HYGIENE (Asuhan Keperawatan) Pertemuan 9 HYGIENE (Asuhan Keperawatan) MK : Keperawatan Dasar I Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 By: Asep Solihat assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com www.nersfresh.wordpress.com
Pengertian Hygiene ilmu kesehatan Hygiene perseorang cara perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yg dilakukan unt mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologik (Aziz, 2009)
Faktor yang Mempengaruhi Hygiene Citra tubuh Pratik Sosial Status sosioekonomi Pengetahuan Variabel kebudayaan Pilihan pribadi Kondisi fisik
Jadwal Perawatan Hygienis Perawatan pagi hari Perawatan pagi atau setelah sarapan Perawatan siang hari Perawatan malam hari atau sebelum
Tipe Perawatan Higienis Perawatan kulit Perawatan perinium Perawatan kaki dan kuku Perawatan gigi dan mulut Perawatan rambut Perawatan mata, telinga dan hidung Perawatan lingkungan ruangan klien
TAHAPAN ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Pengumpulan data Interpretasi/ analisa data Diagnosa keperawatan Intervensi keperawatan Penentuan tujuan Rencana tindakan Implementasi keperawatan Evaluasi keperawatan
Prinsip memberikan Askep ”CARE” C Communication A Aktivity R Review E Education
Untuk menghindari kesalahan memberikan ASKEP kpd klien perlu berprinsip : ”CWIPAT” C Check the orders & equipment W Wash your hands I Identify the patient P Provide for safety & privacy A Assess the problem T Tell the person or teach the patient about what your are going to do (Alfaro, 1998)
ASKEP HYGIENE Pengkajian Umum Higinene Biodata klien Biodata penanggungjawab Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Bio, Psiko, Sosio Spiritual
Pengkajian : Hygiene Kulit (2) Risiko kerusakan kulit Imobilisasi Penurunan sensasi Perubahan nutrisi dan hidrasi Sekresi dan eksresi pada kulit Insufisiensi vaskuler Penggunaan peralatan eksterrnal Kemampuan perawatan diri
Pengkajian : Hygiene Kulit Pengkajian Fisik Kulit Kaji seluruh permukaan tubuh luar (penampilan umum) Observasi warna, teksture, turgor, temperatur dan hidrasi kulit Menentukan kondisi kulit kulit kering, jerawat, hirsutisme (perkembangan rambut badan dan muka yang berlebihan), ruam kulit, dermatitis kontak, abrasi) Perubahan perkembangan
Note: Karakteristik Kulit Normal Kulit halus dan kering Kulit utuh dan tidak memiliki abrasi Kulit terasa hangat ketika dipalpasi Kulit lembut dan fleksibel Turgor baik (elastis dan tetap) Warna kulit beragam dari bagian tubuh ke bagian tubuh (Potter & Perry Fundamental of Nursing)
Diagnosa Keperawatan (Dx) : Hygiene Kulit Kerusakan integritas kulit bd. : Tekanan dari gips Imobilisasi Terpapar zat kimia Risiko kerusakan integritas kulit bd: Insufisiensi vaskuler Intake nutrisi inadekuat Perubahan perfusi jaringan perifer bd : G3 aliran darah arteri G3 aliran darah vena Defisit perawatan diri bd: Nyeri di tangan Imobilisasi yg diharuskan Kelemahan muskuloskeletal Kerusakan integritas jaringan bd: Perubahan sirkulasi Defisit nutrisi Iritasi mekanik
Intervensi : Hygiene Kulit Intervensi disesuaikan dengan diagnosa yg muncul Contoh Intervensi unt DX : Risiko kerusakan integritas kulit bd. imobilisai Tujuan Hasil yg Diharapkan Intervensi Klien akan memiliki kulit utuh selama hospitalisasi Kulit tampak kemerahan, kulit akan hangat, lembut, halus dan terhidrasi baik Bau kerkurang atau hilang Mandikan klien setiap hari Ubah posisi secara teratur (minimal setiap 2 jam) Gunakan lotion pd kulit setelah mandi Klien akan bebas bau badan selama hospitalisasi Drainase atau sekresi akan berkurang atau tidak ada Keringkan kulit dengan teliti setelah setiap kali pembersihan Berrikan perawatan periniel setelah setiap kali buang air kecil dan air besar Risiko kerusakan integritas kulit adalah keadaan kulit individual berisiko berubah secara merrugikan (McFarland & McLane)
