Prof. Suyanto, Ph.D. (Direktur Jenderal).

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
Advertisements

UNDANG–UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
PENGERTIAN Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar.
PENGUATAN SISTEM KOORDINASI PELAKSANAAN PENYALURAN BANTUAN PENDIDIKAN
1. Latar Belakang-1 1UU Sisdiknas No.20 Thn 2003 (Pasal 34 ) Setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar Pemerintah dan.
KEBIJAKAN PENDIDIKAN GRATIS PENDIDIKAN DASAR TAHUN 2009
BINDIKLAT Kebijakan Direktorat Departemen Pendidikan Nasional
Sosialisasi KTSP 1 KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) Departemen Pendidikan Nasional.
Info PMU.
Wacana Perubahan Kebijakan BOS Tahun 2015
PAPARAN DIREKTUR JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
Asisten Pemerintahan dan Kesra
Feedback Sistem Informasi SDM Kesehatan
WILAYAH SASARAN PROGRAM PKB PPPPTK MATEMATIKA 2017
DANA DEKONSENTRASI GTK TAHUN 2017
RAPAT KOORDINASI TEKNIS BADAN LITBANG HUKUM DAN HAM
Disampaikan dalam Rakor Program Keluarga Harapan
INFORMASI PROGRAM BOS DAN DAK SMA TAHUN 2017
PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR TAHUN 2017
PPPPTK PENJAS DAN BK TAHUN 2017
TRANSFER DAERAH DALAM RAPBN TAHUN 2016
ALOKASI DAN PENYALURAN DANA PENDIDIKAN GRATIS
Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal
Sawangan, 24 Februari 2009 D E P A R T E M E N PENDIDIKAN NASIONAL
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) JAWA TIMUR
TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG UNGGUL, KREATIF DAN RELIGIUS
PROGRAM PEMBANGUNAN SANITASI SEKOLAH DASAR
INFORMASI TEKNIS SEKRETARIS DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DISAMPAIKAN DALAM RAPAT KOORDINASI NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL.
PEMBEKALAN PROGRAM QUALITY ASSURANCE LPMP SULAWESI SELATAN 2009.
RENCANA program 2017 SUBDIT KELEMBAGAAN DAN SARANA PRASARANA
RENCANA PROGRAM DAN ANGGARAN DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
DATA KELULUSAN SERTIFIKASI GURU TAHUN 2007 S.D 2010
INFORMASI LOMBA TATA KELOLA BOS
PEREKONOMIAN INDONESIA
DATA KEBUTUHAN GURU (NASIONAL) TAHUN
SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN TAHUN 2011
Peningkatan Layanan Pendidikan
DITJEN MANAJEMEN DIKDASMEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Misi Dit. PSMK Meningkatkan profesionalisme dan Good Governance dari SMK sebagai pusat pembudayaan kompetensi Meningkatkan kualitas proses pendidikan.
RENCANA DAN STRATEGI PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI KAB. BUNGO
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
STRATEGI IMPLEMENTASI KURIKULUM PAI 2013
DATA KEBUTUHAN GURU SD NEGERI (NASIONAL) TAHUN
Program Pembinaan SMA Tahun 2016 Direktorat Pembinaan
PROGRAM DAN KEGIATAN SEKSI KURIKULUM DIKDAS TAHUN 2014
DEFINISI BAKU GT adalah guru tersedia yaitu jumlah guru yang ada dikurangi jumlah guru pensiun/mutasi/meninggal JM adalah jumlah murid/siswa yang ada (untuk.
TANGGAP DARURAT BENCANA MERAPI Kementerian Pendidikan Nasional
KEBIJAKAN SBI dan RSBI Kementerian Pendidikan Nasional
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
DATA KEBUTUHAN GURU SMK NEGERI (NASIONAL) TAHUN
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DESA, DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI TAHUN 2018 Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan.
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
KEBIJAKAN BAN-S/M TAHUN 2014
SOSIALISASI SERTIFIKASI GURU & PENGAWAS DALAM JABATAN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Program Pelatihan K-13 TA 2018
Materi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 30 Mei 2017 RAPAT KABINET TERBATAS 1. Evaluasi Paruh Waktu RPJMN APBNP Tahun 2017.
DINAS PENDIDIKAN DUKUNGAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DALAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI GUBERNUR (RPJMD 2017 – 2022) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PENDIDIKAN.
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Tata Kelola Keuangan Sekolah
EVALUASI KEGIATAN DEKONTP
KEBIJAKAN REFORMASI BIROKRASI TAHUN 2019
Transcript presentasi:

