TEMU BALIK INFORMASI Konsep Thesaurus Dalam Information Retrival dan Macam-Macam Thesaurus Beserta Algoritmanya TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2017.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEMBACA SCANNING.
Advertisements

Peta Konsep (Concept Mapping)
PENULISAN LAPORAN PENELITIAN Oleh MUH. YUNANTO, SE., MM.
Pertemuan 7 Waktu Belajar 100 menit
StopList dan Stemming yasmi afrizal
Pengelolaan Proyek Sistem Informasi
KATA, FRASA, KALIMAT.
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
PUSTAKA ACUAN DAN BIBLIOGRAFI
Temu Balik Informasi Materi Pertemuan Ke – 8 Konsep Thesaurus dalam Information Retrival dan Mengenal Macam Thesaurus Beserta Algoritma Anggota : Nama Nim.
Final Project Temu Balik Informasi
Text Pre-Processing M. Ali Fauzi.
KONSEP, MACAM, DAN ALGORITMA THESAURUS DALAM TEMU BALIK INFORMASI
MATERI PROJECT TI 2014 B Taufik Ari Arnandan ( )
Review Jurnal Nasional
ALGORITMA STEMMING DAN STOPLIST
THESAURUS SEBAGAI SARANA TEMU KEMBALI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN KEPADA PENGGUNA DI PERPUSTAKAAN by ZASLINA ZAINUDDIN.
TEMU BALIK INFORMASI ANGGOTA KELOMPOK BAYU ANDRIANTO 21
Temu Balik Informasi BY : Taufik Ari Arnandan ( )
Outline Entity Relationship Diagram (ERD). - Element-elemen ERD
Konsep Thesaurus Dwi Ngafifudin ( )
(konsep, macam-macam, dan algoritma)
THESAURUS DALAM TEMU BALIK INFORMASI
Konsep dan Model-model Sistem Temu Balik Informasi
TEMU BALIK INFORMASI KONSEP TESAURUS PADA INFORMATION RETRIEVAL BESERTA MACAM DAN ALGORITMANYA TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO JUNI 2017.
Sistem Temu Kembali Informasi Multimedia
Temu balik informasi Stemming dan stoplist
Pengenalan dan Akses Koleksi Referensi Pertemuan 4
Natural Language Processing (NLP)
TEMU BALIK INFORMASI Konsep Thesaurus Dalam Information Retrival dan Macam-Macam Thesaurus Beserta Algoritmanya TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2017.
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
Temu Balik Informasi Materi Pertemuan Ke – 8 Konsep Thesaurus dalam Information Retrival dan Mengenal Macam Thesaurus Beserta Algoritma Anggota : Nama Nim.
Latent Semantic Indexing (LSI)
Data Flow Diagram (DFD)
Ragam dan Laras Bahasa Indonesia
EFEKTIFITAS SELEKSI FITUR DALAM SISTEM TEMU-KEMBALI INFORMASI
Temu Balik Informasi Materi Pertemuan Ke – 3 Stoplist dan Stemming
Program Studi Teknik Informatika STMIK AMIKOM Purwokerto
4. BENTUK DAN PILIHAN KATA
PENGINDEKSAN.
MINI PAPE PROJ R PAPE PROJECT PORTER STEMMER INFORMATION RETRIEVAL.
Stoplist dan Stemming Anggota Kelompok :
STOPLIST DAN STEEMING Temu Balik Informasi.
Tesaurus TI14D.
Tajuk subjek dan tesaurus
Pertemuan 4. Waktu belajar 100 menit
FINAL PROJECT TEMU BALIK INFORMASI
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA (PBIN4106)
Khafiizh Hastuti TATA KATA Khafiizh Hastuti
TEMU KEMBALI INFORMASI
Materi 2 Aspek Kebahasaan.
TEMU BALIK INFORMASI TI 14 A.
Temu Balik Informasi Anggota Kelompok 1. Ikhsan Fauji Irna Oktaviasari Erip Marliana Egi Firmansyah
TEMU BALIK INFORMASI CONCEPT, PRINCIPLE & ALGORITHMS OF
Pertemuan 8 : Thesaurus Anggota Kelompok :
Kompetensi Dasar 2 Menulis Ringkasan Isi Buku.
STBI pada Perpustakaan
Struktur dan fungsi pengolahan data
Kebijakan Pengindeksan
KOMPONEN KARYA ILMIAH
Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.
Konsep Thesaurus dalam temu balik informasi dan mengenal macam-macam thesaurus beserta algoritmanya Anggota Kelompok 1. Ikhsan Fauji
Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMATIKA
Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk beluk bentuk kata (stuktur kata) serta pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan.
Pertemuan 8 Looping Erna Sri Hartatik
Sistem Berkas 2. ORGANISASI FILE.
M Ali Fauzi Indriati Sigit Adinugroho
LOGO AFIKS (IMBUHAN) SMKN 1 KEDAWUNG. Company Logo NAMA KELOMPOK Sri Wulan Siti Aisyah Putri Febriyanti Nabila Novianti Eka Wulandari.
 MATA KULIAH MORFOLOGI BAHASA INDONESIA KELOMPOK 2
Transcript presentasi:

