EDIBLE MUSHROOM Oleh: Dra. Umul Aiman, M.Si.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN HORTIKULTURA ANGGREK (Rosa chinensis)
Advertisements

Cara Membuat Yoghurt yang Benar
Sanitasi dan Keamanan.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
Good Manufactory Practices
PENGELOLAAN TANAH PADA TANAMAN MELON
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
PENANGANAN ALAT PENDINGIN
Membuat Pupuk Kompos Cair dari Limbah Rumah Tangga
Penyimpanan pangan Oleh Maximus Klau,SST.
Proposal Bisnis BudidayaAloEvera
KELOMPOK 6 : DIYAH TRI RAHAYU EKA ZULIANA DEWI LUCKY DIAH NUR JENIARTI
HASIL PERTANIAN BUAH-BUAHAN
PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT
Tentang Saya Nama : Eko Widayanto Nugroho, S.Pi Tempat/tgl Lhr : Temanggung, 14 Juni 1983 Kantor : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Brebes Jl. Yos Sudarso.
PENGELOLAAN BAHAN KIMIA
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
*) Klik di kotak untuk membuka slide
Sanitasi dan Keamanan Industri Pangan
RUMAH SEHAT.
TUGAS AKHIR UTS BUATLAH POSTER YG BERTEMA SANITASI MAKANAN & MINUMAN ATAU KEAMANAN PANGAN PRINTOUT DIKUMPULKAN SAAT UTS, DITARUH DITENGAH LEMBAR JAWAB.
Perilaku Berhemat Energi
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
Dan ternak lain.
TEKNIK PENYIMPANAN UMBI-UMBIAN
PEMBIBITAN JAMUR Kuliah ke - 3.
HAMA DAN PENYAKIT ULAT SUTERA
Dan ternak lain.
Tehnik Budidaya Jamur Tiram
PADI ORGANIK SISTEM SRI.
PEMBIBITAN JAMUR Kuliah ke - 3.
JAMUR KONSUMSI (edible mushroom)
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH)
Teknik Penanganan Hasil Pertanian
SANITASI DAN KEAMANAN.
PEMBIBITAN JAMUR Kuliah ke - 5.
Membuat Kompos Metode Takakura telah memperoleh Hak Cipta (HAKI) No
PENETASAN TELUR.
Metode Penelitian Persiapan media Pembuatan media dalam bentuk bag log
BAB 7 KEGIATAN PASCA PANEN
KESEHATAN LINGKUNGAN.
HIDROPONIK TOMAT.
MULCH, SHADING NET & GREENHOUSE
Membuat Komposter Skala Rumah Tangga
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
KOMPOS DARI SAMPAH KELUARGA
SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN Nianggarda Dwi Ersanti ( )
BUDIDAYA SAYUR ORGANIK
Menjaga Kulkas Tetap Higienis
ASPEK LINGKUNGAN SEBAGAI FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM (Pleurotus Sp.) Shinta Dwi Astuti G DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA.
BUDIDAYA JAMUR KUPING Disampaikan pada Penyuluhan Petani Jamur Kuping
METODA PENGOMPOSAN SAMPAH
Tugas Biologi Kelompok 6 Nama anggota: Aditya desty ningtias
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
KEMENTRIAN KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA
MODUL 1. AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA
CARA-CARA MENGELAKKAN KERACUNAN MAKANAN
PEMPROSESAN ALAT.
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
PENYIMPANAN & PENDISTRIBUSIAN ALAT STERIL
KOMPOS SKALA RUMAH TANGGA
TEKNIK BUDIDAYA JAMUR TIRAM 0 Pembuatan Kumbung 0 Peralatan dalam Pembuatan Baglog 0 Pembuatan Media Tanam 0 Pencampuran 0 Pengisian Media Ke Kantong.
RACUN JAMUR KELOMPOK 6 NORATUL IKRAMAH FATMAWATI KHAIRUN NISA USWATUL HASANAH.
PENCAHAYAAN & PENGHAWAAN BANGUNAN
LIMA KUNCI KEAMANAN PANGAN WHO
Oleh Yana Suryana. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang dapat hidup dalam kondisi linkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas.
Persiapan kolam Ikan Gurami Persiapan kolam Ikan Gurami Disusun oleh: Kang Sudik.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

EDIBLE MUSHROOM Oleh: Dra. Umul Aiman, M.Si. BUDIDAYA JAMUR EDIBLE MUSHROOM Oleh: Dra. Umul Aiman, M.Si.

