TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
31 Alam Kehidupan.
Advertisements

Empat Kebenaran Mulia Jalan Ariya Berunsur Delapan
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 18 JANUARI 2009
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Medhitasi Howard 6C. Pengertian Medhitasi adalah praktik dasar bagi semua umat Buddha dan salah satu cara untuk mengakhiri inkarnasi.
Meditasi By:Vinny/6A/11.
Penikahan: Antara Janji dan Kenyataan? (When we said “I do”)
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Outline
A GAMA I SLAM DISUSUN OLEH: MISNANI. S.Ag. M.Pd. I.
Penjelasan GBPP & Kontrak Perkuliahan
Penyusun & Penyaji Materi
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
FAKULTAS KEPERAWATAN UNAND
Moralitas kristen (bagian 2)
Keyakinan By: Brenda 6B.
IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
Pdt. Martin Luther Batubara, S. Th Universitas Indonusa Esa Unggul
Pranata Agama Dalam bahasa Arab agama disebut ad-dien yang artinya hukun atau undang undang ciptaan yang maha kuasa. Sedang dalam bahasa sansekerta, a.
UNIVERSITAS ESA UNGGGUL
AGAMA BUDDHA DAN IPTEK UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MANUSIA DAN ALAM KEHIDUPAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
IX. PANCASILA-PANCADHAMMA
MASYARAKAT UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA.
Sila (Moralitas) Bagian 1 Pertemuan ke 7.
Meditasi By: Brenda / Brebi 6B.
Penderitaan Penderitaan berasal dari kata derita yang berasal dari Sangsakerta, dhra, yang artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung dan.
KETUHANAN YANG MAHA ESA
KEYAKINAN BY: HADARA 6C.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 15 FEBRUARI 2009
MORALITAS Pengertian:
HUKUM Ditinjau Dari Agama Buddha
(2)KARAKTERISTIK IPS SD
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TILAKKHANA DAN PATICCA SAMUPPADA
DASAR-DASAR DAN KETENTUAN-KETENTUAN POKOK. Pasal 1.
MORALITAS Pengertian:
BERTUMBUH DALAM KRISTUS
KEYAKINAN TERHADAP TRIRATNA & MAKNA PERLINDUNGAN
Oleh : Achmad Farisi Aziz, M.Pd.I
BUDDHA Antara Agama dan Aliran Filsafat
1. Tahap perburuan dan perikanan 2. Peternakan 3. Pertanian
FALSAFAH DAN TUJUAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
Akar Kejahatan Menurut Bhikhu Hemadhammo, akar kejahatan adalah lobha, dosa, dan moha. Semua akar kejahatan ini ada pada setiap manusia, namun kadar atau.
DHARMACLASS EKAYANA BUDDHIS CENTRE 19 APRIL 2009
KETUHANAN YANG MAHA ESA
Sila (Moralitas) Pertemuan ke 7 dan 8.
PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA (HAM) DALAM RELASI HUKUM DAN KEKUASAAN SERTA DALAM MENGHADAPI ISU-ISU GLOBAL Kelompok 10 Anesta Ebri Dewanty
Mata Kuliah : Hukum Adat
ETIKA DAN KAIDAH BERAGAMA DALAM KESEHATAN
KLASIFIKASI DAN URGENSI AGAMA BAGI MANUSIA
PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Suprastruktur.
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Materi ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA 1 OUTLINE
III. IMPLEMENTASI IMAN DAN TAQWA DALAM KEHIDUPAN MODERN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
X. AGAMA BUDDHA DAN IPTEK
Keterampilan Dasar Mengajar
HUKUM KARMA DAN PUNARBHAVA
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
IX. PANCASILA-PANCADHAMMA
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
O. Solihin Blog: Akidah Islamiyyah Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA
BAB 7: MENJAGA AKHLAK DALAM MAKAN DAN MINUM
Transcript presentasi:

TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN NURWITO,S.Ag UNIVERSITAS INDONUSA ESA UNGGUL JAKARTA

TUHAN YANG MAHAESA DAN KETUHANAN Konsep Ketuhanan Agama Buddha Ada sesuatu Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak. Apabila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, tidak ada Yang Tidak Menjelma, tidak ada Yang Tidak Diciptakan, tidak ada Yang Mutlak, maka tidak akan mungkin kita dapat bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para Bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Yang Tidak Menjelma, Yang Tidak Tercipta, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, pemunculan dari sebab yang lalu.” (Sutta Pitaka, Udana VIII:3)

Ø Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi (personifikasi): Tuhan Yang Mahaesa bersifat Mutlak/impersonal Ø     Tuhan tidak dipandang sebagai suatu pribadi (personifikasi): tidak bersifat antropomorfisme tidak antropopatisme

Bagaimana jika tidak impersonal? Kalau tidak impersonal, berarti masih berkondisi, masih tetap dukkha Bisa timbul pandangan bahwa ‘Tuhan dapat disalahkan’, jadi kita tidak dapat mendudukkan Tuhan pada proporsi yang sebenarnya

Ø. Buddha tidak mengajarkan Teisme fatalis dan. determinis. yang Ø      Buddha tidak mengajarkan Teisme fatalis dan determinis yang menempatkan suatu kekuasaan adikodrati merencanakan dan menakdirkan hidup semua makhluk Ø      Buddha telah mengutuk ketakbertuhanan. Hanya dalam satu hal agama Buddha dapat digambarkan sebagai atheis, dalam hal menolak adanya suatu Tuhan mahakuasa yang abadi atau Maha-dewa yang merupakan pencipta dan pengatur dunia dan secara ajaib bisa menyelamatkan orang. Ø    Untuk melacak asal dan perkembangan gagasan tentang Tuhan, seseorang harus kembali ke masa ketika peradaban masih dalam tahap awal dan ilmu pengetahuan modern belum diketahui.

