KONSEP DASAR EKG amarlis_80@yahoo.co.id.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BIOLISTRIK Heru santoso wahito nugroho
Advertisements

2. Kontrol rangsangan dan konduksi jantung
3. Elektrokardiogram normal Erkadius Kuliah PBL Blok 1.2 Minggu III/2010.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
EKG Tri Budi Laksono.
JANTUNG.
Sistem Kardiovaskuler
ANATOMY & PHYSIOLOGY CARDIVASCULAR SYSTEM
FISIOLOGI JANTUNG Ayu Prawesti. M.Kep.
Hana Nurhidayati U ( 12) Danawira Dipta (25 ) Rais Tsaubana (29 )
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
ELECTROCARDIOGRAF DERMAWAN D
KARDIOVASKULAR Habiba Aurora.
Monitoring EKG Oleh : Emil Huriani.
Biofisika Muthiah Munawwarah.
Yuliana Laksmini Departemen Fisiologi FK UII
EKG NORMAL, IMA, ARITMIA YANG MENGANCAM NYAWA
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Esa Unggul Pertemuan 11
WELCOME TO BIOLOGY WORLD Loading…………… Presented by Yuli Yanti.
SISTEM SIRKULASI.
DASAR-DASAR EKG Oleh: H. Asep Solihat.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER
ARITMIA YANG MENGANCAM JIWA
E K G (LK-4A) Rendri Bayu Hansah Modul Penyakit Jantung Fakultas Kedokteran Universitas Baiturrahmah Padang 1.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ARITMIA
Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Colaborative learning kelompok 1 ananta yandini darfirizan seprika lusi agustin nafa maulidhina novia desiyana novitha destary sesria nasution rizky agusmay.
KELISTRIKAN JANTUNG IRMA NUR AMALIA, M.KEP.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
Heri Widiarso, S.Kep, Ns, MNur Bidang Perawatan RS Bethesda
ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Azmila IB Desi sarly M.keb
Elektrokardiografi (EKG)
Sistem Kardiovaskular
A . R . I . T . M . I .A.
ALIRAN DARAH DAN TRANSPORTASI GAS
ANATOMI KARDIOVASKULER
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
Basic ECG Course Nurses’ Symposium
SISTEM KARDIOVASKULAR
1. Aktifitas listrik jantung
Dasar Dasar ELEKTROKARDIOGRAFI
BIOLISTRIK Kelistrikan dan Kemagnetan di Dalam Tubuh Manusia
The role of medicine in cardiovascular diseases management
Ananta Yandini Anggi Dwi Prasetyo khairul Wara Novia Desi Yana
FISIOLOGI KARDIOVASKULER
SISTEM KARDIOVASKULER
VENTRIKULAR FIBRILASI
SISTEM KARDIOVASKULER
Basic ECG Course PAQLIM
ELEKTROKARDIOGRAM.
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
Siklus Jantung Rahmatina B. Herman.
Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
POTENSIAL MEMBRAN SEL.
SISTEM SIRKULASI.
Aktivitas Mekanik Jantung Rahmatina B. Herman.
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASCULER
ELEKTROKARDIOGRAFI
Muhammad Mirza Muhammad Zulfikri
ANATOMI FISIOLOGI JANTUNG
Siklus Jantung Rahmatina B. Herman.
Elektrokardiogram (EKG)
EKG. ANATOMI JANTUNG PEMBULUH DARAH KORONER RCA LM LAD LCx.
Ari Setiyajati,S.Kep,Ns.,M.Kes. ELEKTROKARDIOGRAFI PENGERTIAN Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektrokardigram.
ELEKTRO KARDIOGRAFI. Elektrokardiografi : adalah ilmu yang mempelajari aktifitas listrik jantung. Elektrokardiograf : alat yang digunakan untuk melakukan.
KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH Pertemuan ke-5.
Transcript presentasi:

KONSEP DASAR EKG amarlis_80@yahoo.co.id

ANATOMI JANTUNG

PEMBULUH DARAH KORONER RCA LM LAD LCx

SISTEM KONDUKSI

ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG

ELEKTROFISIOLOGI JANTUNG Sistem Konduksi Dalam miokardium terdapat beberapa sel( sel pace maker )yang mampu secara otomatis membuat depolarisasi dan repolarisasi SA Node ( sinoatrial node ) Terletak pada pertemuan antara vena cava superior dengan atrium kanan. Secara teratur mengeluarkan impuls dengan frekuensi 60 – 100 x/menit

Dari SA Node terdapat 3 internodal bundle (internodal tract ) : Anterior internodal Middle internodal Posterior internodal

2.AV Node Terletak di atas sinus koronarius pada dinding posterior atrium kanan . Sel pada nodal ini mampu mengeluarkan Impuls sekitar 40 – 60 X/menit. 3. Berkas HIS ( HIS Bundle ) Right bundle branch ( RBB ) Left bundle branch ( LBB )

Merupakan kelanjutan dari AV Node yang menembus jaringan pemisah miokardium atrium dan miokardium ventrikel. Akhir dari serabut ini adalah Serabut purkinje. 4. Serabut Purkinje. Mengeluarkan impuls yang paling sedikit dari sistem konduksi yaitu sekitar 20 – 40 x/menit.

AKSI POTENSIAL Proses terjadinya depolarisasi dan repolarisasi di dalam sel miokard. Sel miokard dapat berdepolarisasi atas rangsangan : Mekanik Elektrik Kimiawi Thermal

FASE AKSI POTENSIAL Fase 0 Dinamakan fase depolarisasi yang menggambarkan arus masuk Natrium ekstra seluler ke dalam intra seluler yang berlangsung dengan cepat. Terjadi perubahan muatan dalam sel menjadi positif dan diluar menjadi negatif.

Fase 1 Merupakan fase permulaan proses repolarisasi yang mengembalikan potensial dalam sel menjadi 0 mV. Terjadi akibat penutupan saluran Natrium.

Fase 2 Kalsium masuk kedalam sel miokard dengan lajut relatif lebih lambat dan menyebabkan keadaan stabil yang agak lama sesuai masa istirahat ( refrakter ) absolut miokardium.

Fase 3 Fase ini merupakan fase pengembalian potensial intrasel ke potensial istirahat, akibat pengeluaran Kalium dari dalam sel keluar sel, sehingga mengurangi muatan positif di dalam sel.

Fase 4 Disebut sebagai fase istirahat , dimana sel miokard kembali bermuatan positif di luar sel dan negatif di dalam sel hal ini disebut POLARISASI.

ELEKTROKARDIOGRAFI PENGERTIAN Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung. Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik jantung. FUNGSI EKG EKG mempunyai fungsi diagnostik diantaranya : Aritmia jantung Hipertrofi atrium dan ventrikel Iskemik dan infark miokard Efek obat-obatan seperti ( digitalis, anti aritmia dll ) Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium Penilaian fungsi pacu jantung

MESIN EKG Mesin EKG dibagi menjadi 3 jenis , menurut banyaknya saluran ( Channel ) pencatat yaitu: single, trifle atau multiple channel.

KERTAS EKG Kertas EKG merupakan kertas grafik yang merupakan garis horizontal dan vertikal dengan jarak 1mm ( kotak kecil ). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5mm disebut ( kotak besar ). Garis horizontal Menunjukan waktu, dimana 1mm = 0,04 dtk, sedangkan 5mm = 0,20 dtk. Garis vertical Menggambarkan voltage, dimana 1mm = 0,1 mv , sedangkan setiap 5 mm =0,5 mv. 0,04 dt 0, 20 dt 0,1 mv 0,5 mv ISMAIL PRODUCTION

SANDAPAN EKG Terdapat 2 jenis sandapan ( lead ) pada EKG. Sandapan Bipolar Yaitu merekam perbedaan potensial dari dua elektroda, sandapan ini ditandai dengan angka romawi ( I, II dan III ) Sandapan Unipolar Sandapan Unipolar Ektremitas Merekam besar potensial listrik pada satu ektremitas, elektroda ekplorasi diletakan pada ektremitas yg mau diukur. Gabungan elektroda-elektroda pada ektremitas yg lain membentuk elektroda indiferen ( potensial 0 ) ( aVR, aVL, aVF ) SandapanUnipolar Prekordial Merekam besar potensial listrik jantung dengan bantuan elektroda eksplorasi yg ditempatkan di beberapa dingding dada. Elektroda indiferen diperoleh dengan menggabungkan ketiga elektroda ektremitas. ( V1 s/d V9 dan V3R, V4R )

Sandapan Bipolar Ektremitas I II III

Sandapan Unipolar Ektremitas

Segi Tiga Einthoven I aVR aVL III II aVF ISMAIL PRODUCTION

Sandapan Unipolar Prekordial

KURVA EKG Kurva EKG menggambarkan proses listrik yang terjadi pd atrium dan ventrikel EKG normal terdiri dari gel P,O,R,S dan T serta kadang terlihat gel U. Selain itu ada juga beberapa interval dan segmen EKG.

