MAKROEKONOMI, edisi ke-6. MODUL MAKROEKONOMI MANKIW ® BAB 17 Investasi Tutorial PowerPoint Untuk mendampingi MAKROEKONOMI, edisi ke-6. N. Gregory Mankiw oleh Mannig J. Simidian
Pengeluaran Investasi Pengeluaran investasi ditujukan untuk menyediakan standar pendapatan lebih tinggi di masa depan. Pada bab ini, kita akan menjelaskan mengapa investasi berhubungan negatif dengan tingkat bunga, apa yang menyebabkan fungsi investasi bergeser, dan mengapa investasi naik selama boom dan turun selama resesi. Pengeluaran Investasi
3 Jenis Pengeluaran Investasi Investasi tetap bisnis (Business fixed investment) meliputi perlengkapan dan struktur yang bisnis beli untuk digunakan dalam produksi. Investasi residensial (Residential investment) meliputi rumah baru yang orang beli untuk ditinggali dan yang tuan tanah beli untuk disewakan. Investasi persediaan (Inventory investment) meliputi barang-barang yang bisnis taruh di gudang, termasuk bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi.
Investasi Tetap Bisnis Model standar investasi tetap bisnis disebut model investasi neoklasik (neoclassical model of investment). Ini memeriksa manfaat dan biaya memiliki barang-barang modal. Berikut adalah tiga variabel yang menggeser investasi : 1) produk modal marjinal 2) tingkat bunga 3) aturan pajak Untuk mengembangkan model, bayangkan ada dua jenis perusahaan : perusahaan produksi yang memproduksi barang dan jasa menggunakan modal yang mereka sewa dan perusahaan penyewa yang membuat seluruh investasi dalam perekonomian.
Produk modal marjinal untuk fungsi produksi Cobb-Douglas adalah MPK = aA(L/K)1-a. Karena harga sewa riil sama dengan produk modal marjinal ekuilibrium, maka R/P = aA(L/K)1-a . Ekspresi ini mengidentifikasi variabel yang menentukan harga sewa riil. Ia menunjukkan hal-hal berikut : semakin rendah persediaan modal, semakin tinggi harga sewa riil dari modal semakin besar jumlah tenaga kerja yang digunakan, semakin tinggi harga sewa riil dari modal semakin baik teknologi, semakin tinggi harga sewa riil dari modal. Peristiwa yang mengurangi persediaan modal, atau meningkatkan kesempatan kerja, atau memperbaiki teknologi, menaikkan harga sewa riil ekuilibrium dari modal.
Biaya Modal Mari kita perhatikan manfaat dan biaya memiliki modal. Untuk tiap perioda waktu di mana perusahaan menyewakan satu unit modal, perusahaan sewa menanggung tiga biaya : 1) Bunga pinjaman mereka, yang sama dengan harga pembelian satu unit modal PK dikali tingkat bunga, i, sehingga i PK. 2) Biaya kerugian atau keuntungan harga modal, dinotasikan -DPK . 3) Penyusutan (Depresiasi) d didefinisikan sebagai pecahan nilai yang hilang per perioda karena dipakai dan rusak, jadi d PK . Jadi, jumlah biaya modal = i PK - DPK + dPK or = PK (i - D PK/ PK + d) Lalu, kita nyatakan biaya modal relatif terhadap barang lain dalam per- ekonomian. Biaya riil dari modal (real cost of capital)—biaya membeli dan menyewakan unit modal yang diukur dalam output perekonomian : Biaya modal riil = (PK / P )(r + d), di mana r adalah tingkat bunga riil dan PK / P sama dengan harga modal relatif. Untuk menderivasi persamaan ini, kita asumsikan tingkat kenaikan harga barang secara umum sama dengan tingkat inflasi.