Prof. Suyanto, Ph.D. (Direktur Jenderal)

CAPAIAN SASARAN POKOK 2005-2008 DAN TARGET 2009

TIGA PILAR PEMBANGUNAN PENDIDIKAN 3 TIGA PILAR PEMBANGUNAN PENDIDIKAN PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI DAN DAYA SAING PENGUATAN TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN CITRA PUBLIK

Capaian Kinerja Perluasan Akses Pendidikan *) Indikator Kunci Kinerja 4 Capaian Kinerja Perluasan Akses Pendidikan *) No Indikator Kunci Kinerja Kondisi Awal (2004) Realisasi (dalam %) 2005 2006 2007 2008 target capaian 1 APK PAUD 24.35 24.47 21.21 24.72 23.24 24.98 23.30 25.24 23.68 2 APM SD/SDLB 84.32 84.76 85.61 85.86 86.42 87.00 87.92 88.06 89.00 3 APK SMP/SMPLB 61.18 61.37 61.35 64.35 62.23 66.11 65.26 69.20 67.44 4 APK SMA/SMALB 25.67 26.65 26.90 28.10 27.75 29.33 28.34 30.54 29.29 5 APK SMK 17.09 17.77 18.47 17.69 19.08 18.86 19.93 21.32 *) Tidak termasuk: MI/MTs/MA, Kejar Paket A,B, dan C

Capaian Kinerja Pemerataan Akses Pendidikan 5 Capaian Kinerja Pemerataan Akses Pendidikan target

Capaian Kinerja Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan 6 Capaian Kinerja Peningkatan Mutu dan Daya Saing Pendidikan

Capaian Kinerja Peningkatan Relevansi Pendidikan 7 Capaian Kinerja Peningkatan Relevansi Pendidikan No. Indikator Kunci Kinerja Kondisi Awal (2004) Realisasi 2005 2006 2007 2008 Target 2009 1 Rasio Jumlah Siswa SMK : SMA 30:70 32:68 35:65 44:56 46:54 40:60 2 Persentase peserta pendidikan kecakapan hidup terhadap lulusan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA yang tidak melanjutkan 5,0% 6,5% 12,7% 12,50% 16,40% 15% 3 Jumlah sertifikat Kompetensi yg diterbitkan Pendidikan Menengah - 625.000 675.000 700.000

Capaian Kinerja Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik 8 Capaian Kinerja Penguatan Tata Kelola, Akuntabilitas, dan Citra Publik No Indikator Kunci Kinerja Kondisi Awal (2004) Realisasi 2005 2006 2007 2008 Target 2009 1. Opini BPK atas Laporan Keuangan Opini BPK belum diterapkan Opini BPK belum diterapkan Disclaimer * WTP 2. Persentase temuan penyimpangan (BPK) 0,7% 0,49% 0,36% Audit semester II 2007 belum selesai Audit semester II 2007 selesai Audit semester II 2008 selesai 3. Persentase temuan penyimpangan (Itjen) 0,30% 0,10% 0,17% 0,15% 4. Aplikasi SIM [e-administrasi] (kumulatif) - 3 Aplikasi Melaksana kan 3 Aplikasi secara konsisten 5. Sertifikat ISO 9001: 2000 Unit Kerja Eselon II 2 dari 6 Unit Kerja 4 dari 6 Unit Kerja 6 Memperta hankan ISO 6. SMK 279 SMK 300 350 * = belum ada laporan dari BPK dan Itjen

PERBAIKAN RUANG KELAS TAHUN 2003 S.D 2009 DENGAN MENGGUNAKAN DAK NO. Tahun Jumlah Kab/Kota Dana (Milyar Rp) Rehab Ruang Kelas (RK) 1 2003 287 625,0 13.816 2 2004 302 652,6 23.144 3 2005 333 1.221,0 39.293 4 2006 434 2.919,5 100.103 5 2007 5.195,3 183.863 6 2008 450 7.015,4 203.057 7 2009 451 9.334,8 110.542*) TOTAL 26.963,6 673.818 *) : didarerah yang tuntas utk memperbaiki/membangun Ruang WC atau Ruang perpustakaan atau Ruang UKS

