ORGAN GENITAL PEREMPUAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SISTEM GENITAL BETINA drh. Herlina Pratiwi.
Advertisements

SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA
Sistem Reproduksi Wanita
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Peran hormon dalam fertilisasi
Biologi SMA N 1 Pekalongan 2006
Organ Reproduksi Pria Penis dan Urethra Duktus deferens
ORGAN GENITAL EKSTERNAL DAN INTERNAL PADA HEWAN BETINA DAN PROSES OOGENESIS drh. Herlina Pratiwi.
ANFIS SISTEM REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DISUSUN OLEH: SUMIATI (E1A012053)
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Ovulasi hingga Implantasi (Perkembangan Minggu Pertama)
SIKLUS ESTRUS, OVARI, UTERUS, DAN PSEUDOPREGNANCY
FEMALE GENITAL SYSTEM DRH. HANDAYU.
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
SIKLUS MENSTRUASI DAN PENGATURANNYA
KEHAMILAN & PERKEMBANGAN EMBRIONAL DAN FETAL
ORGANA GENITALIA FEMINA
SISTEM REPRODUKSI TERNAK BETINA
Sistem Reproduksi Wanita
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
Peran hormon dalam fertilisasi
JARINGAN PADA SISTEM PEMBULUH DARAH
R CORNEAWATY CHANIRA I B NIM :
Siklus Menstruasi Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Pada siklus estrus jika tidak terjadi.
MENSTRUASI : Menstruasi/Haid adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai dengan pelepasan endometrium pada saat ovum tidak dibuahi.
Anatomo fisiologi organ reproduksi wanita
Kuliah Anatomi Nur Auliyah Firdaus, S.ST
ORGAN REPRODUKSI WANITA
SISTIM REPRODUKSI MANUSIA SMA NEGERI 1 BATANGAN, KAB. PATI
ALDILAH ALFI IZLAMI (1B)
ASKEB I ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Tentir Histologi -Dini-Andy-.
OLEH: YULI INDRI DEWI NIM:140085
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
KONSEPSI ( ovum dan sperma, fertilisasi dan implamentasi )
JARINGAN PADA SISTEM REPRODUKSI
FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI
Perubahan Siklus Menstruasi
Sistem Reproduksi Rijalul Fikri.
ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
FERTILISASI DAN NIDASI
ASKEB I MENGETAHUI ANATOMI DAN FISOLOGI GENITALIA WANITA
GENITALIA INTERNA & EKSTERNA PANGGUL SIKLUS HORMONAL SPERMA &OVUM
OLEH :RISKA ANGRAINI PUTRI 1B
ASKEB 1 ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA
SISTEM REPRODUKSI.
ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
ANATOMI FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
KONSEPSI.
OLEH : SEFTI WINDA SARI 1B
Alat Reproduksi Wanita
Peran hormon dalam fertilisasi
Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita
ORGAN REPRODUKSI WANITA
KULIAH BIOLOGI SEL FERTILISASI DAN PERKEMBANGAN EMBRIONAL
SISTEM REPRODUKSI M A T E R I TUJUAN PEMBLJAR C A R T A
MENGERTI SIKLUS HAID.
“HORMON REPRODUKSI”.
SISTEM REPRODUKSI Nama Azmila IB
Dr. FARID, SpOG. EMBRIOLOGI ALAT REPRODUKSI EMBRIOLOGI ALAT REPRODUKSI PENENTUAN KELAMIN - Penetuan kelamin terjadi saat ferilisasi --> saat ovum dibuahi.
Anatomi Fungsional ORGAN REPRODUKSI TERNAK BETINA
SISTIM REPRODUKSI Genital Laki-laki
OLEH NOVVI KARLINA * 1 Anatomy Of The Reproductive Tract.
FUNGSI ORGAN REPRODUKSI WANITA
Sistem Reproduksi Wanita
SISTEM REPRODUKSI. SISTEM REPRODUKSI PRIA Struktur luar terdiri dari penis dan skrotum Struktur dalamnya terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
SISTEM REPRODUKSI WANITA Sistem reproduksi wanita terbagi 2, yaitu: 1. Organ-organ Internal 2. Organ-organ Eksternal 1. Organ-organ Internal, terdiri dari.
Transcript presentasi:

