01 Perancangan Lean Manufacturing Studi, analisa dan implementasi proses manufaktur yang efektif dan efisien Uly Amrina ST, MM Teknik Teknik Industri Kode : 16046 Semester 3 3 SKS
Deskripsi Mata Kuliah Lean Manufacturing adalah mata kuliah yang menjelaskan bagaimana proses manufaktur dilakukan se efisien mungkin. Lean : membuang semua pemborosan Pemborosan dalam standard kerja (cycle time) Jumlah tenaga kerja Pemakaian energi Konsumsi material Hal tersulit adalah identifikasi pemborosan karena terkadang pemborosan itu tersembunyi dalam suatu rutinitas, sehingga user tidak menyadarinya.
Kompetensi Yang Diharapkan mengetahui dan memahami prinsip, konsep dasar dan strategi Lean Manufacturing B Mengidentifikasi dan menganalisa pemborosan pada proses manufaktur yang ada C Memberikan usulan penerapan lean manufacturing dalam beberapa proses manufaktur melalui presentasi sebuah kasus yang sederhana
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* Rancangan Perkuliahan Minggu Ke * KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* BENTUK PEMBELAJARAN* KRITERIA PENILAIAN (Indikator)* 1 Mengetahui tentang prinsip dasar lean manufacturing Konsep Lean Manufacturing - Kuliah - Tanya Jawab Kemampuan menjelaskan kembali 2 Memahami langkah-langkah penjadwalan dalam sistem produksi lean Scheduling, Penyeimbangan dan Pemerataan Beban pada Lean Manufacturing Kuliah Tanya Jawa Pemahaman dan aktif dalam diskusi 3 Memahami bagaimana impact dari pengontrolan persediaan Sistem Persediaan dan Penurunan Waktu Setup
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* Rancangan Perkuliahan Minggu Ke * KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* BENTUK PEMBELAJARAN* KRITERIA PENILAIAN (Indikator)* 4 Mengetahui bagaimana pengaturan area kerja dalam konsep lean Perancangan Kerja dan Aliran dalam Lean Manufacturing Kuliah Tanya Jawab Pemahaman dan aktif dalam diskusi 5-6 Mampu memahami konsep Toyota Production System, Push-Pull System, Just In Time dan aplikasinya TPS Push-Pull System Just In Time Aktif dalam diskusi dan identifikasi kasus 7 Mampu mengidentifikasi potensi-potensi pemborosan di tempat kerja Observasi Pemborosan di tempat kerja Teknik-teknik untuk mengurangi pemborosan Kuis Aplikasi dan ketepatan analisis UTS
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* Rancangan Perkuliahan Minggu Ke * KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* BENTUK PEMBELAJARAN* KRITERIA PENILAIAN (Indikator)* 9 Mampu memahami perbedaan sistem kanban dan sistem tradisional Kanban dalam sistem produksi JIT Kuliah Tanya Jawab Pemahaman dan aplikasi 10 Mengaplikasikan konsep MRP dengan strategi Lean MRP pada Lean Manufacturing Kuis 11 Mengetahui cara pengontrolan defect Zero Defect dan Autonomous Defect Control Pemahaman dan aktif dalam diskusi 12-13 Mampu melakukan analisa dengan menggunakan tools lean six sigma TQM Tools dan Six Sigma dalam Lean Manufacturing Aplikasi dan ketepatan analisis
