DASAR – DASAR ANESTESIA I

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
P3K OFF. OLIVIA CHRISTINE M. OFF. RAYMOND SIAGIAN STAGE 3.
Advertisements

KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
FIRST AID “Pertolongan Pertama Selamatkan Jiwa” Anchi PP KSR Dasar
OBAT ANASTESIA Anastetik umum (1) Anastetik lokal I anastetik umum
Dr.H.Asril Zahari Sp.B KBD
PENGARUH TEKANAN UDARA TERHADAP KESEHATAN DI TEMPAT KERJA
DALAM PERTOLONGAN PERTAMA
Persiapan preanestesi
TRAUMA ABDOMEN Kel.6 : Vivi Mutiasari Wieke Erina A Yulia Nurjanah
Teknik Anestesi Dr. Emilzon Taslim, Sp.An.
 TEMPAT KERJA  TERUTAMA PADA MEMBRAN SEL  MENCEGAH PEMBENTUKAN DAN KONDUKSI SARAF (BILA DIKENAKAN SECARA LOKAL PADA JARINGAN SARAF PADA DOSIS YANG.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GANGGUAN OKSIGENASI
PALANG MERAH INDONESIA KECAMATAN CINAMBO KOTA BANDUNG
RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR
REAKSI ALERGI OBAT DAN PENANGANANNYA
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda Yogyakarta
KEBUTUHAN PERSONAL HIGIENE by: Richa Noprianty
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA OKSIGEN (OKSIGENASI)
RESUSITASI JANTUNG PARU
ASFIKSIA Oleh : dr. Irma Susanti.
PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN OBAT
MANAGEMENT JALAN NAFAS
TRAUMA THORAX.
DASAR DASAR ANESTESIA (IIb - III) Dr.Diana Lalenoh,M.Kes,SpAn
ELEKTRO CONVULSIVE THERAPY
Obat-Obatan Dalam Resusitasi Neonatus
Prinsip perawatan pasien medik
Tips dan Trik untuk Mengurangi Gangguan Kesehatan
RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
Cara-cara Pemberian Obat
Syok anafilaktik Nasman Puar Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI DENGAN ASFIKSIA
BANTUAN HIDUP DASAR & RESUSITASI JANTUNG PARU
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
Posisi Fowler dan Semi Fowler By : Kelompok 2 / 2A.
ANESTETIK UMUM Obat yang dapat menghilangkan rasa sakit yang disertai dengan hilangnya kesadaran secara total REVERSIBEL.
TRAKEOTOMI DAN SUMBATAN JALAN NAPAS ATAS
Airway & Breathing Management
SYOK OBSTETRIK KELOMPOK 7.
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
Gangguan pada sistem pencernaan
ECT TERAPI KEJANG LISTRIK.
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
ANESTESI NAMA KELOMPOK: ARDIAN YUDHITAMA DINA WIDYA ASMARA SOLIN
PENILAIAN PENDERITA.
Obat Darurat yang Dapat Digunakan
KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
RJP RESUSITASI JANTUNG PARU
SYOK Penilaian dan Tatalaksana. Pertahankan jalan nafas dan oksigenisasi Menghentikan perdarahan Mengganti kehilangan volume cairan Evakuasi segera :
KEDARURATAN SUHU DAN KERACUNAN.
OBAT ANESTESI oleh: Jumain. OBAT ANESTESI oleh: Jumain.
GANGGUAN KESADARAN (PERUBAHAN STATUS MENTAL)
PERDARAHAN DAN SYOK Perdarahan : Perdarahan Nadi ( Arteri )
LUKA BAKAR. Penyebab : -Termal ( suhu > 60 C ) -Kimia ( asam / basa kuat ) -Listrik -Radiasi.
Puskesmas Binangun Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar.
Pendahuluan Anak merupakan kelompok pasien yang unik pada pertolongan gawat darurat Mempunyai masalah dan perlakuan yang berbeda dibanding dewasa Perlengkapan.
LUKA BAKAR ( COMBUSTIO )
Syok anafilaktik PKM ANREAPI. Syok Suatu sindrom klinik yang mempunyai cici-ciri berupa : Hipotensi Takikardi Hipoperfusi (urine
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
ANAFILAKSIS IMTIHANAH AMRI.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
ASFIKSIA NEONATORUM. DEFINISI  Asfiksia pada bayi baru lahir adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

