PERSPEKTIF LOKAL TERHADAP PERAN DLP PENGUATAN LAYANAN PRIMER OLEH: DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT Padang, 6 September 2017
PELAYANAN KESEHATAN 1.Pengelolaan Upaya kesehatan yang terpadu, berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 2.Upaya Kesehatan merupakan salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional 3.Unsur Subsistem Upaya Kesehatan : a.Upaya Kesehatan b.Fasilitas pelayanan kesehatan c.Sumber daya Upaya Kesehatan d.Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan WHO, 1978)
PELAYANAN KESEHATAN PRIMER 1. Tulang punggung pelayanan kesehatan 2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan 3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang dirujuk. 4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif 5. Pelaksanana pelayanan kesehatan primer didaerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional. Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer akan berbeda antar wilayah karena: 1.Kondisigeografisdandemografis 2.Kemampuanfiskaldaerahdanindividu 3.Status kesehatan masyarakat 4.Perhatianpemdapadapembangunankesehatandiwilayahnya
SITUASI DAN TANTANGAN MASALAH KESEHATAN
TRANSISI EPIDEMIOLOGI Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup (pola makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik, merokok, dll) Penyebab Utama dari Beban Penyakit, 1990-2015 1990 2000 2010 2015 Cedera 7% Cedera 8% Cedera 9% Cedera 13% Penyaki t Menula r 30% Penyakit Menular Penyaki t Menula r 43% Penyakit Menular 56% Penyakit Tidak Menular 37% 33% Penyaki t Tidak Menula r 49% Penyaki t Tidak Menula r 57% Penyakit Tidak Menular 58% Keterangan: Pengukuran beban penyakit dengan Disability-adjusted Life Years (DALYs) hilangnya hidup dalam tahun akibat kesakitan dan kematian prematur 5
Health care Cost (Primary vs Second/Tertiary care) FKRTL menyerap lebih 73% biaya kesehatan. Kapitasi menyerap 18 % biaya kesehatan Non INA-CBG dan Non kapitasi menyerap 9%
Sebaran Kasus & Biaya per peny. Rawat Jalan 2014 Meski kasusnya urutan 11, klaim JANTUNG menepati urutan teratas (Rp. 3.5 triliun)
Sebaran Kasus & Biaya per penyakit: RANAP 2014 Jumlah Kasus Biaya Klaim (Rp Milyar)
Beban Penyakit Katastrofis GINJAL 138.779 30.520 232.010 11.280 172.303 1.415 70.584 285 53.948 8.755 12.170 88106 889.356 1.029.717 JANTUNG STROKE 735.827 DIABET THALASEMI HEMOFILIA KANKER KASUS RANAP KASUS RAJAL 56.033 RAJAL RANAP
ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN
PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA VISI DAN MISI PRESIDEN 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN TRISAKTI: Mandiri di bidang ekonomi; Berdaulat di bidang politik; Berkepribadian dlm budaya NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia PROGRAM INDONESIA PINTAR PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA KERJA PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PARADIGMA SEHAT PENGUATAN YANKES JKN DTPK KOTA KELUARGA SEHAT 12
PROGRAM INDONESIA SEHAT Penguatan Yankes Program Peningkatan Akses terutama pd FKTP Optimalisasi Sistem Rujukan Peningkatan Mutu Paradigma Sehat Program Pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan Promotif - Preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan Pemberdayaan masyarakat JKN Program Benefit Sistem pembiayaan: asuransi – azas gotong royong Kendali Mutu & Kendali Biaya Sasaran: PBI & Non PBI Penerapan pendekatan continuum of care Intervensi berbasis resiko kesehatan (health risk) Tanda kepesertaan KIS 13
