puasa dapat mencegah berkembangnya sel kanker, berdasarkan penelitian yang dilakuna terhadap dua ekor tikus putih di Amerika Serikat pada kedua tikus tersebut disuntikan sel kanker, tikus pertama diberi makan seperti biasa, sedangkan pada tikus kedua tidak diberi makan (dipuasakan) dan dari dua ekor tikus eksferimen (percobaan) terbukti, tukus pertama mati karena kanker sedangkan tikus kedua yang dipuasakan itu dapat bertahan hidup, karena sel -sel kanker tak aktif.
Lembaga penelitian ternak Amerika melakukan riset terhadap 864 ayam petelur yg produksinya semakin menurun, penelitian ini dilakukan terhadap dua kelompok ayam petelur yang selama 3 bulan bertelur terus menerus pada bulan ke-4 produktivitas bertelurnya turun hingga 75 persen pada kelompok pertama tidak diberi makan selama beberapa jam dalam jangka waktu 10 hari (dipuasakan) sedangkan kelompok kedua diberi makan seperti biasa, ternyata pada kelompok pertama yang dipuasakan selama 10 hari produktifitas bertelurnya kembali seperti semula. Sedangkan pada kelompok kedua (yang tidak dipuasakan) tidak mengalami peningkatan.
Dr. Alan Cott, Seorang pakar pengobatan Amerika Syarikat melaporkan terhadap penyelidikan psikologi membuktikan bahwa puasa mempergaruhi derajat kecerdasan seseorang. Ujian dilakukan terhadap sekumpulan orang yang rajin berpuasa dan sekumpulan orang yang tidak berpuasa. hasilnya, ternyata menunjukkan bahwa orang yang rajin berpuasa memperolehi skor (nilai) yang jauh lebih tinggi dalam ujian berbanding dengan orang yang tidak berpuasa.
Telah banyak dilakukan pengobatan terhadap diabetes di seluruh dunia dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi makanan ringan selama berurutan kurang dari 3 minggu. Dan metode semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan diabetes dan tanpa menggunakan satu obat-obatan kimiawi pun.
Beberapa hasil penelitian ilmiah menunjukkan manfaat kesehatan puasa, antara lain dapat mengurangi resiko stroke. Puasa juga dapat memperbaiki kolesterol darah. Kadar kolesterol darah yang tinggi secara jangka panjang akan menyumbat saluran pembuluh darah dalam bentuk aterosklerosis Bila hal ini terjadi di otak, maka akan berakibat stroke dan bila terjadi di daerah jantung menyebabkan penyakit jantung. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa puasa dapat meningkatkan kolesterol darah HDL (yang sehat) 25 titik, dan menurunkan lemak trigliserol sekitar 20 titik. Lemak trigliserol merupakan bahan pembentuk kolesterol LDL (yang merusak kesehatan).
HASIL PENELITIAN Perubahan Komposisi Tubuh, Tekanan Darah dan Plasma Kolesterol Sebelum dan Sesudah 20 Hari Puasa pada Bulan Ramadhan : Studi pada Mahasiswa FKG Universitas Jember , 2005 Hari Basuki dan Dwi Prijatmoko Bagian Biomedik,Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Sub Gizi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jawa Timur Penelitian ini menyimpulkan bahwa puasa selama bulan Ramadhan dapat menurunkan risiko kardiovaskuler melalui penurunan rasio lingkar pinggang dan pinggul.
Tips berpuasa HR Abu Daud dan Tirmidzi “Jika kamu berbuka, berbukalah dengan kurma, jika tidak ada, berbukalah dengan air, karena air itu suci” QS An – Nahl : 69 “….Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam – macam warnanya. Didalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”
Mulakan berbuka dengan yang menghasilkan energi instant yaitu yg manis Beri kesempatan kepada lambung untuk menyesuaikan proses pencernaan, oleh karena itu jangan makan berlebihan saat berbuka. Hindari makanan yang dingin, asam, pedas an bersantan karena dapat merangsang asam lambung keluar lebih banyak Perbanyak makanan yang mengandung serat tinggi Kurangi makanan yang mengandung lemak supaya deposit lemak yg tersedia dapat dipecah Jangan makan berlebihan melebihi 1/3 bagian untuk makanan
SEKIAN TERIMA KASIH