SEJARAH PERADABAN ISLAM 2 Sejarah Islam Di Pulau Lombok ( Bali ) Oleh : Kelompok 9 1. Jusman 2. Fitriani Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negri ( STAIN )Parepare
Bagaimanakah Sejarah Islam Di Pulau Lombok ....!!!!
Perkembangan Islam Di Pulau Lombok Perkembangan islam di Lombok di dukung oleh beberapa factor yakni, Ajaran islam yang mudah di terima masyarakat local sehigga islam di terima dengan cara damai pada abad ke 16, Respon masyarakat Lombok mayoritas menerima islam dengan baik, sehingga pengikut islam mulai berkembang pesat yang terutama di sebarluaskan oleh tuan guru melalui media pendidikan seperti pondok pesantren dan oraganisasi-organoisasi islam. Pada abad ke 20 basis social islam semakin kokoh di tengah kehidupan masyarakat Lombok. Adapun varian islam di Lombok terdapat islam wetu telu dan waktu lima.
Perkembangan Islam Wetu Telu dan waktu lima Parian islam di Lombok terdapat islam wetu telu dan waktu lima. Wetu telu adalah suatu system kepercayaan yang dianut orang sasak yang meskipun mengaku sebagai muuslim namun masih percaya terhadap ketuhanan animistic leluhur maupun benda-benda antromorfis. Sedangkan Waktu lima adalah suatu system kepercayaan yang di anut oleh orang sasak dan mengikuti ajaran syari’ah secara lebih keras sebagaimana di ajarkan oleh Al-Qur’an dan hadits
Ajaran Pokok Wetu Telu Ajaran Tentang Ketuhanan Konsep ajaran Isalam Wetu Telu tentang Tuhan tertuang dalam idiologi yang di sebut Idiologi Bayan yang berarti Bayan sebagai pusat dunia. Idiologi atau kesadaran Bayan sebagai pusat dunia dan gumi Bayan gumi nine dibangun oleh masyarakat Bayan atas dasar relegiusitas yang didasarkan ajaran bakti anak terhadap orang tua. Pandangan Hidup dan Sistem Nilai dalam Masyarakat Masyarakat Bayan Penganut Islam Wetu Telu berpendapat bahwa hakikat hidup manusia di atas dunia bersifat sementara dan kehidupan yang abadi adalah kehidupan setelah mati. Oleh karena itu, hidup di atas dunia ini harus selalu berbuat baik.
Bukti Islamisasi Di Pulau Lombok
Bukti dari segi Kebudayaan yang merupakan peninggalan islam 1. Tari Rudat Tari Rudat adalah sebuah tari tradisional yang masih banyak terdapat di Pulau Lombok. Dibawakan oleh 13 penari yang berdandan mirip prajurit. Berbaju lengan panjang warna kuning, celana sebatas lutut warna biru, berkopiah panjang mirip Aladin warna merah yang dililit kain warna putih atau biasa disebut tarbus.
2. Tari Gendang Beleg Tari gendang beleq adalah salah satu imbas dari kebudayaan islam masa kerajaan selaparang di lombok bagian timur. secara bahasa gendang artinya alat musik berbentuk tabung yang di setiap ujungnya dilapisi kulit binatang yang telah kering dan dimainkan dengan cara dipukul. sedangkan beleq artinya besar. jadi gendang beleq adalah alat musik pukul yang besar
Bukti peninggalan sejarah islam dari segi fisik di pulalu lombok 1. Masjid Bayan Beleg Ukuran msjid ini 9 x 9 meter dengan dinding berasal dari anyaman bambu dan beralaskan tanah liat yang dikeraskan dan dilapisi dengan anyaman tikar bambu. Atapnya terbuat dari bilha-bilah bambu. Pondasi masjid ini menggunakan batu kali tanpa semen. Konstruksi Masjid Kuno Bayan Beleq memiliki makna filosofi yang terdiri dari kepala, badan dan kaki yang menggambarkan dunia atas, dunia tengah dan dunia bawah yang merupakan satu kesatuan dalam entitas kosmos masyarakat Lombok Utara. Masjid ini terletak di desa bayan, lombok utara. Desa ini masih jauh dari kota. Jadi, kehidupannya masih sederhana namun tidak tertutup dengan kehidupan modern.
2. Masjid kuno gunung pujut Masjid kuno pujut adalah salah satu saksi mati sejarah islamisasi di pulau lombok. Bangunannya hingga kini terletak di sebuah bukit desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Masjid ini berukuran 8,6 x 8,6 m terbuat dari bambu dengan atap alang-alang. Tiang penyangga utamanya (saka guru) ada empat buah, tiang penyangga lainnya berjumlah 28 buah yang sekaligus berfungsi sebagai tempat menempelkan dinding. Kompleks bangunan masjid ini termasuk pedewa yakni sarana kegiatan ritual bagi penganut ajaran Wetu Telu pada masa lalu.
3. Makam selaparang Keberadaan Makam Selaparang sangat lekat dengan keberadaan Kerajaan Selaparang di abad 13 dan 16 lalu. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam. Dalam sejarah, Kerajaan Selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik armada laut dan daratnya. Laskar lautnya bahkan pernah mengusir Belanda yang hendak memasuki wilayah tersebut sekitar tahun 1667-1668 Masehi. Kerajaan Selaparang pernah dua kali terlibat dalam pertempuran sengit melawan Kerajaan Gelgel, yakni sekitar tahun 1616 dan 1624 Masehi. Makam ini terletak di kecamatan swela, lombok timur.
Jumlah Penganut Islam Di Bali