TEMU BALIK INFORMASI Konsep Thesaurus Dalam Information Retrival dan Macam-Macam Thesaurus Beserta Algoritmanya TI 14 A STMIK AMIKOM PURWOKERTO 2017

WISNU WIDHU (14.11.0050) WILDAN ANUGERAH (14.11.0037) YUSUF SUYANTO (14.11.0051) RADIN RIO (14.11.0043) FRENANDA FERDY (14.11.0067) WILDAN ERWIN (14.11.0069) NUR AFIATILLAH (14.11.0072)

Konsep dan Macam-Macam Thesaurus di TBI Beserta Algoritmanya PEMBAHASAN Konsep dan Macam-Macam Thesaurus di TBI Beserta Algoritmanya

KONSEP THESAURUS Menurut Hornby dikutip Sri Rohyanti Z. (2002: 1) : Thesaurus adalah kamus kata- kata dan ungkapan yang dikumpulkan menurut kesamaan artinya dan sinonimnya. Dalam dunia perpustakaan, dokumntasi dan informasi, thesaurus dapat diartikan menurut fungsi dan strukturnya. Menurut fungsinya. Thesaurus dalam daftar istilah untuk mengawasi kosa kata yang dipakai untuk menterjemahkan bahasa sehari-hari (bahasa alami) dari dokumen, pengindeks atau pemakai ke dalam bahasa sistem (bahasa dokumentasi, bahasa informasi). Menurut strukturnya. Thesaurus adalah daftar kata-kata yang dinamis dan terkendali yang berhubungan satu sama lain secara semantik, dan secara umum mencakup bidang ilmu pengetahuan tertentu. CONTOH : World       : earth, planet, globe, humankind, humanity, the human race, Call           : name, describe, identify, entitle, label, term, dub, christen.

Pembangunan thesaurus secara otomatis Menurut frakes dan yates (frakes, 1992) secara garis besar menentukan fase dalam pembangunan tesaurus secara otomatis yaitu : 1. Penyususan daftar kata Normalisasi dan pemilihan term Pembangunan frase sesuai level kordinasi yang diinginkan 2. Penghitungan tingkat kemiripan (similarity) Mengidentifikasi hubungan antara term secara statistik 3. Pengoranisasian daftar kata Mengorganisasikan kosa kata secara umum mnjadi susunan hiraki berdasarkan hubungan yang telah terkomputasi

Proses thesaurus Proses tesaurus menurut schubert foo dapat dibagi menjadi dua yaitu sub fase pembentukan kamus dan fase pembangunan tesaurus. Fase pembentukan kamus kata Tujuan pembentukan kamus adalah membantu dalam mengektrak term yang spesifik. Langkah langkah yang dilakukan : Term selection (pemilihan term) Term filtering Term specification/generalisation Fase pembentukan tesaurus Menghitung frekuensi term dan frekuensi dokumen Menghitung bobot term Analissa asymmetric co-occurrence

Bagian Thesaurus Thesaurus paling tidak terdiri atas dua bagian yaitu bagain hierarkis dan alpabetis. Kadangkala ada bagian berkelas. A. Menurut buku “Guidekine for the establishment and development monolingual thesauri (1981)” dikutip Lalu Anwar (2000) kedudukan suatu istilah dalam Hierarkhis ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : 1. Hubungan generik (genus-species) merupakan hubungan antar istilah dimana makna istilah yang satu merupakan species atau jenis dari makna istilah yang lain. Contoh : istilah “Banjir” ditempatkan satu tingkat lebih spesifik daripada istilah “Bencana alam”, karena istilah “Banjir” adalah jenis dari “Bencana alam”. 2. Hubungan partitif (Whole-part relationship) merupakan hubungan antar istilah dimana istilah yang satu mewakili istilah yang lain dalam makna. Contoh : hubungan antara “rumah” dan “jendela”.

