Pokok Bahasan IV TOLERANSI BERAGAMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TOLERANSI Pengertian Toleransi Dalil Naqli Konsep Toleransi Manfaat Toleransi Sikap Toleransi Adab Toleransi Contoh Toleransi Batasan Toleransi.
Advertisements

Seminar Pendidikan Agama Islam
Juni 2009 SabdaKehidupan “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak,
Pernyataan Bersama: World Council of Churches
Sikap Pemandu.
KATEKESE ANALISIS SOSIAL
FUNGSI DAN PERAN AGAMA DALAM MASYARAKAT
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
URGENSI PLURALISME Untuk mengawali pembicaraan ini, kiranya perlu lebih dahulu dimengerti pembedaan antara « pluralisme » dalam arti ilmiah (teologi agama-agama)
GEREJA YANG BERTUMBUH DI TENGAH PLURALITAS
Peserta Orientasi Pemuda Lintas Agama Angkata I
MEMPERTANGGUNGJA-WABKAN IMAN KATOLIK
MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
Menalar Tuhan Kelompok 1.
KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Oleh : Lilik Musdalifah, s.pD
IMAN KEPADA KITAB KITAB ALLAH
Topik XI BERLAKU ARIF DAN BIJAKSANA
Pertemuan I “ KENALILAH DIRIMU “
CHARACTER BUILDING DEVELOPMENT CENTER (CDBC)
Memelihara Kepercayaan Pertemuan 12
Topik X SETIA PADA KEBENARAN
LOKAKARYA EKUMENIS PEMUDA GKI 2016
Maria Angelia Christine, Simangunsong, S,Th, M.Pd.k
BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
KEMAJEMUKAN BANGSA INDONESIA
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
MUHAMMAD FAHMI AL HABIB ( )
Disusun Oleh:Laila Latifatun Nisa
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dialog dengan Islam Apa yang anda ketahui tentang Agama Islam ?
Pendidikan kewarganegaraan dan hukum
X MIA 1 dan X MIA 2 SEMESTER GANJIL
Bimbingan dan Konseling Sosial
GEREJA YANG KONTEKSTUAL
Kerukunan Antar Umat Beragama
KEWARGANEGARAAN DR.Suharto,SH,M.Hum Kewarganegaraan_AKC.
Iman Kepada Nabi & Rasul Pertemuan Ke-VII
AGAMA DAN KEBERAGAMAAN
Pertemuan 13 MENINGKATKAN PROFESIONALITAS (2)
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
Dra. Rita Christina Maukar, M.Div
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Geostrategi Nasional Pengertian geostrategi:
TEOLOGI PLURALISME Oleh: Hadi Santoso ( )
KEIMANAN DAN KETAKWAAN created by PRICELIA ATIKA FKIP BS
PERSPEKTIF TEOLOGIS KATOLIK DALAM PERAN SOSIAL KEMASYARAKATANNYA
Kerukunan Antar Umat Beragama
Tugas Agama Log Book 3 KELAS B / KELOMPOK 9 NAMA :
STUDI AGAMA SEBAGAI SUATU DISIPLIN ILMU
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA
Pertemuan IV dan V Sosiologi Kritis
SILABUS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
MENINGKATKAN KEIMANAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
ISU PEMIKIRAN ISLAM KONTEMPORER
Fenomenologi Agama Ferly David, M.Si..
URGENSI PLURALISME.
Pluralisme Menurut Para Ahli
Kelompok 5 Kerukunan Umat Beragama
WELCOME TO.
HIDAYAH MILIK ALLAH SURAH AL-AN’AM : AYAT 125.
Silabus Pendidikan Agama
1. MENELUSURI HAKIKAT GEREJA a. Gereja : umat allah Dalam perjanjian baru gambaran gereja sebagai umat allah dapat ditemukan dalam 1ptr. 2:10; rm. 9:25.
Membangun Komunitas Dialogal
Macam-macam Dataran Dialog dan Tranformasi
Pertemuan 3 “ KENALILAH DIRIMU “
“SUPAYA MEREKA MENJADI SATU”
PLURALISME DALAM ISLAM
BAB VI HAK ASASI MANUSIA
PLURALITAS KEAGAMAAN DI INDONESIA Jurnal Teologi “Gema” No 47/1994, UKDW.
Transcript presentasi:

