E-Learning
Modus Belajar (Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000) Mendengarkan kuliah, diskusi, … Mencari saran dari dosen, ahli, … Membaca buku, artikel, … Memperhatikan presentasi, demon-strasi, … Menyimak pameran, contoh-contoh, …
Modus Belajar Menerima kritik dari ahli, sejawat, … Memodelkan karakteristik sistem, fenomena, … Mengeksplorasi hal-hal baru, … Mendiskusikan ide dengan teman, ahli, guru, … Mempraktekkan kemampuan Melakukan penelitian
Belajar pada Era Informasi Sumber-sumber pembelajaran Dosen Sesama mahasiswa Narasumber lain Koleksi perpustakaan Artikel di web Wiki dan situs-situs komunitas Informasi dari mailing list, forum, dsb Belajar jaman sekarang tidak ada sumber belajar default
Bagaimana TI Membantu Belajar Bagaimana TI Membantu Belajar ? (Horton, Designing Web-Based Training, Wiley, 2000) Modus Belajar Dukungan TI Mendengarkan Web cast, video/audio conference, sekuen presentasi Mencari saran Mailing list, e-mail, chatting, video/audio conference, on-line mentoring Membaca Browsing Internet, buku on-line, perpustakaan digital Memperhatikan Sekuen presentasi, movie, papan tulis on-line
Bagaimana TI Membantu Belajar ? Modus Belajar Dukungan TI Menyimak Tour virtual, diskusi on-line Menerima kritik Diskusi on-line, video/audio conference, mailing list, on-line mentoring Memodelkan Simulasi, game on-line, kegiatan role-playing on-line Eksplorasi Eksperimen virtual, simulasi
Bagaimana TI Membantu Belajar ? Modus Belajar Dukungan TI Mendiskusikan ide Mailing list, video/audio conference, chatting, diskusi on-line, forum kolaborasi Mempraktekkan Eksperimen virtual, test on-line, game pembelajaran Meneliti Tutorial on-line, perpustakaan digital, WWW
Bagaimana TI Membantu Belajar ? Penggunaan perangkat keras komputer Pemanfaatan jaringan komputer (termasuk Internet) Sumber informasi Sarana komunikasi Penggunaan perangkat lunak untuk beragam keperluan E-Learning
Definisi E-Learning Lingkungan yang memberikan kesem-patan bagi teknologi informasi untuk berperan dalam mendukung proses pembelajaran E-learning bukan hanya “pemakaian komputer” Ada komponen-komponen lain selain TI Proses pembelajaran melibatkan TI
Mengapa E-Learning ? Mengatasi rendahnya rasio dosen-mahasiswa Beban dosen dapat dikurangi dengan mengalihkan (sebagian) inisiatif pembe-lajaran kepada mahasiswa Fleksibilitas dalam pelaksanaan proses pembelajaran Melepaskan dari ketergantungan ruang dan waktu
Mengapa E-Learning ? Pengayaan (enrichment) dalam proses pembelajaran Personalisasi proses pembelajaran Lingkungan belajar yang lebih interaktif Pengaturan kecepatan belajar oleh mahasiswa Ketersediaan materi belajar yang lebih banyak dan bervariasi
Mengapa E-Learning ? Kemungkinan perluasan layanan pendidikan Setup program pendidikan yang lebih mudah dan cepat Dapat diterapkan untuk berbagai skenario layanan pendidikan Program-program konvensional Distance learning Pendidikan terbuka (open learning)
E-Learning dan Paradigma Pembelajaran E-learning akan paling efektif jika digabungkan dengan paradigma belajar yang memberikan keluasan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai sumber informasi Pembelajaran berpusat siswa (student-centered learning) dan variasi-variasinya (Problem-Based Learning, Project-Based Learning, Collaborative Learning, dsb)
E-Learning Sebagai Komplemen Pembelajaran Konvensional Difungsikan untuk memperkaya (enriching) pembelajaran mahasiswa Keragaman materi pembelajaran Rangsangan untuk berpikir lateral Rangsangan untuk berinovasi Melibatkan komponen-komponen konvensional: dosen, asisten, kelas, lab, perpustakaan, dsb
E-Learning Sebagai Komplemen Pembelajaran Konvensional E-Learning akan termanfaatkan secara optimal jika diikuti dengan perubahan peran tiap-tiap komponen dalam lingkungan pembelajaran memanfaatkan potensi TI dalam mencari, mengolah, dan menyajikan informasi
Lingkungan E-Learning Dosen & tutor Perangkat keras Content: materi pembelajaran Perangkat lunak Mahasiswa Jaringan komputer dan Internet
