PELAJARAN DARI KRISIS EKONOMI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
EKONOMI INTERNASIONAL
Advertisements

Nilai Tukar & Sistem Keuangan Internasional
Keuangan Internasional
Sejarah Perekonomian Indonesia.
UPAYA PEMULIHAN EKONOMI
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
ekmakro08-ittelkom-mna
STANDAR KOMPETENSI Memahami perekonomian terbuka KOMPETENSI DASAR
Pemerintah dan Nilai Tukar
MANAJEMEN KEUANGAN MULTINASIONAL
MATERI EKONOMI MONETER PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN
Manajemen Keuangan Multinasional
Ekonomi Politik PEMBANGUNAN UTANG LUAR NEGERI.
Sistem Nilai Tukar.
Jurusan IPS Unggul Dan Berprestasi
2. Fungsi Kurs Valuta Asing
Macro Economics Policy: Exchange Rate
Perdagangan Internasional
PENDAHULUAN.
PENGARUH PEMERINTAH ATAS NILAI TUKAR
SISTEM NILAI TUKAR RUPIAH
PEREKONOMIAN TERBUKA (OPEN ECONOMY)
MANAJEMEN KEUANGAN MULTINASIONAL
Pasar Valuta Asing.
PERTEMUAN 4 KRISIS EKONOMI
Penentuan Kurs Mata Uang
Pertemuan 2 Pertumbuhan dan perubahan struktur Ekonomi
PERTEMUAN 5 KERENTANAN TERHADAP KRISIS EKONOMI
KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Nama : Maya Indah S NIM : SESI : 04
By: Inggrita Gusti Sari Nst SE, MSI
Perbankan Indonesia di Masa Krisis
THE INTERNATIONAL MONETARY SYSTEM
BANK INDONESIA Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PERAN UMKM DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
BAB IV PEREKONOMIAN TERBUKA 1
THE REVALUATION OF THE CHINESE YUAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
EKONOMI POLITIK PEMBANGUNAN
BAB IV KURS TUKAR VALUTA ASING
NERACA PEMBAYARAN KURS VALUTA ASING DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
KEBIJAKAN PEREKONOMIAN
Sejarah Perekonomian Indonesia
SISTEM MONETER INTERNASIONAL
Makroekonomi Perekonomian Terbuka: Konsep Dasar
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
PERDAGANGAN INTERNASIONAL VALUTA ASING DAN NERACA PEMBAYARAN
Sistem Keuangan Global
EKONOMI MONETER I NILAI TUKAR.
Penentuan Kurs Mata Uang
Bank dan Lembaga Keuangan
Faktor Eksternal Kebijakan Fiskal Faktor Internal Output
EKONOMI INTERNASIONAL
BAB 31 ILMU EKONOMI MAKRO PEREKONOMIAN TERBUKA : KONSEP-KONSEP DASAR
EKONOMI MONETER I NILAI TUKAR.
SEBUAH TEORI MAKROEKONOMI PEREKONOMIAN TERBUKA
Analisis Kebijakan Penggunaan Mata Uang Tunggal di ASEAN
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
PEREKONOMIAN TERBUKA Arus Modal dan Barang Internasional
BANK INDONESIA Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia yang merupakan lembaga negara independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya,
Perkembangan Perekonomian Indonesia dan Pelaku Ekonomi
EDISI KEDELAPAN BUKU II EUGENE F. BRIGHAM JOEL F. HOUSTON
PEREKONOMIAN TERBUKA: NERACA PEMBAYARAN
Kebijakan Fiskal dalam Hutang Pemerintah dan Pengaruhnya Bagi Perekonomian Negara Nama : Zuda Karimatur Rohmah NIM :
Krisis keuangan global menunjukkan bagaimana sistem moneter internasional menjadi global. Meskipun krisis ternyata telah menghantam ekonomi maju.
Transcript presentasi:

PELAJARAN DARI KRISIS EKONOMI Dimuat dalam Koran Tempo 30 Desember 2008

Krisis ekonomi yang menerpa kita di awal orde reformasi (1997-1998) dan krisis finansial yang kita rasakan saat ini, jika dilihat dari persepektif ekonomi semuanya terkategori sebagai guncangan ekonomi eksternal karena sumber penyebab krisis itu bukan berasal dari dalam negeri.

Krisis ekonomi Indonesia 1997-1998 dimulai dari kolapsnya ekonomi Thailand yang menyebabkan kerentanan ekonomi kawasan, selanjutnya berdampak pada hilangnya kepercayaan terhadap prospek ASEAN sebagai macan Asia. Hal ini kemudian berimplikasi pada capital outflow yang masif dari kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tak pelak lagi kemudian berakibat pada melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar (depresiasi rupiah). Kondisi ini semakin diperparah ketika pemerintah berdasarkan nasehat IMF meliquidasi sejumlah bank bermasalah. Ketakutan publik bahwa uang mereka akan bisa hilang karena ketiadaan jaminan pemerintah terhadap dana yang mereka simpan di perbankan nasional dan rumor bahwa akan terjadi kelanjutan liquidasi bank-bank nasional, menyebabkan terjadi rush besar-besaran terhadap perbankan nasional. Inilah yang kemudian yang menyebabkan kita masuk dalam krisis ekonomi.

