Teori Belajar Humanistik
Teori Belajar Humanistik Pada dasarnya adalah untuk memanusiakan manusia Pendekatan dalam pembelajarannya mengedepankan emosi Proses belajar dianggap berhasil apabila si pembelajar memahami lingkungan dan diri sendiri
Tokoh – tokoh TB Humanistik Arthur W. Combs Bloom and Krathwohl Kolb Honey dan Mumford Habermas Carl Rogers Abraham Maslow
TB Humanistik – Arthur W Combs Belajar terjadi jika mempunyai arti/makna bagi individu guru tidak dapat memaksakan materi yang tidak disukai atau tidak relevan dengan kehidupan peserta didik Makna yang diharapkan siswa tidaklah menyatu pada materi Bila ingin mengubah perilaku siswa, guru harus mengubah keyakinan atau pandangan siswa
TB Humanistik – Arthur W Combs Hal yang penting adalah bagaimana membawa persepsi siswa untuk memperoleh makna belajar bagi pribadinya dan menghubungkannya dnegan kehidupan sehari-hari Combs melukiskan bahwa persepsi diri dan dunia seseorang itu seperti dua lingkaran (besar dan kecil) yang bertitik pusat satu. Lingkaran besar adalah persepsi dunia, dan lingkaran kecil adalah persepsi diri. Semakin jauh peristiwa-peristiwa dari persepsi diri, makin berkurang pengaruhnya terhadap perilaku.
TB Humanistik – Bloom dan Krathwohl Tiga ranah yang harus dikuasai siswa yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik Ranah kognitif , meliputi Pengetahuan (ingatan) pemahaman (menangkap makna hal yang dipelajari) Penerapan (kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah) Analisis (kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian) Sintesis (kemampuan membentuk suatu pola baru) Evaluasi (kemampuan membentuk pendapat tentang suatu hal)
TB Humanistik – Bloom dan Krathwohl Ranah Afektif, meliputi Penerimaan (ketersediaan memperhatikan suatu hal) Partisipasi (kesediaan berpartisipasi dalam suatu kegiatan) Penilaian dan penentuan sikap (menghargai suatu nilai dan menentukan sikap) Organisasi (kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman hidup) Pembentukan pola hidup (kemampuan menghayati nilai dan membentuknya menjadi pola nilai kehidupan pribadi)
TB Humanistik – Arthur W Combs Persepsi: kemampuan memilah hal-hal secara khas Kesiapan : kemampuan menempatkan diri dalam rangkaian gerakan Gerakan terbimbing: kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh Gerakan yang terbiasa: kemampuan melakukan gerakan tanpa contoh Gerakan kompleks: kemampuan melakukan gerakan yang terdiri atas banyak tahap Penyesuaian pola gerakan: kemampuan mengadakan perubahan pola gerak dengan persyaratan khusus dan Kreativitas: kemampuan melahirkan pola gerak yang baru
TB Humanistik - Kolb Tahapan belajar ada 4 meliputi Pengalaman konkret: tahap paling dini seorang siswa hanya mampu sekedar ikut mengalami suatu kejadian, ia belum mengerti bagaimana dan mengapa suatu kejadian harus terjadi seperti itu Pengalaman aktif dan reflektif: siswa lambat laun mampu mengadakan pengamatan aktif terhadap kejadian itu, serta mulai berusaha memikirkan dan memahaminya
TB Humanistik – Kolb (lanjutan) Konseptualisasi: siswa mulai belajar membuat teori tentang hal yang pernah dialaminya. Pada tahap ini siswa diharapkan sudah mampu untuk membuat aturan-aturan umum dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampat berbeda-beda tetapi mempunyai landasan aturan yang sama Eksperimen aktif: pada tahap ini siswa sudah mampu mengaplikasikan suatu aturan umum ke situasi yang baru.