ORGAN GENITAL PEREMPUAN ERYATI DARWIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

ORGANA GENITALIA INTERNA GENITAL WANITA ORGANA GENITALIA INTERNA OVARIUM TRACTUS GENITALIS TUBA UTERINA FALLOPII UTERUS VAGINA ORGANA GENITALIA EXTERNA MONS VENERIS LABIA MAJORA LABIA MINORA CLITORIS GLANDULAE GENITALES ACCESSORIAE GLANDULA VESTIBULARIS MAJOR GLANDULA VESTIBULARIS MINOR GLANDULA MAMMAE

SYSTEMA REPRODUCTIVA FEMININA OVARIUM TUBA UTERINA ENDOMETRIUM UTERUS CERVIX UTERI VAGINA VESICA URINARIA RECTUM CLITORIS LABIUM MINUS LABIUM MAJUS

OVARIUM BENTUK DAN UKURAN: LOKASI: SEPASANG, OVOID, 25-50 mm X 13-30 mm X 5 - 15 mm 2 PINGGIRAN: MARGO LIBER (TEPI BEBAS) MARGO MESOVARICUS (TEPI PERLEKATAN MESOVARIUM) LOKASI HILUS OVARII DISELUBUNGI OLEH PERITONEUM VISCERALE LOKASI: PADA LEKUKAN DINDING CAVUM PELVIS = FOSSA OVARICA MENEMPEL BELAKANG PLICA LATA UTERI TAMPILAN PADA BELAHAN (DARI PERMUKAAN): EPITHELIUM OVARII TUNICA ALBUGINEA ZONA PARENCHYMATOSA ZONA VASCULOSA HILUS OVARII

STRUKTUR OVARIUM TUNICA ALBUGINEA CORTEX HILUS MEDULLA

CORTEX OVARII EPITEL TUNICA ALBUGINEA FOLIKEL PRIMORDIA

FOLLICULUM OVARII BANGUNAN BULAT DALAM STROMA CORTEX OVARII YANG MENGANDUNG OOCYT JUMLAH: PADA WANITA UMUR MUDA, MEMENUHI CORTEX WANITA DEWASA DALAM 2 OVARIUM: 400 000 BUAH MAKIN TUA UMURNYA, MAKIN KURANG JUMLAHNYA DARI JUMLAH INI HANYA DILEPASKAN < 500 OOCYT SELAMA HIDUP UKURAN BERVARIASI, TERGANTUNG PADA TAHAP PERTUMBUHAN-NYA DALAM SETIAP SIKLUS HAID: 5 SAMPAI 15 FOLIKEL MENGALAMI PERTUMBUHAN DARI PERTUMBUHAN TERSEBUT HANYA 1 OOCYT LEPAS SISANYA MENGALAMI DEGENERASI: ATRESIA FOLIKULER PELEPASAN OVUM DISEBUT OVULASI

PERTUMBUHAN FOLIKEL OVARIUM WAKTU: BERLANSUNG SEJAK BAYI SAMPAI MENOPAUSE KETERLIBATAN KOMPONEN OVARIUM: STROMA, SEL-SEL FOLIKEL DAN OOSIT PERUBAHAN SELAMA PERTUMBUHAN: UKURAN SEMAKIN BESAR TERLETAK SEMAKIN MENDALAM DI CORTEX 3 JENIS FOLIKEL SELAMA PERTUMBUHAN : FOLIKEL PRIMORDIA SEJAK LAHIR SAMPAI SEBELUM AKIL BALIK SEBUAH OOSIT DISELUBUNGI OLEH SELAPIS SEL FOLIKEL GEPENG OOSIT BERUKURAN 40 m, INTI TERLETAK EKSENTRIK FOLIKEL SEDANG TUMBUH FOLIKEL PRIMER FOLIKEL SEKUNDER FOLIKEL TERTIER/VESIKULER FOLIKEL MATANG