DASAR – DASAR ANESTESIA I Oleh : Dr. H. J. Lalenoh, SpAn

General – Anestesia (Anestesia Umum) Definisi : Suatu keadaan dimana terjadi kehilangan kesadaran secara reversible yang disebabkan oleh obat anestesia, disertai oleh hilangnya sensasi nyeri diseluruh tubuh. Trias G.A. : Hilangnya Keasadaran (Sedatif  Tidur) Analgesia Penekanan Refleks (Supresi Refleks)

MACAM-MACAM TEKNIK GENERAL ANESTESIA 1. Pemberian melulu obat-obatan parenteral : Pentothal Ketamin Propofol, dll 2. Pemberian melulu obat-obat inhalasi : a. Volatile : Halotan Isofluran Sevofluran, dll b. Gas : N2O

3. Pemberian obat-obat parenteral & inhalasi : a. Parenteral : Pentothal Ketamin Propofol, dll b. Inhalasi (Volatile) : Halotan Isofluran Sevofluran, dll c. Inhalasi (Gas) : N2O

Teknik General Anestesia : Persiapan Pra-Anestesia  Induksi Anestesia Stadium Anestesia Yang Diinginkan Maintenance Anestesia Mengakhiri Tindakan Anestesia Fase Pemulihan  Ruang Pulih (R.R.)

CONTOH TEKNK GENERAL ANESTESIA : 1. Persiapan pra–anestesia (di ruang pre-operatif) : Pemeriksaan ulang  tensi, nadi, resp, temp, dll Cek ulang  ada gigi palsu, gigi goyah Cek Ulang  hal-hal yang merupakan kontra-indikasi anestesi (lihat kuliah persiapan pra-anestesi) Pemasangan infus  harus ada vena terbuka Premedikasi  obat apa yang akan diberikan  i.m. (1/2 – 1 jam pra anestesia), atau i.v. (5’ pra anestesia) Transport pend dari ruang pra-operatif ke ruang bedah Menyiapkan obat-obat anestesia yang akan dipakai dan obat-obat yang diperlukan pada keadaan darurat / obat-obat untuk resusitasi jantung paru

2. Induksi anestesia: Bisa dengan obat parenteral atau obat inhalasi atau kedua-duanya a. Parenteral : @ Tiopenton @ Ketamin @ Propofol @ Midazolam , dll b. Inhalasi : # Halotan # Ether # Halotan + N2O/O2 # Enfluran + N2O/O2 # Sevofluran , dll

3. Stadium anestesia yang diinginkan  Stadium III Plane 2 atau 3 4. Maintenace anestesia  Dosis obat dikurangi untuk mempertahankan penderita pada stadium anestesia yg diinginkan, dengan obat-obat seperti : * Ether * Halotan + N2O/O2 * Enfluran + N2O/O2 * Isofluran + N2O/O2 * Sevofluran , dll 5. Mengakhiri tindakan anestesia  Obat anestesia dihentikan pemberiannya 6. Fase Pemulihan  Di ruang pulih (Recovery Room)  Monitoring penderita  Refleks -refleks (+) / sadar  Penderita bisa kembali ke ruangan.

Macam-macam Teknik General Anestesia dengan Obat-obat Parenteral & Inhalasi 1. Anestesia napas spontan dengan sungkup (masker)  Induksi dengan obat suntikan atau inhalasi dilanjutkan dengan obat inhalasi sampai stadium yang diinginkan (dengan sungkup)  Obat inhalasi diturunkan dosisnya untuk maintenance.

2. Anestesia napas spontan dengan pipa endotrakea  Induksi dengan obat suntikan/inhalasi, kemudian diberikan obat pelumpuh otot golongan depolarisasi  Oksigenasi  Intubasi endotrakea dengan pipa endotrakea  Lanjutkan dengan obat inhalasi s/ stadium yang diinginkan  Obat inhalasi di untuk maintenance (pend. Napas spontan) 3. Anestesia dengan pipa endotrakea & napas kendali (kontrol)  Sama dengan point (2) s/d intubasi endotrakea  Lanjutkan dengan obat inhalasi & parenteral dosis kecil, serta obat pelumpuh otot non-depolarisasi (napas kontrol dengan manual atau dengan respirator / mesin)  Balanced Anestesia.