B. Bagian alfabetis Bagian ini merupakan perubahan bentuk bagian hirarkhis tadi disusun kembali secara alpabetis serta diperlihatkan hubungannya dengan istilah lain berdasarkan tingakat kesepesifikkan makna, misalnya : 1. Hubungan suatu istilah dengan istilah lain yang satu tingkat lebih luas maknanya dinyatakan dengan BT (Broader Term), 2. Hubungan suatu istilah dengan yang satu tingkat lebih sempit maknanya dinyatakan dengan NT (Narrower Term).

Algoritma Thesaurus Dalam ditemukannya data oleh thesaurus tidak begitu saja ditemukan. Ini menggunakan algoritma tertentu dan algoritma yang digunakann adalah algoritma stemming. Sumber : andy rofiek 2011

Algoritma Stemming Algoritma ini didahului dengan pembacaan tiap kata dari file sampel. Sehingga input dari algoritma ini adalah sebuah kata yang kemudian dilakukan: 1. Pemeriksaan semua kemungkinan bentuk kata. Setiap kata diasumsikan memiliki 2 awalan / prefiks dan 3 akhiran / sufiks. Sehingga bentuknya menjadi :

Prefiks 1 + Prefiks 2 + Kata Dasar + Sufiks 3 + Sufiks 2+ Sufiks 1 Seandainya kata tersebut tidak memiliki imbuhan sebanyak imbuhan di atas, maka imbuhan yangkosong diberi tanda x untuk prefiks dan diberi tanda xx untuk sufiks. Untuk mewujudkannya maka dibuatlah struktur data untuk menampung setiap kata yang bentuknya sebagai berikut : enum awalan_t {AwalanError=0,x, me, pe, be, di, se, ke, te, mem=100, men, per, pem, ber, ter, pen, ber_luluh, ter_luluh, per_luluh, mem_luluh, pem_luluh, men_luluh, pen_luluh, meny=200, peny, meng, meng_luluh, peng_luluh, peng }; enum akhiran_t {AkhiranError=0, i, kan, an, ku, mu, lah, pun, nya, kah, xx}; struct arrkata_t { enum awalan_t p1,p2; char kd[30]; enum akhiran_t s3,s2,s1;

2. Dengan struktur data di atas, maka langkah awal pemotongan bisa dari mana saja. Dalam hal ini pemotongan dilakukan secara berurutan sebagai berikut : a. Awalan I, hasilnya disimpan pada p1 b. Awalan II, hasilnya disimpan pada p2 c. Akhiran I, hasilnya disimpan pada s1 d. Akhiran II, hasilnya disimpan pada s2 e. Akhiran III, hasilnya disimpan pada s3 Pada setiap tahap pemotongan di atas diikuti dengan pemeriksaan di kamus apakah hasil pemotongan itu sudah berada dalam bentuk dasar. Kalau pemeriksaan ini berhasil maka proses dinyatakan selesai dan tidak perlu melanjutkan proses pemotongan imbuhan lainnya.

3. Namun jika sampai pada pemotongan akhiran III, belum juga ditemukan di kamus, maka dilakukan proses kombinasi. Kata dasar yang dihasilkan dikombinasikan dengan imbuhanimbuhannya dalam 12 konfigurasi berikut : a. Kata Dasar b. Kata Dasar + Akhiran III c. Kata Dasar + Akhiran III + Akhiran II d. Kata Dasar + Akhiran III + Akhiran II + Akhiran I e. Awalan I + Awalan II + Kata Dasar f. Awalan I + Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III g. Awalan I + Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III + Akhiran II h. Awalan I + Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III + AkhiranII + AkhiranI i. Awalan II + Kata Dasar j. Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III k. Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III + Akhiran II 3 l. Awalan II + Kata Dasar + Akhiran III + Akhiran II + Akhiran I

referensi https://bandonoisi.wordpress.com/2010/12/20/thesaurus-sebagai-sarana- temu-kembali-informasi-untuk-meningkatkan-pelayanan-kepada- pengguna-di-perpustakaan/