Determinan Investasi Perhatikan keputusan perusahaan penyewa apakah mningkatkan atau menurunkan persediaan modalnya. Untuk tiap unit modal, perusahaan mendapat penerimaan riil R/P dan menanggung biaya riil (PK / P )(r + d). Laba riil per unit modal : Tingkat Laba = Penerimaan - Biaya = R/P - (PK / P )(r + d) Karena harga sewa riil sama dengan produk modal marjinal, kita dapat menulis tingkat laba sebagai Tingkat Laba = MPK - (PK / P )(r + d) Perubahan persediaan modal, disebut investasi neto (net investment) bergantung pada perbedaan antara MPK dan biaya modal. Jika MPK melebihi biaya modal, perusahaan akan menambah persediaan modal. Jika MPK kurang dari biaya modal, mereka membiarkan persediaan modal mereka mengecil, sehingga : DK = In [MPK - (PK / P )(r + d)], Di mana In ( ) adalah fungsi yang menunjukkan berapa banyak investasi neto merespons terhadap insentif investasi.
Kredit Pajak Investasi Pembuat kebijakan sering mengubah aturan tentang pajak pendapatan perusahaan untuk mendorong investasi, atau paling tidak memitigasi (mengurangi) disinsentif yang ditimbulkan pajak. Kredit pajak investasi (investment tax credit) adalah provisi pajak yang mengurangi pajak perusahaan sebesar jumlah tertentu untuk tiap dolar yang dibelanjakan untuk barang modal. Karena perusahaan menutupi sebagian investasi barang modalnya dalam bentuk pajak lebih rendah, kredit ini mengurangi harga pembelian efektif dari unit modal P.
Pasar Saham dan q Tobin Istilah saham (stock) mengacu pada bagian kepemilikan perusahaan, dan pasar saham (stock market) adalah pasar di mana saham-saham ini diperdagangkan. Ekonom pemenang-hadiah-Nobel James Tobin menyatakan perusahaan mendasarkan keputusan investasi mereka pada rasio berikut, yang sekarang disebut q Tobin : q = Nilai Pasar Modal Terpasang Biaya Penggantian Modal Terpasang
Pembilang q Tobin adalah nilai modal perekonomian yang ditentukan oleh pasar saham. Penyebutnya adalah harga modal jika dibeli hari ini. Tobin beralasan investasi neto sebaiknya bergantung pada apakah q lebih besar atau kurang dari 1. Jika q >1, maka perusahaan bisa meningkatkan nilai persediaan mereka dengan meningkatkan modal, dan jika q < 1, pasar saham menghargai modal kurang dari biaya penggantiannya dan lalu, perusahaan tak akan mengganti persediaan modalnya bila telah dipakai. q Tobin mengukur profitabilitas masa depan yang diharapkan sebagaimana profitabilitas masa ini.
Ringkasan Investasi Tetap Bisnis Tingkat bunga lebih tinggi meningkatkan biaya modal dan mengurangi investasi tetap bisnis. 2) Perbaikan teknologi dan kebijakan pajak, seperti pajak pendapatan perusahaan dan kredit pajak investasi, menggeser fungsi investasi-tetap bisnis. 3) Selama booming, kesempatan kerja lebih tinggi meningkatkan MPK dan karenanya, meningkatkan investasi tetap bisnis.
Pasar Saham : Hipotesis Pasar-Efisien vs. Beauty Contest Keynes Hipotesis Pasar-Efisien : harga pasar saham perusahaan adalah penilaian yang sepenuhnya rasional akan nilai perusahaan, berdasarkan informasi saat ini tentang prospek bisnis perusahaan. Beauty contest Keynes adalah metafora untuk spekulasi saham. Dalam pandangan ini, pasar saham berfluktuasi tanpa alasan jelas, dan karena pasar saham mempengaruhi permintaan agregat akan barang dan jasa, fluktuasi ini adalah sumber dari fluktuasi perekonomian jangka-pendek.
Investasi Residensial Kita sekarang akan memperhatikan penentu investasi residensial dengan melihat pada model sederhana dari pasar perumahan. Investasi residensial mencakup pembelian rumah baru baik oleh orang yang akan meninggalinya dan tuan tanah yang akan menyewakannya pada orang lain. Ada dua bagian dari model : 1) pasar untuk persediaan rumah yang ada menentukan harga rumah ekuilibrium. 2) harga rumah menentukan aliran investasi residensial.