Krisis finansial yang kita alami saat ini juga merupakan shock dari ekonomi eksternal. Berawal dari kebangkrutan lembaga keuangan terbesar keempat AS Lehman Brother yang mengakibatkan pasar Wall Street terguncang. Selanjutnya seperti tsunami, melibas perusahaan-perusaha an finansial besar lainnya. Kebangkrutan perusahaan-perusaha an tersebut menyebabkan para investor global mencairkan investasinya secara besar-besaran di negara berkembang (termasuk kita) dalam rangka memperkuat liquiditas perusahaan induknya di AS atau untuk memenuhi kebutuhan liquiditas individual mereka. Fenomena ini menghasilkan capital outflow di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Ke depan fenomena krisis finansial global akan menjadi bahaya laten berulang yang perlu diwaspadai ketika dikaitkan dengan karakteristik perekonomian global dan perekonomian nasional

Karakteristik yang dimaksud tersebut adalah; pertama, instabilitas adalah suatu yang built-in didalam perekonomian global. Instabilitas inilah yang menjadi sumber episentrum tsunami ekonomi. Karakteristik pasar uang dan pasar modal tidak dalam posisi kondisi equilibrium dengan pasar komoditas adalah suatu karakter yang melekat dalam perekonomian global saat ini. Dengan demikian ekonomi gelembung adalah suatu keniscayaan yang bisa meledak kapan saja. Kapan dan bagaimana krisis finansial tersebut terjadi semakin tidak bisa diprediksi ketika perilaku spekulasi dan gambling adalah sesuatu perilaku yang built-in pula dalam pasar finansial global.

Kedua, perekonomian dunia yang terintegrasi kuat sehingga ketika terjadi guncangan di satu negara akan ditransmisikan dengan cepat pada seluruh negara. Dan ketiga, Indonesia adalah small country kalau dilihat dari perspektif ekonomi internasional. Karena pangsa pasar kita dalam perdagangan global sangat tidak bermakna. Dengan status yang sedemikian, kita hanya akan menjadi negara yang dipengaruhi oleh setiap perubahan perekonomian global.

Ke depan, ketika krisis global datang lagi, potensi destruksinya yang bisa membahayakan ekonomi nasional bisa diredam dengan sendirinya maka kita harus mewujudkan setidaknya tiga hal berikut; pertama, stabilitas nilai tukar rupiah yang berbasis pada kekuatan di sektor riil (ekspor dan foreign direct investment) bukan pada sektor moneter (capital inflow).

Dan kekuatan ekspor harus lebih mengandalkan kekuatan sisi suplai melalui peningkatan produktivitas dan kompetitifitas serta diversifikasi negara tujuan ekspor. Jangan mengandalkan kekuatan ekspor tersebut pada sisi demand (harga internasional dan permintaan negara-negara tujuan utama ekspor) karena rentan terhadap serangan krisis global. Untuk membangun kekuatan ekspor sisi suplai dan foreign direct investment maka keberadaan infrastruktur yang prima, minimalisasi transaction cost dan ekonomi biaya tinggi serta insentif investasi adalah suatu keniscayaan

jangka menengah (8-10 tahun) kita perlu menginisiasi dua solusi stabilitas finansial dan moneter Pertama, merubah rejim nilai tukar dari mengambang bebas (floating exchange rate regime) menjadi rejim nilai tukar yang baku (fixed exchange rate regime). Karena harus kita sadari sistem rejim nilai tukar yang kita anut saat ini (floating exchange rate regime) memang sangat kondusif untuk berkembangnya spekulasi perusak stabilitas dan munculnya bermacam gangguan terhadap pasar uang.

Kalau kita berhasil mengeksiskan suplai dolar yang berbasis pada kekuatan sektor riil (ekspor dan foreign direct invesment) ditambah dengan daya dukung sumberdaya alam kita yang kaya maka itu semua merupakan sumber cadangan devisa yang sangat besar yang selanjutnya akan meleluasakan kita untuk menerapkan fixed regime exchange rate.

Hadirnya undang-undang baru tentang ekplorasi pertambangan Mineral dan batubara yang baru disyahkan tanggal 17 Desember 2008 kemarin seharusnya menjadi momen untuk mengevaluasi ulang semua kontrak eksplorasi sumberdaya alam kita oleh asing. Ke depan (8-10 tahun) saya menduga kalau undang-undang baru tersebut kita aplikasikan dengan baik maka kekayaan sumberdaya alam yang berlimpah ruah tersebut akan meniscayakan kita untuk bisa menyamai RRC dalam kepemilikan cadangan devisa (sekitar 2 trilyun dolar), sehingga tidak ada keraguan bagi kita untuk merubah regime nilai tukar kita ke fixed regime exchange rate.  

Kedua, mempelopori diplomasi ekonomi internasional kawasan dalam rangka menghadirkan stabilitas kawasan dengan jalan menginisiasi untuk membentuk serikat kurs dalam kawasan ASEAN atau antar negara-negara OKI, dimana para negara anggotanya sepakat membakukan kurs mata uang mereka satu sama lain dan membiarkannya berfluktuasi dengan negara-negara bukan anggota.