PERTUMBUHAN FOLIKEL OVARIUM KANDUNGAN FOLIKEL OVARIUM SELAMA AKIL BALIG FOLIKEL PRIMORDIA SEJAK KELAHIRAN SAMPAI AKIL BALIG

PERUBAHAN SEL MULAI DARI FOLIKEL PRIMORDIAL FOLIKEL PRIMER PERUBAHAN SEL MULAI DARI FOLIKEL PRIMORDIAL OOSIT : MEMBESAR: 80 m, MIKROVILI PADA PERMUKAAN SEL YANG TERPERANGKAP DALAM ZONA PELLUCIDA ORGANELA BERGERAK MENYEBAR ENDOPLASMIC RETICULUM MAKIN BERKEMBANG KOMPLEKS GOLGI BERLIPAT JUMLAHNYA MITOKHONDRIA MAKIN BANYAK SEL-SEL GRANULOSA : MENJADI KUBOID/KOLUMNER PENDEK SELAPIS SEL GRANULOSA MULAI MENGHASILKAN ZONA PELLUCIDA YANG MEMISAHKAN DENGAN OOSIT SEL STROMA OVARII SEL STROMA BERBENTUK SEPERTI FIBROBLAS SEKELILING FOLIKEL TERATUR KONSENTRIS

PERTUMBUHAN FOLIKEL PRIMER

PERTUMBUHAN FOLIKEL PRIMER SEL STROMA SEL-SEL GRANULOSA GEPENG SELAPIS SEL-SEL GRANULOSA KUBOID BERLAPIS DUA

FOLIKEL SEKUNDER CIRI-CIRI: DIAMETER MENCAPAI 0,2 mm, BERBENTUK OVOID OOSIT MEMBESAR, BERUKURAN: 125  m - 150  m , INTI BERKEDUDUKAN EKSENTRIK, SEL-SEL FOLIKEL = SEL GRANULOSA: MULTILAMELER, BERLAPIS: 6 - 12 BERTUMPU PADA MEMBRANA LIMITANS EXTERNA ZONA PELLUCIDA MULAI TAMPAK KETIKA OOSIT BERDIAMETER 80  m MIKROVILI OOSIT TERPENDAM DALAM ZONA PELLUCIDA SEL STROMA BERDIFERENSIASI MENJADI THECA FOLLICULI THECA INTERNA: MULA-MULA FUSIFORM MENJADI KUBOID YANG BERFUNGSI SEBAGAI SEL ENDOKRIN, BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH THECA EXTERNA: JARINGAN PENGIKAT

FOLIKEL TERTIER/VESIKULER CIRI-CIRI: OOSIT APABILA TELAH MULAI TERBENTUK ANTRUM, OOSIT TIDAK MEMBESAR LAGI SEL-SEL GRANULOSA: CELAH-CELAH TAK TERATUR ANTARA SEL GRANULOSA LIQUOR FOLLICULI MENGISI CELAH-CELAH TERBENTUK ANTRUM FOLLICULI PENYATUAN CELAH-CELAH ANTRUM DIBATASI OLEH SEL-SEL GRANULOSA BERLAPIS TERBENTUK CALL EXNER BODY CORONA RADIATA : SEL-SEL GRANULOSA KUBOID SEKELILING OOSIT CUMULUS OOPHORUS: PENEBALAN SETEMPAT LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA SEL STROMA THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA MAKIN JELAS PERBEDAANNYA

