BUDAYA ORGANISASI Oleh : Robby Hendrawan Faris Maulana Rendiansyah Prasadana Muhammad bismanudin Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang 2012
Perilaku dan pengembangan Organisasi Budaya Organisasi Pada hakikatnya, budaya organisasi memiliki nilai yang baik bagi kemajuan suatu organisasi. Budaya organisasi merupakan salah satu perangkat manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Budaya organisasi bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi. Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi DEFINISI Secara etimologis, budaya organisasi terdiri dari dua kata : budaya & organisasi. Organisasi merupakan suatu sistem yang mapan dari sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan & pembagian. Pengertian budaya adalah suatu set nilai, penuntun kepercayaan akan suatu hal, pengertian & cara berpikir yang dipertemukan oleh para anggota organisasi & diterima oleh anggota baru. BUDAYA ORGANISASI merupakan penerapan nilai-nilai dalam suatu masyarakat yang terkait, bekerja di bawah naungan suatu organisasi. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi Terrence E Deal & Allan A. Kennedy : budaya organisasi merupakan nilai-nilai dominan yang diterapkan oleh suatu organisasi. RT Pascale & AG Athos : Budaya Organisasi merupakan falsafah yang menuntun kebijakan organisasi terhadap pegawai & pelanggan. Marvin Bower : Budaya Organisasi merupakan cara pekerjaan yang dilakukan di tempat tertentu. Edgar H. Schein : Budaya Organisasi merupakan asumsi & kepercayaan dasar yang terdapat di antara angota organisasi. Linda Smirch : Budaya Organisasi merupakan pola kepercayaan, simbol-simbol, ritual, mitos & praktis yang telah lama berjalan. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi PEMBENTUKAN BUDAYA ORGANISASI oleh (Sutanto, 1997: 13) Filsafat Pendiri Organisai Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi Penjelasan Diagram Filsafat pendiri organisasi merupakan sumber utama sebuah budaya organisasi. Artinya para pendiri organisasi secara tradisional mempunyai dampak yang penting dalam pembentukan budaya wal organisasi. Mereka memiliki visi & misi mengenai bagaimana bentuk organisasi tersebut seharusnya. Contoh, Ray Kroc dengan McDonald-nya. Sejak dirintis pada tahun 1955 sampai dengan abad 21 ini, pegawai McDonald seolah masih “diawasi” Kroc dengan prinsip-prinsip dasar organisasinya. Misalkan komitmen terhadap kualitas pelayanan, kebersihan & nilai. Juga penggunaan bumbu & peralatan yang baik, kebersihan kamar mandi, dan jangan kompromi. Inilah filosofi pendiri penjual hamburger, fries & shakes yang masih diikuti sbg pedoman manajemen. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi Seleksi untuk menentukan kriteria yang dianggap paling tepat untuk menjadi anggota organisasi. Ini merupakan kekuatan dalam mempertahankan budaya organisasi. Tujuan utama dari proses seleksi adalah menemukan & mempekerjaka individu yg memiliki pengetahuan, kepandaian & kemampuan utk berprestasi dlm pekerjaan di dalam organisasi. Manajemen puncak perilaku & tindakan mereka akan berpengaruh terhadap budaya organisasi. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Perilaku dan pengembangan Organisasi Proses sosialisasi merupakan langkah yang tepat untuk mempertahankan budaya organisasi, terutama sosialisasi yang ditujukan bagi anggota baru. Budaya organisasi Seluruh anggota organisasi seharusnya mengetahui & memahami mengenai terbentuknya budaya organisasi, pentingnya bagi kemajuan organisasi, termasuk bagi pengembangan dirinya. Perilaku dan pengembangan Organisasi