Sifat-sifat Tuhan: Mahaesa karena hanya satu-satunya Mahasuci karena terbebas dari lobha, dosa, dan moha

Tahap-tahap munculnya konsep ketuhanan Ada hubungan antara pola hidup dan pola piker ketuhanan POLA HIDUP POLA PIKIR KETUHANAN POLA HIDUP POLA PIKIR KETUHANAN Berburu binatang Menyembah benda-benda yang menentramkan Memelihara binatang Menyembah binatang Bercocok tanam Menyembah dewi/dewa Industri kecil Gaib Industri besar Diri sendiri adalah Tuhan Spiritual maju Anatta

KONSEP KESELAMATAN Ortodoks Heterodoks Independent/tidak tergantung

Ø. Keselamatan dalam agama Buddha yaitu tercapainya Ø    Keselamatan dalam agama Buddha yaitu tercapainya Kebebasan Mutlak, Kebahagiaan tertinggi, Lenyapnya kotoran-kotoran batin atau tercapainya kesucian Ø      Dalam agama Buddha ada 4 macam tingkat kesucian yaitu Sotapanna, Sakadagami, Anagami, dan Arahat Ø      Jalan munuju kesucian adalah Jalan Tengah (majjhima patipada) yaitu jalan yang menghindari dua jalan ektrim, pertama menghindari ektrim duniawi atau pemuasan nafsu indera yang berlebih-lebihan, dan kedua menghindari ekstrim penyiksaan diri yang menyakitkan. Ø       Jalan Tengah disebut juga Jalan Mulia Berunsur Delapan

Tahap-tahap munculnya konsep ketuhanan Ada hubungan antara pola hidup dan pola piker ketuhanan POLA HIDUP POLA PIKIR KETUHANAN POLA HIDUP POLA PIKIR KETUHANAN Berburu binatang Menyembah benda-benda yang menentramkan Memelihara binatang Menyembah binatang Bercocok tanam Menyembah dewi/dewa Industri kecil Gaib Industri besar Diri sendiri adalah Tuhan Spiritual maju Anatta

Pikiran Benar (Samma Sankappa) Ucapan Benar (Samma Vaca) Ø      Jalan mulia berunsur delapan : Pandangan Benar (Samma Ditthi)       Pikiran Benar (Samma Sankappa) Ucapan Benar (Samma Vaca) Perbuatan Benar (SammaKkemmanta) Penghidupan Benar (Samma Ajiva) Daya upaya Benar (Samma Vayama) Perhatian Benar (Samma Sati) Konsentrasi Benar (Samma Samadhi)

Ø Pandangan benar yaitu pandangan terhadap segala sesuatu Ø     Pandangan benar yaitu pandangan terhadap segala sesuatu peristiwa menurut hekikat yang sebenarnya, yaitu penembusan terhadap Empat Kebenaran Mulia yaitu pandangan tentang duka, asal-mula duka, lenyapnya duka, dan jalan untuk melenyapkan duka Ø    Pikiran benar yaitu pikiran yang bebas dari nafsu-nafsu keduniawian, kemauan buruk, kekejaman dan sejenisnya Ø      Ucapan benar yaitu tidak berbohong, tidak bicara kasar, tidak memfitnah, dan tidak omong kosong. Ada 4 syarat disebut sebagai ucapan benar yaitu ucapan itu benar, beralasan, bermanfaat dan tepat pada waktunya Perbuatan benar yaitu tidak membunuh, mencuri, dan berbuat asusila

Ø Mata Pencaharian/penghidupan benar yaitu penghidupan yang Ø      Mata Pencaharian/penghidupan benar yaitu penghidupan yang menghindari diri dari penghidupan yang merugikan makhluk lain, yaitu penipuan, ketidaksetiaan, penujuman, kecurangan, praktek lintah darat. Terdapat pula perdagangan yang harus dihindari yaitu berdagang alat senjata, makhluk hidup, minuman keras yang memabukkan atau menimbulkan ketagihan, dan racun Ø      Daya upaya benar yaitu mencegah munculnya unsur-unsur jahat dan tidak baik dalam batin; memusnahkan unsur-unsur jahat dan tidak baik yang telah timbul dalam batin; membangkitkan unsur-unsur baik dan sehat dalam batin; memelihara dan mengembangkan unsur-unsur baik dan sehat dalam batin

Ø. Perhatian benar yaitu perhatian cermat atau penuh dan Ø      Perhatian benar yaitu perhatian cermat atau penuh dan waspada waspada terhadap kegiatan-kegiatan jasmani (kaya), perasaan-perasaan (vedana), pikiran (citta), dan bentuk-bentuk batin atau semua gejala batin (dhamma) Ø      Konsentrasi benar yaitu pemusatan pikiran baik terhadap objek meditasi sehingga batin mencapai keadaan yang lebih tinggi dan dalam yang mampu membawa seseorang mencapai kesucian pikiran (citta visudhi) maupun jhana-jhana

KUIS: Jelaskan konsep Ketuhanan Yang Maha Esa dalam agama Buddha dan jelaskan pula bahwa agama Buddha bukan agama ‘Theosentris’ tetapi agama ‘Humanosentris’! Jelaskan secara singkat tentang perkembangan gagasan terhadap Tuhan! Bagaimana pendapat Anda jika ada pernyataan bahwa agama Buddha adalah agama Atheis? Jelaskan makna beriman dan bertaqwa kepada Tuhan dan berikan contohnya tentang perilaku yang menunjukkan makna beriman dan bertaqwa kepada Tuhan! Jelaskan yang dimaksud dengan keselamatan dalam agama Buddha dan bagaimana cara merealisasikannya?

SELESAI