BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Analisis Perilaku Biaya
Advertisements

ANGGARAN VARIABEL.
MUHAMMAD HAJARUL ASWAD PERTEMUAN ANALISIS KORELASI 2.3. KORELASI PARSIAL 2.4. KORELASI BERGANDA.
Teknik Pemisahan Biaya Campuran
BUDGET BIAYA FLEKSIBEL
INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
Oleh : Andri Wijaya, S.Pd., S.Psi., M.T.I.
ANALISIS TITIK IMPAS.
ANGGARAN PENJUALAN DAN FORECASTING
ANALISIS PERILAKU BIAYA
Bunga sederhana Pertemuan 1.
METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
Perencanaan dan Pengendalian
STATISTIK INDUSTRI MODUL 10
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
MATA KULIAH : PENGANGGARAN PERUSAHAAN
PERILAKU BIAYA.
XI. ANGGARAN VARIABEL Pengertian Anggaran Variabel
Perencanaan dan Pengendalian
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
Prilaku Biaya Aktivitas (ACTIVITY BASED COSTING)
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
AKUNTANSI MANAJEMEN SOAL KUIS.
BAB X INDEKS MUSIMAN DAN GERAKAN SIKLIS
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
BAB 9 KALKULASI BIAYA STANDAR Pertemuan 15 & 16 – Minggu 8
Analisis Perilaku Biaya
Analisis Perilaku Biaya
AKUNTANSI MANAJEMEN.
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Materi – 3 Perilaku Biaya Bahan Kuliah Akuntansi Manajemen Dosen Abdullah Idris, SE.,MM Program Studi Manajemen Bisnis S1.
Anggaran Produksi.
ANGGARAN VARIABEL.
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Perilaku Biaya (Cost Behavior)
Analisis Perilaku Biaya
Indeks Musim dan Gerakan Siklis Tugas Mandiri 01 J0682
Kriteria.
PENENTUAN HARGA JUAL.
Studi Kelayakan Bisnis (Aspek Pasar dan Pemasaran)
BAB 6 analisis runtut waktu
Analisis Perilaku Biaya
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
METODE ANALISIS TREND: Trend Non Linier
ANALISIS PERILAKU BIAYA
PERILAKU BIAYA.
Analisis prilaku biaya
BAB 3. Analisis biaya.
Konsep Akuntansi Biaya Konsep dan Perilaku Biaya
Kelompok 2 munajah dewi raja gukguk Lela martina Oktavia rahmayati
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
Oleh : Keti Purnamasari, S.E.,M.Si
Emphasis on Flexible Budgets
Analisis dan Estimasi Biaya
y x TEKNIK RAMALAN DAN ANALISIS REGRESI
Analisis Perilaku Biaya
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK
Anggaran Produksi.
Analisis Perilaku Biaya
Perilaku Biaya (Cost Behavior) Hubungan Biaya Dengan Volume Kegiatan.
DERET BERKALA DAN PERAMALAN
Managerial Accounting Kelompok 1  Nurul Fadilah :  Riska Mulia Rini :  Marliza :  Yovinta Desi Natalia:
Rekapitulasi SNI Penetapan Tahun April
Pengolahan grafik dan penambahan gambar
Transcript presentasi:

BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2 Matakuliah : Analisis dan Pengendalian Biaya Tahun : 2009 BAB 3 PERILAKU BIAYA Pertemuan 3 & 4 – Minggu 2

Biaya Tetap (Fixed Cost) DASAR PERILAKU BIAYA Biaya Tetap (Fixed Cost) Merupakan biaya yang dalam rentang yang relevan adalah tetap secara total, sedangkan per unit berubah. Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya tetap per unit semakin kecil Semakin sedikit unit yang diproduksi, maka biaya tetap per unit semakin besar Contoh: biaya overhead tetap Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA Contoh: PT Computa memiliki 2 lini produksi, dimana masing-masing mampu memproduksi komputer sebanyak 10.000 unit. Para pekerja dari masing-masing lini produksi akan disupervisi oleh seorang manajer lini produksi dengan gaji sebesar Rp 24.000.000 per tahun. Untuk produksi sampai dengan 10.000 unit akan disupervisi oleh seorang supervisor. Ketika produksi di atas 10.000 unit, yaitu 10.001 - 20.000 unit, dibutuhkan 2 orang supervisor. Bina Nusantara University

