Obat Diabetik oral
Tujuan Pembelajaran Mengetahui obat antidiabetika oral dan klasifikasinya Memahami farmakokinetik, mekanisme aksi, efek samping, kontraindikasi, interaksi obat dari setiap jenis obat antidiabetika oral
Topik Definisi OAO, tujuan pengobatan DM dan klasifikasi Golongan sulfonilurea Golongan Meglitinid Golongan Biguanides Golongan Tiazolidinedion Golongan peghambat enzim α-Glikosidase
Obat Antidiabetika Oral (OAO) Penyakit DM meningkat, 2030 –21,3 juta Ada 2 type : IDDM dan NIDDM Obat antidibaetika Oral farmakoterapi untuk menurunkan kadar gula darah menjadi normal atau senormal mungkin, sehingga mencegah komplikasi diabetes mellitus Obat antidiabetika oral digunakan jika pasien gagal memberikan respon terhadap setidaknya 3 bulan diet rendah karbohidrat dan energi disertai aktivitas fisik yang dianjurkan, dimana apabila setelah upaya perubahan pola hidup, kadar guladarah tetap diatas 200 mg% danHbAc1 diatas 8%.
Golongan Sulfonilurea Generasi I Short Acting Tolbutamide Intermediate Acetohexamide, Tolazamide Long Acting Chlorpropamide Generasi II Short acting Glipizide Glibenklamide, Glimepiride
Tolbutamid short-acting Tolazamide intermediate-acting FIRST GENERATION SULPHONYLUREA COMPOUNDS Tolbutamid short-acting Acetohexamide intermediate-acting Tolazamide intermediate-acting Chlorpropamide long- acting Absorption Well Slow Metabolism Yes Metabolites Inactive* Active +++ ** Active ++ ** Inactive ** Half-life 4 - 5 hrs 6 – 8 hrs 7 hrs 24 – 40 hrs Duration of action Short (6 – 8 hrs) Intermediate (12 – 20 hrs) (12 – 18 hrs) Long ( 20 – 60 hrs) Excretion Urine * Good for pts with renal impairment ** Pts with renal impairment can expect long t1/2
Glipizide Short- acting Glibenclamide (Glyburide) Long-acting SECOND GENERATION SULPHONYLUREA COMPOUNDS Glipizide Short- acting Glibenclamide (Glyburide) Long-acting Glimepiride Absorption Well Metabolism Yes Metabolites Inactive Half-life 3 – 4 hrs Less than 3 hrs 5 - 9 hrs Duration of action 10 – 16 hrs 12 – 24 hrs Excretion Urine
Mekanisme Kerja Insulin secretagogues , merangsang sekresi insulin dari granul sel β langerhans pankreas Mereduksi konsentrasi glukagon serum Meningkatkan potensi kerja insulin di jaringan
Farmakokinetik Efektif diminum 30 menit sebelum makan Terikat albumin Masa paruh bervariasi Potensi besar menyebabkan hipoglikemik
Efek Samping Hipoglikemia Mual, muntah , diare Alergi –jarang Gejala hematologik, gang.SSP spt vertigo, ataksia
Kontra - Indikasi Terapi tunggal pada IDDM DM tdk stabil DM pada kehamilan, laktasi DM yang berat Dm dgn gangguan hepar, ginjal, insuf endokrin Alkoholisme akut, terapi diuretik jenis thiazide Dm dgn gizi kurang
Interaksi Insulin Alkohol Fenformin Sulfonamide, Salisilat dlm dosis besar Fenilbutazone Oksifenbutazon Chloramphenicol Fluconazole Anabolik steroid Klorfibrate propanolol
Meglitinide Farmakokinetik Cepat terabsorbsi Dimetabolisme di hepar T1/2 = 1 jam Durasi 4-5 jam Mekanisme kerja Seperti SU, tapi menutup kanal K ATP sehingga terlepas insulin dari sel beta pankreas
Efek samping Hipoglikemia Kenaikan BB Hati2 penggunaan pada gang. Hati dan ginjal Dpt sbg monoterapi pada NIDDM Digunakan sbg pengganti SU Seblum makan 3 x per hari
Biguanid Farmakokinetik Diekskresi di ginjal T1/2 2 jam Mekanisme kerja Tdk berhub dgn sekresi insulin , antihiperglikemik Menurunkan prod glukosa dihepar Meningkatkan penggunaan glukosa diperifer Menghambat glukoneogenesis Menganggu absorpsi glukosa di usus Diminum pada waktu makan , dosis maks 2,5 gram Tidak meningkatkan BB, tdk menyebabkan hipoglikemi
Efek samping Mual muntah diare Pengecapan seperti logam Peningkatan asam laktat fenformin Def vit b12
Kontra indikasi Kehamilan Penyakit hepar Penyakit ginjal Penyakit jantung kongestif Penyakit paru –PPOK Peminum alkohol
Tiazolidinedion Mekanisme kerja Agonis poten dan selektif PPARγ Merangsang PPARγ –RXR GLUT baru Menurunkan prod gula dihepar Menurunkan asam lemak bebas Remodelling jaringan adiposa Absorpsi tdk dipengaruhi makanan Terapi lama dengan peningkatan dosis seiring respon terapi
Efek samping Peningkatan BB Edema Penambahan vol plasma—memperberat CHF dilarang beredar avandia, avandryl, avandamet pioglitazone., rosiglitazon
