan dengan mudah 4. Fungsi Kredit, menyediakan dana kredit untuk membiayai kebutuhan konsumsi dan investasi 5. Fungsi Pembayaran, menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang/jas 6. Fungsi Risiko, menawarkan proteksi terhadap risiko investasi, kesehatan, dan jiwa. 7. Penyimpanan Kebijakan, dapat digunakan oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan menstabilkan ekonomi melalui kebijakan moneter

METODE TRANSFER DANA DALAM SISTEM KEUANGAN Pembiayaan Langsung (Direct Finance) 1 Terjadi jika Penabung (Unit Surplus) bertemu langsung dengan peminjam dana untuk mempertukarkan dana dengan asset finansial. Kelemahan: Peminjam dan Pemilik dana harus mempunyai keinginan yang sama (jumlah dana & jangka waktu peminjaman). Biaya informasi untuk saling bertemu dan negosiasi. Peminjam harus menghubungi banyak unit surplus untuk menawarkan surat utangnya. 4. Surat bukti utang sangat beresiko. Sekuritas Primer Unit Defisit Unit Surplus Arus Dana

Pembiayaan Semi Langsung 2 Pembiayaan Semi Langsung Proses pertukaran uang terjadi antara Unit Surplus dan Unit Defisit dilakukan melalui jasa intermediasi keuangan sebagai pihak ketiga (dealer, broker, investment bank) Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder Lembaga Intermediasi Keuangan. Perusahaan Efek Pasar Modal & Pasar Uang Unit Defisit Unit Surplus Arus Dana Arus Dana

Pembiayaan Tidak Langsung 3 Proses pemindahan dana dari Unit Surplus ke Unit Defisit melalui jasa lembaga intermediasi keuangan dengan menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa keuangan Lembaga Intermediasi Keuangan Bank-bank Persh. Asuransi Dana Pensiun Persh. Efek Reksadana Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder Unit Surplus Unit Defisit Arus Dana Arus Dana

JENIS-JENIS INTERMEDIASI KEUANGAN 1. Intermediasi DOMINASI : Lembaga Intermediasi menghimpun dana dalam jumlah kecil-kecil dan kemudian menyalurkannya berupa kredit dalam jumlah besar. 2. Intermediasi RESIKO : Lembaga intermediasi akan menanggung resiko tidak dibayarnya kredit oleh debitur. 3. Intermediasi JATUH TEMPO : Lembaga intermediasi menerima simpanan dan penabung dalam jangka pendek, kemudian memberikan pinjaman dalam jangka waktu lebih panjang. JENIS-JENIS INTERMEDIASI KEUANGAN 4. Intermediasi INFORMASI : Lembaga intermediasi menyediakan informasi yang relevan dengan kondisi pasar & peluang-peluangnya. 5. Intermediasi MATA UANG : Lembaga intermediasi menerima dana pada berbagai jenis mata uang dan menyalurkannya dalam berbagai jenis mata uang.

PERTIMBANGAN DALAM PROSES INTERMEDIASI KEUANGAN 1. Keamanan dan Resiko Kredit Mengurangi resiko tidak dibayarnya simpanan 2. Likuiditas Produk / jasa yang ditawarkan liquid mudah ditarik setiap saat. 3. Aksesbilitas Mudah untuk menabung / meminjam dalam jumlah kecil maupun besar. Memberikan jasa-jasa transaksi keuangan 4. Kemudahan

PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN Badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan (claims) dibandingkan aset non finansial atau aset riil (Dahlan, 2004) PENGERTIAN LEMBAGA KEUANGAN FUNGSI LEMBAGA KEUANGAN INTERMEDIASI KEUANGAN PENGALIHAN ASET TRANSAKSI LIKUIDASI RELOKASI PENDAPATAN

KLASIFIKASI LEMBAGA KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN NON DEPOSITORI LEMBAGA KEUANGAN DEPOSITORI BANK LEMBAGA KEUANGAN KONTRAKTUAL INVESTASI LAINNYA

PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA 1. Repelita I, tanggal 1 April 1969 Fungsi Lembaga Keuangan pada waktu itu: Mendorong mobilisasi tabungan, penggunaan secara efektif & produktif. 2. Repelita II Perkembangan LK Asuransi Jiwa, Asuransi Sosial, asuransi kredit, asuransi kerugian,Tabungan Hari Tua, Dana Pensiun, Pasar Uang, Pasar Modal 3. Repelita III Pembentukan Bapepam, PT Danareksa 4. Repelita IV & V Peningkatan peranan LK bank & Bukan Bank 5. Repelita VI Pembentukan PT Permodalan Nasional Madani ( PNM Persero )

PERKEMBANGAN LEMBAGA KEUANGAN DI INDONESIA Lanjutan 6.Pasca Krisis Ekonomi th 1997 LK mengalami kemunduran, karena berkurangnya kepercayaan masyarakat Indonesia & luar negeri thd perbankan Indonesia  banyak bank di yg dibekukan (BB Operasi), BTO dibawah BPPN, karena kredit bermasalah. 7.Pasca Kerusuhan Mei 1998  LK Bukan Bank: Asuransi, Pegadaian banyak dibutuhkan masyarakat 8.Tahun 2003 Kebijakan BI  untuk menggairahkan sektor usaha terutama UKM Kredit tanpa jaminan 9. Tahun 2011 OJK

PERKEMBANGAN PERBANKAN DI INDONESIA Ada beberapa periode: 1. Sebelum deregulasi 2. Sesudah deregulasi 3. Saat krisis ekonomi akhir tahun 1997 4. Tahun 2003

I. KONDISI PERBANKAN SEBELUM DEREGULASI (sebelum 1988) Sangat kuat dipengaruhi oleh kepentingan ekonomi & politik dari penguasa  pemerintah

KEADAAN BANK SEBELUM DEREGULASI Tidak adanya peraturan perundangan yang mengatur secara jelas tentang perubahan di Indonesia. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI) pada bank-bank tertentu. Bank banyak menanggung program-program pemerintah. Instrumen pasar uang terbatas. Jumlah bank swasta yang relatif sedikit.

