Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG TUMOR KORPUS UTERI Oleh Dr.Widjaja Indrachan,SpOG
Hiperplasia Endometrium Sering dihubungkan dgn perdarahan fungsional Estrogen (tanpa progesteron) Mikroskopis: Swiss cheese pattern ♀ Muda : kadang-kadang sembuh sendiri ♀ Tua : histerektomi
Adenocarcinoma corpus uteri Sering pada gol. Sosek Tidak kawin dan nullipara Terdapat 2 bentuk : Diffus : sebagian besar terkena menyerupai polip dgn permukaan ulserasi dan nekrosis, dapat ke myometrium Terbatas : hanya sebagian kecil yang terkena walaupun disertai penyebaran ke myometrium
Mesonephroma endometrium Adeno acanthoma Variasi dari adenocarcinoma dimana ditemukan sel gepeng, diferensiasi baik, tampak benigna, namun dgn adanya acanthosis menjadi maligna Mesonephroma endometrium Biasanya dari mesonephroma ovarium
Hubungan Hiperplasia endometrium dgn Adenocarcinoma Hubungan yang jelas tidak ada walaupun keduanya dipengaruhi oleh estrogen Adenocarcinoma sering didahului oleh hiperplasia pada masa reproduksi / menopause Gambaran histologis sulit dibedakan antara jinak dan ganas
Stadium Kanker Endometrium (FIGO) Stadium Ia : tumor terbatas pada endometrium Stadium Ib : invasi <1/2 ketebalan miometrium Stadium Ic : invasi >1/2 ketebalan miometrium Stadium IIa : mengenai kelenjar endoserviks Stadium IIb : mengenai stroma serviks
Stadium IIIa : mengenai serosa/adnexa atau Stadium IIIa : mengenai serosa/adnexa atau hasil histologi rongga peritoneum Stadium IIIb : metastasis ke vagina Stadium IIIc : metastasis ke KGB pelvis/ paraaorta Stadium IVa : metastasis ke mukosa kandung kemih / usus Stadium IVb : metastasis jauh, rongga perut dan KGB inguinal
Gambaran Klinis Perdarahan abnormal (menorrhagia) Cairan pervaginam abnormal Nyeri kolik Penurunan berat badan Anemia Pyometra
Diagnosis : Kuretase : 2 tahap ( kanalis servikalis lalu kavum uteri ) Aspirasi / lavage cavum uteri Vaginal sitologi Histeroskopi USG
Metastase : Miometrium Ovarium Vagina (prognosa lebih buruk) Kelenjar getah bening pelvis Peritoneum Metastase jauh (hati, paru-paru)
Terapi Radiasi Operasi Radiasi dan operasi Hormonal Dgn progesteron, lebih banyak berhasil untuk metastase daripada tumor primer
Myoma Uteri Tumor paling sering Tidak pernah setelah menopause (bila membesar, pikirkan malignansi) Gejala (tidak selalu ada) : Massa di perut bawah Perdarahan (menorrhagia, sering tipe submukosa) Nyeri (tidak khas) Polakisuria, disuria
Myoma uteri dan kehamilan Pengaruh terhadap kehamilan : Abortus Kelainan letak Plasenta praevia / accreta Inersia uteri Menghalangi jalan lahir Perdarahan post partum Mungkin fertilitas ↓ setelah tindakan myomektomi
Terapi Konservatif : Progesteron + GnRH Analog Radiasi Operasi : Miomektomi (kuretase dahulu) Histerektomi
Adenomyosis Gejala Invasi jaringan endometrium ke lapisan myometrium Disebut juga endometriosis interna Gejala Menorrhagia Dysmenorrhea
Diagnosis Berdasarkan PA → tepat Pembesaran uterus homogen Menorrhagia Dysmenorrhea Nyeri daerah rektum / sakrum
Terapi Karena penyakit ini tergantung pada fungsi ovarium, maka jika ditemukan pada wanita premenopause : Paliatif HTSOB
Sarcoma Uteri Lebih jarang dari adenocarcinoma Metastase hematogen (paru-paru dan hati), perkontinuitatum, limfogen Sering pada ♀ setengah baya (bag corporal) Gejala tidak khas (diagnosis dari PA) Kadang tumbuh retroperitoneal Keputihan sering Th/ operasi, radiasi, progesteron
Stadium Sarcoma Uteri Stadium I : terbatas pada uterus Stadium II : keluar uterus, masih dalam panggul Stadium III : keluar panggul, masih dalam rongga perut atau mengenai parenkim hati Stadium IV : keluar rongga perut, mengenai parenkim hati
Choriocarcinoma Biasa setelah mola hydatidosa Gejala : Pernah mola / abortus Metrorrhagia Uterus besar dan lunak Metastasis ke vagina dan paru-paru Reaksi biologis Th/ methotrexate + histerektomi