Variabel Acak/stokastik Variabel Acak/stokastik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ANALISIS KORELASI.
Advertisements

PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
BAB 10 DISTRIBUSI TEORITIS
Statistik Parametrik.
DISTRIBUSI TEORITIS.
Distribusi Peluang Diskrit atau Teoritis (z, t, F dan chi square)
DISTRIBUSI TEORETIS Tujuan :
STATISTIK By : Meiriyama Program Studi Teknik Informatika
ANALISIS KORELASI DAN REGRESI LINIER
BAB II VARIABEL ACAK DAN NILAI HARAPAN.
ANALISIS REGRESI Pertemuan ke 12.
BAB XIII REGRESI BERGANDA.
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Abdul Rohman Fakultas Farmasi UGM
NILAI HARAPAN DAN MOMEN
Univ. INDONUSA Esa Unggul INF-226 FEB 2006 Tujuan Instruksional Umum : Regresi Linier Pertemuan 8 Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa mampu mencari.
PRESENTASI STATISTIKA DESKRIPTIF Nama : Elfira Suryani NIM : Kelas : 11.2A.04 Kelompok : 7 press.com.
BAB 15 ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
KORELASI Bagaimana model regresi antar variabel yang dihubungkan?
(PROBABILITAS LANJUTAN) DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU
REGRESI DAN KORELASI Pada bab ini akan membahas dua bagian yang saling berhubungan, khususnya dua kejadian yang dapat diukur secara matematis. Dalam hal.
TEORI PENDUGAAN (TEORI ESTIMASI)
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER
Analisis Regresi Sederhana
REGRESI DAN KORELASI.
A. Pengertian Statistik
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
Regresi dan Korelasi Linier
UKURAN PENYEBARAN (VARIABILITAS)
A. Pengertian Statistik
STATISTIKA Pertemuan 10: Analisis Regresi dan Korelasi
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Pertemuan ke 14.
Pertemuan ke 14.
Matakuliah : I0014 / Biostatistika Tahun : 2005 Versi : V1 / R1
REGRESI GANDA Taksiran persamaan regresi ganda
ANALISIS REGRESI LINIER DUA PREDIKTOR
Analisis Regresi & Analisis Korelasi
A. Pengertian Statistik
Regresi Linier Sederhana dan Korelasi
Variansi, Kovariansi, dan Korelasi
STATISTIKA INDUSTRI I ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER (1)
BAB 14 PENGUJIAN HIPOTESIS SAMPEL KECIL
ANALISIS KORELASI.
ALIRAN SUNGAI Yang berhubungan dengan aliran sungai disini seperti morfologi palung sungai dan hidrolika sungai, idealnya tersedia data jangka panjang.
ASPEK HIDROLOGI Kuliah ke-2 Drainase.
PENGAYAAN.
Kuliah Hidrologi Terapan Magister PSDA
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
NITA ANGGI PUTRI nitaanggiputri.wordpress.com
KULIAH-3 SIKLUS HIDROLOGI 3. SIKLUS HIDROLOGI 1. Siklus Hidrologi
PENGANTAR MODEL PERKIRAAN KEBUTUHAN TRANSPORTASI
KORELASI.
REGRESI 1 1.OBSERVASI 2.PENGAMATAN 3.PENGUKURAN (Xi, Yi)
REGRESI DAN KORELASI Contoh : Pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga berkaitan dengan pendapatan rumah tangga. Data yang diperoleh sebagai berikut : Pendapatan.
LATIHAN SOAL REGRESI DAN KORELASI
LATIHAN SOAL REGRESI DAN KORELASI
BAB 8 ANALISIS KORELASIONAL sCp.
STATISTIKA DESKRIPTIF
Bab 4 ANALISIS KORELASI.
Regresi Linier Berganda
DISTRIBUSI PELUANG KONTINYU
STATISTIKA Pertemuan 11: Uji Koefisien Korelasi dan Regresi
BAB VIII REGRESI &KORELASI BERGANDA
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Korelasi dan Regresi Aria Gusti.
Analisa Hidrologi untuk Bendungan
ANALISIS REGRESI DAN KORELASI
Analisa Hidrologi untuk Bendungan DR. Ir. Wanny K. Adidarma M.Sc Bimbingan teknis Perhitungan Debit Banjir Pada Data Terbatas Dengan Curah Hujan Satelit.
Teknik Regresi.
Transcript presentasi:

Variabel Acak/stokastik Variabel Acak/stokastik Sistem Dalam DAS Model Fisik Hidrologi PROSES INPUT OUTPUT Kualitas Ruang DAS Tata Guna Lahan Topografi Morfologi Sifat Batuan Curah Hujan (P) Debit (Q) Variabel Acak/stokastik Variabel Acak/stokastik

Konsep Dasar Hidrologi Siklus Hidrologi DAS P Q Pola Distribusi Hujan

POS HUJAN SAGULING Homogen Sukawana Saguling Dam Bandung

Dasar Teori Q P1 P2 P3 Korelasi antar variabel dinyatakan dengan persamaan matematis yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel disebut persamaan regresi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data kuantitatif disebut koefisien korelasi (Sudjana, 2002).

