Air untuk: proses pencucian alat dan bahan, pengolahan dan sebagai bahan baku. Sumber air: PAM, sumur bor dan sungai harus memenuhi syarat air minum (potable.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PAM pengolahan air minum dengan cara sedimentasi
Advertisements

SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR “LIMBAH DAPUR” PT. PP – DSLNG PROJECT ” GREEN INOVATION.
Prinsip dasar pengolahan air.
AIR SADAH Kesadahan Istilah kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara)
AIR.
sifat - sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman
PERUBAHAN MATERI PENDEFINISIAN PERUBAHAN MATERI
CHEMICAL COAGULATION.
PAM dan SANITASI MAKANAN
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
KD II SISTEM KOLOID.
Aerasi Menghilangkan gas yang tidak bermanfaat (degasification)
PENYISIHAN CHROOM HEXAVALEN
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
PENGOLAHAN LIMBAH LIMBAH CAIR
Teknik Lingkungan Kuliah 4 Pengolahan Air Bersih.
DEMULSIFIKASI, CREAMING DAN INVERSI
PEMURNIAN Lanjutan.
KOLOID.
Teori & Praktikum Teori : 2 SKS Praktikum : 1 SKS
Ekologi dan Analisis Sumberdaya alam
Larutan.
SOAL TUGAS SISTEM KOLOID
KELAS XII SEMESTER 1 SMKN 7 BANDUNG
AIR SADAH Kesadahan Istilah kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara)
Larutan.
KELOMPOK 19: Wiwik Rusmawati Agesty Sucianingtyas
MODUL- 2 Lajutan………..
INFORMASI PRODUK WATER FILTER
Gelatin.
Kesuburan Tanah.
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
Disusun Oleh : Luthfi Wibowo
Keasaman Tanah.
Penggolongan sumber air berdasarkan asal:
KOLOID.
Materi Presentasi Mahasiswa
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Oleh : Abdul Rohim Tualeka.
AIR SADAH Kesadahan Istilah kesadahan digunakan untuk menunjukkan kandungan garam kalsium dan magnesium yang terlarut, dinyatakan sebagai ekuivalen (setara)
KOAGULASI DAN FLOKULASI
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
PENGOLAHAN AIR LIMBAH MENGANDUNG LOGAM BERAT
PROSES PENGOLAHAN SECARA FISIK - KIMIA
AIR – H2O Jagat raya – tidak mungkin ada kehidupan tanpa air
IPA Terpadu MATERI DAN PERUBAHANNYA
1. Air Keadaan air di alam:
PENGOLAHAN LIMBAH LIMBAH CAIR
EKSTERNALITAS INDUSTRI TEKSTIL By : YUSNIA RISANTI
SUMBER DAN KARAKTERISTIK AIR
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Kimia Dasar I Materi Dan Teori Atom
Penggunaan Koloid Dalam Industri
Pengertian & Perbedaan Atom, Molekul, Ion, Unsur, Senyawa, Campuran
KELAS XII SEMESTER 2 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO
Oleh: Dr. Ir. KASIFAH, M.P. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Pengolahan Air Bersih secara Fisik PERTEMUAN 14 Nayla Kamilia Fithri
Kimia Dasar 1 Pendahuluan, Materi, Teori atom dan Struktur atom
Bramantio Negoro Grade 12
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
Sistem koloid Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi,
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
FATMA MAHARANI, S.Si.  Air adalah senyawa kimia dengan rumus molekul H 2 O dimana 1 atom O mengikat 2 atom H  Manfaat bagi Manusia memerlukan air berkualitas.
Proses pembuatan caustic soda (NaOH) Skala Laboratorium NaOH sering disebut dengan istilah soda kaustik, dibuat dengan cara Mereaksikan logam Na dengan.
PROSES PENGOLAHAN AIR.
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PENCEMARAN AIR Ir. Moh Sholichin, MT.
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan.
8/6/2019 KELOMPOK MATERI PRESENTASI 4. BIDANG INDUSTRI BIDANG KESEHATAN BIDANG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PENERAPAN SIFAT KOLOID.
Transcript presentasi:

Air untuk: proses pencucian alat dan bahan, pengolahan dan sebagai bahan baku. Sumber air: PAM, sumur bor dan sungai harus memenuhi syarat air minum (potable water) dan tidak ada hubungan silang antara air bersih dan kotor.

Proses pengolahan air yang umum dilakukan adalah klarifikasi, klorinasi, penyaringan dan pelunakan air sadah. Klarifikasi adalah usaha memisahkan air bening dari kotoran tersuspensi dan koloid. Pemisahan kotoran : dapat dilakukan dengan pengendapan atau sedimentasi, koagulasi yang dilanjutkan dengan pengendapan. Kecepatan pengendapan kotoran dalam air dipengaruhi ukuran partikel pengotor sedangkan proses koagulasi dilakukan dengan bantuan koagulan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi mutu air Warna, kekeruhan, padatan tersuspensi, kadar mineral dan mikro-organisme. Penanganan air untuk menghilangkan atau mengurangi hal-hal tersebut adalah: 1. Tahap pembersihan air: a. Penyaringan dan sedimentasi atau koagulasi b. Filtrasi 2. Penghilangan mikroba dengan cara desinfeksi (klorinasi) 3. Penghilangan mineral terlarut 4. Kontrol terhadap karat, rasa dan bau 5. Standar mutu air minum dan untuk industri pangan

Tahap-tahap pengolahan air 1. Tahap pembersihan air a. Penyaringan dan sedimentasi Tujuan : untuk menghilangkan benda-benda tersuspensi dengan ukuran yang berbeda dan termasuk tangkai, cabang-cabang, daun-daun, padatan lain yang besar dan mudah mengendap, serta partikel-partikel halus (koloidal) yang tidak mengendap dan menyebabkan kekeruhan.