CAPAIAN APK SMP SEDERAJAT 2008/2009 10 CAPAIAN APK SMP SEDERAJAT 2008/2009 APK Tertinggi APK Terendah No Provinsi APK 1 DKI Jakarta 114.98 2 DI Yogyakarta 114.06 3 Kepulauan Riau 105.76 4 Sumatera Barat 105.29 5 Bali 103.92 6 Jawa Timur 102.69 7 Nanggroe Aceh Darussalam 102.10 8 Riau 100.19 9 Nusa Tenggara Barat 100.16 10 Bengkulu 99.71 No Provinsi APK 1 Nusa Tenggara Timur 77.65 2 Papua Barat 77.70 3 Papua 79.05 4 Kalimantan Barat 80.30 5 Sulawesi Tengah 80.64 6 Gorontalo 82.52 7 Kalimantan Tengah 85.77 8 Kalimantan Selatan 86.55 9 Sumatera Selatan 88.43 10 Sulawesi Barat 89.98

CAPAIAN APK SMP SEDERAJAT 2008/2009 PER PROVINSI Rata-rata nasional 96.18 11 CAPAIAN APK SMP SEDERAJAT 2008/2009 PER PROVINSI

APK SMP SEDERAJAT KABUPATEN/KOTA 2008/2009 12 APK SMP SEDERAJAT KABUPATEN/KOTA 2008/2009 APK Tertinggi APK Terendah No Kabupaten/Kota APK 1 Kota Palangka Raya-Kalbar 139.97 2 Kota Langsa-NAD 138.05 3 Kota Lhokseumawe-D.I.Aceh 137.51 4 Kota Tanjungpinang-Kep. Riau 137.20 5 Kab. Kulon Progo-D.I. Yogyakarta 135.62 6 Kota Padang Sidempuan-Sumut 131.37 7 Kota Sabang-D.I. Aceh 130.66 8 Kota Palopo-Sulawesi Selatan 130.63 9 Kota Jakarta Selatan-D.K.I Jaya 129.97 10 Kota Mojokerto-Jawa Timur 126.60 No Kabupaten/Kota APK 1 Kab. Pidie Jaya-NAD 45.46 2 Kab. Teluk Bintuni-Papua Barat 49.80 3 Kab. Konawe Utara-Sultra 52.06 4 Kab. Sumba Tengah-NTT 52.35 5 Kab. Tolikara-Papua 53.75 6 Kab. Buton Utara-Sultra 54.10 7 Kab. Donggala-Sulawesi Tengah 54.94 8 Kab. Yahukimo-Papua 55.04 9 Kab. Sumba Barat-NTT 55.93 10 Kab. Kaimana-Papua Barat 56.98

KEBIJAKAN DITJEN MANDIKDASMEN TAHUN ANGGARAN 2009 13 KEBIJAKAN DITJEN MANDIKDASMEN TAHUN ANGGARAN 2009

PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES 14 PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES Memperluas akses bagi anak usia 5–6 tahun agar memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal. Akselerasi pencapaian target Wajar Dikdas 9 Tahun, terutama di Provinsi dan atau kabupaten yang belum mencapai APK 95%, melalui: Menghapus hambatan biaya (cost barriers) melalui pemberian bantuan operasional sekolah (BOS) bagi semua siswa pada jenjang pendidikan dasar. Penyediaan prasarana pendidikan secara memadai dengan mempertimbangkan kondisi geografis dan potensi daerah. Menyelenggarakan pelayanan pendidikan melalui berbagai modalitas untuk menyesuaikan dengan kondisi geografis dan kondisi peserta didik. Peningkatan APK pada jenjang pendidikan menengah untuk mendukung rasio SMA:SMK 33:67 di tahun 2014

PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING 15 PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING Peningkatan mutu melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan mendorong satuan pendidikan untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan Pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas pelayanan pendidikan bermutu. Peningkatan relevansi pendidikan dengan penyediaan sarana untuk mengembangkan kompetensi peserta didik kejuruan dan life-skills dan olah raga pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Peningkatan daya saing dengan mendorong satuan pendidikan yang telah memenuhi syarat untuk menuju sekolah bertaraf internasional, dan mendorong untuk ikut kompetisi baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK 16 TATA KELOLA, AKUNTABILITAS, DAN PENCITRAAN PUBLIK Mendorong partisipasi pemerintah daerah melalui skema budget burden-sharing untuk mempercepat pencapaian target-target kebijakan pendidikan. Menetapkan standarisasi dalam penggunaan APBN sesuai dengan kriteria Standar Akuntansi Instansi yang mencakup akuntansi keuangan dan barang milik negara. Mendorong pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/kota) untuk melakukan pengawasan pelaksanaan program manajemen pendidikan dasar dan menengah baik yang dilaksanakan melalui dana dekonsentrasi maupun bantuan sosial. Mendorong partisipasi pemerintah daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) dalam sosialisisasi kebijakan pendidikan dasar dan menengah.

RANCANGAN PAGU ANGGARAN 17 RANCANGAN PAGU ANGGARAN DITJEN MANDIKDASMEN TAHUN 2009

APBN KENAIKAN ANGGARAN PENDIDIKAN (20%) Tahun 2009 18 (1.122,1909 T) Kenaikan Anggaran Pendidikan 20 % Total APBN (224,4382 T) TERSEBAR DI 15 KEMENTERIAN DAN LEMBAGA (134,8409 T) K/L LAIN 61,3831 T ANGGARAN KE DAERAH MELALUI DAU TERMASUK GAJI PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN (89,5973 T) DITJEN MANDIKDASMEN (26,965 T) DEPDIKNAS (73,457 T) 62.098.268.498.000 PAGU Definitif 24.762.552.148.000

PERKEMBANGAN ANGGARAN (2009) 19 PERKEMBANGAN ANGGARAN (2009) (dalam juta rupiah)

PERSENTASE PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM APBD 20 PERSENTASE PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DALAM APBD Sumber : Bank Dunia

21 PEMBIAYAAN PENDIDIKAN OLEH PUSAT DAN DAERAH Sumber : Bank Dunia

22 PERKEMBANGAN PAGU ANGGARAN BOS dan NON BOS pada APBN & APBN-P 2005, APBN & APBN-P 2006, APBN & APBN-P 2007, APBN & APBN-P 2008, DAN PAGU DEFINITIF 2009

PERBANDINGAN ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2008-2009 23 PERBANDINGAN ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2008-2009

JENIS BELANJA PER SATUAN KERJA BERDASARKAN RKAKL 2009 PAGU 24 JENIS BELANJA PER SATUAN KERJA BERDASARKAN RKAKL 2009 PAGU DITJEN MANDIKDASMEN

25

26 PERBANDINGAN ALOKASI PAGU ANGGARAN DITJEN MANDIKDASMEN TAHUN 2008 DAN 2009 (dalam milyar rupiah) 20.963,4 (100,0%) PAGU MANDIKDASMEN TAHUN 2009 TAHUN 2008 24.762,6 (100,0%) PUSAT DEKON 5.935,4 (28,3%) 15.028,0 (71,7%) 4.767,2 (19,3%) 19.995,4 (80,7%) Pengelolaan & Adm Pengelolaan & Adm 1.025,5 (4,9%) 489,5 (2,3%) Bantuan Sosial (Daerah) 1.266,8 (5,1%) 575,3 (2,3%) Bantuan Sosial 4.909,9 (23,4%) 14.538,5 (69,4%) 3.500,4 (14,2%) 19.420,0 (78,4%)

PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES 2009 27 PEMERATAAN DAN PERLUASAN AKSES 2009 Memperluas akses bagi anak usia 5–6 tahun agar memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang secara optimal. PROGRAM SATUAN TARGET Pembinaan TK Pembina Kecamatan/Kabupaten Pembangunan RKB Pembangunan TK-SD satu atap Sekolah R Kelas 500.000 90.000 100.000 2. Akselerasi pencapaian target Wajar Dikdas 9 Tahun PROGRAM SATUAN TARGET Pemberian dana BOS*) 1) SD Kabupaten : Rp. 397 ribu per siswa/tahun Kota : Rp. 400 ribu per siswa/tahun Siswa 27.130.968 21.839.624 5.291.344 2) SMP Kabupaten : Rp. 570 ribu per siswa/tahun Kota : Rp. 575 ribu per siswa/tahun 9.465.836 7.210.311 2.255.525 Total dana BOS tahun 2009 = Rp. 16,193 T