Pengkajian : perawatan kaki & kuku Pengkajian Fisik Permukaan kulit Bentuk Ukuran Jumlah jari Masalah umum Kalus (bagian yg mengeras dr epidermis trd dr massa sel tanduk keratotik) Katimumul (keratosis disebabkan friksi & tekanan dr sepatu, terlihat pd jari kaki diatas penonjolan tulang, biasanya berrbentuk bulat, kerucut & naik) Kutil pd kaki/ plantar wart ( luka yg menjamur terlihat ditumit kaki & disebabkan virus papiloma) Infeksi jamur kaki/ Tinea pedis Kuku yg tumbuh ke dalam Kuku tanduk ram (kuku meliuk panjang Paronisia (implamasi jaringan sekitar jari Bau kaki Faktor perkembangan Penggunaan alas kaki Pengetahuan tentang praktik perawatan kaki & kuku
Diagnosa Keperawatan : perawatan kaki & kuku Nyeri bd. Pembentukan kalus Kuku yg tumbuh ke dalam Hambatan mobilisasi fisik bd. Luka kaki yg menyakitkan Defisit perrawatan diri bd. Gangguan visual Perrubahan koordinasi tangan Kelemahan muskuloskeletal Kerusakan integritas kulit bd. Kerusakan perfusi arteri Praktik pertolongan kuku yg kurang teppat Friksi dr sepatu Cedera pd kuku Risiko kerusakan integritas kulit bd. Alas kaki yg tidak pas Kerusakan perfusi arteri Risiko infeksi bd. Kulit yg rusak atau trauma Defisit pengetahuan perawatan kaki bd. Misinterpretasi informasi Kurang terpapar informasi
Pengkajian : hygiene mulut Pengkajian Fisik Kaji ttg bibir, gigi, mukosa, gusi, palatum, lidah Kaji ttg warna, hidrasi, tektur, luka Kaji nyeri, peradangan Perubahan Perkembangan Perkembangan fisiologis mempengaruhi struktur mulut Pola Makan Kaji keberadaan iritan Mengunyah Penggunaan gigi palsu Pilihan & Praktik Higiene Berapa kali klien menggosok gigi Apakah klien memiliki gigi palsu ? Kapan dan bagaimana gigi itu dibersihkan? Apakah klien menggunakan obat kumur? Apakah klien menggunakan flossing? Jika ya berapa sering? Kapan terakhir klien mengunjungi dokter gigi? Apa hasilnya? Seberapa sering klien mengunjungi dokter gigi? Apakah air yg diminum klien mengandung klorida? Minta klien mendemontrasikan teknik menggosok dan membersihkan dengan flosing (unt mengenbangkan intervensi)
Pengkajian : higiene mulut (2) Faktor Risiko unt Masalah & Mulut Klien mengalami kelumpuhan tangan Ketidak mampuan higiene pribadi Cenderung kering pd mulut, dehidrasi, ginggivitis, peridontal, kehilangan gigi Gusi retak, trauma,terapi radiasi, terapi kemoterapi, Eritema ringan, mukosa bengkak, dispagia, perubahan rasa, infeksi oral Masalah Umum Mulut Karies gigi (lubang) Peridontal (peradangan) Halitosis (bau nafas) Keilosis (bibir retak) Masalah Mulut lain Stomatitis (radang mulut) Glositis (peradangan lidah) Ginggivitas (peradangan gusi)
Diagnosa Kep. : hygiene mulut (2) Perubahan amukosa mulut bd. Tauma oral Asupan cairan yg terbatas Higiene mulut yg tidak efektif Trauma kemoterapi, radiasi pd kepala & leher Nyeri bd. Ginggivitis Kehilangan gigi Nutrisi kurang dari kebutuhan bd. Gigi palsu yg tdk pas Defisit peraratan diri mandi/ oral higiene bd. Perubahan tinggat kesadaran Kelemahan ekstremitas atas G3 gambaran diri bd. Halitosis Kehilangan gigi Kurang pengetahuan ttg higiene oral bd. Kesalahpahaman praktik higiene Risiko infeksi bd. Trauma mukosa oral
Pengkajian : Perawatan Rambut Pengkajian fisik Perubahan perkembangan Kemampuan perawata diri Praktik perawatan rambut
Diagnosa Kep : Perawatan Rambut Defisit perawatan diri bd. Perubahan tingkat kesadaran Imobilisasi fisik Kerusakan integritas kulit bd. Laserasi kulit kepala Gigitan serangga Nyeri bd. Lesi kulit kepala Akumulasi sekresi dikulit kepala G3 citra diri bd. Pemampilan fisik yg tdk disisir Risiko infeksi bd. Laserasi kulit kepala Gigitan serangga
Pengkajian : Hygiene mata, telinga & hidung Pengkajian fisik Kaji kejernihan mata, warna, inflamasi, bulu mata, kesimetrisan Penggunaan alat banntu Kaji klien dalam menggunakan alat bantu sensorik (kaca mata, lensa kontak, mata buatan, alat bantu pendengaran) Kemampuan perawatan diri Kali kemampuan klien dlm higiene Kemampuan mobilisasi Kemampuan menggenggam
DK : Hygiene mata, telinga & hidung Defisit perawatan diri Keterbatasan fisik Kerusakan penglihatan Defisit pengetahuan higiene pribadi Kurang paparan informasi Kesalahan interpretasi informasi Nyeri Infeksi fisik dari mata Implamasi kanal mata Implamasi mekanis nares Risiko infeksi Praktik higiene yg buruk Perubahan sensori/ perseptual (penglihatan, pendengaran, dan penciuman) bd. Obtruksi kana telinga Obstruksi nasal Inflamasi mata/ infeksi mata lokal