TB Humanistik – Honey dan Mumford Siswa terbagi menjadi 4 golongan Tipe aktivis: mereka suka melibatkan diri pada pengalaman-pengalaman baru, cenderung berpikir terbuka dan mudah diajak berdialog. Namun biasanya kurang skeptis terhadap sesuatu, atau identik dengan sikap mudah percaya. Mereka menyukai metode yang mampu mendorong menemukan hal-hal baru. Tipe reflector: cenderung sangat berhati-hati mengambil langkah. Dalam proses pengembilan keputusan cenderung konservatif, dalam arti suka menimbang-nimbang secara cermat baik buruknya suatu keputusan
TB Humanistik – Honey dan Mumford Tipe teoris: biasanya sangat kritis, senang menganalisis dan tidak menyukai pendapat atau penilaian yang bersifat subjektif. Bagi mereka yang berpikir rasional adalah sesuatu yang sangat penting. Mereka juga sangat skeptis dan tidak menyukai hal-hal yang sangat spekulatif Tipe pragmatis: menaruh perhatian besar pada aspek-aspek praktis dalam segala hal. Mereka tidak suka bertele-tele membahas aspek teoritis-filosofis dari sesuatu. Bagi mereka, sesuatu dikatakan ada gunanya dan baik hanya jika bisa dipraktekkan
TB Humanistik - Habermas Belajar sangat dipengaruhi oleh interaksi, baik dengan lingkungan maupun dengan sesama manusia. Tiga macam tipe belajar: Belajar teknis: belajar berinteraksi dengan alam sekelilingnya, mereka berusaha menguasai dan mengelola alam dengan memplajari ketrampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan Belajar praktis: berinteraksi dengan orang-orang sekelilingnya. Pemahamannya relevan jika berkaitan dengan kepentingan manusia Belajar emansipatoris: siswa berusaha mencapai pemahaman dan kesadaran yang sebaik mungkin tentang perubahan kultural dari suatu lingkungan. Pemahaman ini dianggap sebagai
TB Humanistik – Carl Rogers Rogers membagi tipe belajar menjadi dua yaitu Kognitif (kebermaknaan) menghubungkan pengetahuan akademik ke dalam pengetahuan terpakai, mis. Mempelajari mesin dengan tujuan memperbaiki mobil Experiential (pengalaman) kualitas belajar yang mencakup: keterlibatan siswa secara personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan adanya efek yang membekas pada siswa.
TB Humanistik – Carl Rogers Siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas 5 hal penting dalam belajar menurut humanistisk Hasrat untuk belajar disebabkan karena adanya hasrat ingin tahu manusia yang terus-menerus Belajar bermakna apakah aktivitas tersebut mempunyai makna dari dirinya Belajar tanpa hukuman mengakibatkan anak bebas melakukan apa saja, mengadakan eksperimentasi hingga menemukan sendiri sesuatu yang baru Belajar dengan inisiatif sendiri menyiratkan tingginya motivasi internal Belajar dan perubahan siswa harus belajar untuk mengadapi kondisi dan situasi yang berubah
TB Humanistik – Carl Rogers Prinsip dasar dalam TB Humanistk menurut Rogers: Manusia mempunyai kemampuan belajar secara alami Belajar signifikan terjadi bila materi pelajaran dirasakan siswa mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar Belajar atas inisiatif sendiri adalah cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari
TB Humanistik – Carl Rogers Prinsip dasar dalam TB Humanistk menurut Rogers: (lanjutan) Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas lebih mudah tercapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengkritik dirinya sendiri Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar.
TB Humanistik – Abraham Maslow Individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarkis (hierarchy of needs) Hirarki kebutuhan mulai dari paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) paling tinggi (aktualisasi diri) Hirarki kebutuhan menurut Maslow Kebutuhan fisiologis/dasar makan dan minum Kebutuhan akan rasa aman dan tentram: rasa seperti terhindar dari kriminalitas Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi: bagaimana rasanya dianggap di komunitas sosialnya Kebutuhan dihargai: rasa bagaimana dibutuhkan untuk kepercayaan dan tanggung jawab dari orang lain Kebutuhan aktualisasi diri: untuk membuktikan dan menunjukkan dirinya terhadap orang lain
Penerapan TB Humanistik Wujud penerapan TB Humanistik adalah guru yang fasilitatif Ciri guru yang fasilitatif Merespon perasaan siswa Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang Berdialog dan berdiskusi dengan siswa Menghargai siswa Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa Tersenyum pada siswa