2. Akselerasi pencapaian 2009….. (lanjutan) 28 2. Akselerasi pencapaian 2009….. (lanjutan) PROGRAM SATUAN TARGET Pembangunan ruang kelas SD Program kelas layanan khusus (retrieval) Penyediaan beasiswa miskin Pembangunan USB SMP Pembangunan SD-SMP satu atap Pembangunan RKB SMP Rehabilitasi ruang kelas SMP Penyediaan beasiswa miskin SMP Penyelenggaraan sekolah inklusif R Kelas Sekolah Siswa 568 100 1.796.800 177 550 2.000 1.800 751.193 22

Rehabilitasi ruang kelas Pembangunan asrama Pembangunan USB SMK 29 Program peningkatan APK pada jenjang pendidikan menengah untuk mendukung rasio SMA:SMK 33:67 di tahun 2014 PROGRAM SATUAN TARGET Pembangunan USB SMA Pembangunan RKB SMA Rehabilitasi ruang kelas Pembangunan asrama Pembangunan USB SMK Pembangunan RKB SMK Penyediaan beasiswa miskin SMK Sekolah R Kelas Siswa 10 780 800 20 100 3.655 329.667

PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING 30 PENINGKATAN MUTU, RELEVANSI, DAN DAYA SAING Peningkatan mutu melalui penyediaan sarana dan prasarana pendidikan PROGRAM SATUAN TARGET Penyediaan sarana untuk perintisan SD standar nasional dan bertaraf internasional Pengadaan buku bacaan kelas awal (45 judul) Pembangunan laboratorium IPA SMP Penyediaan peralatan IPA SMP Pembangunan ruang laboratorium IPA SMA Pengadaan alat bantu Sekolah inklusif Pembangunan ruang keterampilan khusus Penyediaan buku SLB dan inklusif Sekolah Eksemplar Ruang Paket 11 337.500 1.007 1.040 1.390 30 36 98.401

31 Pemanfaatan teknologi informasi untuk memperluas pelayanan pendidikan bermutu. PROGRAM SATUAN TARGET Pembangunan pusat sumber belajar SD Pembangunan pusat sumber belajar SMP/Perpustakaan Penyediaan mulitimedia interaktif SMP untuk 7 mapel Pengembangan pusat sumber belajar SMA Penyediaan peralatan TIK SMA Penyediaan peralatan TIK SMK Penyediaan peralatan broadcasting SMK Penyediaan komputer bagi peserta didik tunanetra Pengembangan perpustakaan digital SLB Pengembangan E-learning SLB Sekolah Ruang Paket 4.360 1.002 600 150 1,576 210 124 40 110 70

32 Peningkatan relevansi pendidikan dengan penyediaan sarana untuk mengembangkan kompetensi peserta didik kejuruan dan life-skills dan olah raga pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. PROGRAM SATUAN TARGET Penyediaan alat peraga/permainan TK Subsidi klub olahraga SD Penerapan terbatas uji kompetensi siswa SMA Pengembangan busines centre Pembinaan hotel training dan kota vokasi Uji kompetensi siswa SMK Pembuatan prototipe peralatan SMK Sekolah Siswa Lokasi Unit 140 1.998 3.000 70 61 750.000 10

Peningkatan daya saing 33 Peningkatan daya saing PROGRAM SATUAN TARGET Rintisan sekolah standar nasional: Pendidikan Dasar (SD dan SMP) Pendidikan Menengah (SMA dan SMK) Sekolah 2.887 3.252 Rintisasn sekolah bertaraf internasional 531 598 Festival Seni Nasional Kegiatan 1 Olimpiade Olahraga Olimpiade Mata pelajaran Internasional 17

34 PROGRAM UNGGULAN

1. PENDIDIKAN DASAR GRATIS 35 1. PENDIDIKAN DASAR GRATIS SASARAN Pendidikan Dasar Gratis diberlakukan kepada semua peserta didik SD dan SMP negeri seluruh Indonesia. Kecuali: Peserta didik pada SD dan SMP yang terdaftar pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional, Sekolah Bertaraf Internasional, atau sekolah yang berbasis keunggulan lokal. Pemerintah daerah wajib mengendalikan pungutan biaya operasional SD dan SMP swasta sehingga siswa miskin bebas dari pungutan tersebut dan tidak ada pungutan berlebihan kepada siswa mampu.