Pokok Bahasan IV TOLERANSI BERAGAMA XII Mengembangkan Dialog Antar Agama XIII Bersama-sama Membangun Dunia Yang Semakin Manusiawi

Topik XII MENGEMBANGKAN DIALOG ANTAR AGAMA BINUSIAN SMART & GOOD Tujuan : Mampu menunjukkan hubungan antara penghayatan sikap plural dengan kegiatan dialog antar agama, Mampu menerima perlunya sikap saling menghormati dan menghargai antara orang-orang yang berbeda keyakinan agama / iman

Maksud dialog antaragama Bukan mencari siapa benar siapa salah Menghargai agama dan kepercayaan orang lain Dari eksklusif ke inklusif Melakukan pemikiran kembali terhadap konsep-konsep lama tentang agama dan masyarakat untuk menuju era pemikiran baru berdasarkan solidaritas historis dan integrasi sosial Melakukan reformasi pemikiran dari pemikiran teologis eksklusif menuju pemikiran teologis yang inklusif, terbuka dan pluralis , serta bersedia menerima umat beragama lain sebagai teman dialog untuk meperluas wawasan dan pengalaman keagamaan.

Tujuan yang ingin dicapai: Passing over Bukan hanya berhenti pada pada ko-eksistensi, melainkan juga pada pro-eksistensi. Artinya, dialog tidak hanya mengantarkan pada sikap bahwa setiap agama berhak untuk berseksistensi secara bersama-sama, melainkan juga mengakui dan mendukung (bukan berarti menyamakan) eksistensi semua agama Berlaku di antara yang seagama

Membuat pengelompokan (Paul F. Knitter) Pusatkan pembicaraan atau tema tentang “ada banyak jalan menuju ke satu sumber yang ilahi” (Divine Center) sebagai titik berangkat atau kriteria Dibuat pengelompokan menurut eklesiosentris (terpusat pada Gereja), atau kristosentris (terpusat pada Kristus), atau teosentris (terpusat pada Allah) sebagai titik berangkat atau kriteria Mempergunakan kriteria penjabaran tentang pemahaman eksklusivisme, inklusivisme dan pluralisme (Kristus menolak agama-agama lain, Kristus di dalam agama-agama lain, atau Kristus bersama agama-agama lain)

Melakukan dialog bertingkat (Krishnanda Wijaya Mukti): Dialog kehidupan sehari-hari: Belajar saling mencontoh kebaikan satu sama lain Dialog melakukan pekerjaan sosial : Bekerja sama dengan agama-agama lain untuk mengerjakan proyek-proyek kemanusiaan Dialog pengalaman keagamaan: Saling memperkaya penghayatan nilai-nilai kerohanian melalui berbagi pengalaman doa, meditasi, dsb. Dialog pandangan teologis: Dilakukan oleh ahli-ahli agama untuk saling berbagi pemahaman nilai-nilai rohani masing-masing agama

Menghargai perbedaan interpretasi kitab suci (Muhammad Ali): Mengakui perbedaan pemahaman terhadap kitab suci agama lain Menghargai perbedaan pemahaman terhadap kitab suci dalam agama tertentu Berdebat secara cerdas dan bukan berdebat kusir (tidak ada penghujatan, pengkafiran, pelabelan “setan” terhadap mitra dialog atau theological judgment lain yang tidak berdasarkan ilmu pengetahuan) Mengikuti kuliah Character Building: dengan mengenal ajaran dan praktek dasar masing-masing agama.

Prinsip-prinsip yang menyertai pelaksanaan dialog: Frank Witnes, dimana masing-masing tidak menyembunyikan keyakinan, untuk menghilangkan kecurigaan atau ketakutan yang tidak diungkapkan Mutual Respect, yaitu sikap simpati terhadap kesulitan orang lain dan penghargaan terhadap prestasi orang lain Religious Freedom, yaitu hak untuk memeluk agama tanpa paksaan