Dosen: Hj. Sitti Hartinah DS MM Manajemen Pendidikan Manajemen Pendidikan Dosen: Hj. Sitti Hartinah DS MM
Nama Kelompok: 1. Fraba Murtaza (111350014) 2 Nama Kelompok: 1. Fraba Murtaza (111350014) 2. Ni’matul Ilahiyah (1113500028) 3. Farida F.N (1113500060) 4. Argo Pusoro ( 5. Dani Sukmawandi ( BK/4A
Manajemen berbasis sekoah atau lazim disebut MBS menurut ( Ula Shoimatul, 2013: 57-61 ). diadopsi dari school based management (SBM) atau school site management (SSM), yang di amerika serikat perjalanannya sudah cukup panjang. SBM muncul dari perjuangan para guru di amerika serikata untuk dapat memperbaikki nasib mereka melalui pembentukan berbagai asosiasi bagi para guru yang berlangsung sejak tahun 1857-1903.
Melalui MBS, sekolah memiliki otonomi dalam hal: Pengetahuan (knowledge) Teknologi (technology) Kekuasaan (power) Matrial (material) Manusia (people) Waktu (time) Keuangan (finance)
Kewenagan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan berikut: 1. Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung kepada peserta didik, orang tua, dan guru; 2. Bertujuan bagaimana memanfaatkan sumber daya lokal; 3. Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan , tingkat putus sekolah, moral guru, dan iklim sekolah; 4. Adanya perhatian bersama untuk mengambil keputusan, memberdayakan guru, manajemen sekolah, rancang ulang sekolah, dan perubahan perencanaan (Fattah, 2000).
Tujuan MBS: Manajemen berbasis sekolah (MBS) merupakan salah satu upaya pemerintahan untuk mencapai keunggulan masyarkat bangsa dalam penguasaan ilmu teknologi, yang dinyatakan dalam GBHN. Hal tersebut diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan pendidikan di Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan, baik secara makro, meso, maupun mikro. MBS, yang ditandai dengan otonomi sekolah dan pelibatan masyarakat merupakan respons pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarkat, bertujuan untuk meningkakan efesiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan. Peningkatan efesiensi, antara lain, diperoleh melalui keleluasaan mengelola sumberdaya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi.
Manfaat MBS: MBS memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
Faktor yang perlu diperhatikan: a. Kewajiban Sekolah, b Faktor yang perlu diperhatikan: a. Kewajiban Sekolah, b. Kebijakan dan prioritas sekolah c. Peranan Orang yua dan Masyarakat d. Peranan Profesionalisme dan Manajerial e. Pengembangan Profesi
Konsep Dasar Manajemen Berbasis Sekolah Pada kenyataannya pendidikan adalah bukanlah suatu upaya yang sederhana, melainkan suatu kegiatan yang dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan akan selau berubah seiring dengan perubahan jaman, setiap saat pendidikan selalu menjadi fokus perhatian dan bahkan tak jarang menjadi sasaran ketida kpuasan karena pendidikan kepentingan semua orang, bukan hanya menyangkut investasi dan kondisi kehidupan dimasa yang akan datang, melainkan juga mencangkup kondisi dan suasana pendidikan saat ini. Itulah sebabnya pendidikan senantiasa menentukan upaya perbaikan dan peningkatan sejalan dengan semakin tingginya kebutuhan dan tuntunan masyarakat.