SUMBER PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS 36 SUMBER PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS 1. Pemerintah Pusat berupa BOS dengan rincian SD/SDLB di kota : Rp 400.000,-/siswa/tahun. SD/SDLB di kab : Rp 397.000,-/siswa/tahun. SMP/SMPLB/SMPT di kota : Rp 575.000,-/siswa/tahun SMP/SMPLB/SMPT di kab : Rp 570.000,-/siswa/tahun Biaya satuan ini sudah termasuk untuk BOS Buku Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota) mengkompensasi kekurangan dana dari Pemerintah Pusat sehingga pendidikan dasar dapat gratis di daerahnya masing-masing.

37 KEWAJIBAN SEKOLAH - Semua sekolah SD/SMP negeri wajib menerima dana BOS. Bila sekolah tersebut menolak BOS maka sekolah dilarang memungut biaya dari peserta didik, orang tua atau wali peserta didik - Semua sekolah swasta yang telah memiliki ijin operasional yang tidak dikembangkan menjadi bertaraf internasional atau berbasis keunggulan lokal wajib menerima dana BOS. - Bagi sekolah yang menolak BOS harus melalui persetujuan dengan orang tua siswa dan komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut. - Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah ditetapkan oleh pemerintah. - Sekolah negeri kategori RSBI, SBI dan berbasis keunggulan lokal diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah.

REHABILITASI MASSAL PRASARANA MELALUI DAK BIDANG PENDIDIKAN 38 REHABILITASI MASSAL PRASARANA MELALUI DAK BIDANG PENDIDIKAN DAK Pendidikan merupakan program yang ditujukan untuk memperbaiki prasarana pendidikan di Sekolah Dasar, dengan urutan prioritas: - Rehabilitasi/rekonstruksi ruang kelas rusak beserta penggantian meubelairnya. Rehabilitasi/pengadaan sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. Rehabilitasi/pembangunan ruang perpustakaan beserta pengadaan ruang perpustakaan beserta pengadaan meubelairnya, tidak termasuk pembelian buku. Pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta pengadaan meubelairnya.

SATUAN BIAYA 39 No Kompenen Kegiatan Satuan Satuan Biaya (IKK=1) 1. Rehabilitasi ruang kelas dan pengadaan meubelairnya Kelas Rp. 70 jt. 2. Rehabilitasi/pengadaan sumber dan sanitasi air bersih serta kamar mandi dan WC. Sekolah Rp. 20 jt. 3. Rehabilitasi/pembangunan ruang perpustakaan beserta pengadaan ruang perpustakaan beserta pengadaan meubelairnya Rp. 105 jt. 4. Pembangunan ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) beserta pengadaan meubelairnya. Rp. 24 jt.

40 3. PENINGKATAN MUTU: PENINGKATAN MUTU SMA Asumsi kebijakan: Pendidikan pada SMA berorientasi pada kompetensi akademis Lulusan SMA diarahkan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi daripada langsung terjun ke dunia kerja. Konsekuensi diperlukan intervensi kebijakan untuk mengubah rasio siswa SMA : SMK menjadi lebih dominan siswa SMK

SKENARIO SMA:SMK 2014 (33:67) 41 SISWA SMK SISWA SMA 25/04/2018 41 SKENARIO SMA:SMK 2014 (33:67) SISWA SMK SISWA SMA Siswa SMA harus berkurang per tahun rata-rata 1.78% atau 120.000 siswa/tahun (tanda diarsir) Siswa SMK harus bertambah per tahun rata-rata 20.77% atau 515.000 siswa/tahun 41

LULUSAN SMA VS SISWA BARU PT 25/04/2018 42 LULUSAN SMA VS SISWA BARU PT Lulusan SMA Gap lulusan SMA masuk PT Siswa Baru PT Lulusan SMA berkurang, sehingga target 75% ke PT lebih mudah tercapai Gap lulusan SMA dengan siswa baru PT (daerah diarsis) harus disiapkan program ketrampilan bagi siswanya atau program persiapan SMA menjadi SMK 42