CONTINUUM OF CARE IBU HAMIL, BER SALIN, DAN NIFAS Posyandu Lansia Peningkatan kualitas Hidup Mandiri Perlambatan proses Degeneratif KB bagi PUS PKRT Deteksi PM dan PTM Kesehatan OR dan kerja Brain Healty Life Style Kesehatan reproduksi Konsuling gizi HIV/AIDS dan NAPZA Tablet Fe Konseling Kespro PKRT UKS Imunisasi anak sekolah Penjaringan anak usia sekolah PMT IBU HAMIL, BER SALIN, DAN SDIDTK Imunisasi Gizi Kolaborasi PAUD, BKB, dan Posyandu Deteksi dan Simulasi kognitif NIFAS ASI eksklusif Imunisasi dasar lengkap Pemberian makan Penimbang an Vit A MTBS P4K Buku KIA ANC terpadu Kelas Ibu Hamil APN RTK Kemitraan Bidan Dukun KB PP PONED/ PONEK
5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP KELANJUTAN MDGs 2000 2015 2030 PENEKANAN SDGs: 5P : PEOPLE, PLANET, PEACE, PROSPERITY AND PARTNERSHIP Meningkatnya kesadaran isu kesehatan Meningkatnya alokasi anggaran kesehatan Menyatunya arah pembangunan kesehatan Integrasi monitoring dan evaluasi untuk isu-isu prioritas 15
PENGUATAN LAYANAN PRIMER DAN DOKTER LAYANAN PRIMER
Upaya Kesehatan Mayarakat DOKTER LAYANAN PRIMER: THE AGENT OF CHANGE CARE PROVIDER DECISION MAKER COMMUNICATOR COMMUNITY LEADER MANAGER PROMOTIF TENAGA MEDIS LAYANAN PRIMER JAGA KESEHATAN SENDIRI LAYANAN KESEHATAN PRIMER KESEHATAN SEKUNDER LAYANAN KESEHATAN TERTIER LAYANAN DOKTER SESUAI KOMPETENSI DOKTER SUB SPESIALIS INA CBGs Upaya Kesehatan Mayarakat BOK PROGRAM KAPITASI
FKTP YANG BEKERJA SAMA DGN BPJS KESEHATAN
PENGERTIAN UMUM “DOKTER LAYANAN PRIMER adalah dokter setara dokter spesialis di bidang generalis yang secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip Ilmu Kedokteran Keluarga, ditunjang dengan Ilmu Kedokteran Komunitas dan Ilmu Kesehatan Masyarakat dan mampu memimpin maupun menyelenggarakan pelayanan kesehatan primer. 20
PERAN DOKTER LAYANAN PRIMER DALAM PROGRAM INDONESIA SEHAT Penguatan Yankes Paradigma Sehat JKN 1. Penapis rujukan dengan prinsip kendali mutu dan kendali biaya dalam pelaksanaan jaminan kesehatan 1. Peningkatan kualitas pelayanan FKTP 1. Pelayanan komprehensif promotif - preventif berbasis individu dan keluarga 2. Optimalisasi Sistem Rujukan 2. Pengelolaan kesehatan berorientasi pada komunitas dan masyarakat 2. Pengelolaan dana kapitasi 3. Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan primer 21
DOKTER LAYANAN PRIMER YANG MEMPUNYAI KOMPETENSI UNTUK MENJALANKAN FUNGSI : fungsi gate keeper , yaitu menjadi tempat pertama pasien untuk mencari pertolongan dan penapis pasien yang akan dirujuk fungsi koordinasi, yang mengatur kemana pasien akan dirujuk dan menerima rujuk balik layanan komprehensif, yaitu mulai pencegahan, deteksi dini, pengobatan sampai rehabilitasi layanan jangka panjang , yaitu mengikuti kesehatan dalam jangka panjang berorientasi keluarga dan masyarakat, selalu melihat konteks yang luas, bukan hanya mengobati pasien sebagai individu
BEBERAPA BUKTI DI NEGARA LAIN Pelayanan kesehatan primer di negara berkembang memperbaiki akses pelayanan kesehatan termasuk bagi masyarakat miskin dengan biaya yang terjangkau. Menurunkan Angka Kematian Bayi dan menurunkan kesenjangan angka kematian antar sosio-ekonomi. Merupakan landasan efektif untuk penguatan sistem kesehatan Studi di US menyatakan bahwa banyaknya jumlah dokter spesialis tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap status kesehatan masyarakat. Sebaliknya angka kematian menurun pada daerah dengan Dokter Layanan Primer yang lebih banyak (Barbara Starfield, Leiyu Shi et al The Effects Of Specialist Supply On Populations’ Health: Assessing The Evidence)
CARA PENINGKATAN KOMPETENSI Melalui pendidikan yang lebih terstruktur dan terstandarisasi Tidak bisa melalui program pendidikan keprofesian berkelanjutan (P2KB) karena umumnya tidak terstandarisasi secara nasional
KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER Mahal Obs-Gynecology Internal Medicine Dermatology Ophthalmology Pediatrics Surgery Etc Sub-Spesialis III III Spesialis II Spesialis II DK / DU / Dokter Pelayanan Primer Ib Family Medicine I Dokter Kedokteran Dasar Ia SAAT INI GOAL Murah Bidang ilmu kedokteran Dokter yang mampu Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program pendidikan dokter Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer memenuhi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu dan keluarga Kondisi ini tidak mendukung JKN
PERBEDAAN KOMPETENSI DOKTER & DOKTER LAYANAN PRIMER KOMPETENSI DOKTER SKDI 2012 KOMPETENSI DOKTER LAYANAN PRIMER Etika, Hukum dan profesionalisme di pelayanan primer Komunikasi Holistik, Komprehensif dan Kecakapan Budaya Pengelolaan kesehatan yang berpusat pada individu dan keluarga Ketrampilan klinis >> Manajemen fasilitas pelayanan kesehatan primer Profesionalitas yang luhur Mawas diri dan pengembangan diri Komunikasi efektif Pengelolaan informasi Landasan ilmiah ilmu kedokteran Ketrampilan klinis Pengelolaan masalah kesehatan Kompetensi Umum Kompetensi Dasar + Kompetensi Lanjut Pengelolaan kesehatan yang beorientasi pada komunitas dan masyarakat Kepemimpinan
MANFAAT ADANYA DOKTER LAYANAN PRIMER Strata layanan primer akan bisa menyelesaikan sebagian besar masalah kesehatan di wilayah tempat bekerja, pasien yang sakit lebih sedikit, dan yang dirujuk ke strata pelayanan sekunder akan lebih sedikit Status kesehatan masyarakat meningkat dengan biaya kesehatan lebih terjangkau Memperoleh kembali kepercayaan dari masyarakat Meningkatkan status profesi dokter yang bekerja di layanan primer setara dengan spesialis sehingga mendapat penghargaan yang sepadan Dokter yang selama bekerja di layanan primer mendapat rekognisi dari pengembangan yang dilakukan Lebih banyak dokter mau bekerja di strata layanan primer
PENDIDIKAN KEDOKTERAN 28
PILIHAN KARIR LULUSAN PENDIDIKAN KEDOKTERAN Prodi Kedokteran 5 thn DOKTER + Internsip 1 thn LAIN-LAIN (LSM, struktural , pengusaha, ibu rumah tangga, dll) PRAKTEK UMUM DOKTER LAYANAN (DLP) PRIMER PENELITI DOKTER SPESIALIS Pelayanan Tingkat Pertama Pelayanan Tingkat Lanjutan 29
ESTIMASI JUMLAH DLP YANG DIPERLUKAN 2014 2016 2019 2022 2025 Jumlah penduduk 244,814,900 250,342,100 258,437,000 256,102,800 273,219,200 Perkotaan 51% 124,855,599 127,674,471 131,802,870 130,612,428 139,341,792 Kebutuhan DLP perkotaan(Rasio 1:7500) 16,647 17,023 17,574 17,415 18,579 DLP di Puskesmas prioritas 110 121 133 146 161 DLP di 183 Kab daerah terpencil 183 201 221 244 268 DLP di Pulau terluar berpenduduk 34 37 41 45 50 Kebutuhan DLP pedesaan 71,649 73,241 75,585 74,859 79,848 Estimasi kebutuhan DLP 88,623 90,624 93,554 92,709 98,905
DEKLARASI IMPLEMENTASI PROGRAM DLP OLEH MENKES DAN MENRISTEK DIKTI 13 November 2015
PENDIDIKAN DOKTER LAYANAN PRIMER (Pendidikan DLP bersifat suka rela sebagai alternatif jenjang karir) NON REGULER (masa transisi) REGULER Prioritas bagi dokter yang telah bekerja > 5 tahun Penghargaan terhadap pengalaman dan pembelajaran lampau Lama pendidikan tambahan 6 bulan ( e learning, studi kasus, praktek klinik, tugas akhir ) Dilaksanakan kerja sama FK, Dinkes dan organisasi profesi Dokter yang telah menyelesaikan internsip Lama pendidikan 2-3 tahun Dilaksanakan oleh FK dengan akreditasi terbaik
PENUTUP
TERIMA KASIH DOKTER LAYANAN PRIMER Tantangan masalah kesehatan dan pembiayaan kesehatan menuntut adanya penguatan layanan primer Penguatan layanan primer diantaranya dengan meningkatkan kompetensi dokter melalui Dokter Layanan Primer Kementerian Kesehatan secara bertahap dalam masa transisi memfasilitasi pengembangan DLP dalam bentuk pelatihan dan bantuan pendidikan