TEORI GAME DINAMIS PENGANTAR TEORI GAME
Dynamic Game Theory Sejauh ini kita telah berfokus pada permainan statis. Namun, untuk banyak aplikasi ekonomi yang penting kita harus berpikir tentang game sebagai sesuatu yang dimainkan selama beberapa-periode waktu, sehingga dinamis. Game bisa menjadi dinamis karena 2 alasan, yaitu interaksi dan repetisi.
Dynamic One-off Games Ada dua perusahaan (A, B) mempertimbangkan untuk memasuki pasar baru. Sayangnya pasar hanya cukup besar untuk mendukung salah satu dari dua perusahaan. Jika kedua perusahaan memasuki pasar, mereka berdua akan merugi sebesar $ 10 juta. Jika hanya satu perusahaan masuk, perusahaan yang masuk tersebut akan mendapatkan keuntungan dari $ 50m dan perusahaan lain hanya akan impas. Perusahaan B mengamati apakah perusahaan A telah memasuki pasar sebelum memutuskan apa yang harus dilakukan.
Sejak perusahaan B mengamati apa yang perusahaan A lakukan dan putuskan, ia memiliki 4 strategi. Dalam permainan statis hanya ada 2 strategi. Apa 4 strategi perusahaan B? Apa hasil dari game ini?
The solution Terdapat 3 pure-strategy Nash equilibria: Perusahaan B selalu mengancam untuk memasuki pasar terlepas dari apa yang perusahaan A lakukan. Jika perusahaan A percaya ancaman itu, akan tetap keluar dari pasar. Perusahaan B selalu berjanji untuk tetap menjauh dari pasar. Jika perusahaan A percaya janjinya, maka A akan masuk pasar. Perusahaan B berjanji selalu melakukan kebalikan (oposisi) dari apa yang perusahaan A lakukan. Jika A percaya janji ini, maka A akan selalu masuk.
Untuk game seperti ini, kredibilitas adalah isu utama Pada game ini, ancaman dan janji B adalah tidak kredibel. (Why?) Karena kita menganggap bahwa para pemain adalah rasional, pernyataan yang luar biasa tidak akan berpengaruh pada perilaku pemain lain Oleh karena itu hasil dari permainan ini adalah bahwa A akan selalu masuk dan B akan selalu menjauh dari pasar.
Subgame Perfect Nash Equilibrium Teori Game berargumen bahwa konsep Nash Equilibrium terlalu lemah. Subgame perfect Nash equilibrium adalah konsep yang lebih kuat yang tidak mengizinkan ancaman yang tidak kredibel mempengaruhi perilaku. Subgame perfection diperkenalkan oleh Reinhard Selten (1965). Subgame ini adalah permainan kecil yang tertanam di game yang lengkap Subgame perfect Nash equilibrium mengharuskan bahwa solusi yang sudah diprediksi akan menjadi Nash Equilibrium di setiap subgame.
Continuing from the same example Terdapat 3 pure-strategy Nash equilibria: Perusahaan B selalu mengancam untuk memasuki pasar terlepas dari apa yang perusahaan A lakukan. Jika perusahaan A percaya ancaman itu, akan tetap keluar dari pasar. Perusahaan B selalu berjanji untuk tetap menjauh dari pasar. Jika perusahaan A percaya janjinya, maka A akan masuk pasar. Perusahaan B berjanji selalu melakukan kebalikan (oposisi) dari apa yang perusahaan A lakukan. Jika A percaya janji ini, maka A akan selalu masuk.
Let’s see if these strategies are subgame perfect Strategi ini punya 2 subgame. Yang pertama adalah kedua perusahaan (A dan B) memasuki pasar. Yang kedua, A menjauh dari pasar dan B masuk. Mengingat subgame bahwa hanya yang kedua yang merupakan Nash Equilibrium, oleh karena itu, strategi ini bukan subgame yang sempurna. Bukan subgame sempurna Subgame sempurna
Backward induction Ini adalah metode yang mudah untuk mengetahui subgame Nash Equilibrium yang sempurna. Prinsip ini mengesampingkan tindakan (action), bukan strategi yang pemain tidak mainkan karena tindakan lain memberikan pay-off yang lebih tinggi.
Strategic Behaviour Thomas Schelling memulai studi formal perilaku strategis dan memperkenalkan banyak konsep penting dalam bukunya “The Strategy of Conflict” (1960). Ancaman : Menunjukkan hukuman yang akan dikenakan pada saingan jika ia mengambil beberapa tindakan. Janji : Melibatkan hadiah yang akan diterima saingan jika ia mengambil beberapa tindakan.
Masalah utama adalah apakah ancaman-ancaman dan janji-janji itu kredibel. Aturan strategi adalah untuk mengkonversi ancaman atau janji dalam komitmen. 4 elemen yang diperlukan untuk bergerak menjadi strategi : Gerakan yang sequential Komunikasi Mempengaruh insentif Ekspektasi yang rasional
Stackelberg Game Stackelberg game identik dengan permainan Cournot dalam perusahaan yang lebih bersaing dalam kuantitas. Tetapi berbeda dalam keputusan waktu produksi. Dalam Stackelberg game output dipilih secara berurutan. “Leader” bergerak pertama dan memilih kuantitas. “Follower” dengan seksama mengamati langkah “Leader” dan membuat pilihan kuantitas sendiri. “Leader” memperhitungkan respon optimal “Follower” (ekspektasi rasional).