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* Rancangan Perkuliahan Minggu Ke * KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN * BAHAN KAJIAN/MATERI PEMBELAJARAN* BENTUK PEMBELAJARAN* KRITERIA PENILAIAN (Indikator)* 14 Mengetahui aplikasi konsep lean di sektor jasa Lean Manufacturing pada sektor jasa Kuliah - Kasus Aplikasi dan ketepatan analisis 15 Analisa menyeluruh dari kasus terkait lean manufacturing Presentasi Kasus Presentasi Aktif dalam diskusi dan ketepatan analisis UAS
Referensi Lean Manufacturing : W.M. Feld, 2001, Tools, Techniques, and How to Use Them, St. Lucie Press James P. Womack, Daniel T.Jones, Daniel Roos, 1990, The Machine That Changed the World : The Story of Lean Production – Toyota’s Secret Weapon in the Global Cars Wars That is Now Revolutionizing World Industry Vincent Gaspersz, 2007, Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industry, Gramedia Pustaka Utama
Konsep Lean Manufacturing
Latar Belakang Perusahaan-perusahaan AS selalu berusaha mencari berbagai strategi efisiensi yang dapat menurunkan biaya, meningkatkan output, menjadi lebih kompetitif, dan meningkatkan pangsa pasar. Orientasi proses dan produksi masal yang berjaya sebelum masa PD II telah berubah menjadi orientasi hasil, fokus pada output, dan sistem produksi. Perusahaan-perusahaan Jepang setelah masa PDII berusaha membangun kembali diri mereka. Masalah-masalah yang mereka hadapi sangat berbeda, bahkan bertolak belakang dengan apa yang ada di Barat. Pada saat Barat bergelimang dengan sumber-sumber daya, mereka mengalami kekurangan sumber daya manusia, material, maupun finansial. Kondisi ini memaksa mereka untuk mengembangkan praktek-praktek manufaktur baru yang rendah biaya.
Latar Belakang Pimpinan-pimpinan perusahaan Jepang terdahulu seperti Eiji Toyoda, Taiichi Ohno, dan Shingeo Shingo dari Toyota Motor Company, mengembangkan sebuah sistem produksi yang disiplin dan berfokus pada proses yang sekarang dikenal sebagai “Toyota Production System” atau “Lean Production”. Tujuan dari sistem ini adalah untuk meminimumkan penggunaan sumber-sumber daya yang tidak memberi nilai tambah pada produk.
Latar Belakang Konsep “Lean Manufacturing” dipopulerkan di Amerika oleh Massachusetts Institute of Technology dalam studi mengenai pergerakan dari produksi masal kearah produksi seperti yang dijabarkan dalam The Machine that Changed the World (Womack, Jones & Roos, 1990). Disana dibahas mengenai perbedaan besar antara kinerja perusahaan otomotif Amerika dan Jepang. Buku tersebut juga membahas elemen-elemen penting yang menyebabkan lean production bisa mewujudkan kinerja tinggi. Istilah lean digunakan karena metode bisnis Jepang menggunakan lebih sedikit usaha manusia, investasi, ruang produksi, material, dan waktu dalam semua aspek operasional. Persaingan antara perusahaan-perusahaan otomotif Jepang dan AS selama 25 tahun belakangan menyebabkan prinsip-prinsip lean diadopsi keseluruh bisnis manufaktur AS.
Pengertian Lean Manufacturing The Machine That Changed The World kemudian berlanjut melalui buku kedua Lean Thinking. Mereka menjelaskan bahwa lean manufacturing jauh lebih baik dari sekedar teknik. Lean manufacturing merupakan cara berpikir dan pendekatan seluruh sistem yang menciptakan budaya dimana semua orang dalam organisasi terus-menerus meningkatkan operasi nya.