Dasar Perilaku Biaya Grafik Biaya Tetap Bina Nusantara University

Biaya Variabel (Variable Cost) Dasar Perilaku Biaya Biaya Variabel (Variable Cost) Merupakan biaya yang berfluktuasi terhadap unit yang diproduksi Biaya per unit adalah tetap, sedangkan secara total berubah Semakin sedikit unit yang diproduksi, maka biaya variabel secara total semakin sedikit Semakin banyak unit yang diproduksi, maka biaya variabel secara total semakin besar Contoh: Biaya bahan langsung, upah tenaga kerja langsung, biaya overhead variabel Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA PT Computa Supervisi (Rp) Jumlah Unit Komputer Biaya per Unit 24.000.000 4.000 6.000 8.000 3.000 10.000 2.400 48.000.000 12.000 16.000 20.000 Bina Nusantara University

Disk drive ukuran 3 ½ inci ditambahkan pada masing-masing komputer DASAR PERILAKU BIAYA Contoh: Disk drive ukuran 3 ½ inci ditambahkan pada masing-masing komputer Biaya disk drive per unit adalah Rp 30.000 Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA PT Computa Total Biaya Disk Drive (Rp) Jumlah Unit Komputer Biaya Disk Drive per Unit (Rp) 120.000.000 4.000 30.000 240.000.000 8.000 300.000.000 10.000 360.000.000 12.000 480.000.000 16.000 600.000.000 20.000 Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA Grafik Biaya Variabel Bina Nusantara University

Biaya Campuran (Mixed Cost) DASAR PERILAKU BIAYA Biaya Campuran (Mixed Cost) Merupakan biaya yang mengandung komponen tetap dan variabel Y = Biaya Tetap + Total Biaya Variabel Y = F + VX Y = Total biaya Contoh: Biaya listrik Komponen tetap adalah sebesar abondemen Komponen variabel adalah sebesar pemakaiannya Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA Contoh: PT Computa memiliki persamaan biaya pemasaran sebagai berikut: Y = Biaya Tetap + Total Biaya Variabel Y = Rp 300.000.000 + Rp 50.000X Bina Nusantara University

Jumlah Komputer Terjual Biaya Pemasaran per unit (Rp) DASAR PERILAKU BIAYA PT Computa Biaya Tetap (Rp) Total Biaya Variabel Total Biaya Jumlah Komputer Terjual Biaya Pemasaran per unit (Rp) 300.000.000 200.000.000 500.000.000 4.000 125.000 400.000.000 700.000.000 8.000 87.500 800.000.000 10.000 80.000 600.000.000 900.000.000 12.000 75.000 1.100.000.000 16.000 68.750 1.000.000.000 1.300.000.000 20.000 65.000 Bina Nusantara University