JAMUR TIRAM Jamur tiram siap panen Logbag siap buka cincin

Logbag di dalam kumbung Logbag dengan tubuh buah mulai muncul

Jamur Lingzhi 1 bulan penanaman

MENGENAL JAMUR

PERAWATAN JAMUR Bibit yang baik Pemilihan Bibit Bibit adalah faktor utama yang menunjang dan mendukung pertumbuhan budidaya jamur tiram. Hasil yang diinginkan pada saat pemanenan ditentukan oleh bibit yang baik, Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 18cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg dan memiliki tingkat kepadatan yang cukup. Bibit yang baik dapat dilihat pada tingkat pertumbuhan misselium yang sempurna, putih dan menyebar keseluruh area baglog yang ada.

MEDIA Bahan-bahan : 1. Serbuk gergaji 100 kg 2. Bekatul / dedak 10-15 kg 3. Kalsium karbonat (CaCO3) 0,5 kg 4. Gips (CaSO4) 0,5 kg 5. Pupuk 0,5 kg 6. Benih 25 botol 7. Air secukupnya 

Diletakkan pada ruang gelap Tidak perlu dilakukan penyiraman Perawatan Baglog  pada Masa Inkubasi Diletakkan pada ruang gelap Tidak perlu dilakukan penyiraman Pastikan ruang untuk inkubasi bersih dari hama, ditutup rapi agar cahaya tidak ada yang masuk kedalamnya

Kumbung Bersihkan seluruh ruangan dari segala kotoran baik berbentuk sampah maupun sarang binatang (misalkan sarang laba-laba). Siram seluruh ruangan dengan air baik dinding, lantai maupun rak – rak penyimpanan baglog. Bila memungkinkan steril area ruangan mempergunakan cairan formalin atau sejenisnya. Dengan cara disemprot atau dispray. Tujuannya agar ruangan benar – benar steril (bersih dari segala penyakit yang akan timbul pada pertumbuhan jamur). Diamkan 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam sampai bau formalin atau bau obat hilang.

Proses pemindahan baglog ke ruang pertumbuhan jamur (kumbung) Tata penempatan baglog  agar rapih, mudah memeriksa baglog dan mudah pada waktu pemanenan jamur. Pembesetan atau pembukaan bagian atas baglog dengan cara dilepas karet yang mengikat , sehingga akan terlihat permukaan baglog. Tiap hari lakukkan spray permukaan baglog, sehari 2 x (pagi dan sore), lihat kondisi cuaca bila suhunya panas bisa 3 x sehari. Lantai ruangan dan dinding siram pakai air agar suhu ruang menjadi dingin dan lembab. Dalam hitungan paling lama 2 minggu pinhead akan bermunculan dipermukaan baglog. Bila sudah membesar, pada waktu spray usahakan jangan sampai kena air karena akan menambah kadar air pada jamur yang mengakibatkan warna menjadi kekuning-kuningan dan kwalitas jamur akan menurun (cepat busuk). Bila kondisi sdh seperti ini, rawat dan jaga suhu ruang agar tetap dingin dan lembab dengan cara lantai ruang selalu disiram dengan air agar tetap basah termasuk dinding-dindingnya

Tips menjaga kualitas jamur Pada saat tubuh buah jamur mulai tumbuh perhatikan kelebarannya, jika tudung sudah membesar maka pisahkan baglog dari baglog yang tudungnya masih kecil dan jangan dilakukan penyiraman sampai masa pemanenan tiba, hal ini dilakukan agar warna jamur tetap putih segar. Untuk ukuran sejenis satukan dan kelompokkan dalam rak tertentu sehingga lokasi pemanenan dirak dapat diatur. Ciri – ciri jamur yang siap panen adalah ujung tudung jamur sudah tidak melengkung kebawah tetapi sudah mendekati ke datar. Segera petik jamur tsb dan habiskan seluruh jamur yang ada di permukaan baglog, jangan sampai ada yang tersisa termasuk rhizoid jamur (benar-benar bersih). Jamur akan tumbuh lagi dari baglog sekitar 20 hari setelah dipetik. Jumlah pertumbuhan jamur dalam 1 baglog bisa sampai 4 kali dan hasil jamur akan mencapai 0,60 kg dalam satu kali periode.