Pengertian Lean Manufacturing Berdasarkan APICS (American Production and Inventory Control Society) : Lean Manufacturing adalah sebuah filosofi produksi yang memberikan penekanan tentang meminimalisasi sumber daya yang ada (termasuk waktu) pada seluruh aktivitas perusahaan. Fokus utama dari lean adalah mengeliminasi waste (pemborosan) yang tidak memberikan nilai tambah pada sebuah produk
Lean Manufacturing vs Lean Enterprise Supplier Company Customer Lean Manufacturing Lean Production Finance Engineering Value Stream Lean Enterprise * Value Stream adalah proses-proses untuk membuat, memproduksi dan menyerahkan produk ke pasar
Lean Enterprise
Model Lean Manufacturing
Prinsip Utama Lean Menurut Womack dan Jones 1996; Rother and Shook 1999 5 Prinsip Utama Lean adalah : Mendefinisikan value/nilai dari sudut pandang customer Mendefinisikan aliran nilai Aliran proses Sistem tarik (pull system) Berjuang untuk kesempatan
Prinsip Utama Lean Value ditentukan oleh customer. Itu berati perusahaan harus bisa mengidentifikasi keinginan customer dan memberikan nilai tersebut pada customer. Keseluruhan proses dari produksi dan pengiriman sebuah produk seharusnya diperiksa dan dioptimalkan berdasarkan sudut pandang customer. Jadi ketika value didefinisikan, kita dapat menggali aliran nilainya, yang berupa seluruh aktivitas baik value added ataupun non value added, dari raw material sampai barang jadi di tangan customer.
Prinsip Utama Lean Selanjutnya langkah-langkah proses yang non value added bisa dihilangkan (pemborosan), sehingga yang ada dalam aliran proses hanya yang value added saja. Sistem tarik (Pull System) adalah sistem produksi yang disesuaikan dengan demand dari customer. Kesempurnaan diraih ketika orang-orang dalam organisasi menyadari bahwa proses continuous improvement dalam mengeliminasi waste dan mengurangi kesalahan harus diwujudkan. Sehingga keinginan customer dapat dipenuhi
Prinsip Lean Manufacturing vs Lean Service No Manufacturing [Produk : barang] Non Manufactruing [Produk : jasa, administrasi, kantor] 1 Spesifikasi secara tepat nilai produk yang diinginkan oleh pelanggan 2 Identifikasi Value Stream untuk setiap produk Identifikasi Value Stream untuk setiap proses jasa 3 Eliminasi semua proses pemborosan yang terdapat dalam aliran proses setiap produk, agar nilai mengalir tanpa hambatan Eliminasi semua proses pemborosan yang terdapat dalam aliran proses jasa (Moments of Truth) agar nilai mengalir tanpa hambatan 4 Menetapkan sistem tarik menggunakan Kanban yang memungkinkan pelanggan menarik nilai dari produsen Menetapkan sistem anti kesalahan (mistake-proof system) setiap proses jasa (Moments of Truth) untuk menghindari pemborosan dan penundaan 5 Mengejar keunggulan untuk mencapai kesempurnaan melalui radical continues improvement
Benefit dari Lean Manufacturing Lean manufacturing memberikan beberapa keuntungan kompetitif terhadap perusahaan yang menerapkannya dibandingkan yang tidak menerapkannya : Biaya produksi yang lebih rendah profit yang lebih tinggi. Cycle time (waktu yang dibutuhkan dari produk dipesan sampai diterima customer) yang lebih singkat. Support green manufacturing (ISO 14001) mengurangi pemborosan material Keuntungan ini dapat diwujudkan dengan beberapa hal : Make to order (yang didukung oleh cycle time yang singkat dan JIT). Lean Manufacturing yang didukung oleh seluruh bagian organisasi akan mengurangi biaya tenaga kerja asing.
Next question Apakah konsep lean manufacturing selalu efektif diterapkan di perusahaan manufaktur atau jasa ?
Kunci sukses Lean Manufacturing Komitmen Organisasi Adalah suatu ikatan psikologis karyawan pada organisasi yang ditandai dengan adanya : Sebuah kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan dari nilai-nilai organisasi. Sebuah kemauan untuk menggunakan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi. Sebuah keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi. Sistem Penilaian Berbasis Kinerja Strategi Organisasi Adalah struktur organisasi lengkap dengan kesesuaian kompetensi, lingkup wewenang dan tanggungjawab personel di dalamnya. Penentuan karakter personel pada struktur yang tepat sangat mempengaruhi keberhasilan lean. Misalnya bagian operation diutamaka personel-personel yang teguh dalam menjalankan prosedur.
Uly Amrina ST,MM