FOLIKEL TERTIER/VESIKULER THECA INTERNA DAN THECA EXTERNA ANTRUM FOLLICULI ZONA GRANULOSA CUMULUS OOPHORUS

PERTUMBUHAN FOLIKEL TERTIER/VESIKULER

FOLLICULUS GRAAFI DICAPAI SETELAH 10 - 14 HARI FOLIKEL TUMBUH PENAMPILAN: UKURAN DIAMETER: 1 cm MENEMPATI CORTEX MENONJOLKAN PERMUKAAN OVARIUM OOCYT BERHENTI TUMBUH SEL GRANULOSA PROLIFERASI TIDAK SEIMBANG DENGAN PERTAMBAHAN LIQUOR FOLLICULI HINGGA LAPISAN SEL-SEL GRANULOSA MENIPIS CUMULUS OOPHORUS : HUBUNGAN LAPISAN SEL GRANULOSA DGN OOCYT MERENGGANG CORONA RADIATA : LAPISAN SEL GRANULOSA SEKITAR OOCYT SEL STROMA THECA INTRERNA: SEL-SEL MEMBESAR/POLIHEDRAL BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH THECA EXTERNA: SEL-SEL FUSIFORM DAN SERABUT KONSENTRIS

FOLLICULUS GRAAFI

OVULASI PROSES: WAKTU: SISA FOLIKEL: OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA MELEPASKAN DIRI DARI DINDING FOLIKEL OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERAPUNG-APUNG FOLIKEL MATANG SOBEK KARENA TEKANAN FOLIKEL, CORTEX OVARII ISCHEMIA BAGIAN CORTEX ANTARA PERMUKAAN DAN FOLIKEL MENJADI LEMAH LIQUOR FOLLICULI TUMPAH PELEPASAN OOCYT DARI OVARIUM OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA TERLEPAS DARI OVARIUM WAKTU: HARI KE 14 SIKLUS HAID SISA FOLIKEL: CORPUS RUBRUM: TERBENTUK OLEH PECAHNYA PEMBULUH DARAH, SEHINGGA SISA-SISA FOLIKEL TERISI OLEH BEKUAN DARAH

PROSES OVULASI 9/20/04

PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI CORPUS LUTEUM PERKEMBANGAN DARI CORPUS RUBRUM TERLETAK DALAM CORTEX OVARII PENAMPILAN: JARINGAN SEL-SEL LUTEIN MENGELILINGI JARINGAN PENGIKAT LONGGAR DITENGAHNYA FUNGSI: KELENJAR ENDOKRIN: PROGESTERON DAN ESTROGEN PROSES: FOLIKEL YANG TIDAK BERISI CAIRAN MENJADI KEMPIS DINDINGNYA MELIPAT-LIPAT JARINGAN PENGIKAT DARI STROMA OVARII MENGISI BEKUAN DARAH (KEBANYAKAN MENEMPATI BAGIAN TENGAH) SEL GRANULOSA BERTAMBAH BESAR, BERHENTI MITOSIS BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN GRANULOSA, SEL ENDOKRIN PENGHASIL STEROID SITOPLASMA MENGANDUNG LIPID DAN BUTIR-BUTIR LIPOKROM SEL THECA INTERNA: BERUBAH MENJADI SEL LUTEIN THECA , SEL ENDOKRIN LEBIH KECIL DARIPADA SEL LUTEIN GRANULOSA

PERUBAHAN FOLIKEL SETELAH OVULASI

CORPUS LUTEUM SEL LUTEIN THECA SEL LUTEIN GRANULOSA BEKUAN DARAH

PERUBAHAN CORPUS LUTEUM PROSES: UMUR CORPUS LUTEUM: 10 - 14 HARI, TIDAK ADA FERTILISASI: CORPUS LUTEUM SPURIUM SELAMA KEHAMILAN: CORPUS LUTEUM GRAVIDARUM DIAMETER 5 cm, LEBIH BESAR D/P CORPUS LUTEUM SPURIUM TERBENTUK CORPUS ALBICANS MELALUI DEGENERASI SEL-SEL CORPUS LUTEUM AUTOLISIS, SEL-SEL LUTEIN MENGHILANG SISA-SISA SEL DIFAGOSITOSIS OLEH SEL MAKROFAG TERBENTUK JARINGAN PARUT: JARINGAN PENGIKAT PERUBAHAN CORPUS ALBICANS : LETAKNYA BERGESER KE DALAM OVARIUM PROSES ABSORBSI JARINGAN PENGIKAT DIGANTI OLEH STROMA OVARII BERLNGSUNG SELAMA BULANAN SAMPAI TAHUNAN