Cara penghilangan benda padatan tersuspensi: Memisahkan padatan-padatan berukuran besar dengan saringan (kasar maupun halus). Saringan dibuat dari bahan tahan karat, didisain dengan pengambilan yang tepat untuk menarik air dari danau atau sungai. Pengendapan atau sedimentasi dan penggumpalan partikel-partikel yang belum terendapkan dengan bantuan koagulan.  

b. Pengendapan atau sedimentasi Merupakan cara pendahuluan dan cara yang paling sederhana untuk memisahkan lumpur dari air, telah berabad-abad lama dipraktekan di Tiongkok. Kecepatan pengendapan tergantung pada berat jenis, bentuk dan ukuran partikel. Partikel yang lebih berat dan lebih lonjong akan lebih cepat mengendap daripada partikel ringan dan bulat. Partikel yang tersuspensi akan lama mengendap, jika bergabung dengan partikel lain membentuk gumpalan (agregat) yang lebih besar sehingga pengendapan menjadi lebih cepat.

Pengendapan berjalan dari atas ke bawah, bagian paling atas paling cepat mengendap, makin kebawah makin lama, waktu pengendapan semakin panjang menjadi tidak efisien. Bahan yang sukar diendapkan yaitu tanah liat (clay) ada pada air permukaan dalam bentuk suspensi.

Penggumpalan kimiawi Koagulan yang dipakai adalah Aluminium sulfat Al2(SO4) 18H2O, Ferro Sulfat FeSO4.7H2O, Ferri Klorida (Copperas) FeCl3 ,Cooperas terklorinasi Fe2 (SO4)3 FeCl3 dan Silika aktif. Kapur (Ca(OH)2) atau soda abu (Na2CO3) sering digunakan untuk membuat air bersifat basa, sehingga proses penggumpalan lebih mudah

Aluminium sulfat Senyawa ini terdapat dalam bentuk cair atau gumpalan yang harus dilarutkan dahulu sebelum digunakan. Bila aluminium sulfat ditambahkan dalam air yang mengandung kalsium bikarbonat, reaksinya adalah: Al(SO4)3 +3 Ca(HCO3)  3 CaSO4 + 2 Al(OH)3 + 6 CO2 Bila air mengandung Na2CO3, reaksinya adalah: Al2(SO4)3 + 2 Na2 CO3 +3H2O  3 Na2 SO4 + 2 Al(OH)3 +3 CO2 Al(OH)3  tidak larut dan membentuk flok (gumpalan

Flok yang terbentuk akan menunjukkan apakah jumlah koagulan yang digunakan sudah tepat. Flok yang berukuran besar menunjukkan jumlah koagulan terlalu banyak secara normal partikel-partikel flok berukuran sebesar peniti lebih diinginkan. Jumlah Aluminium sulfat yang dibutuhkan tergantung pada kekeruhan dan warna air yang diberi perlakuan. Suhu air lebih kecil 35oF atau lebih besar 70o F dapat lebih lambat atau karena terjadi reabsorbsi dari flok.

Masing-masing koagulan mempunyai ukuran sangat kecil sehingga agregrat menyerupai bintang dan bersifat sponge. Partikel yang tersuspensi di dalam air akan menempel pada sponge sehingga gumpalan bertambah besar dan bertambah berat, akhirnya mengendap.   Fero sulfat (Copperas) Sebagai koagulan dengan kapur untuk air yang tidak berwarna, bila air mengandung bikarbonat, reaksi yang terjadi adalah: SO4 + Ca(HCO3)2 Fe(HCO3)2 + CaSO4 (1) Fe(HCO3)2 + Ca(OH)2  Fe(OH)2 + 2 CaCO3 + 2H2O (2) Bila Ca(OH)2 ditambahkan lebih dulu, maka reaksinya: FeSO4 + Ca(OH)2  Fe(OH)2 +CaSO4 Pada kedua reaksi diatas terbentuk Fe(OH)2, yang dioksidasi oleh oksigen terlarut dalam air: 4Fe(OH)2 + 2H2O + O2  4 Fe(OH)3 ferrihidroksida (flok)

Dosis ferrosulfat hampir sama atau lebih tinggi sedikit dari jumlah aluminium sulfat yang dibutuhkan Prinsip kerja koagulan ( aluminium, ferri) Koagulan larut dalam air kotor, ion positif (Al+, Fe3+) akan menetralkan muatan negatif dari partikel-partikel pengotor yaitu koloid dan warna. Proses netralisasi muatan partikel pengotor akan menyebabkan flokulasi partikel kemudian terjadi pembentukan gumpalan-gumpalan berintikan partikel yang mengalami flokulasi. Gumpalan tersebut bersifat sponge (spons) yang mampu menyerap partikel-partikel di sekitarnya, termasuk mikroorganisme. Dalam industri kulit biasanya digunakan asam tanat yang bersifat anti penggumpalan.

c. Filtrasi atau Penyaringan Orang pertama yang menggunakan filter adalah James Simpson pada tahun 1855 menggunakan pasir untuk menyaring semua air sungai untuk sediaan air minum di London. Macam penyaring yang digunakan adalah: 1. Penyaring lambat (English filters) 2. Penyaring cepat (filter mekanis) 3. Penyaring dengan tekanan 4. Penyaring Cochrane 5. Microstraining