BIOREMEDIASI AIR LIMBAH
Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme untuk mengurangi polutan di lingkungan. Bioremediasi didefinisikan sebagai proses penguraian limbah organik/anorganik polutan secara biologi dalam kondisi terkendali. Penguraian senyawa kontaminan ini umumnya melibatkan mikroorganisme (khamir, fungi, dan bakteri).
stimulasi aktivitas mikroorganisme Ada dua jenis bioremediasi, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Teknik dasar yang biasa digunakan dlm bioremediasi: phytoremediation stimulasi aktivitas mikroorganisme inokulasi
Manfaat Bioremediasi Bidang Lingkungan, yakni, pengolahan limbah yang ramah lingkungan dan bahkan mengubah limbah tersebut menjadi ramah lingkungan. Bidang Industri, yakni bioremediasi telah memberikan suatu inovasi baru yang membangkitkan semangat industri sehingga terbentuklah suatu perusahaan yang khusus bergerak dibidang bioremediasi. Bidang Kesehatan, dengan pengelolaan limbah yang baik, pencemaran dapat diminimalisir sehingga kualitas hidup manusia jauh meningkat. dsb
Bioremediasi aerob Merupakan salah satu proses pengolahan lumpur dengan mengalirkan oksigen untuk membantu metabolisme bakteri dalam mengkonsumsi senyawa organik dan mengubahnya menjadi karbondioksida.
BIOREMEDIASI AEROB AEROB SUSPENDED AEROB ATTACHED mikroorganisme tumbuh di atas media pendukung dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya, contohnya pada trickling filter, Rotating biological contactor Mikroorganisme ditumbuhkan dalam keadaan tersuspensi, contohnya pada lumpur aktif, lagoon
Skema Sistem Lumpur Aktif Konvensional Active sludge (lumpur aktif) Proses ini pada dasarnya merupakan pengolahan aerobik yang mengoksidasi material organik menjadi CO2 dan H2O, NH4. dan sel biomassa baru. Udara disalurkan melalui pompa blower (diffused) atau melalui aerasi mekanik. Sel mikroba membentuk flok yang akan mengendap di tangki penjernihan (Gariel Bitton, 1994). Skema Sistem Lumpur Aktif Konvensional
Gambar Penghilangan Bahan Organik Dalam Proses Lumpur Aktif (Curds dan Hawkes, 1983 dalam Gabriel Bitton, 1994. )
ORGANISME YANG SERING DITEMUKAN DALAM LUMPUR AKTIF Bakteri : Zooglea, Pseudomonas, Flavobacterium, Alcaligenes, Bacillus, Achromobacter, Corynebacterium, Comomonas, Brevibacterium, dan Acinetobacter Fungi: Geotrichum, Penicillium, Cephalosporium, Cladosporium, dan Alternaria Protozoa : Carchesium, Paramecium sp, Opercularia sp, Chilodenella sp, Vorticella sp, Apidisca sp
TRICKLING FILTER Trickling filter adalah reaktor biologi berbentuk packed bed dari batu atau plastik sebagai media filternya dimana proses kimia-biologis berlangsung, media packing akan ditumbuhi lapisan slime / mikrobiologi aerobik.
Rock or Plastic packing Trickling Filter Waste water Recycled Effluent Clarifier Effluent Sludge Proses pengolahan air limbah dengan sistem Trickilng Filter pada dasarnya hampir sama dengan sistem lumpur aktif
ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS (RBC) RBC dibuat dari lempengan2 plastik yang dipasang pada sumbu berputar. 40% volume alat ini dibenamkan dalam tangki air limbah. Dipermukaan lempengan akan tumbuh lapisan mikroba setebal 1–4 mm. Bila kontaktor ini diputar akan membawa sejumlah air limbah ke udara dan menyerap O2 sehingga mikroba aerobik dapat mengoksidasi zat organik terlarutnya. Unjuk kerja alat ini serupa trickling filter.
RBC
BIOREMIDIASI ANAEROB Proses pengolahan secara anaerobik Proses pengolahan secara anaerobik terjadi disebabkan oleh adanya aktivitas mikroorganisme pada saat tidak ada oksigen bebas. Senyawa berbentuk anorganik atau organik pekat yang umumnya berasal dari industri sukar atau lambat sekali untuk diolah secara aerobik, maka pengolahan dilakukan secara anaerobik. Hasil akhir pengolahan secara anaerobik adalah biogas (CO2 dan CH4). Bakteri pada bioremediasi anaerob: Clostridium, Syntrobacter walinii, Methanobacterium
Hidrolisi molekul organik polimer Fermentasi gula dan asam amino. B – oksidasi anaerobik asam lemak rantai panjang dan alkohol. Dekarboksilasi asam asetat menjadi metana Oksidasi hidrogen menjadi metana. Proses degradasi dalam pengolahan secara anaerobik tersebut dibagi dalam beberapa tahap: