BAB 9 ALAT PERENCANAAN 1. PENDEKATAN MANAJEMEN ILMIAH 2. ALAT PERAMALAN 3. ALAT PENJADWALAN 4. ALAT PEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN.
PENDEKATAN MANAJEMEN ILMIAH Dua alasan penggunaan manajemen ilmiah: 1. Lingkungan organisasi menjadi semakin kompleks, perubahan perekonomian global dan perkembangan teknologi, lingkungan semakin tidak stabil dan sulit diprediksi 2. Organasi menjadi semakin besar dan semakin kompleks.
Proses Manajemen Ilmiah Penentuan Masalah Pembuatan Model Penyusunan Algoritma implementasi
Proses Manajemen Ilmiah: 1 Proses Manajemen Ilmiah: 1. Penentuan masalah: manajer merumuskan atau melihat masalah yang sesungguhnya dan mendefinisikan atau menjelaskan masalahnya 2. Pembuatan model (modelling): model didefinisikan sebagai penyederhanaan atau representasi dunia nyata. Dunia nyata sangat komplek karena itu perlu disederhanakan 3. Penyusunan algoritma: adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu masalah. Algoritma dapat berupa algoritma verbal, dan matematik.
Beberapa faktor agar perumusan model dapat berhasil: 1 Beberapa faktor agar perumusan model dapat berhasil: 1. Pemakai harus dilibatkan selama penyusunan model 2. Dukungan manajemen diperlukan 3. Pelatihan 4. Perkembangan dilakukan secara evolutif, dengan menggunakan umpan balik untuk merubah model.
ALAT PERAMALAN Arti Peramalan Metode-Metode Peramalan Peramalan Kuantitatif Peramalan Kualitatif. ALAT PERAMALAN
Arti Peramalan Adalah proses yang sistematis memperkirakan (meramalkan) kondisi masa mendatang dengan menggunakan informasi masa lalu dan informasi lain yang relevan, untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.
APAKAH ?????? ATAU PERAMALAN = PREDIKSI PERAMALAN ≠ PREDIKSI by Imr@n
METODE-METODE PERAMALAN kuantitatif Time series Rata-rata bergerak Pemulusan eksponensial causal Regresi ekonometri kualitatif Pendapat kelompok Eksekutif delphi Sales force composition Analisis multikriteria/multi atribut Evaluasi pelanggan
Peramalan time-series Dimana kondisi dimasa lalu diasumsikan akan mempengaruhi kondisi masa mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Terutama bermanfaat bila manajer mempunyai data yang cukup banyak dan pola pergerakan variabel relatif stabil. Ada beberapa cara untuk meramalkan data time-series: a. Metode Rata-Rata Bergerak b. Metode Penghalusan Eksponensial.
Peramalan Sebab Akibat (Causal-forecasting) Faktor-faktor di luar sistem diasumsikan mempengaruhi variabel yang kita amati. Model sebab akibat dapat dianalisa dengan metode regresi dan metode ekonometri.
Peramalan Kualitatif Menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan pengalaman individu atau kelompok, bukannya menggunakan analisis matematika dan statistik yang canggih.
Ada beberapa metode peramalan kualitatif: 1. Metode pendapat kelompok eksekutif (Jury of Executive Opinion Method): para manajer dimintai pendapatnya mengenai penjualan di masa mendatang. Pendapat yang dihasilkan merupakan gabungan pendapat-pendapat individu. 2. Metde Delphi: dinamakan sesuai dengan orang suci (oracle) Yunani di kota Delphi. Metode ini dikembangkan oleh Rand Corp. Amerika Serikat. metode ini menggunakan konsensus dari para ahli (pakar) yang memberikan kontribusi secara individual. 3. Sales-force-composition: dalam metode ini salesman organisasi digunakan. Salesman melakukan kontak langsung dengan konsumen dan dapat menggunakan kontak tersebut sebagai dasar penjualan dimasa mendatang.
4. Analisis multikriteria atau analisis multi-atribut: untuk mencegah kecenderungan manusia yang memfokuskan pada satu alternatif saja yang paling menarik, dan melupakan atribut lainnya yang penting. Untuk mengurangi kecenderungan semacam itu, organisasi dapat mengembangkan analisis multikriteria. 5. Evaluasi pelanggan: lebih dari analisis kelompok salesman, dan dilakukan dengan mengumpulkan data langsung dari pelanggan. Pelanggan memberi informasi kebutuhan barang atau jasa yang diproduksi organisasi di masa mendatang. Manajer kemudian menggabungkan, menginterpretasikan, dan bertindak atas dsar informasi tersebut.
