Komunikasi Intrapersonal 2 Sesi 4 Komunikasi dan Perilaku Manusia Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Jaya
Memori
Memori Memori adalah sistem yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schelessinger&Groves)
Proses Memori Perekaman (encoding) merupakan pencatatan informasi melalui reseptor indera dan sirkuit saraf internal Penyimpanan (storage) menentukan berapa lama informasi itu beserta kita, dalam bentuk apa, dan dimana. Penyimpan bisa aktif maupun pasif Pemanggilan (retrieval) menggunakan informasi yang disimpan
Jenis-Jenis Memori Pengingatan (Recall ) : mengingat kembali tanpa petunjuk yang jelas Pengenalan (Recognition) : mengenal kembali melalui sebuah objek/nama/benda Relearning (Belajar kembali): menguasai kembali sebuah hal yang pernah kita pelajari/kita ketahui Redintegrasi (Redintegration) : merekonstruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk kecil, terdapat petunjuk memori yang membantu kita mengingat sesuatu di masa lalu.
Mekanisme Memori Teori Aus (Disuse Theory) : memori hilang atau memudar karena waktu Teori Interferensi (Interference Theory) : terdapat interferensi dan inhibisi dalam memori seseorang. Interferensi : memori awal kabur atau terhapus akibat adanya memori baru Inhibisi : memori makin berkurang saat hal yang dimasukkan ke dalamnya semakin banyak
Inhibisi : Inhibisi retroaktif (hambatan ke belakang) semakin banyak yang diingat, hal yang diingat paling awal semakin terlupakan Inhibisi proaktif (hambatan ke depan). Lebih sering mengingat lebih jelek daya ingat kita
Teori Pengolahan Informasi (Information Processing Theory) Informasi disimpan pada sensory storage (gudang indrawi) Masuk ke short time memory (STM) Dilupakan atau dikoding untuk dimasukkan ke long term memory (LTM)
Memori dalam Sensory Storage Memori Ikonis : materi yang kita peroleh secara visual Memori Ekosis : materi yang masuk secara auditif (melalui pendengaran)
Berpikir
Berpikir Proses penarikan kesimpulan (Anita Taylor, et.al, 1977:55) Berpikir dilakukan untuk memahami realitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving), dan menghasilkan sesuatu yang baru (creativity).
Bagaimana orang Berpikir Berpikir Austistik : melamun Berpikir realistik : nalar (reasoning) Berpikir Deduktif : Mengambil kesimpulan dari hal yang umum ke hal yang khusus Berpikir Induktif : Mengambil kesimpulan dari hal yang khisis ke hal yang umum Berpikir Evaluatif : Berpikir kritis
Decision Making Keputusan merupakan hasil berpikir, hasil usaha intelektual Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun pelaksanaannya ditangguhkan atau dilupakan
Faktor Personal Penentu Decision Making Kognisi : Kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dimiliki Motif : Tujuan yang ingin dicapai Sikap : Sikap Anda terhadap sesuatu hal yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
Lima Tahap Penyelesaikan Persoalan (Problem Solving) Terjadi peristiwa yang menghambat dan diatasi dengan melakukan sesuatu yang sudah diketahui, bila gagal muncullah persoalan Menggali memori untuk mengetahui cara yang dilakukan di waktu yang lampau untuk menanggulangi masalah Mencoba seluruh kemungkinan penyelesaian masalah (trial and error) Menggunakan lambang-lambang verbal atau grafis untuk menyelesaikan masalah, menggunakan proses berpikir induktif, deduktif, dsb Muncul solusi bagi masalah (Insight Solution)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Penyelesaian Masalah Motivasi , motivasi yang rendah mengalihkan perhatian, motivasi yang tinggi membatasi fleksibilitas Kepercayaan dan Sikap yang Salah Kebiasaan Emosi
Berpikir Kreatif Kreativitas melibatkan respon atau gagasan baru atau yang secara statistik sangat jarang terjadi Kreativitas dapat menyelesaikan persoalan secara realistis Kreativitas merupakan usaha untuk mempertahankan insight yang orisinal, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin
Berpikir Konvergen dan Diverven (Guilford) Berpikir konvergen (berpikir cerdas) yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban yang tepat pada pertanyaan yangd iajukan Berpikir Divergen (kreatif) yaitu mencoba menghasilkan sejumlah kemungkinan jawaban.
Proses Berpikir Kreatif Orientasi : merumuskan dan mengindentifikasi aspek-aspek masalah Preparasi : mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah Inkubasi : Mengistirahatkan masalah dan membiarkan proses penyelesaian berlangsung di alam bawah sadar Iluminasi : Pemikir mendapatkan serangkaian ide untuk menyelesaikan masalah Verifikasi : Menguji penyelesaian masalah yang didapatkan pada tahap iluminasi
Faktor Penanda Orang Kreatif Kemampuan kognitif, mampu memberikan gagasan baru Sikap yang terbuka , memiliki minat beragam dan luas, terbuka pada ide-ide baru Sikap yang bebas, otonom dan percaya pada diri sendiri
Thank you and see you next week