STRATEGI INTERVENSI 43 Pengemb.Panduan Implementasi 8 SNP 25/04/2018 43 STRATEGI INTERVENSI SUBSIDI SISWA Beasiswa Prestasi (Olimpiade) SUBSIDI FASILITAS MUTU Perpustakaan Lab. IPA Lab. Komputr Lab. M.media Rehabilitasi PSB Alat TIK Alat IPA Buku Ajar SEKOLAH RINTISAN PBKL (Berkeungulan Lokal) SSN (Berstandar Nasional) RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Nasional) MANAJEMEN DAN PEMBELAJARAN Pengemb.Panduan Implementasi 8 SNP ICT Based Learning ICT Based Managmt Pengemb. Model Pembelajaran Pengemb. Model Pengelolaan Sekolh Pengemb. Model Evaluasi Belajar Sosialisasi KTSP KEGIATAN KESISWAAN OSN Olimpiade Sain Internasional O2SN Olimpiade Olahraga Internasional Festival Seni Debat LPIR Uji Kompetensi Siswa Pencegahan Perilaku Menyimpang 43

4. PENINGKATAN RELEVANSI PENDIDIKAN: PENGEMBANGAN PROGRAM SMK 44 4. PENINGKATAN RELEVANSI PENDIDIKAN: PENGEMBANGAN PROGRAM SMK ASUMSI KEBIJAKAN: Banyaknya lulusan SMA yang tidak dapat melanjutkan ke PT ditanggulangi melalui intensifikasi pendidikan kejuruan. Pendidikan kejuruan lebih diarahkan untuk memberikan kompetensi produktif dan kewirausahaan. Lulusan SMK diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja nasiona, regional, dan internasional

ROAD MAP PSMK 2006-2010 45 action action 2010 2009 Target 09/10 2008 *Pencitraan *Beasiswa * Penambahan Guru *Peralatan *Rehab Ruang *Reengineering *USB & RKB action *Pencitraan *Beasiswa * Penambahan Guru *Peralatan *Rehab Ruang *Reengineering *USB & RKB Capaian 08/09 Capaian 06/07 action Rasio Siswa SMK:SMA = 46 : 54 Jumlah SMK = 7.464 Jumlah siswa = 3.29 juta Jumlah Guru = 175 ribu Rasio Siswa SMK : SMA = 36 : 64 Jml SMK = 6.650 Jml Siswa= 2.40 juta Jml Guru = 109 ribu 2010 2009 Kondisi 05/06 Target 09/10 2008 Rasio Siswa SMK:SMA = 32 : 68 Jml SMK= 6.300 Sek Jml Siswa = 2.12 Juta Jml Guru = 94 ribu *Pencitraan *Beasiswa *Penambahan Guru *Peralatan *Rehab Ruang *Reengineering *USB & RKB Rasio siswa SMK : SMA = 50 : 50 Jml SMK = 7.950 Jml siswa = 3.95 juta Jml Guru = 217 ribu action 2007 Capaian 07/08 2006 Rasio Siswa SMK : SMA = 43 : 57 Jml SMK = 6.800 Jml Siswa = 2.86 juta Jml Guru = 136 ribu *Pencitraan *Beasiswa * Penambahan Guru *Peralatan *Rehab Ruang *Reengineering *USB & RKB action 2005 45

STRATEGI INTERVENSI Penguatan Program Adaptif SMK 46 STRATEGI INTERVENSI Penguatan Program Adaptif SMK - Penajaman pelajaran Matematika dan Sains Terapan - Penguatan Entrepreneurship dan Bela Negara - Penguasaan Bahasa Nasional dan Asing Penguasaan TIK Pengembangan Teaching Industry SMK (Pengembangan Industri Berbasis SMK) Bidang TIK, Manufaktur, Pertanian, Perdagangan, Pariwisata, Seni.

MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM: DESENTRALISASI 47 MEKANISME PELAKSANAAN PROGRAM: DESENTRALISASI

48 ASUMSI KEBIJAKAN Searah dengan desentralisasi dalam pengelolaan sektor publik, program Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah diselenggarakan melalui mekanisme desentralisasi dengan prinsip: Tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dengan daerah (provinsi dan kabupaten/kota) Harmonisasi antara kebijakan dan program pemerintah Pusat dengan Daerah (provinsi dan kabupaten/Kota). Pelaksanaan program Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah juga ditujukan untuk memberdayakan pemerintah daerah dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian target Transparansi dan akuntabel didasarkan pada mekanisme Sistem Akuntansi Instansi baik untuk penggunaan anggaran maupun pengaturan Barang Milik Negara (BMN)

49 TERIMA KASIH