CORPUS ALBICANS

ATRESIA FOLLICULI DIFINISI: WAKTU: FOLIKEL YANG MENGALAMI ATRESIA: PROSES DEGENERASI JARINGAN FOLIKEL DALAM OVARIUM YANG DIDAHULUI OLEH BERHENTINYA MITOSIS SEL-SEL GRANULOSA DAN MATINYA OOCYT WAKTU: BERLANGSUNG SEJAK LAHIR SAMPAI BEBERAPA SAAT SETELAH MENOPAUSE PALING BANYAK APABILA TERJADI PERUBAHAN HORMONAL: SETELAH LAHIR (PERUBAHAN HORMON MATERNAL) 99 % OOCYT PADA WAKTU LAHIR SUDAH DEGENERASI UMUR AKIL BALIK KEHAMILAN FOLIKEL YANG MENGALAMI ATRESIA: SETIAP TAHAP PERKEMBANGAN FOLIKEL, MULAI FOLIKEL PRIMORDIA, FOLIKEL SEDANG BERKEMBANG SAMPAI FOLIKEL MATANG, DAPAT MENGALAMI ATRESIA

BERBAGAI BENTUK ATRESIA FOLLICULI GLASSY MEMBRANE 9/20/04

JARINGAN INTERSTITIAL OVARIUM CORTEX OVARII STROMA TERDIRI ATAS: SEL-SEL BERBENTUK SEBAGAI KUMPARAN (FUSIFORM) SEL MIRIP OTOT POLOS TANPA MIOFILAMEN ANYAMAN SERABUT RETIKULER MEDULLA DAN HILUS OVARII JARINGAN PENGIKAT LONGGAR: SEL FIBROBLAS SEL-SEL OTOT POLOS SERABUT KOLAGEN

JARINGAN INTERSTITIAL OVARIUM

TUBA UTERINA FALLOPII DUA PIPA SALURAN MENGANDUNG OTOT POLOS YANG BERPANGKAL PADA UTERUS DAN BERAKHIR TERBUKA SEBAGAI INFUNDIBULUM DALAM CAVUM PERITONEI RUANGANNYA BERMUARA DALAM CAVUM UTERI PANJANG: 14 - 20 cm DIAMETER: TIDAK SAMA PENGGAL: INFUNDIBULUM TERBUKA SEBAGAI CORONG YANG DIKELILINGI JUMBAI-JUMBAI = FIMBRIAE, YANG MENCAPAI OVARIUM: FIMBRIA OVARICA AMPULLA BAGIAN DEKAT INFUNDIBULUM YANG MELEBAR ISTHMUS 1/3 BAGIAN TENGAH YANG MENYEMPIT PARS INTERSTITIALIS BAGIAN YANG MENEMBUS DINDING UTERUS

TUBA UTERINA FALLOPII FIMBRIAE

STRUKTUR DINDING TUBA UTERINA MEMBRANA MUCOSA KETEBALAN: PALING TEBAL DAERAH AMPULLA, BENTUK LUMEN SEPERTI LABIRIN LIPATAN-LIPATAN MEMANJANG BERCABANG MULA-MULA PANJANG, MAKIN MENDEKATI UTERUS MEMENDEK EPITEL EPITEL KOLUMNER SELAPIS PALING TINGGI DAERAH AMPULLA MENDEKAT UTERUS MAKIN PENDEK SEL SILINDRIS BERSILIA (PALING BANYAK: FIMBRIA DAN AMPULLA) SEL SEKRETORI TANPA SILIA LAMINA PROPRIA JARINGAN PENGIKAT TANPA KELENJAR TUNICA MUSCULARIS (OTOT POLOS) STRATUM CIRCULARE (SEBELAH DALAM) STRATUM LONGITUDINALE TUNICA SEROSA LANJUTAN DARI PERITONEUM VISCERALE