Model Kontinu Metode Regresi Linier Ganda Dibangun berdasarkan korelasi antara dua variabel acak, yaitu : * Stasiun pengamat hujan (P ) * Stasiun pengamat debit (Q ) Model dengan nilai koefisien Korelasi (R) terbesar dipilih sebagai model yang paling baik untuk membangun data debit.

Korelasi 2 variabel = nilai Variabel X atau Yke–i = Koefisien korelasi 2 variabel xy = nilai Variabel X atau Yke–i = Simpangan baku variabel X dan Y n = Jumlah populasi ,bila n<10 maka (n-1)

REGRESI LINAIR Y = a + b . X dimana: n = jumlah pasangan observasi atau pengukuran b = koefisien regresi, kemiringan grafik r = koefisien korelasi ( -1 < r < 1 ) r < 0 korelasi berlawanan arah r> 0 korelasi searah

Tabel 4.1 Penyusunan Koefisien Korelasi Antar Pos Hujan Nilai P1 P2 P3 P4 Pn 1 ρ 1n ρ21 ρ 2n ρ 31 ρ 32 ρ 3n ρ 41 ρ 42 ρ 43 ρ 4n … Pm ρ m1 ρ m2 ρ m3 ρ m4 ρ mn

Tabel 4.2 Penyusunan Koefisien Korelasi Pos Hujan dan Debit Nilai P1 P2 P3 Qt Qt+1 Qt-1 1 ρ P2P1 ρ P3 P1 ρ P3 P2 ρ Qt P1 ρ Qt P2 ρ Qt P3 ρ Qt+1 P1 ρ Qt+1 P2 ρ Qt+1 P3 ρ Qt+1 Qt ρ Qt-1 P1 ρ Qt-1 P2 ρ Qt-1 P3 ρ Qt-1 Qt ρ Qt-1 Qt+1

MODEL PEMBANGKITAN DEBIT Korelasi Regresi Ganda 2 Variabel (Biner) 4 Variabel (Kuaterner) 3 Variabel (Terner) R >>> MODEL PEMBANGKITAN DEBIT TERPILIH

Model 2 Variabel (Biner) 12 X1 X2 (Q1)P (Q1)Q Model 2 Variabel (Biner) Persamaan Regresi Linier Model Biner : x1 = r2x2 + ε Koefisien Determinasi Dinyatakan sbb : R = ρ12 ε2 = 1 – R2

Model 3 Variabel (Terner) (Q1)PP (Q1)QP (Q1)QQ 12 X1 X2 X3 13 23 Model 3 Variabel (Terner) Persamaan Regresi Linier Model Terner : x1 = r2x2 + r3x3 + ε Koefisien Determinasi Dinyatakan sbb :

Model 3 Variabel (Terner) (Lanjutan) Koefisien Korelasi Parsiil Dinyatakan sbb

Model 4 Variabel (Kuaterner) (Q1)PPP (Q1)QPP (Q1)QQP (Q1)QQQ X1 X3 X4 14 34 X2 12 23 24 Model 4 Variabel (Kuaterner) Persamaan Regresi Linier Model Kuaterner : x1 = r2x2 + r3x3 + r4x4 + ε Koefisien Determinasi Dinyatakan sbb : ε2 = 1 – R2 ε = 1 + r22 + r32 + r42 – 2(r2ρ12 + r3ρ13 + r4ρ14) + 2(r2r3ρ23 + r2r4ρ24 + r3r4ρ34)

Model 4 Variabel (Lanjutan) Koefisien Korelasi Parsiil Dinyatakan sbb Δ = 1 – (ρ232 + ρ242 + ρ342) + 2ρ23ρ24 ρ34 Δ2 = ρ12(1- ρ342) – ρ13(ρ23 – ρ24 ρ34) – ρ14(ρ24 - ρ23 ρ34) Δ3 = ρ13(1- ρ242) – ρ12(ρ23 – ρ24 ρ34) – ρ14(ρ34 - ρ23 ρ24) Δ4 = ρ14(1- ρ232) – ρ12(ρ24 – ρ23 ρ34) – ρ13(ρ34 - ρ23 ρ24)

Perbandingan Model Pembangkitan Debit Model Kontinu – Model Diskrit Waduk Saguling Debit hasil peramalan dengan model kontinu dan model diskrit dapat mengikuti fluktuasi debit historis yang ada. Elastisitas debit antisipasi terbaik  Metode Diskrit Chain Markov. Metode peramalan terpilih  Pengelolaan Waduk Aktual Matrik

Perbandingan Model Pembangkitan Debit Model Kontinu – Model Diskrit Waduk Cirata Debit hasil peramalan dengan model kontinu dan model diskrit dapat mengikuti fluktuasi debit historis yang ada. Elastisitas debit antisipasi terbaik  Metode Regresi Linier Ganda. Metode peramalan terpilih  Pengelolaan Waduk Aktual Metode Regresi Linier Ganda Model Heterogen Q(1)QQP Korelasi & Regresi