Lanjutan 6. Kesulitan muncul bank baru. 7. Persaingan antar bank yang tidak ketat. Posisi tawar menawar bank relatif kuat daripada nasabah Prosedur berhubungan dengan bank yang rumit Bank bukan merupakan alternatif utama bagi masyarakat untuk menyimpan dan meminjam uang

II. KONDISI PERBANKAN SESUDAH DEREGULASI KEBIJAKAN DEREGULASI Paket Oktober, 27, 1988, yang berisi: Pengerahan dana masyarakat, yg meliputi 1. Kemudahan pendirian kantor Bank 2. Kejelasan aturan pendirian Bank swasta: Modal  Bank Umum min Rp 10 M  BPR min Rp 50 juta 3.Bank & LKBB bisa menerbitkan sertifikat deposito 4.Semua bank bisa menyelenggarakan Tabanas & Tabungan lain

lanjutan Pengendalian Kebijakan moneter Likuiditas wajib minimum bank & LKBB diturunkan dari 15 % menjadi 2% Batas maksimum pinjaman antar bank ditiadakan > Pengembangan pasar Modal

Paket 20 Desember 1988, yang berisi: Aturan penyelenggaraan Bursa Efek oleh swasta Alternatif sumber pembiayaan berupa: > Sewa Guna Usaha/ leasing > Modal Venture/ joint venture > Pasar Modal > Kartu Kredit Bank & LKBB dpt melakukan kegiatan perdagangan surat berharga, kartu kredit dll Paket 29 Januari 1990, yang berisi: Penyempurnaan program perkreditan kepada UKM agar dilakukan secara luas oleh semua bank

KONDISI SAAT KRISIS AKHIR TAHUN 1997 Tingkat kepercayaan masyarakat & luar negeri terhadap perbankan Indonesia menurun drastis Sebagian besar Bank dalam keadaan tidak sehat Adanya negatif spread Banyak bank yang dilikuidasi

PAKET KEBIJAKAN 25 JANUARI 2005 Pokok-pokok Kebijakan Perbankan: Bank wajib membatasi posisi saldo harian pinjaman luar negeri jangka pendek paling tinggi 30% dari modal Bank Kualitas kredit ditetapkan berdasarkan faktor penilaian prospek usaha, kinerja debitor dan kemampuan membayar. Bank dilarang memiliki aktiva produktif dalam bentuk saham atau surat berharga yang dihubungkan atau dijamin dengan aset tertentu yang mendasari (underlying reference asset) berbentuk saham Penyediaan dana kepada satu kelompok peminjam yang bukan

UANG Pengertian: Adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian Adalah segala sesuatu yang dapat dipakai atau digunakan untuk melakukan pembayaran, baik barang , jasa maupun hutang, sekarang maupun di kemudian hari

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN Perekonomian Sederhana  Barter Perekonomian Uang Transaksi langsung Perekonomian Kredit * E - Money

FUNGSI UANG Alat Penukar Alat Satuan Hitung/Pengukur Nilai Alat Pembayar Utang/Kewajiban Alat Penimbun/Penyimpan Kekayaan Alat Pemindah Kekayaan Alat Pembentuk Modal/Investasi

CIRI-CIRI UANG Diterima Umum Stabil Nilainya Mudah Dibawa Tahan Lama Tidak Mudah Ditiru Dapat Dibagi ke Dalam Unit Yang Kecil Ada Jaminan Tidak Mudah Rusak Supply harus Elastis

JENIS UANG 1. Berdasarkan Bahan : a) Uang Logam  Rp 25,-, --- Rp 1.000,- b) Uang Kertas  Rp 100,- -- Rp 100.000,- 2. Berdasarkan Nilai : a) Bernilai Penuh - uang emas b) Bernilai Tidak Penuh  uang dari kertas 3. Berdasarkan Lembaga : a) Uang Kartal  uang logam & uang kertas  Bank Ind b) Uang Giral  Cek, Bilyet Giro  Bank-bank Umum 4. Berdasarkan Kawasan : a) Uang Lokal  Rupiah di Indonesia b) Uang Regional  Euro, mata uang Eropa c) Uang Internasional  US Dollar, menjadi standar pembayaran Internasional

NILAI UANG Nilai Intrinsik: Menekankan pada sisi bahan dasar pembuatan uang atau nilai dari benda yang digunakan untuk membuat mata uang 2. Nilai Nominal: Nilai uang yang besarnya tertulis atau tertera pada mata uang yang bersangkutan 3. Nilai Riil: Didasarkan pada kemampuan daya beli uang tersebut untuk dipertukarkan dengan barang atau jasa