STRUKTUR MEMBRANA MUCOSA DINDING TUBA UTERINA

DINDING AMPULLA TUBA UTERINA FALLOPII

UTERUS BENTUK: SEBAGAI BUAH PEER KEDUDUKAN: UKURAN: LETAK: ANTEFLEXIO/ RETROFLEXIO UKURAN: TERGANTUNG HAMIL ATAU TIDAK HAMIL 7 - 8 cm X 24 - 30 mm X 43 - 50 mm (TIDAK HAMIL) LETAK: DALAM CAVUM PELVIS FACIES VESICALIS, DATAR, DIBELAKANG VESICA URINARIA FACIES RECTALIS, KONVEKS, DI DEPAN RECTUM BAGIAN-BAGIAN: FUNDUS UTERI CORPUS UTERI CERVIX UTERI : 3 cm PORTIO VAGINALIS UTERI FUNGSI: MENUMBUHKAN EMBRIO HASIL FERTILISASI

KEDUDUKAN UTERUS UTERUS VAGINA VESICA URINARIA RECTUM SYMPHISIS OSSIUM PUBIS MONS VENERIS INTROITUS VAGINAE ANUS

DINDING UTERUS LAPISAN DARI DALAM KE LUAR: ENDOMETRIUM MYOMETRIUM MERUPAKAN MEMBRANA MUCOSA MENGANDUNG GLANDULA UTERINA KETEBALAN DAN STRUKTUR TERGANTUNG: DAERAH YANG DILAPISI PERIODE YANG TERKAIT DENGAN SIKLUS MENSTRUASI LAPISAN: STRATUM FUNCTIONALE STRATUM BASALE MYOMETRIUM MERUPAKAN LAPISAN DINDING YANG PALING TEBAL OTOT POLOS BERUBAH APABILA DALAM KEADAAN HAMIL PERIMETRIUM DAERAH FUNDUS : DITUTUPI OLEH PERITONEUM VISCERALE SEHINGGA MERUPAKAN TUNICA SEROSA DAERAH LAIN : MERUPAKAN TUNICA ADVENTITIA

BAGIAN-BAGIAN UTERUS CORPUS UTERI: ISTHMUS CERVIX UTERI CAVUM UTERI PALING LEBAR, TERUTAMA DI ANTARA MUARA 2 TUBA UTERINA KEARAH BAWAH: UKURAN MAKIN MENYEMPIT ISTHMUS BATAS CORPUS UTERI DAN CERVIX UTERI ORIFICIUM INTERNUM UTERI CERVIX UTERI CANALIS CERVICIS PORTIO VAGINALIS UTERI CANALIS CERVICIS BERAKHIR SEBAGAI ORIFICIUM EXTERNUM UTERI = ORIFICIUM EXTERNUM CANALIS CERVICIS BERMUARA DALAM VAGINA

STRUKTUR ENDOMETRIUM CORPUS UTERI STRATUM BASALE STRATUM FUNCTIONALE (DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI) FUNGSI: MEMPERSIAPKAN INPLANTASI HASIL FERTILISASI DALAM KEADAAN TIDAK HAMIL MENGALAMI PERUBAHAN STRUKTUR DAN FUNGSI SECARA PERIODIK: SIKLUS MENSTRUASI (HAID) EPITEL SILINDRIS SELAPIS SEL BERSILIA SEL SEKRETORI LAMINA PROPRIA JARINGAN PENGIKAT MENYERUPAI JARINGAN MESENKHIM BANYAK MENGANDUNG SEL DAN SUBSTANSI AMORF MENGANDUNG GLANDULA UTERINA YANG BERBENTUK TUBULER KADANG-KADANG BERCABANG

