V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum.
Pengantar umum Penalaran Langsung: penalaran yang premisnya hanya terdiri dari sebuah proposisi saja (proposisi kategoris), sedangkan kesimpulannya ditarik langsung dari proposisi itu dengan membandingkan term subjek dan term predikatnya. Metode penalaran langsung: Oposisi, Konversi, Obversi, Kontraposisi.
OPOSISI Oposisi: Relasi antara dua proposisi yang memiliki term S dan Term P yang sama tetapi berbeda dalam kuantitas atau kualitas. Jenis-jenis Oposisi: Kontradiktoris: oposisi menurut aspek kuantitas dan kualitas antara proposisi A dan proposisi O, antara proposisi E dan proposisi I. Kontraris: oposisi menurut aspek kualitas antara proposisi A dan proposisi E. Subkontraris: oposisi menurut aspek kualitas antara proposisi I dan proposisi O Subalterna: oposisi menurut aspek kuantitas antara proposisi A dan proposisi I, antara proposisi E dan proposisi O.
Proposisi-proposisi opositif Jenis-Jenis Oposisi Aspek Oposisi Proposisi-proposisi opositif Nama oposisi Kuantitas dan kualitas A – O E – I kontradiktoris Kualitas A – E Kontraris I – O Subkontraris Kuantitas A – I E – O Subalterna
Contoh-contoh oposisi Kualitas (A) Semua sarjana adalah orang pandai (E) Semua sarjana Bukan orang pandai Kontraris k u a n t i s Sub alterna Kontradiktoris Sub alterna (I) Sebagian sarjana adalah orang pandai (O) Sebagian sarjana Bukan orang pandai Sub kontraris
Hukum-hukum nilai kebenaran proposisi opositif Kontradiktoris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus benar dan juga tidak dapat sekaligus salah. Jika yang satu benar, yang lain salah. Jika yang satu salah, yang lain benar. Kontraris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus benar, tetapi dapat sekaligus salah. Jika yang satu benar, yang lain salah. Jika yang satu salah, yang lain tidak jelas. Subkontraris: kedua proposisi yang beroposisi tidak dapat sekaligus salah, tapi dapat sekaligus benar. Jika yang satu salah, yang lain benar. Jika yang satu benar, yang lain tidak jelas. Sub-alterna: Jika proposisi universal (pu) benar, proposisi partikular (pp) benar. Jika pu salah, pp tidak jelas. Jika pp benar, pu tidak jelas. Jika pp salah, pu salah.
Hukum luas term predikat Luas term subjek menentukan kuantitas proposisi. Luas term predikat menentukan kualitas proposisi. Dalam proposisi afirmatif, luas term predikat selalu partikular. (ex. Semua kucing adalah binatang). Pengecualian 1: proposisi A dengan S dan P universal (ex. Definisi: Manusia adalalah hewan berakal budi) Pengecualian 2: proposisi A dengan S dan P singular (ex. Tommy adalah putera bungsu Soeharto). Dalam proposisi negatif, luas term predikat selalu universal. (ex. Semua kelinci bukan gajah). Pengecualian: proposisi E dengan S dan P singular (ex. Semarang bukan kota terbesar di Indonesia).
Ekuivalensi Ekuivalensi: suatu sifat dari proposisi-proposisi yang mengandung makna sama meskipun memiliki kualitas dan/atau term-term yang berbeda. Model-model penalaran langsung ekuivalen: Konversi Obversi kontraposisi
Konversi (Pembalikan) Konversi: pengungkapan kembali makna yang terkandung dalam sebuah proposisi dengan cara menukar tempat term subjek dengan term predikatnya tanpa mengubah kualitas proposisi tersebut. Jika S – P, maka dapat disimpulkan P – S. Hukum pokoknya: luas term predikiat pada proposisi asal (premis) harus sama besar dengan luas term tersebut pada proposisi baru (kesimpulan). Konversi (sederhana) hanya dapat dilakukan pada: Proposisi E: semua becak bukan mobil. Jadi semua mobil bukan becak. Proposisi I: beberapa mahasiswa adalah penyanyi. Jadi beberapa penyanyi adalah mahasiswa. Proposisi A yang merupakan definisi: semua manusia adalah hewan berakal. Jadi semua hewan berakal adalah manusia.
Obversi Cara mengobversi: (1) mengubah kualitas proposisi, dan (2) menegasikan predikatnya. Rumusnya: “adalah” menjadi “bukan non”. “bukan” menjadi “adalah non” Obversi dapat dilakukan pada semua proposisi A, E, I dan O. Contoh: Premis: Semua harimau adalah binatang buas. Kesimpulan: Jadi, semua harimau bukan non-binatang buas. Premis: Semua harimau bukan kucing Kesimpulan: Jadi, semua harimau adalah non kucing.
Kontraposisi Kontraposisi: obversi dari obversi yang sudah dikonversi. Cara mengkontraposisi: (1) melakukan obversi, (2) melakukan konversi, dan (3) melakukan obversi lagi. Kontraposisi hanya dapat diterapkan pada proposisi A dan proposisi O. Contoh proposisi A: Premis: semua uang adalah alat pembayaran. Obversi: semua uang bukan non-alat pembayaran. Konversi: semua non-alat pembayaran bukan uang. Obversi (kesimpulan): semua non-alat pembayaran adalah non-uang.