Teknik Pengambilan Keputusan Programa Linier
Programa Linier Merupakan teknik matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik (optimum) atas sumber-sumber organisasi. Kata sifat Linier menggambarkan hubungan: antara dua atau lebih variabel hubungan yang langsung, dan presisi proporsional.
Programa Linier Teknik pengambilan keputusan dengan programa linier menggunakan 3 tahap pendekatan: Perumusan Masalah mengumpulkan informasi yg sesuai, membuat permasalahan dalam bentuk programa linier Pemecahan Masalah mencari pemecahan optimal programa linier Interpretasi dan penerapan solusi memeriksa solusi programa linier apakah sudah benar/tidak.
Persamaan dan Pertidaksamaan Persamaan digambarkan oleh tanda “sama dengan” (=) yang merupakan pernyataan khusus dalam bentuk matematika. Contoh persamaan : A = B + C z = 7x + 4y 1000A + 2000B = 5000
Persamaan dan Pertidaksamaan Pertidaksamaan adalah hubungan lain yang dinyatakan dalam bentuk matematika. Contoh : B + C ≤ A 3x + 5y ≥ z
Persamaan dan Pertidaksamaan Misal 5x + 10y = 12000, x adlh harga pensil, dan y adlh harga buku, maka persamaan tersebut menunjukkan bahwa 5 buah pensil dan 10 buah buku harus memiliki total jumlah harga 12000, berapapun harga x dan y 5x + 10y ≥ 12000, berarti 5 buah pensil dan 10 buah buku total harga nya tidak boleh kurang dari 12000 tetapi bila total harganya diatas 12000, maka masih termasuk range dari pertidaksamaan tersebut.
Persamaan dan Pertidaksamaan Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa suatu Persamaan lebih terbatas cakupannya daripada Pertidaksamaan.
Metode Grafik Untuk Pemecahan Programa Linier Metode grafik adalah suatu metode penyelesaian untuk persoalan programa linier sepanjang jumlah variabel tidak lebih dari 2. Walaupun analisis OR tidak menggunakan metode grafik, tetapi metode ini merupakan cara yang baik untuk mengembangkan suatu pengertian teknik kuantitatif.
Contoh: Dalam memproduksi celana (C) dan baju (B) harus melalui 2 unit produksi, yaitu pemotongan bahan dan penjahitan. Untuk unit pemotongan bahan hanya dapat memakai 60 jam kerja (4 jam utk 1 celana, 2 jam utk 1 baju) maka fungsinya: 4C + 2B ≤ 60 Untuk unit penjahitan hanya dapat digunakan 48 jam kerja (2 jam utk 1 celana, dan 4 jam utk 1 baju). Maka fungsinya 2C + 4B ≤ 48 Laba tiap celana Rp. 8.000, dan tiap baju Rp. 6.000. fungsinya: Laba = 8.000C + 6.000B Tentukanlah kombinasi terbaik dari celana dan baju yang harus diproduksi guna mencapai laba maksimum!
Contoh: