PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN,MS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MAKNA DAN TAFSIR AYAT TENTANG MENYANTUNI KAUM LEMAH
Advertisements

DAKWAH ADALAH KEBUTUHAN MANUSIA
Tengkorak Kaum Aad.
PENGERTIAN DAKWAH DAKWAH: PANGGILAN, AJAKAN, SERUAN
ETIKA DAKWAH REDAKSI AYAT
M. Nawawi Argumen Pengingkar Sunnah ونزلنا عليك الكتاب تبيانا لكل شيء وهدى ورحمة وبشرى للمسلمين (89 النحل ) وما من دابة في الأرض ولا طائر يطير بجناحيه.
BERIMAN KEPADA RASUL - RASUL ALLAH SWT
أولئك يجزون الغرفة بما صبروا ويلقون فيها تحية وسلاما (الفرقان:75)
Salam Ta’dzim Achmad Farisi Aziz, S.Ag., M.Pd.I Jl. KH. Agus Salim 1 No.20 Karangpucung Purwokerto HP
SK/KD BAB 8 ASPEK AKIDAH HOME Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah
JUJUR, SANTUN, MALU AKHLAK TERPUJI.
PENGERTIAN ISLAM DAN AJARANNYA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM “ IMAN KEPADA ALLAH” (The Faith To Allah)
BAB 3 AKHLAK PENGERTIAN AKHLAK AKHLAK KEPADA ALLAH SWT
Perkara yang akan dipelajari:
PERTEMUAN KE-3 Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum.
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Pertemuan Ke-3.
STANDAR KOMPETENSI : Memahami Khotbah, tablig, dan dakwah
Surah Al Baqarah (2) : 233 “ Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kewajiban.
PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN
KEBIJAKAN NASIONAL PENDIDIKAN KARAKTER 2011
SK/KD BAB 8 ASPEK AKIDAH HOME Pengertian Iman Kepada Kitab-kitab Allah
BERIMAN KEPADA RASUL ALLAH
BAB 7 AL- QUR’AN Standar Kompetensi
BAB 2 AL QUR’AN Tentang ETOS KERJA HOME SK/KD PETA KONSEP MATERI
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ
SHALAT JENAZAH BAB 3 KELAS XI.
BAB II HORMAT KEPADA ORANG TUA DAN GURU
لَّقَدْ كَانَ فِي يُوسُفَ وَإِخْوَتِهِ آيَاتٌ لِّلسَّائِلِينَ
Tafsir Ayat dan Hadis tentang Mudharabah
Etos (motivasi) Kerja Unggulan
Etika Islam Dalam Penerapan Ilmu
Ciri-ciri orang munafik menurut al-qur’an
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
DOA HARIAN RAMADHAN.
METODE DAKWAH QS. AN-NAHL/16: 125 QS. AL-AHZAB/33: 21
ETOS KERJA DALAM ISLAM Rian Hidayat, S.Pd.I.
II. KEIMANAN DAN KETAQWAAN
Azaria Cahyarani Muhammad Dicky Niea Ardella Wahyu Sada
Assalamualaikum....
REDAKSI AYAT إلا الذين تابوا وأصلحوا وبينوا فأولئك أتوب عليهم وأنا التواب الرحيم ,160 فمن تاب من بعد ظلمه وأصلح فإن الله يتوب عليه إن الله غفور رحيم.
Kandungan Kalimat Syahadat (Madlulusy syahadah)
PRINSIP DASAR & KARAKTERISTIK EKONOMI ISLAM
Keberuntungan Dr. Hardiwinoto, SE., M.Si.
AZAS-AZAS HUKUM ISLAM.
KODE D.11.2 TAFSIR SURAT ASY-SYU’ARA 214 OBJEK PENDIDIKAN
BERKATA BAIK BAB III.
By. Nazirman.
AGAMA ISLAM DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI KELAS: X KEPERAWATAN 6
Pertemuan Ke-3.
STANDAR PERBUATAN.
PENGERTIAN AL-QUR’AN Defenisi al-Qur’an adalah:
Agama !. Institusi khilafah dalam tradisis politik islam Khilafah (bahasa Arab: خلافة), adalah kepemimpinan, imamah, biasa juga disebut kekhalifahan.
 Ketika Anda sedang berpuasa, merasa sangat lapar, dan tidak ada orang lain melihat Anda... KENAPA ANDA TIDAK MAKAN?  Puasa melatih muraqabah (rasa.
Pengertian Adil Adil adalah memutuskan suatu perkara sesuai dengan perbuatan seseorang tanpa memandang rakyat atau pejabat kaya atau miskin, siapa.
PENGERTIAN AL-QUR’AN Defenisi al-Qur’an adalah:
BAB 1 DASAR-DASAR PENCARIAN KEBENARAN
SISTEM POLITIK ISLAM.
Tafsir 2 Minggu 4 Dikemaskini oleh Siti Fairuz Bte Ramlan
Al - Baqarah 183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
AQIDAH UNIT 6 Kelas Bimbingan Dewasa.
AL QUR’AN SOLUSI SEMUA PROBLEMA
DASAR HUKUM Perintah Allah untuk mempersiapkan masa depan : يا يها الذين ءامنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد واتقوا الله ان الله خبير بما تعملون “Hai.
  Nikmat Allah  “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir?” (Q.s. 90: 8-9)  Sarana.
Pendidikan Agama Islam
KBM 3 AKHLAK ISLAMIAH BAB 1 : MENSUCIKAN JIWA
Makanan Halal يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوخُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Anggota Kelompok 1. Andri Fatkhul Amri ( ) 2. Silvy ramadhanti ( ) 3. M Yusril Iqbal Habibana ( ) 4. Erlangga.
Nama Kelompok : 1. Abdul Majid Ridwan 2. Kusnadi.
Transcript presentasi:

PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN,MS فقه الدعوة 5 FIQH DAKWAH 5 METODE DAKWAH PROF.DR.KH.DIDIN HAFIDHUDDIN,MS

FIRMAN ALLAH SWT ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl: 125)

DAKWAH BILHIKMAH Hikmah memiliki tiga rukun yaitu al- ilmu, al-hilmu (santun), dan al-anah (tidak tergesa-gesa).

CONTOH HIKMAH فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَىٰ ﴿٤٤﴾ “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (Thaha: 44)

MAUIDHAH HASANAH Qaulan baligha (perkataan yang membekas pada jiwa), sebagaimana disebutkan dalam surat an-Nisa 4: 63 yaitu, أُوْلَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا “Mereka itulah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka ucapan yang berbekas pada jiwa mereka.”(QS. An-Nisa: 63)

Qaulan layyina (ucapan yang menyejukan, lemah lembut), sebagaimana tercermin pada perintah Allah kepada Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun Alaihi Salam agar keduanya menggunakan pendekatan lemah lembut dan persuasif dalam menghadapi Fir’aun yang kejam dan angkara murka, seperti termaktub dalam firman Allah: فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.”(QS. Thaha: 44)

Qaulan maysiura (perkataan yang mudah difahami, realistis), sebagaimana dalam firman Allah, وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلاَ تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا ، إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُواْ إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا.، وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ابْتِغَاء رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلاً مَّيْسُورًا. “Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya boros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka perkataan yang pantas. Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah terlalu mengulurkannya, karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, sesungguhnya Dia maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hambanya.”(QS. Al-Isra': 26 - 30)

Qaulan karima (perkataan yang baik, mulia), sebagaimana firman Allah, وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُواْ إِلاَّ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلاَ تَقُل لَّهُمَا أُفٍّ وَلاَ تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلاً كَرِيمًا “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara mereka berdua atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”(QS. Al-Isra: 23)

Qaulun sadidun (perkataan yang benar, tepat sasaran), sebagaimana firman Allah, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا (70) يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menta' ati Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”(QS. Al-Ahzab: 70 -71)

Qaulan hasana (perkataan yang baik), sebagaimana firman Allah, وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسْناً وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلاَةَ وَآتُواْ ٱلزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِّنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُّعْرِضُونَ “Ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.” (QS. Al- Baqarah: 83)

MUJADALAH Metode mujadalah merupakan metode dialogis untuk menemukan suatu jawaban yang argumentatif. Terdapat dialog argumentatif dalam Al-Qur’an, misalnya yang terjadi antara nabi Ibrahim dengan kaumnya, pada QS.Al-Anbiya :52-56.Dialog ini terjadi di awal kisah ketika nabi Ibrahim menanyakan kepada kaumnya tentang patung- patung yang mereka sembah dengan tekun. Akan tetapi kaum Ibrahim tidak dapat menjawabnya dengan hujjah yang kuat. Kaum Ibrahim berhujjah dengan taqlid. Metode ini harus dilakukan dengan cara yang terbaik, dibandingkan dengan lawan bicaranya (المجادلة بالتي هي أحسن)