TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM SEKTOR PUBLIK Kelompok: - Fardhian Faradhina P2CC10003 - Rachmat Kasir N P2CC10013 - Anggit Wibisono P2CC10014 - Okinanto Prawira P2CC10019
PENDAHULUAN Total Quality Manajement (TQM) adalah filosofi manajemen yang menekankan kebutuhan untuk mengetahui kebutuhan konsumen, pentingnya melakukan tindakan yang benar sejak awal, dan pentingnya untuk mengakui bahwa perbaikan kualitas akan dapat sungguh-sungguh tercapai hanya jika tujuan dari seluruh pekerja perusahaan menjadi bagian dari struktur dan budaya dari keseluruhan organisasi.
Di Indonesia peningkatan manajemen kualitas pada umumnya dan TQM pada khususnya dalam rangka pelayanan publik memiliki relevansi yang sangat kuat, Semakin tinggi daya kritis masyarakat menuntut adanya perbaikan pelayanan yang harus diberikan oleh pemerintah Adanya globalisasi di berbagai sektor telah menuntut adanya peningkatan kemampuan organisasi pemerintah untuk bisa kompetitif
PEMBAHASAN Total Quality Management (TQM), adalah suatu konsep manajemen yang telah dikembangkan sejak lima puluh tahun lalu yang diambil dari berbagai praktek manajemen, usaha peningkatan dan pengembangan produktivitas. Faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya perubahan paradigma adalah semakin meningkatnya persaingan, ketidakpuasan pelanggan terhadap mutu pelayanan dan produk.
Tabel perubahan pergeseran paradigma Dari Menjadi Jika tidak rusak, jangan diperbaiki Mutu tidak penting Pembangunan Struktur organisasi yang kaku Birokrasi organisasi berlapis-lapis Persaingan Kinerja individu Semua orang terspesialisasi dan dikendalikan Pendidikan untuk manajemen Pengembangan berkesinambungan Pengawasan terhadap mutu Inovasi Struktur organisasi fleksibel Lapisan organisasi hanya sedikit Kerjasama Kinerja tim Semua orang menambah nilai, fleksibel dan terberdayakan Pendidikan dan pelatihan untuk semua orang
Prinsip dari sistem TQM adalah melibatkan semua elemen karyawan mulai dari " Top Management" sampai dengan pelaksana teknis " Bottom Up Management". Pada penerapan prinsip TQM perlu di dukung oleh beberapa elemen,antara lain; Kepemimpinan: Pendidikan dan pelatihan: Struktur pendukung: 4. Komunikasi Ganjaran dan pengakuan Pengukuran
Penerapan TQM di sektor publik perlu didukung oleh perspektif teori manajemen dan reformasi administrasi TQM dan perspektif manajemen: mendefinisikan TQM sebagai bentuk kerjasama dalam menjalankan bisnis yang mendasarkan pada bakat dan kemampuan karyawan dan manajemen untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas melalui penggunaan kelompok TQM dan reformasi administrasi: TQM juga memiliki perhatian kepada efisiensi, orientasi pelanggan dan perubahan-perubahan dalam budaya organisasi. Nilai-nilai tersebut sangat sesuai dengan gagasan reformasi administrasi yang juga diarahkan untuk mencapai peningkatan efisiensi, efektivitas, ekonomis dan keadilan
TQM dalam Perspektif Teori Manajemen TQM sebenarnya bukan satu-satunya sistem pengembangan kualitas, akan tetapi nampaknya TQM adalah sistem yang paling berpengaruh dan sangat meluas. Jablonski (1992) mendefinisikan TQM sebagai bentuk kerjasama dalam menjalankan bisnis yang mendasarkan pada bakat dan kemampuan karyawan dan manajemen untuk memperbaiki kualitas dan produktivitas melalui penggunaan kelompok.
TQM dan reformasi administrasi: TQM juga memiliki perhatian kepada efisiensi, orientasi pelanggan dan perubahan-perubahan dalam budaya organisasi. Nilai-nilai tersebut sangat sesuai dengan gagasan reformasi administrasi yang juga diarahkan untuk mencapai peningkatan efisiensi, efektivitas, ekonomis dan keadilan (wilenski, 1986; Sorensen, 1993).
MANFAAT tqm Untuk jangka pendek perbaikan kualitas berkesinambungan, organisasi akan dapat memperbaiki posisi persaingan. Manfaat TQM dalam jangka panjang, manfaat utama penerapan TQM pada sektor publik adalah perbaikan pelayanan, pengurangan biaya dan kepuasan pelanggan.
Hambatan dan Kendala dalam Mengadopsi TQM Organisasi Pemerintah yang Kaku birokasi pemerintah Indonesia sangat lambat dalam mentransformasi diri dari struktur top-down menuju sistem bottom-up yang desentralistik. Disfungsi Organisasi organisasi pemerintah memiliki misi ganda bahkan kadang tumpang tindih. Dan hanya sedikit lembaga pemerintah yang memiliki akuntabilitas . 3. Pengambilan Keputusan yang Tradisional dan Sentralistik Masih adanya pemerintah tingkat kabupaten masih tetap ada kecenderungan untuk bertindak dengan gaya top-down. 4. Struktur Wewenang yang Sangat Hierarkis Struktur ini harus dirombak secara radikal, jika ingin mengadopsi pendekatan TQM. Di masa lalu, setiap staf telah diberi tugas dan tanggung jawab dan diharapkan menjalankannya dengan dependensi tertentu kepada orang lain. 5. Lemahnya Komitmen para Manajer Senior manajemen senior harus berpartispasi aktif dalam proses, maka akan terjadi perubahan kualitatif mengenai kinerja para staf.
kesimpulan Dengan pemikiran TQM diatas, ada beberpa hal yang bisa diambil sebagai pembelajaran dalam kerangka strategi reformasi administrasi publik yang lebih efektif dan efisien. 1. TQM bisa dijadikan pilihan strategi reformasi yang cukup efektif untuk meningktakan kinerja organisasi maupun sumber daya manusia. 2. Penerapan TQM sektor publik masih dimungkinkan dengan melakukan beberapa adaptasi. 3. Komitmen yang kuat dari top manajemen untuk melakukan perubahan kearah pengembangan kualitas merupakan titik kritis yang akan mempengaruhi tingkat keberhasilan. Pengalaman beberapa instansi di Indonesia menunjukkan bahwa seringkali TQM hanya diterapkan di jajaran bawah. Padahal permasalahan yang harus dipecahkan melalui pendekatan TQM seringkali memerlukan intervensi kebijakan oleh pimpinan secara langsung. Lebih dari itu, walaupun selama ini sebenarnya birokrasi Indonesia telah mengadopsi manajemen kualitas, kebijakan tersebut belum ditindaklanjuti dengan implementasi yang jelas.