Penghambat Enzim α-glikosidase Farmakokinetik Diberikan sebelum mulai makan Absorbsi buruk disla cerna T1/2 3-7 jam Dieksresi di faeces Mekanisme kerja Memperlambat absorpsi polisakarida , dekstrin dan disakarida di usus shg mencegah peningkatan gukosa plasma post prandial
Efek samping Malabsorpsi Flatulen Diare Abdominal bloating
insulin
TOPIK Definisi insulin Mekanisme kerja Indikasi Cara pemberian Sediaan Interaksi Dosis Komplikasi
Definisi insulin Hormon polipeptida Disintesis disel β langerhans Insulin sintetik dari babi atau sapi
Mekanisme kerja Membantu transport glukosa ke dalam sel
indikasi Semua penderita DM tipe 1 DM tipe 2 yang tdk terkontrol dgn OAD Stress berat DM gestasional KAD HONK Gang fx hati dan ginjal berat KI OAD
Cara pemberian SC Insulin pump Jet injector
Sediaan Insulin
Dosis
Komplikasi Hipoglikemia Ø result from a delay in taking a meal Ø unusual physical exertion Ø dosage error Ø CM: tachycardia, palpitations, sweating, tremulousness, hunger, nausea, convulsion, coma Ø Treatment: glucose administration Glucagons 1 mg SQ or IM Honey or syrup
Komplikasi Immunopathology of Insulin Therapy 1. Insulin allergy 1. Insulin allergy Ø an immediate type of hypersensitivity (IgE-antibodies) Ø Tx: antihistamines, corticosteroids & desensitization 2. Immune insulin resistance (IgG antibodies) Ø + circulating antibodies that neutralize the action of insulin to a small extent Ø Tx: switching to a lesser antigenic purified insulin C. Lipodystrophy at injection sites corrected by avoidance of that specific injection site or with liposuction – hypertrophy
Hormon sebagai anti neoplastik
Topik Gambaran Umum Peran glukortikoid di onkologi Indikasi Efek samping Tapper kesimpulan
Gambaran Umum Terdiri dari hormon dan hormon antagonis Yaitu estrogen steroid, progestin, androgen, kortikoid, bahan sintentik menyerupai aktivitas steroid atau steroid antagonis, analog hipotalamic-pituitari dan hormon tiroid
Peran Glukokortikoid dalam onkologi Dikenal sejak tahun 1943 – percobaan tikus
Reseptor glukokortikoid ada disetiap sell efek langsung antitumor Efek lain : menurunkan udem, menghambat prostaglandin mengurangi nyeri daerah metastase
Indikasi Leukemia limfoblastik akut prednison Selektif toksik terhadap limfoblastik Nonspesifik siklus sel Nontoksik =25 % relaps, 45 -65 % remisi komplit Dosis 40-100 mg/m2/hr , kombinasi Vincristine, L asparaginase dan anthracycline 90 % remisi pada anak, 60-80% pada dewasa
Leukemia limfositik kronik --prednison Melisiskan jaringan limfoid yang terinfiltasi tumor Kombinasi dgn chlorambucil Dosis sama , keculai pada kasus resisten , dosis tinggi (60-100 mg)
Multiple myeloma Kombinasi bersama alkylating agent, dan radioterapi Protokol VAD (vincristin,doxorubicine, dexamethasone) 70 response rate pada yg resisten
Limphoma hodgkin Protokol MOPP (metchlorethamine,vincristine, procarbazine dan prednison) 80 % remisi stage 3-4 Limphoma non hodgkin
Kanker payudara dan prostat 100 – 400 mg / hari – kortison , pada yang metastase Protokol CMF+kortikosteroid memperpanjang interval bebas tumor pada stad II
Pada pengobatan metastase Metastase otak Dengan defisit neurologis = dexamethasone 16 mg / hari – 4 dosis, maksimal 14-21 hari(sdh ditapper) Bila defisit neurologis meningkat dosisdinaikkan sampai 100 mg /hari , bila 5-7 hari tidak ada perbaikan ditaperring off atau 12-16 mg / hari selama 3 minggu po atau sc Metastase ke spinal 100 mg dexamethasone dilanjutkan 24 mg /hari atau 12-16 mg / hari selama 3 minggu po atau sc
Sesak pada limfangitis carcinomatosa dexamethasone 60-100 mg / hari Atau 8-12 mg p.o/sc 3 mg Bulky mass – sindrome vena cava - 8-12 mg p.o / sc Komplikasi metabolisme Prednisone 15-20 mg tiap 6 jam atau Hidrokortison 100 mg / 6 jam Paliatif care - Prednisone 10-30 mg
Anti emetik pada kemoterapi
Efek samping Lebih dari 3 minggu , lebih dari 400 mg
Berikan terapi 5-7 hari dan dievaluasi , kmdn lanjut terapi Dosis di pagi hari lebih tinggi Bekali PPI Bekali nistatin Hati2 interaksi obat
Tapper
kesimpulan Kortikosteroid penting pada terapi keganasan Terutama pada keganasan limfoproliferatif Penting pada pengobatan metastase dan paliatif Punya efek samping