Karakteristik utama dalam Budaya Organisasi : Inovasi dan keberanian mengambil resiko, dilihat dari sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan kreatif dan berani mengambil resiko. Perhatian pada hal-hal rinci, dimana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail. Perilaku Organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Orientasi hasil, Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil yang di dapat ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Orientasi orang, Sejauh mana keputusan - keputusan manajemen mempertimbangkan berbagai efek dari hasil tersebut atas orang yang ada di dalam organisasi. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Orientasi tim, Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja di organisasi terfokus pada tim ketimbang pada indvidu – individu yang ada di dalam organisasi tersebut. Keagresifan, Sejauh mana orang bersikap agresif dan kompetitif ketimbang santai. Stabilitas, Sejauh mana kegiatan - kegiatan organisasi menekankan pada dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Fungsi Budaya Budaya memiliki beberapa fungsi, yaitu: Batas. Budaya berperan sebagai penentu batas – batas dimana budaya menciptakan perbedaan yang membuat unik suatu organisasi dan membedakannya dengan organisasi lain. Identitas. Budaya memuat rasa identitas suatu organisasi yang menunjukan ciri khas dari organisasi tersebut. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Komitmen. Budaya memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. Stabilitas. Budaya meningkatkan stabilitas sistem sosial karena budaya adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dilakukan oleh karyawan. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Pembentuk sikap dan perilaku. Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal serta kendali yang menuntun dan membentuk perilaku karyawan. Budaya sebagai beban. Budaya menjadi kendala dimana nilai-nilai yang dimiliki bersama tidak sejalan dengan nilai-nilai yang dapat meningkatkan efektivitas organisasi. Perilaku dan pengembangan organisasi
Budaya organisasi dapat ditemukan dalam tiga tingkatan, yaitu: Artefak. Pada tingkat ini budaya bersifat kasat mata tetapi seringkali tidak dapat diartikan, misalnya lingkungan fisik organisasi, teknologi, dan cara berpakaian. Analisis pada tingkat ini cukup rumit karena mudah diperoleh tetapi sulit ditafsirkan. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi 2. Nilai. Nilai memiliki tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artefak. Nilai ini sulit diamati secara langsung sehingga untuk menyimpulkannya seringkali diperlukan wawancara dengan anggota organisasi yang mempunyai posisi kunciatau dengan menganalisis kandungan artefak seperti dokumen. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi 3. Asumsi dasar. Pada tingkat ini budaya diterima begitu saja, tidak kasat mata dan tidak disadari. Asumsi ini merupakan reaksi yang bermula dari nilai-nilai yang didukung. Bila asumsi telah diterima maka kesadaran akan menjadi tersisih. Perilaku dan pengembangan organisasi
Peran penting yang dimainkan oleh budaya perusahaan Membantu menciptakan rasa memiliki jati diri bagi pekerja. Dapat dipakai untuk mengembangkan ikatan pribadi dengan perusahaan. Membantu stabilisasi perusahaan sebagai suatu sistem sosial. Menyajikan pedoman perilaku sebagai hasil dari norma – norma perilaku yang sudah terbentuk. Perilaku dan pengembangan organisasi
Menciptakan Budaya Organisasi Yang Etis Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya. Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, sedang, sampai rendah dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain itu juga hasil. Perilaku dan pengembangan organisasi
manajemen dapat menciptakan budaya yang lebih etis, yaitu: Model peran yang visibel. Karyawan akan melihat sikap dan perilaku manajemen puncak (Top Manajemen) sebagai acuan / landasan standar untuk menentukan perilaku dan tidakan - tindakan yang semestinya diambil. Perilaku dan pengembangan organisasi
Perilaku dan pengembangan organisasi Komunikasi harapan etis. Ambiguitas etika dapat diminimalisir dengan menciptakan dan mengkomunikasikan kode etik organisasi. Pelatihan etis. Pelatihan etis digunakan untuk memperkuat standar, tuntunan organisasi, menjelaskan praktik yang diperbolehkan dan yang tidak, dan menangani dilema etika yang mungkin muncul. Perilaku dan pengembangan organisasi
TERIMA KASIH