CERVIX UTERI BAGIAN-BAGIAN: RUANGAN: DILUAR VAGINA BAGIAN YANG TERDAPAT DALAM VAGINA PORTIO VAGINALIS UTERI RUANGAN: CANALIS CERVICIS UTERI LANJUTAN CAVUM UTERI BATAS ATAS: ORIFICIUM INTERNUM UTERI BATAS BAWAH : ORIFICIUM EXTERNUM UTERI

STRUKTUR DINDING CERVIX UTERI MEMBRANA MUCOSA BERBEDA DENGAN DAERAH LAIN DARI UTERUS LIPATAN-LIPATAN BERCABANG = PLICAE PALMATAE TIPIS: 3 mm TIDAK DILEPASKAN SAAT MENSTRUASI EPITEL SILINDRIS SELAPIS BEBERAPA SEL BERSILIA SEL SEKRETORIS EPITEL GEPENG BERLAPIS PADA PERMUKAAN LUAR PORTIO VAGINALIS: LAMINA PROPRIA JARINGAN PENGIKAT PADAT BANYAK SERABUT KOLAGEN 15 % SEL-SEL OTOT POLOS MENGANDUNG KELENJAR BESAR: GLANDULA CERVICALIS UTERI YANG BERSIFAT MUKOSA MENGALAMI SEDIKIT PERUBAHAN SELAMA SIKLUS MENSTRUASI

STRUKTUR DINDING CERVIX UTERI CANALIS CERVICIS UTERI PORTIO VAGINALIS VAGINA

FASE PROLIFERATIF/FOLIKULER FASE SEKRETORI/LUTEAL TAHAP PERUBAHAN PERIODIK ENDOMETRIUM DALAM SATU SIKLUS MENSTRUASI (28 HARI) FASE PROLIFERATIF/FOLIKULER FASE SEKRETORI/LUTEAL FASE MENSTRUASI

PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA FASE SEKRETORI/LUTEAL WAKTU: SESUDAH OVULASI ( M-15) SAMPAI M-28 (HILANGNYA C. LUT) PERUBAHAN: BERTAMBAH TEBAL (5 mm) KARENA OEDEM STROMA DAN PENIMBUNAN SEKRIT KELENJAR KELENJAR: BERTAMBAH PANJANG BERKELOK-KELOK LUMEN MEMBESAR (MENGGEMBUNG) INTI SEL EPITEL TERDESAK KEPERMUKAAN OLEH GLIKOGEN STROMA: OEDEM ARTERI: BERTAMBAH PANJANG DAN LEBIH BERKELOK-KELOK MENCAPAI PERMUKAAN

PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AWAL FASE SEKRETORI/LUTEAL

PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AKHIR FASE SEKRETORI/LUTEAL

PERUBAHAN STRUKTUR ENDOMETRIUM PADA AWAL FASE MENSTRUASI WAKTU: BERLANGSUNG JIKA TIDAK ADA FERTILISASI DAN NIDASI 2 MINGGU SESUDAH OVULASI (M1 - M4) PEMICU: PENURUNAN MENDADAK PROGESTERON DAN ESTROGEN PERUBAHAN: KELENJAR BERHENTI SEKRESI STROMA: MENYUSUT, OEDEM MENGHILANG, PERDARAHAN ARTERI: KONTRAKSI DINDING ARTERI, ISCHEMIA KEMATIAN SEL-SEL ENDOTEL DIIKUTI PENGENDURAN ARTERI PERDARAHAN STRATUM FUNCTIONALE DILEPASKAN