Ekuilibrium Saham dan Penawaran Aliran Investasi Harga relatif rumah disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan atas stok rumah yang ada. Harga relatif lalu menentukan investasi residensial, aliran perumahan baru yang perusahaan konstruksi bangun. Pasar Rumah Penawaran Rumah Baru PH/P perumahan PH/P Harga relatif Permintaan Aliran investasi residensial, IH Stok rumah, KH
Perubahan Permintaan Rumah Ketika permintaan rumah bergeser, harga ekuilibrium rumah berubah, dan perubahan ini lalu mempengaruhi investasi residensial. Kenaikan permintaan rumah, mungkin karena turunnya tingkat bunga, meningkatkan harga rumah dan investasi residensial. Pasar Rumah Penawaran Rumah Baru PH/P Harga relatif rumah PH/P Permintaan' Permintaan Aliran investasi residensial, IH Stok rumah, KH
Ringkasan Investasi Residensial 1) Kenaikan tingkat bunga meningkatkan biaya peminjaman bagi pembeli rumah dan mengurangi investasi perumahan residensial. 2) Kenaikan populasi dan kebijakan pajak menggeser fungsi investasi-perumahan residensial. 3) Dalam booming, pendapatan lebih tinggi meningkatkan permintaan akan rumah dan meningkatkan investasi residensial.
Investasi Persediaan Investasi persediaan, barang-barang yang disimpan perusahaan di gudang, pada saat sama dapat diabaikan dan dapat punya signifikansi besar. Ini adalah salah satu komponen terkecil dari pengeluaran—tapi volatilitasnya membuatnya penting dalam studi fluktuasi ekonomi.
Alasan Menyimpan Persediaan Ketika sales tinggi, perusahaan memproduksi kurang sehingga ia menjual dan mengambil barang dari persediaan. Ini disebut pemerataan produksi (production smoothing). Menyimpan persediaan memungkinkan perusahaan beroperasi lebih efisien. Jadi, kita dapat memandang persediaan sebagai faktor produksi (inventories as a factor of production). Juga, perusahaan tak ingin kekurangan barang ketika penjualan tiba-tiba melonjak. Ini disebut pencegahan kehabisan barang (stock-out avoidance). Terakhir, jika barang baru selesai sebagian, komponen masih dihitung dalam persediaan, dan disebut, barang dalam proses (work in process).
Model Percepatan Persediaan Model percepatan (accelerator model) berasumsi perusahaan menyimpan persediaan yang proporsional dengan tingkat output perusahaan. Jadi, jika N adalah persediaan perekonomian dan Y adalah output, maka N = b Y di mana b adalah parameter yang menunjukkan berapa banyak persediaan yang perusahaan ingin simpan sebagai proporsi dari output. investasi persediaan I adalah perubahan persediaan DN. Oleh karenanya, I = DN = b DY.
____ _________ _________ ____ _________ _________ Model percepat memprediksi bahwa investasi persediaan adalah proporsional terhadap perubahan output. Ketika output naik, perusahaan ingin menyimpan lebih banyak persediaan, sehingga investasi persediaan tinggi. Ketika output turun, perusahaan ingin menyimpan lebih sedikit persediaan, sehingga mereka membiarkan persediaan mereka menurun, dan investasi persediaan adalah negatif. Model ini mengatakan bahwa investasi persediaan bergantung pada apakah perekonomian tumbuh dengan cepat atau melambat.
Persediaan dan Tingkat Bunga Riil Seperi komponen lain dari investasi, investasi persediaan bergantung pada tingkat bunga riil. Ketika menyimpan barang dalam persediaan dan menjualnya besok bukannya sekarang, perusahaan kehilangan bunga yang dapat diperoleh antara hari ini dan besok. Jadi, tingkat bunga riil mengukur biaya oportunitas menyimpan persediaan. Ketika tingkat bunga naik, menyimpan persediaan menjadi lebih mahal, sehingga perusahaan yang rasional mencoba mengurangi persediaan mereka. Oleh karena itu, kenaikan tingkat bunga riil menekan investasi persediaan.
Ringkasan Investasi Persediaan Tingkat bunga lebih tinggi meningkatkan biaya menyimpan persediaan dan mengurangi investasi persediaan. 2) Menurut model percepatan, perubahan output menggeser fungsi investasi persediaan. 3) Output lebih tinggi selama booming meningkatkan persediaan yang perusahaan ingin simpan, meningkatkan investasi persediaan.