Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan) No Pelarut Minyak nabati Surfaktan Kestabilan emulsi setelah 2 jam 9 - Minyak sawit 0,3 ml Span 80 0,1 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 5% -10% (rata-rata 7,7%, tidak stabil) 10 Tween 80 + Span 80 0,05 ml + 0,05 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 3% - 6% dan (rata- rata 4,7%) dan endapan 1% (tidak stabil) 11 Minyak srikaya 0,3 ml Tween 80 0,1 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% dan dan endapan 1% (tidak stabil) 12 Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1,5% dan endapan 2% (tidak stabil)
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan) No Pelarut Minyak nabati Surfaktan Kestabilan emulsi setelah 2 jam 13 - Minyak srikaya 0,3 ml Tween 80 + Span 80 0,05 ml + 0,05 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% dan endapan 1% (kurang stabil) 14 Minyak atsiri Cinnamomum multiflorum 0,3 ml Tween 80 0,1 ml Terdapat sedikit endapan (cukup stabil) 15 Span 80 0,1 ml Terdapat endapan 2% (kurang stabil) 16
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan) No Pelarut Minyak nabati Surfaktan Kestabilan emulsi setelah 2 jam 17 Metanol 1,67 ml Minyak srikaya 0,05 g + C. multiflorum 0,05 g Tween 80 0,33 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% dan sedikit endapan (kurang stabil) 18 Metanol 1,5 ml + Solvesso R-100 0,167 ml Tween 80 0,3 ml + Span 80 0,033 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% (stabil) 19 Metanol 1,333 ml + Sol- vesso R-100 0,333 ml Tween 80 0,267 ml + Span 80 0,067 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 2% (kurang stabil) 20 Metanol 0,2 ml Tween 80 0,1 ml
Kestabilan emulsi formulasi EC T. vogelii (lanjutan) No Pelarut Minyak nabati Surfaktan Kestabilan emulsi setelah 2 jam 21 Metanol 0,18 ml + Solvesso R-100 0,02 ml Minyak srikaya 0,05 g + C. multiflorum 0,05 g Tween 80 0,09 ml + Span 80 0,01 ml Terjadi pemisahan di lapisan atas emulsi 1% (stabil) 22 Metanol 0,16 ml + Solvesso R-100 0,04 ml Tween 80 0,08 ml + Span 80 0,02 ml 23 Tween 80 0,1 ml 24
Terima kasih