GELOMBANG P Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi atrium Normal Tinggi : < 0,3 mvolt Lebar : < 0,12 detik Selalu positif di L II Selalu negatif di aVR Kepentingan Mengetahui kelainan di Atrium “Gelombang P Mitral” “ Gelombang P Pulmonal “

GELOMBANG QRS Gambaran yang ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel Normal : Lebar : 0,06 - 0,12 detik Tinggi : Tergantung lead Normal gelombang Q Lebar : < 0,04 detik Dalam : < 1/3 tinggi R Gel R defleksi positif pertama pada gelombang QRS. Gel R umumnya positif di lead I,II,V5 dan V6. Di lead aVR, V1,V2 biasanya hanya kecil atau tidak ada Gel S defleksi negatif sesudah gelombang R. Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam dari V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin menghilang. Kepentingan : Mengetahui adanya hipertrofi ventrikel Mengetahui adanya Bundle branch block Mengetahui adanya infark

Terminologi morfologi QRS Q/QS rSr’ rSR’

Perbandingan Gel R dan Gel S di lead Prekordial V1 V2 V3 V4 V5 V6 KETERANGAN R / S di V1 = < 1 R / S di V6 = > 1 ISMAIL PRODUCTION

Gelombang T Gambaran yang ditimbulkan oleh repolarisasi ventrikel Nilai normal : *  1 MV di lead dada *  0,5 MV di lead ekstrimitas * Minimal ada 0,1 MV Kepentingan : * Mengetahui adanya iskemia/infark * Kelainan elektrolit

Interval PR Diukur dari permulaan P s/d permulaan QRS Normal : 0,12 - 0,20 detik Kepentingan : Kelainan sistem konduksi

Segmen ST Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T Normal : Isoelektris Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut Depresi Pada iskemia

CARA MEMBACA EKG TENTUKAN IRAMA JANTUNG TENTUKAN FREKUENSI ( HR ) TENTUKAN AXIS TENTUKAN ADAKAH TANDA ISKEMIA/ INFARK TENTUKAN ADAKAH TANDA HIPERTROFI TENTUKAN ADAKAH GANGGUAN ELEKTROLIT

LANJUTAN Catatan : Frekuensi jantung yang normal : 60 – 100 x/menit Lebih dari 100 x/menit : Sinus takikardi Kurang dari 60 x/menit : Sinus bradikardi 140 – 250 x/menit : Takikardi abnormal 250 – 350 x/menit : Flutter Lebih dari 350 x/menit : Fibrilasi

MENENTUKAN IRAMA JANTUNG Dalam menentukan irama jatung urutan yg ditentukan adalah sbb : Tentukan apakah denyut jantung berirama teratur atau tidak. Tentukan berapa frekuensi jantung (HR). Tentukan gelombang P normal atau tidak. Tentukan interval PR normal atau tidak. Tentukan gelombang QRS normal atau tidak. Interpretasi. Catatan: Irama jantung yang normal impulsnya berasal dari nodus SA,disebut irama sinus (Sinus Rhytem = SR ).

EKG NORMAL Kriteria irama sinus (SR) atau EKG normal adalah sbb : Irama teratur. Frekwensi jantung (HR) antara 60-100 x/menit. Gel P normal, setiap gel P diikuti gel QRS dan T. Interval PR normal ( 0,12 – 0,20 detik ). Gel QRS normal ( 0,06 – 0,12 detik ). Semua gel sama. Irama EKG yg tidak mempunyai kriteria tersebut disebut disritmia atau aritmia.

CARA MENGHITUNG HR Menentukan frekuensi jantung A. 300 = ( jml kotak besar dlm 60 detik ) Jml kotak besar antara R – R B. 1500 = (jml kotak kecil dlm 60 detik ) Jml kotak kecil antara R – R C. Ambil EKG strip sepanjang 6 detik, hitung jumlah QRS dan kalikan 10. CAT : RUMUS A/B UNTUK EKG YANG TERATUR. RUMUS C UNTUK YANG TIDAK TERATUR.

TERIMA KASIH