Kesulitan-kesulitan Pada Saat Induksi Anestesia 1. Batuk-batuk, tahan napas, laringospasme  O/k pemberian obat induksi terlalu cepat  Cara mengatasi : ^ Spasme Partial  Obat anestesia di , O2 di ^ Spasme Total  Berikan obat pelumpuh otot dan pernapasan dikontrol 2. Obstruksi jalan napas  Cara mengatasi : Tarik dagu ke depan sehingga lidah tidak jatuh ke dalam farings

3. Depresi pernapasan  O/k obat-obat premedikasi ataupun obat induksi  Cara mengatasi : Pernapasan dikontrol. 4. Muntah / regurgitasi  O/k puasa tidak cukup waktu  Cara mengatasi : Miringkan penderita, kepala nya direndahkan & jalan napas dibersihkan / suction. 5. Gangguan Kardiovaskuler (Takikardi, Bradikardi, Gangguan Irama Jantung, Hipertensi, Hipotensi s/d Henti Jantung)  penyebabnya oleh karena obat anestesia, gangguan jalan napas, atau penyakit yang ada pada penderita  Atasi penyebabnya, k/p R. J. Paru.

Kesulitan – kesulitan Pada Saat Maintenance Anestesia 1. Komplikasi pada respirasi : 1) Depresi pernapasan  Penyebabnya o/k: - Premedikasi narkotik >> - Stadium anestesia terlalu dalam / obat anestesi >>  Kontrol / assisted repirasi Konsentrasi anestesi  & O2 2) Obstruksi Jalan Napas  Penyebabnya : Lidah jatuh menutup farings Pipa Endotrakeal tertekuk / tersumbat Laringospasme Bronkospasme Lendir, gigi palsu, perdarahan, dll 3) Pernapasan tidak adikuat  Penyebabnya airway (jalan napas) tidak bebas, ataupun stadium anestesia agak dalam  CO2, O2 (Hiperkarbia, Hipoksemia/Hipoksia) : Denyut jantung  Tensi  Takipnu

II. Komplikasi pada kardiovaskuler : 1) Hipotensi  Penyebabnya : Obat premedikasi Obat induksi anestesia Obat maintenance anestesia Perdarahan (luka operasi) 2) Hipertensi  Penyebabnya: Anestesia dangkal / analgesia < kurang Retensi CO2 Obat anestesia (induksi/maint) 3) Takikardi  Penyebabnya : Refleks fisiologis pada hipotensi Obat premedikasi (vagolitik) Obat anestesia 4) Bradikardi  Penyebabnya : Premedikasi kurang adikuat Rengsang parasimpatis o/ pembedahan pada anestesia yang < dalam

Premedikasi kurang adikuat CO2 darah  Obat anestesia 5) Gangguan irama jantung  Penyebabnya: Premedikasi kurang adikuat CO2 darah  Obat anestesia 6) Syok (Hipotensi, Takikardi, Nadi Kecil, Akral Dingin)  Penyebabnya: Peradarahan (luka operasi) Reaksi anafilaktik (obat anestesia) 7) Henti jantung  Penyebabnya (point 1 s/d 6 dan point I yang dibiarkan / tidak diatasi)  Resusitasi jantung paru. III. Muntah & Regurgitasi : Bersihkan jalan napas (miringkan pend & rendahkan kepala pend) Pasang nasogastric tube Intubasi endotrakeal  Aman IV. Malignant - Hyperthermia: Saat anestesia sebaiknya pend tidak febris a/ kalau operasi cito temp < 380 C

Hal – hal Yang Harus Diperhatikan 1. Apakah kebutuhan O2 cukup  Lihat pada warna darah dari luka operasi, warna kuku, dll. 2. Jumlah perdarahan  Apakah cukup dengan cairan infus atau perlu transfusi. 3. Apakah derajat relaksasi otot cukup, mis. pada operasi abdominal  Barangkali anestesia perlu didalamkan atau pemberian obat pelumpuh otot. 4. Observasi akibat yang ditimbulkan oleh manipulasi operasi, misl : traksi pada viscera  Hipotensi.

“The end of lecture “