Total air dalam tubuh bervariasi diantaranya tergantung : spesies umur jenis kelamin pakan kondisi lainnya
Hewan dewasa pada umumnya kandungan air total 70 % berat tubuh Hewan dewasa pada umumnya kandungan air total 70 % berat tubuh. Kandungan tertinggi air pada hewan baru lahir, kemudian menurun. Jaringan lemak akan menurunkan kandungan air sebanyak 10 % sehingga total air tubuh pada seekor hewan yang gemuk akan lebih rendah dibandingkan hewan yang kurus. Penelitian Kraygill et al : Bahwa ternak sapi yang sangat kurus mengandung air 70% dari berat badannya dan sapi yang sangat gemuk 40% BB. Air yang terkandung didalam sel disebut : Cairan INTRASELULAR (Intracellular fluids/ICF) dan semua cairan yang tersedia diluar sel disebut cairan EXTRASELULAR (Extracellular fluids/ECF).
Secara kasar pembagiannya : 50% BB berada dalam sel 15% BB berada pada ruang interstitial 5% BB berada dalam plasma darah. Air dalam saluran pencernaan meskipun keberadaannya diluar jaringan tubuh termasuk sebagai ECF.
Cairan cerebrospinal, aqueous humor pada mata, cairan synovial, urine, empedu merupakan sub bagian dari ECF yang mungkin mempunyai karakteristik tersendiri, cairan-cairan tersebut disebut CAIRAN TRANSCELLULAR.
Molekul air secara cepat dapat menembus membran sel, yaitu bila mana terjadi perbedaan tekanan osmose dan hydrostatic diantara bagian-bagian cairan tubuh maka perpindahan air akan terjadi. Dan apabila tekanan hydrostatic tidak ada (kurang) maka hasil perpindahan air hanya merupakan usaha keseimbangan (menyamakan) osmoconcentration cairan.
Secara kontinyu air dalam tubuh selalu konstan sehingga air yang masuk sama dengan air yang keluar. Jumlah (total) air dalam tubuh secara relatif selalu konstan dari hari ke hari. Air tubuh naik dengan masuknya pakan dan minum atau adanya produk akhir dari metabolisme sel. Hilangnya air dari tubuh yaitu : lewat urine, kulit/keringat, expirasi gas dan feses.
Air yang dikonsumsi bebas (air minum) pada sapi yang laktasi sangat penting. Untuk produksi susu 1 liter dibutuhkan 4 – 5 liter air, yang berasal dari pakan, kandungan air hanya sekitar 30% Air yang berasal dari metabolisme yaitu adanya oksidasi hydrogen pada pakan : KH, protein, lemak TCA H2O + CO2 + Energi
100 g KH 60 g H2O 100 g Protein 42 g H2O 100 g Lemak 100 g H2O Sehingga pada ternak yang laktasi kehilangan sejumlah besar air didalam air susunya.
Tidak Laktasi Laktasi Intake Air minum 26 51 Pakan 1 2 Air metabolic 2 3 29 56 Output Feses 12 19 Urine 7 11 Penguapan 10 14 Susu 0 12 29 56
Hilangnya air dari tubuh terjadi secara kontinyu dan pada periode waktu tertentu terjadi kekurangan (deficit) air tubuh, hal ini ditanggulangi dengan minum air. Kurangnya air tubuh menyebabkan rasa haus dan dibarengi tingkah laku ingin minum air Haus ditandai dengan pengeringan kerongkongan dan mulut karena menurunnya sekresi kelenjar ludah Sistema yang mengontrol haus dan keinginan untuk minum terletak didalam medial hypothalamus.
Dengan menempatkan elektroda pada daerah medial hypothalamus, kemudian dialiri listrik (dirangsang) maka kambing tersebut segera mencari dan minum air, meskipun sebenarnya kambing tersebut tidak haus. Dan dia akan minum terus sampai 40% dari berat badannya.
Bila seekor hewan dikurangi pemberian air minumnya, maka jumlah air yang diekskresikan lewat urine menurun dan sebaliknya, meskipun ada batasnya. Volume minimum urine ditentukan oleh jumlah cairan yang diekskresikan dan oleh kemampuan ginjal (kidney) mengkonsentrasikan urine.
Anjing : 2,3 Domba : 3,2 Kucing : 3,3 Kelinci : 1,9 Manusia : 1,5
Ekskresi air lewat ginjal terutama dikontrol oleh ADH (Vasoparesin) (dari glandula pituitary pars posterior ADH berpengaruh terhadap nephron untuk menaikkan reabsorbsi air dan ekskresi urine turun Sehingga selama pengurangan pemberian air maka konsentrasi ADH dalam darah naik dan volume urine menjadi turun Dan bila hewan mengalami overhydrasi ADH dalam darah berkurang dan urine yang keluar banyak maka konsentrasinya menurun sampai mendekati konsentrasi plasma. Pelepasan ADH dari glandula pituitary posterior terutama disebabkan oleh perubahan osmokonsentrasi plasma. Karena osmokonsentrasi plasma naik akan merangsang pelepasan ADH dan bila osmokonsentrasi plasma turun akan sedikit atau sama sekali tidak ada pelepasan ADH Pelepasan ADH juga dapat terangsang oleh adanya pain (rasa sakit), exercise (olah raga) dan stress, vomit (muntah).
Dikarenakan intake (pengambilan) air hanya kadang-kadang tersedia dan hilangnya air secara terus-menerus (diare) hewan selalu menghadapi problem dehydrasi yang perlahan. Dehydrasi biasa yaitu : bila hanya kehilangan air. Dehydrasi yang serius yaitu bila kehilangan air dan elektrolit Tanda pertama dehidrasi : kecenderungan untuk mencari dan minum air, bersamaan dengan menurunnya volume urine. Hal ini dapat diperbaiki bila hanya 1 – 2 % dari berat badan yang hilang Tapi bila sampai 10% serius
Kebanyakan hewan tidak mau makan selama dehydrasi yang hebat dan karenanya bagian dari hilangnya berat tubuh adalah hilangnya substan jaringan yang digunakan untuk metabolisme energi. Sumber air tubuh yang dapat segera digunakan yaitu cairan extracelluler, dan bila kecepatan hilangnya sangat cepat, volume ECF berkurang sangat hebat. Pada dehydrasi yang lambat, hanya akan terjadi perpindahan air dari sel kedalam ECF. Selama pengurangan air air tubuh berkurang osmokonsentrasi ECF naik volume ECF turun Merangsang air minum dan penurunan urine
TUGAS 1. Sebutkan cairan-cairan dalam tubuh yang termasuk dalam cairan transcelluler 2. Jelaskan peranan ADH dalam menjaga cairan tubuh tetap dalam kondisi konstan Jawaban dikirimkan melalui e-mail paling lambat tgl 18 Mei 2016 ke alamat mamilistisusiati@yahoo.com