Teknologi Dan Rekayasa Melakukan rutinitas pengelasan dengan menggunakan proses las busur manual
Persiapan bahan untuk proses pengelasan Tujuan Pembelajaran : Setelah mempelajari topik ini, siswa dapat : Mengidentifikasi bahan pengelasan berdasar spesifikasi pekerjaan. Memilih jenis dan ukuran bahan yang akan dilas sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Mengidentifikasi perkakas yang diperlukan untuk membersihkan, meluruskan dan merakit material Menjelaskan cara menyiapkan dan mengevaluasi bahan sesuai dokumen Teknologi dan Rekayasa
Bahan Logam Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, mengkilap dan umumnya mempunyal titik cair tinggi. Contoh dari logam antara lain, besi, timah putih, tembaga, emas, nikel. Bukan logam (non metal), contoh antara lain oksigen, nitrogen, hidrogen,.dan neon. Meteloid (yang menyerupai logam) adalah unsur-unsur yang sifatnya menyerupai sifat-sifat logam seperti karbon, fosfor, silikon, sulfur. Teknologi dan Rekayasa
Penggunaan bahan logam Bahan logam ( logam teknik ) yang sering dipakai adalah: 1. baja. 2. aluminium dan paduannya. 3. tembaga dan paduannya. 4. nikel dan paduannya. 5. timah putih dan paduannya. Selain logam-logam tersebut diatas timah hitam, seng, magnesium, mangan, krom, vanadium dan molibdenum adalah logam-logam yang sering pula dipakai untuk keperluan khusus atau sebagai unsur paduan. Teknologi dan Rekayasa
Penggunaan bahan logam Baja adalah salah satu jenis logam yang terbanyak dipakai dalam keteknikan, khususnya dalam kaitannya dengan pengelasan. Baja yang paling banyak dan umum dibuat adalah baja karbon. Baja khusus adalah baja yang dipadukan dengan unsur-unsur lain, sehingga memberikan sifat-sifat yang lebih baik pada baja. Baja paduan tersebut menjadi lebih mahal karena memerlukan proses-proses lanjutan yang khusus. Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja Ada bermacarn-macam klasifikasi dari baja paduan, diantaranya adalah DIN (Deutsche Industrie Norm) Jerman, BS (British Standard) Inggris, ASTM (American Society for Testing and Materials) Amerika, SAE (Society of Automotive Engineers) Amerika AISI (American Iron and Steel Institute) Amerika JIS (Japan Industrial Standard). Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja Berikut ini adalah contoh klasifikasi baja : Macam baja Nomor Baja karbon: 1XXX Baja karbon biasa IOXX Baja “Free machining” 11XX Baja mangan : 1,75%Mn. 13XX 1—1,65Mn 15XX Baja nikel : 2XXX 3,5%Ni 23XX 5,0%Ni 25XX Baja nikel krom : 3XXX 1,25%Ni,0,60%Cr 31X 1,75% Ni, 1,00%Cr 32XX 3,50% Ni, 1,50 % Cr 33XX Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja KETERANGAN : Angka-angka pada klasifikasi baja menurut SAE dan AISI sebagian menunjukkan macam dan komposisinya. Angka pertama menunjukkan tipe baja, umpamanya angka 1 menunjukkan baja karbon, 2 menunjukkan baja nikel, 3 menunjukkan baja nikel khrom, dan sebagainya. Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja Untuk paduan sederhana angka kedua menunjukkan sub-tipe atau prosentase kandungan unsur paduan utama, umpamanya 0 (nol) menunjukkan unsur karbon yang utama. tak ada unsur paduan lain yang penting (baja karbon biasa), 1 menunjukkan unsur belerang yang utama, 2 menunjukkan unsur pospor yang utama, 3 menunjukkan unsur mangan yang utama, 4 menunjukkan unsur silikon yang utama, dan sebagainya. Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja Dua angka terakhir menunjukkan prosentase karbon rata-rata dalam 1/100%. Di depan keempat angka ada huruf yang menyatakan proses pembuatan baja tersebut, yaitu A adalah baja yang dibuat pada tanur perapian terbuka basa, B adàlah baja yang dibuat pada dapur konvertor (Bessemer) asam, C adalah baja yang dibuat pada dapur konvertor (Thomas) basa, D adalah baja yang dibuat pada tanur perapian terbuka asam dan E adalah baja yang dibuat pada tanur listrik. Selain itu dipakai huruf TS yaitu baja yang masih dalam penentuan pilihan. Teknologi dan Rekayasa
Klasifikasi dan Standardisasi baja CONTOH : C 1008 adalah tipe baja karbon dengan subtipe baja karbon biasa yang dibuat pada tanur konvertor basa yang mengandung rata-rata 0,08% C. Ada kalanya huruf B atau BV disisipkan, yaitu untuk menunjukkan golongan baja boron (51 B 60) atau baja boron vanadium (TS43BV12, TS43BV14). Teknologi dan Rekayasa
Persiapan bahan las. 1. Pembuatan Kampuh Las Pembuatan kampuh las dapat di lakukan dengan beberapa metode, tergantung bentuk sambungan dan kampuh las yang akan dikerjakan. Metode yang biasa dilakukan dalam membuat kampuh las, khususnya untuk sambungan tumpul dilakukan dengan mesin atau alat pemotong gas (brander potong).
Persiapan bahan las. Mesin pemotong gas lurus (Straight Line Cutting Machine) dipakai untuk pemotongan pelat, terutama untuk kampuh-kampuh las yang di bevel, seperti kampuh V atau X. Untuk membuat persiapan pada pipa dapat dipakai Mesin pemotong gas lingkaran (Circular Cutting Machine) atau dengan brander potong manual atau menggunakan mesin bubut.
Persiapan Kampuh Las : a. Potong dengan alat potong gas 30-35 30-35 Kampuh X b. Bentuk root face dengan kikir/ gerinda 1 - 3 mm 1 - 3 mm Kampuh V Kampuh X 14
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda Penempatan bahan pada pengelasan pelat posisi di bawah tangan adalah posisi di mana bahan atau bidang yang dilas ditempatkan secara rata ( flat ) atau sejajar dengan bidang horizontal, baik pada sambungan sudut maupun pada sambungan tumpul. Sedangkan penempatan bahan pada pengelasan posisi horizontal adalah penempatan di mana bidang yang dilas mendatar dan memanjang pada bidang horizontal.
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda Gambar : Penempatan Bahan dan Elektroda pada Sambungan T Posisi Flat ( 1F)
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda Gambar : Penempatan Bahan dan Elektroda pada Sambungan T Posisi Horizontal ( 2F)
Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda Gambar : Penempatan bahan dan elektroda pada sambungan tumpul posisi flat dan horizontal ( 1G dan 2G )
Alat-alat Bantu Palu terak Palu terak (chipping hammer) dan sikat kawat baja dipergunakan untuk membersihkan terak-terak setiap selesai satu pengelasan atau pada waktu akan menyambung suatu jalur las yang terputus. Palu terak mempunyai ujung-ujung yang berbentuk pahat dan runcing. Ujung yang runcing dipakai membuang rigi-rigi pada bagian yang berbentuk sudut, sedangkan ujung yang berbentuk pahat dipergunakan pada permukaan rigi-rigi yang rata.
Alat-alat Bantu Sikat baja Untuk membersihkan bagian-bagian terak yang ketinggalan, setelah diketok dengan palu terak, selanjutnya disikat dengan sikat kawat baja sehingga rigi-rigi las benar-benar bebas dari terak, selain itu digunakan untuk membersihkan bidang benda kerja sebelum dilas.
Alat-alat Bantu Tang Penjepit (Smit Tang) Untuk memegang benda kerja yang panas dipergunakan alat (tang) penjepit dengan alternatif macam-macam bentuk, seperti bentuk mulut rata, mulut bulat, mulut srigala atau mulut kombinasi
THE END THANK YOU Teknologi dan Rekayasa