PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN RASIONALISME EMPIRISME KRITISISME POSITIVISME FENOMENOLOGI
RASIONALISME SUMBER PENGETAHUAN YANG DAPAT DIPERCAYA ADALAH AKAL (RASIO) PENGALAMAN (EMPIRI) BERFUNGSI MENEGUHKAN PENGETAHUAN YANG DIPEROLEH OLEH AKAL AKAL DAPAT MENURUNKAN KEBENARAN BAGI DIRINYA SENDIRI YG INDERAWI (SENSUAL) HRS DISIKAPI SCR RAGU-RAGU, KRN IA MENYESATKAN, TIDAK PASTI, RELATIF, DAN BERUBAH-UBAH AKAL TIDAK MEMERLUKAN PENGALAMAN INDERAWI (SENSUAL) METODE DEDUKTIF
EMPIRISME DUNIA MRPK KESELURUHAN SEBAB AKIBAT PERKEMBANGAN AKAL DITENTUKAN OLEH PENGALAMAN EMPIRIS (SENSUAL) SUMBER PENGETAHUAN ADALAH KEBENARAN NYATA (EMPIRIS) PENGETAHUAN DATANG DARI PENGALAMAN (RASIO PASIF PADA SAAT PERTAMA PENGETAHUAN DIDAPATKAN) AKAL TIDAK MELAHIRKAN PENGETAHUAN DARI DIRINYA SENDIRI MENGAJUKAN KRITIK THD PENGETAHUAN YG TIDAK MEMBAWA KEMAJUAN AWAL DIGUNAKAN PROSEDUR ILMIAH METODE INDUKTIF
KRITISISME MENJEMBATANI FAHAM RASIONALISME DAN EMPIRISME PENGETAHUAN DIPEROLEH BERASAL DARI PENGALAMAN (EMPIRI) YG BERUPA IMPRESI (KESAN) KMD DIOLAH OLEH AKAL. PENGETAHUAN TERDAPAT HUBUNGAN SEBAB AKIBAT SEBAGAI HASIL PEMIKRAN MANUSIA. METODE DEDUKSI DAN INDUKSI
POSITIVISME MENOLAK METAFISIKA DAN TEOLOGI ILMU PENGETAHUAN HARUS NYATA DAN TIDAK BOLEH ABSTRAK, BERMANFAAT DAN DIARAHKAN UNTUK MENCAPAI KEMAJUAN (SUATU ZAMAN YG DIATUR OLEH CENDEKIAWAN DAN INDUSTRI) MENUJU GENERALISASI FAKTA DG BERSANDAR PADA PENGETAHUAN NYATA DAN PANDANGAN-PANDANGAN ILMIAH MEMBATASI DIRI PADA HUKUM-HUKUM OBJEKTIF (BERBEDA DG EMPIRISME YG MENGAKUI HUKUM-HUKUM SUBJEKTIF) METODE DEDUKSI DAN INDUKSI
FENOMENOLOGI FENOMENA: GEJALA YANG TAMPAK: YG BERCAHAYA PENGAMATAN BERTUJUAN MENEMUKAN HAKIKAT MENGHUBUNGKAN KESADARAN DENGAN OBJEK (bersatunya subjek dg objek) UTK MENEMUKAN HAKIKAT MELALUI 3 REDUKSI 1). Reduksi fenomenologis: yg ada di balik penampakan 2). Reduksi eidetis:mencari arti diantara tanda-tanda yg nampak 3). Rduksi transendental:mencari yang transenden bergerak dari sensual--------logis--------etis----------transenden
FUNGSI ILMU PENGETAHUAN MENJELASKAN, MERAMALKAN, DAN MENGONTROL PENJELASAN DEDUKTIF PENJELASAN PROBALISTIK PENJELASAN FUNGSIONAL DAN TEOLOGIS PENJELASAN GENETIK
PENJELASAN DENGAN CARA PENJELASAN PROBABILISTIK PENJELASAN DEDUKTIF PENJELASAN DENGAN CARA BERPIKIR UTK MEMAHAMI SUATU GEJALA DG MENARIK KESIMPULAN SECARA LOGIS DARI PREMIS-PREMIS YG TELAH DITETAPKAN SEBELUMNYA PENJELASAN PROBABILISTIK PENJELASAN YG DITARIK DARI SEJUMLAH KASUS NAMUN TDK PASTI DAN BERSIFAT PELUANG, KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN TERBESAR ATAU HAMPIR DAPAT DIPASTIKAN
PENJELASAN FUNGSIONAL ATAU TELEOLOGIS PENJELASAN DG CARA MELETAKKAN UNSUR DLM HUBUNGANNYA DG SISTEM SCR KESELURUHAN YG MEMPUNYAI ARAH PERKEMBANGAN TERTENTU PENJELASAN GENETIK PENJELASAN YG MEMPERGUNAKAN FAKTOR-FAKTOR YG TIMBUL SEBELUMNYA UTK MENJELASKAN GEJALA YG MUNCUL KEMUDIAN