PENGERINGAN KAYU (BUATAN) Kelompok 6 Fransiska F.D Nurul Komariyah Guritna Sri Birahmatika Salasa Nurul Khasanah
Teori Pengeringan kayu Pengeringan kayu adalah suatu proses pemindahan air dari dalam kayu oleh penguapan (Vlasov dkk,1968). Dengan adanya pengeringan kayu tersebut, maka dalam pengeringan kayu terdapat 2 aspek pokok yaitu pernindahan air dalam kayu ke permukaan kayu dan pemindahan air dari permukaan kayu ke atmosfer dengan cara penguapan (Brown & Bethel, 1965).
Metode-metode Pengeringan Kayu Menurut Yodhodibroto (1980), pengeringan kayu dibagi menjadi dua kelompok, yang meliputi pengeningan secara alami (natural drying) dan pengeringan secara buatan (artificial drying). Pengeringan buatan adalah suatu metode pengeringan dimana unsur unsur yang berupa hasil budidaya manusia memegang peranan yang terbesar dalam proses pengeringan yang bersangkutan.
Pengeringan Kayu dengan Cara Buatan Pengeringan ini merupakan lanjutan hasil perkembangan pengeringan udara. Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi modern, meningkatkan permintaan akan kayu berkualitas tinggi, maka timbul usaha pengeringan buatan yang lebih efektif dan lebih efisien daripada pengeringan udara.
Macam Pengeringan Buatan Tingkat kekeringan kayu sama Hanya mempunyai 1 pintu Arah pergerakan udara melintang klin Tidak memerlukan ruangan yang besar 1. Compartment Klin Tingkat kekeringan kayu berbeda Pintu 2 buah Arah pergerakan udara berlawanan dengan arah lori Berbentuk trowongan 2. Progresife Klin
Kecepatan pengeringan dari system klin ini bergantung dari: Kadar air awal dari kayu. Kadar air kayu yang diinginkan. Jenis kayu yang diinginkan. Ketebalan kayu. Sirkulasi udara, Mutu alat klin itu sendiri
Tahap-tahap Pengeringan Kayu dengan Kiln penyediaan alat–alat penumpukan/penyusunan kayu pengambilan contoh – contoh kayu pengamatan pengeringan
Keuntungan Waktu pengeringan sangat singkat Kadar air akhir dapat diatur sesuai dengan keinginan, disesuaikan dengan tujuan penggunaan Kelembaban udara (RH), temperature dan sirkulasi udara dapat diatur sesuai dengan jadwal pengeringan Terjadinya cacat kayu dapat dihindari dan beberapa jenis kayu dapat diperbaiki Kontinuitas produksi tidak terganggu dan tidak diperlukan persediaan kayu yang banyak Tidak membutuhkan tempat yang luas Kualitas hasil jauh lebih baik
Kerugian Memerlukan investasi/modal yang besar Memerlukan tenaga ahli pengalaman Sortimen kayu yang akan dikeringkan tertentu
TERIMAKASIH