PERUBAHAN STRUKTUR KELENJAR SELAMA SIKLUS MENSTRUASI

PENGATURAN HORMONAL PADA SIKLUS HAID OESTRO GEN PROGESTERON

PERJALANAN OOCYT OVULASI CAVUM PERITONEI: TUBA UTERINA OOCYT BERSAMA CORONA RADIATA DIBANTU DENGAN FIMBRIA OVARICA MASUK KE: TUBA UTERINA INFUNDIBULUM DIDORONG KE ARAH UTERUS AMPULLA JIKA ADA FERTILISASI ISTHMUS PERTEMUAN DENGAN SPERMATOZOA HUBUNGAN SEL-SEL CORONA RADIATA RENGGANG KARENA ENZIM DARI AKROSOMA LISIS ZONA PELLUCIDA PROSES MEIOSIS OOSIT DISELESAIKAN CAPUT SPERMATOZOA MASUK SITOPLASMA OOSIT PELEBURAN BAHAN INTI OOCYT DAN SPERMATOZOON TERJADI ZIGOT JIKA TIDAK ADA FERTILISASI, OOCYT MATI DAN DIABSORBSI

PERJALANAN OOCYT SAMPAI INPLANTASI PADA ENDOMETRIUM

PERLUASAN LEMPENG CHORION MENDESAK CAVUM UTERI PLASENTA

PLACENTA PLACENTA ADALAH ORGAN YANG TERDIRI ATAS JARINGAN YANG BERASAL DARI SUMBER BERBEDA PARS FOETALIS: LEMPENG CHORION: VILLI PLACENTAE: JARINGAN PENGIKAT MESENKHIM DAN KAPILER DARAH CYTOTROPHOBLAST SYNCYTIOTROPHOBLAST PARS MATERNALIS: DECIDUA BASALIS: MEMBERIKAN DARAH ARTERIEL DALAM LACUNA YANG MENGGENANGI RUANG ANTAR VILLI DAERAH PINGGIRAN PLACENTA, DECIDUA BASALIS MENYATU ERAT DENGAN CHORION PADA ZONA MARGINALIS SEPTUM PLACENTAE MEMBAGI PLACENTA MENJADI COTYLEDON ORGANISASI: DIBAGI DALAM BEBERAPA SATUAN: COTYLEDON

STRUKTUR VILLI PLACENTAE DINDING: SYNCYTIOTROPHOBLAS BATAS SEL TIDAK JELAS LANGSUNG KONTAK DENGAN DARAH MATERNAL FUNGSI: PENGAMBILAN NUTRISI DAN OKSIGEN DARI DARAH MATERNAL PELEPASAN LIMBAH METABOLISME FOETUS DAN CO2 SINTESIS DAN SEKRESI: HORMON PLASENTA: PROTEIN STEROID CYTOTROPHOBLAS SEL TROFOBLAS YANG BELUM TERDIFERENSIASI ISI: JARINGAN PENGIKAT MESENKHIM LONGGAR KAPILER DARI SISTEM SIRKULASI FOETUS, TIDAK BERFENESTRA

STRUKTUR VILLI PLACENTAE

STRUKTUR DINDING VAGINA MEMBRANA MUCOSA: EPITEL GEPENG BERLAPIS (TEBAL 150 - 200  m), SEL-SEL EPITEL SEDIKIT MENGANDUNG BUTIR2 KERATOHIALIN LAMINA PROPRIA , JARINGAN PENGIKAT LONGGAR BANYAK SERABUT ELASTIS ANYAMAN PEMBULUH DARAH TUNICA MUSCULARIS: STRATUM LONGITUDINALE, OTOT POLOS YANG MEMANJANG TERUTAMA MEMBENTUK LAPISAN LUAR STRATUM CIRCULARE LAPISAN DALAM, LEBIH TIPIS TUNICA ADVENTITIA: JARINGAN PENGIKAT PADAT TIPIS MENYATU DENGAN JARINGAN PENGIKAT LONGGAR SEKITAR VAGINA MENGANDUNG BANYAK ANYAMAN PEMBULUH VENA, SER. ELAS. SERABUT SARAF

STRUKTUR DINDING VAGINA TUNICA MUSCULARIS MEMBRANA MUCOSA

SEKIAN