Perawatan baglog pasa panen baglog yang telah dipanen dibersihkan dengan cara mengorek bagian permukaan baglog bekas rhizoid jamur yang dipanen dengan menggunakan tangkai sendok atau garpu. Kemudian celupkan permukaan baglog kedalam air bersih selama setengah menit kemudian tunggingkan permukaan baglog kebawah agar air rendaman menetes kebawah, biarkan selama tiga(3) hari kemudian balikkan kembali baglog ke posisi semula. Hal ini bertujuan agar misselium jamur kembali tumbuh normal.

Perawatan saat produksi Sirkulasi udara. Pastikan suhu kumbung antara 16 s/d 24 derajat. Pencahayaan (jamur tidak butuh cahaya yang banyak) tetapi kumbung juga tidak boleh terlalu gelap Kelembaban. Untuk pertumbuhan jamur yang baik kelembaban adalah sekitar 85%. Bersih dari kontaminasi asap dan C02. Menjaga selalu kebersihan kumbung Pengawasan terhadap hama

Kondisi 1 : Penyebabnya 1 : Kondisi pertumbuhan tubuh buah kurang baik dalam kumbung. Atasi dengan memeriksa temperatur dan kelembaban serta sirkulasi oksigen dalam kumbung. Buka atau tutup pintu/jendela kumbung dan atur hingga kondisinya sesuai. Penyebab 2 : adanya kontaminasi bakteri, ulat, semacam lintah, atau hama lain. Atasi dengan memeriksa kebersihan dan higinitas baglog dan kumbung. Atur kondisi kelembaban, sirkulasi udara, penerangan, dan ventilasi. Periksa dengan benar kebersihan dan baglog yang terkontaminasi. Segera buang jika terdapat log kontaminasi . Penyebab 3 : kemungkinan terdapat kontaminasi udara, asap, racun (dari obat-obatan sayuran misalnya), gas chlorine. Atasi segera dengan memindahkan asap, racun tersebut. Buatkan blower berupa exhaust fan dalam kumbung untuk mengeluarkan gas tersebut. Baglog berhasil menumbuhkan miselium, tetapi tidak langsung membentuk tudung, jika ya, hanya sedikit dan lambat.

Kondisi 2 : Penyebabnya 1 : kemungkinan kurangnya cahaya (kondisi terlalu gelap tanpa cahaya sama sekali). Atasi dengan mengatur penambahan cahaya dengan jumlah yang tepat (kondisi tidak terlalu gelap). Yang penting jamur tidak terkena sinar matahari secara langsung. Penyebab 2 : kemungkinan terlalu banyak karbondioksida. Pada saat produksi jamur, log mengeluarkan semacam gas yang mengandung karbondioksida. Karena pertumbuhan tubuh buah memerlukan oksigen (kondisi aerob), atur pergantian udara dalam kumbung dengan membuka atau menutup pintu dan jendela kumbung. Penyebab 3 : waktu inkubasi yang terlalu lama. Sebaiknya pada saat miselium mencapai panjang 85 – 90% baglog, tutup baglog sudah mulai dibuka. Adakalanya jika menunggu 100%, pertumbuhan tubuh buah malah akan terlambat. Tubuh buah berhasil terbentuk (pin head) tetapi pembentukan tubuh buah terlalu lama. Bahkan tudung jamur gagal terbentuk (terlalu kecil)

Jamur kancing/ Champignon(Agaricus bisporus)

Jamur kuping/ Auricularia sp. Jamur shiitake/ Lentinus edudes

Jamur merang ( Volvariella volvaceae)

Pengolahan pasca panen