Skenario Pelaksanaan E-Learning Harus ditetapkan dulu “setting”nya Untuk program pendidikan yang berdiri sendiri Sebagai komplemen program pendidikan yang ada saat ini Setting akan menentukan “lingkungan” E-Learning komponen dan interaksinya
Bentuk Realisasi E-Learning Stand-alone & off-line E-Learning Dapat dijalankan pada komputer yang tidak terhubung dengan jaringan Dipakai untuk pembelajaran mandiri Web-Based Training (WBT) Lingkungan belajar berbasis Web dan teknologi Internet Lebih kaya dan interaktif Dapat digunakan untuk pembelajaran mandiri maupun kolektif
ELEMEN-ELEMEN YANG HARUS DISIAPKAN UNTUK IMPLEMENTASI E-LEARNING
Persiapan SDM Semua elemen SDM perlu disiapkan karena mereka akan masuk ke dalam sebuah lingkungan yang baru perlu adaptasi Pandangan terhadap proses belajar-mengajar Attitude Ketrampilan bekerja dengan TI Ketrampilan bekerja dengan informasi
Persiapan SDM: Dosen Dalam lingkungan yang sarat dengan pemanfaatan TI, dosen bukan lagi satu-satunya sumber informasi yang autentik Dosen lebih cocok berperan sebagai Inisiator Fasilitator Motivator Mentor
Persiapan SDM: Mahasiswa Mahasiswa perlu disiapkan karena mereka menjadi subyek pembelajaran inisiatif belajar berada di tangan mereka Dalam peran sebagai subyek, mahasiswa memerlukan bantuan Dosen: memberikan pemahaman, mengarahkan, memotivasi Sejawat (peer): bersama-sama membentuk pengetahuan (mencari, mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan)
Kebutuhan Infrastruktur Pada umumnya diperlukan: Komputer untuk pengembangan contents materi pembelajaran Terminal-terminal akses (umum atau pribadi) Piranti-piranti periferal (printer, CD-drive, scanner, dsb) Jaringan lokal Internet
Organisasi Personalia Agar dapat berjalan diperlukan: SDM I T : administrator server and LMS, content software developer, technician Content designer (lecturer) Instructional designer
Legalitas Penting untuk pengakuan penyelenggaraan perkuliahan dan Penyelenggara termasuk personalia penyelenggara Bentuk legalias dapat berupa Pencantuman dalam Statuta atau SK Rektor
Pengembangan Contents Contents mencakup segala informasi yang perlu didapatkan oleh mahasiswa dalam rangka membentuk pengeta-huan Aspek-aspek penting tentang contents Kualitas contents Kualitas penyajian contents
Pengembangan Contents Contents untuk E-Learning tidak semata-mata dibentuk dengan cara mendigitalkan materi pembelajaran konvensional (fenomena shovelware) Perlu selalu diingat bahwa lingkungan pembelajaran konvensional berbeda dengan lingkungan E-Learning
Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents Perhatikan kebenaran, keakuratan, kemutakhiran, dan kesesuaian contents Ketidakbenaran atau ketidakakuratan materi akan membentuk pengetahuan yang salah pula Kemutakhiran dan kesesuaian materi dengan sasaran akan mengoptimalkan tingkat relevansi pengetahuan yang terbentuk
Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents Fokus pada materi, bukan pada teknologi yang digunakan Jangan terjebak pada jargon-jargon teknologi yang dapat mengalihkan fokus Gunakan teknologi yang tepat, bukan teknologi yang canggih Perhatikan kesesuaian antara teknologi yang digunakan untuk pengembangan dan yang digunakan oleh mahasiswa
Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents Fleksibilitas dalam penyampaian contents Perlu mengakomodasi kebutuhan personalisasi pembelajaran Kecepatan belajar Pola belajar Sebaliknya perlu diingat pula bahwa fleksibilitas tidak memiliki batas perlu ada trade-off atau kompromi
Petunjuk Umum dalam Pengembangan Contents Gunakan metode penyampaian materi yang menarik dan mudah dimengerti Alur penyampaian harus logis Gambar, diagram, dan animasi untuk menjelaskan konsep/teori yang rumit Pengayaan dengan video atau suara Teknik-teknik simulasi
Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan Contents Ikuti dinamika perkembangan iptek semua perubahan perlu direfleksikan ke contents yang terkait Lebih banyak memerlukan attitude yang cocok daripada ketrampilan teknis
Petunjuk Umum dalam Pemeliharaan Contents Perlu dukungan yang memadai Infrastruktur Teknisi Dana Kebijakan manajemen, terutama yang berkaitan dengan enforcement pelaksanaan E-Learning