Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5 Matakuliah : L0122 / Kreativitas Tahun : 2010 Teori Empat P yang Melandasi Pengembangan Kreativitas Pertemuan 5
Teori Tentang Pembentukan Pribadi Kreatif Teori Psikoanalisis Pada umumnya teori-teori psikoanalisis melihat kreativitas sebagai hasil dari mengatasi suatu masalah yang biasanya mulai di masa anak-anak Tindakan kreatif mentransformasi keadaan psikis yang tidak sehat menjadi sehat Teori Freud Kemampuan kreatif merupakan ciri kepribadian yang menetap pada lima tahun pertama dari kehidupan Bina Nusantara University Bina Nusantara
Freud menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau tidak dapat diterima. Beberapa contoh diantararanya: Mekanisme Pertahanan Definisi Represi Secara tidak sadar melupakan pengalaman yang tidak menyenangkan untuk diingat Kompensasi Berusaha mengimbangi ketidakmampuan yang diamati secara tidak sadar dengan menonjol pada hal lain Sublimasi Jika tidak mampu memenuhi dorongan seks, mengimbangi dengan kreativitas di bidang seni, misalnya menjadi pemain biola atau pelukis wanita Bina Nusantara University Bina Nusantara
Teori Kris Ernst Kris menekankan bahwa mekanisme pertahanan regresi ---- yaitu kecenderungan untuk beralih ke perilaku pada tingkat perkembangan sebelumnya yang memberi kepuasan jika perilaku sekarang tidak berhasil atau tidak memberi kepuasan ----- juga sering muncul dalam tindakan kreatif Dengan demikian mereka mampu melihat masalah-masalah denga cara yang segar dan inovatif, mereka melakukan regresi demi bertahannya ego (regression in the survive of the ego) Bina Nusantara University Bina Nusantara
Teori Humanistik Teori ini melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi, sehingga kreativitas dapat berkembang selama hidup Teori Maslow Manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan ini harus dipenuhi dalam urutan hierarki tertentu Kebutuhan primitif muncul pada saat lahir, dan kebutuhan tingkat tinggi berkembang sebagai proses pematangan individu Bina Nusantara University Bina Nusantara
Menurutnya, ada tiga kondisi internal pribadi yang kreatif, yaitu: Teori Rogers Menurutnya, ada tiga kondisi internal pribadi yang kreatif, yaitu: Keterbukaan terhadap pengalaman Kemampuan untuk menilai situasi dengan patokan pribadi seseorang Kemampuan untuk bereksperimen, untuk ‘bermain’ dengan konsep-konsep Setiap orang yang memiliki ketiga ciri ini, kesehatan psikologisnya sangat baik. Orang ini dapat berfungsi sepenuhnya, menghasilkan karya-karya kreatif, dan hidup secara kreatif Bina Nusantara University Bina Nusantara
Teori Csikszentmihalyi Ia mengemukakakan ada beberapa faktor atau ciri yang memungkinkan atau membantu kreativitas seseorang muncul dan berkembang,yaitu: Predisposisi genetis untuk ranah tertentu Seseorang dengan sistem sensori peka terhadap warna dan cahaya lebih mudah menjadi pelukis Minat pada usia dini pada ranah tertentu. Minat ini dapat menjadikan seseorang terlibat secara lebih mendalam terhadap ranah itu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas Bina Nusantara University Bina Nusantara
Akses terhadap suatu bidang tertentu Hal ini banyak bergantung pada faktor keberuntungan. Misalnya lahir dan tumbuh dari keluarga yang cukup mampu, tersedia sarana dan prasarana, adanya pembina atau mentor Acces to field, yaitu mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan sejawat dan tokoh-tokoh yang penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi yang terakhir, mendapat kesempatan untuk bekerja bersama para pakar Bina Nusantara University Bina Nusantara
Ciri-Ciri Kepribadian Kreatif Menurut Csikszentmihalyi terdapat sepuluh hal yang merupakan ciri-ciri kepribadian kreatif, yaitu: Mempunyai kekuatan energi fisik yang memungkinkan mereka bekerja berjam-jam dengan konsentrasi penuh Pada saat yang sama mereka memiliki kebijakan (wisdom), tetapi juga bisa seperti anak-anak (childlike). Mereka mampu berpikir divergen dan konvergen Mereka memiliki kombinasi yang baik antara sikap bermain dan disiplin Dapat berselang-seling antara imajinasi dan fantasi, namun tetap bertumpu pada realitas Pribadi kreatif menunjukkan kecenderungan baik introversi mapun ekstroversi Bina Nusantara University Bina Nusantara
Orang kreatif dapat bersikap rendah diri dan bangga akan karyanya pada saat yang sama. Tapi mereka lebih berminat terhadap apa yang masih akan mereka lakukan Menunjukkan kecenderungan androgini psikologis, yaitu mereka dapat melepaskan diri dari stereotip gender (maskulin – feminim). Perempuan kreatif pada umumnya cenderung lebih dominan daripada perempuan lain dan pri kreatif cenderung lebih sensitif dan kurang agresif daripada pria lainnya Cenderung mandiri bahkan suka menantang, tetapi di pihak lain mereka bisa tetap tradisional dan konservatif Bina Nusantara University Bina Nusantara
Kebanyakan orang kreatif sangat bersemangat bila menyangkut karya mereka, tetapi juga sangat objektif dalam penilaian karyanya Sikap keterbukaan dan sensivitas orang kreatif sering membuatnya menderita jika mendapat banyak kritikan dan serangan terhadap hasil budayanya Bina Nusantara University Bina Nusantara
Teori-teori tentang Press Kreativitas seseorang dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik) Motivasi intrinsik untuk kreativitas Setiap orang memiliki kecenderungan atau dorongan untuk mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, berkembang menjadi lebih matang, serta dapat mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang ada. Dorongan ini ada pada setiap orang dan bersifat internal, namun membutuhkan kondisi yang tepat untuk diekspresikan Bina Nusantara University Bina Nusantara
Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatif Menurut Rogers kondisi keamanan dan kebebasan psikologis dapat memungkinkan timbulnya kreativitas yang konstruktif Keamanan psikologis, dapat terbentuk dengan tiga proses yang saling berhubungan Menerima individu sebagaimana adanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya Mengusahakan suasana yang di dalamnya evaluasi eksternal tidak ada (atau sekurang-kurangnya tidak bersifat atau mempunyai efek mengancam) Memberikan pengertian secara empatis (dapat ikut menghayati) Bina Nusantara University Bina Nusantara
Kebebasan psikologis Sebaikanya orangtua atau guru mengizinkan atau memberi kesempatan kepada anak untuk bebas mengekspresikan secara simbolis pikiran atau perasaannya, sehingga anak memiliki kebebasan dalam berpikir atau merasa sesuai dengan apa yang ada di dalam dirinya Bina Nusantara University Bina Nusantara