DASAR PERILAKU BIAYA Grafik Biaya Campuran Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Y = F + VX Y = Total biaya aktifitas F = Komponen biaya tetap V = Biaya variabel per unit dari aktifitas X = Ukuran dari keluaran aktifitas Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Contoh: Catatan akuntan PT Computa menunjukkan bahwa biaya penanganan bahan dan jumlah perpindahan bahan selama 10 bulan terakhir adalah sebagai berikut: PT Computa Bulan Biaya Penanganan Bahan (Rp) Jumlah Perpindahan Januari 2.000.000 100 Februari 3.090.000 125 Maret 2.780.000 175 Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Bulan Biaya Penanganan Bahan (Rp) Jumlah Perpindahan April 1.990.000 200 Mei 7.500.000 500 Juni 5.300.000 300 Juli 4.300.000 250 Agustus 6.300.000 400 September 5.600.000 475 Oktober 6.240.000 425 Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Metode Tertinggi-Terendah (The High Low Method) Unsur biaya campuran yang bersifat tetap dan variabel dihitung dari 2 data. Data yang dipilih adalah data dengan tingkat kegiatan tertinggi dan terendah. V = Perubahan biaya/Perubahan aktifitas = (Y2 – Y1)/(X2 – X1) = (7.500.000 – 2.000.000)/(500 – 100) = 5.500.000/400 = Rp 13.750 Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL F = Y2 – VX2 atau Y1 – VX1 F = 7.500.000 – (13.750 x 500) = 7.500.000 – 6.875.000 = 625.000 Rumus biaya → Y = Rp 625.000 + Rp 13.750X) Jika di bulan Nopember diperkirakan jumlah perpindahan bahan sebanyak 350 kali, maka total biaya adalah: Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Y = Rp 625.000 + (Rp 13.750 x 350) = Rp 625.000 + Rp 4.812.500 = Rp 5.437.500 Kelebihan metode tertinggi dan terendah: Cara perhitungan sederhana Kelemahan metode tertinggi dan terendah: Karena tidak melibatkan semua data, maka hasil perhitungan dianggap kurang mewakili Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Metode Titik Sebar (Scatterplot Method) Bina Nusantara University

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Metode Titik Sebar (Scatterplot Method) Bina Nusantara University 22

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Metode Titik Sebar (Scatterplot Method) Bina Nusantara University 23

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL 3. Metode Least Square (Least Square Method) Bulan 1 (Xi) 2 (Xi – ) 3 (Yi) 4 (Yi – ) Januari 100 (195) 2.000.000 (2.510.000) Februari 175 (170) 3.090.000 (1.420.000) Maret 200 (120) 2.780.000 (1.730.000) April 500 (95) 1.990.000 (2.520.000) Mei 300 205 7.500.000 2.990.000 Juni 250 5 5.300.000 790.000 Juli 400 (45) 4.300.000 (210.000) Bina Nusantara University 24

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Bulan 1 (Xi) 2 (Xi – ) 3 (Yi) 4 (Yi – ) Agustus 400 105 6.300.000 1.790.000 September 475 180 5.600.000 1.090.000 Oktober 425 130 6.240.000 1.730.000 Total 2950 45.100.000 Rata-rata ( ) 295 4.510.000 Bina Nusantara University 25

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Bulan 5 (Xi – )2 6 (Xi – ) (Yi – ) Januari 38.025 489.450.000 Februari 28.900 241.400.000 Maret 14.400 207.600.000 April 9.025 239.400.000 Mei 42.025 612.950.000 Juni 25 3.950.000 Juli 2.025 9.450.000 Bina Nusantara University 26

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Bulan 5 (Xi – )2 6 (Xi – ) (Yi – ) Agustus 11.025 187.950.000 September 32.400 196.200.000 Oktober 16.900 224.900.000 Total 194.750 2.413.250.000 Bina Nusantara University 27

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL = a + b b = kolom 6 = 2.413.250.000 kolom 5 194.750 = 12.392  tarif variabel = Rp 12.392/perpindahan Y = a + bX 4.510.000 = a + 12.392 (295) a = 854.360  tarif tetap = Rp 854.360 Bina Nusantara University 28

METODE MEMISAHKAN BIAYA CAMPURAN MENJADI KOMPONEN TETAP DAN VARIABEL Jika di bulan Nopember diperkirakan jumlah perpindahan bahan sebanyak 350 kali, maka total biaya adalah: = a + b = Rp 854.360 + 12.392 (350) = Rp 854.360 + 4.337.200 = Rp 4.337.200 Dari ketiga metode, metode least square adalah metode yang terbaik karena melibatkan semua data dalam perhitungan sehingga hasilnya lebih akurat. Bina Nusantara University 29