Langkah-langkah dalam analisis multikriteria: a. Sekelompok orang yang akan terkena pengaruh suatu keputusan dipilih dari beberapa lapangan yang berbeda. b. Secara individual mereka diminta untuk menuliskan faktor sukses untuk suatu keputusan tertentu. c. Kemudian, dalam lpertemuan kelompok, daftar yang telah ditulis dievaluasi, dan daftar tersebut dikelompokkan ke dalam beberapa katagori yang besar. d. Kemudian mereka diminta memberi bobot terhadap kategori atribut tersebut, kemudian kategori didiskusikan di dalam kelompok sampai konsensus tercapai. e. Bobot tersebut kemudian dipakai untuk menganalisis proyek secara kuantitatif.
ALAT PENJADWALAN Bagan Gantt PERT (Program Evaluation and Review Technique).
Bagan Gantt Dikembangkan oleh Henry L. Grantt, rencana dibuatkan simbol khusus, kemudian pelaksanaan ditandai dengan pemlokiran/pengisian kotak-kotak kegiatan. Bagan Gantt bermanfaat untuk mengawasi kegiatan-kegiatan yang sederhana dan tidak terlalu kompleks.
PERT (Program Evaluation and Reviev Technique) Dikembangkan pada waktu Angkatan Laut Amerika Serikat mengembangkan kapal selam pada tahun 1950-an. Lebih dari 3.000 kontraktor dan agen terlibat, dan banyak yang mengerjakan pekerjaan ganda. Semua pekerjaan harus dikoordinasi. Untuk mengatasi tugas tersebut, tim proyek Angkatan Laut dengan Lockheed dan konsultan manajemen Booz, Allen dan Hamilton mengembangkan metode PERT untuk perencanaan dan pengendalian kegiatan proyek tersebut.
Langkah-langkah dalam PERT: a. Mengidentifikasikan aktivitas yang akan dilakukan, yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. b. Mengembangkan jaringan yang memperlihatkan kaitan antara aktivitas-aktivitas tersebut. Dalam tahap ini urutan aktivitas ditentukan, pekerjaan mana mendahului pekerjaan mana, dan pekerjaan mana yang dapat diselesaikan secara individual, tidak tergantung pekerjaan lainnya. c. Menghitung waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu. Waktu biasanya terdiri dari tiga macam: optimis, wajar, dan pesimis. Waktu yang diharapkan kemudian dihitung dengan menggabungkan ketiga macam perkiraan waktu tersebut.
d. Menggambarkan jaringan kerja. Lingkaran menggambarkan kejadian d. Menggambarkan jaringan kerja. Lingkaran menggambarkan kejadian. Kejadian dihubungkan dengan panah, dan membentuk jalur (path). e. Jaringan kerja tersebut kemudian dianalisis. Kemungkinan ada penghalang (bottleneck) diidentifikasi. Jalur yang paling panjang diidentifikasi. Jalur tersebut dinamakan jalur kritis (critical path). jalurlainnya disebut sebagai jalur sub- kritis (subcritical path). f. Menggunakan jaringan tersebut untuk pengendalian proyek.
ALAT PEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN Matriks Pay-off (Pay-off Matrix) Programasi Linier (Linear Programming) Analisis Titik Impas (Analisis Break-even) Pohon Keputusan (Decision Tree).
Matriks Pay-off (Pay-off Matrix) Bermanfaat untuk membantu pengambil keputusan. Matriks tersebut terdiri dari beberapa alternatif keputusan dengan kemungkinan hasilnya. Risiko atau ketidakpastian setiap alternatif keputusan kemudian dapat dianalisis Programasi Linier (Linier Programming) Merupakan teknik optimasi yang ditujukan untuk mencari kombinasi optimal bahan atau sumberdaya yang dipakai untuk memproduksi produk-produk tertentu. Programasi linier akan tepat apabila kita ingin memaksimumkan sesuatu (missal keuntungan), dengan beberapa pembatasan (constraints)
Analisis Titik Impas (Analisis Break-even) Bertujuan melihat sejauh mana atau seberapa banyak produk yang harus terjual agar tercapai titik impas (total penjualan sama dengan total biaya, atau keuntungan sama dengan nol). Formula untuk menghitung titik impas: Total Biaya Tetap Titik Impas = Harga Penjualan/Unit – Biaya Variabel/Unit
Pohon Keputusan (Decision Tree) Merupakan teknik yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang mempunyai urutan (rangkaian).
TUGAS 2 JELASKAN PROSES PENCARIAN MASALAH !! JELASKAN TIPE-TIPE KEPUTUSAN !!! JELASKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHALANGI PENGAMBILAN KEPUTUSAN EFEKTIF !!! JELASKAN PROSES MANAJEMEN ILMIAH !!! JELASKAN ARTI PERAMALAN !!!