Suara Hati dan Moralitas
Pengertian Secara umum suara hati dimengerti sebagai suara yang berasal dari kedalaman hati atau inti kedirian seseorang yang menegaskan baik-buruknya suatu tindakan berdasarkan suatu prinsip moral. Ada sebagian orang melihat suara hati sebagai suara yang mengimbau dari “luar” yang mengatasi kewenangan manusia dalam memutuskan menolak atau menerima suatu tindakan . Di sini, suara hati kerap dimengerti sebagai suara Tuhan.
Pengertian Etimologis Dalam bahasa Latin = conscientia (conscire) berarti mengetahuai bersama atau turut mengetahui. Artinya suara hati adalah suara yang turut mengetahui tindakan moral kita dan turut menilai tindakan moral kita. Suara hati hakim diri atas tindakan kita
Adanya Suara Hati Suara hati bukan sesuatu yang bersifat klenis. Suara hati sungguh-sungguh bekerja dalam dunia konkret manusia. Sebagai ilustrasi: ketika seseorang hendak melakukan perbuatan buruk (mencuri, berbohong atau membunuh) seringkali terjadi pergulatan batin antara kehendak untuk terus melakukan perbuatan itu atau mengurungkannya. Suaraa hati juga ditandai adanya perasaan bersalah setelah orang menindakkan keburukan tertentu
Kemutlakan Suara Hati Suara hati selalu bertendesi pada kebaikan Maka apa yang ditawarkan oleh suara hati tidak bisa ditawar-tawar keberlakuannya Pada titik ini seringkali suara hati diapandang sebagai suara Tuhan
Kekeliruan Suara Hati Meski tuntunan suara hati bersifat mutlak karena kecenderungannya mengarah pada kebaikan, suara hati bisa keliru. Ini karena , dalam situasi konkret, suara hati berada dalam pemahaman dan kesadaran manusia yang terbatas. Manusia belum sepenuhnya bebas dari hasrat-hasrat
Pendidikan Suara Hati Mengingat potensi kekeliruan suara hati karena pemahaman manusia yang terbatas, mekan pendidikan suara hati diperlukan. Pendidikan ini melibatkan dimensi pendidikan kognitif (pengetahuan), afektif (kepekaan) dan konatif (kehendak)
Pendidikan Kognitif Mengembangkan informasi tentang moralitas Bersilsafat tentang moralitas Berdiskusi
Pendidikan Kognitif Membiasakan diri untuk merasakan langsung apa itu kebaikan dalam kehidupan sehari-hari, atau bagaimana suatu nilai moralitas dihayati dan ditampilkan oleh figur atau model-model dalam dunia empiris Menyaksikan secara langsung akibat-akibat dari perbuatan buruk
Pendidikan Konatif Melakukan tindakan langsung dengan melatih kehendak dengan melakukan pengingkaran atau penegasian diri yang behasrat : beraskese, matiraga atau berpuasa dll.