BAB III SUARA HATI DAN KESADARAN MORAL

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Perkembangan Diri Individu
Advertisements

ETIKA dan MORAL dalam PEMBELAJARAN
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
Dosen : Rudy Wawolumaja Disiapkan : Ferly David, M.Si.
HAK ASASI MANUSIA PERKULIAHAN TGL 30 DESEMBER 2009.
URUTAN INVARIAN DAN KONSISTENSI INTERNAL DALAM TAHAPAN-TAHAPAN PERTIMBANGAN MORAL Oleh : Kelompok 2.
PERKEMBANGAN ASPEK MORAL
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Keadilan ialah kelayakan dari sebuah tindakan (Aristoteles).
Etika Sosial Politik 12 Mei 2011
Teori Perkembangan Moral Lawrence Kohlberg
Pembentukan Sikap Dan Tingkah Laku
AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN
KONSEP-KONSEP PERILAKU
ETIKA BISNIS (BAHAN 1) MOHD. KURNIAWAN. DP.
Perkembangan Moral menurut Kholberg
PEMIKIRAN TOKOH – TOKOH DALAM ILMU SOSIAL
AKIBAT PERKAWINAN & PUTUSNYA PERKAWINAN
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
Perkembangan Moral, Nilai dan Agama PSIKOLOGI REMAJA
Hasim As’ari TEORI ETIKA 1.
SRI SULASMIYATI, S.Sos, M.AP
2 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS
Konseling KTD
Mengenal Diri Sendiri:
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
MANUSIA DAN KEADILAN Yanti Trianita S.I.Kom.
MORALITAS A. KESADARAN MORAL
prinsip-prinsip etika bisnis
ETIKAdan KEBIJAKAN MEDIA
Suara Hati dan Moralitas
TEORI DAN ETIKA KOMUNIKASI MUH. ALFIAN
ETIKA BISNIS DAN PROFESI
BEBERAPA TEMA PENTING DALAM ETIKA UMUM
SISTEMATIKA ETIKA Sistematika Etika : Etika Individual Umum Etika
DAYA TARIK INTERPERONAL
Pertemuan 1: ETIKA Ignatius W. Hadisumarto PMBS – BSD, 2013
Bab III MORALITAS.
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial dalam bisnis internasional
ETIKA KEPRIBADIAN PERTEMUAN KE-2
ETHICS Kuliah MU113E Senin,
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Pancasila Sebagai Etika Politik
Pancasila Sebagai Etika Politik (1)
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
Mengelola Tanggung Jawab Sosial dan Etika By: Fani Ishlaah Heryunda Tegar Mahendra By: Fani Ishlaah Heryunda
PERKEMBANGAN AFEKTIF OLEH KELOMPOK 4: Rizki Aryawan Ade Kartika
ETIKA FILSAFAT DZIKRINA HIRONI, S.Psi HP /
Masyarakat, Norma dan Hukum
Nama : Ratna Dhammena Santika NPM : Kelas : 4EA10
Tim Dosen MK Etika Kepribadian Pertemuan Minggu ke-4
Mengenal Diri Sendiri:
Krisis etika yang menyebabkan saya jadi begini.
Pengantar Oleh : Team Teaching Pro. Dr. Ir. Dahmir Dahlan Msc
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
FILSAFAT, ETIKA DAN KOMUNIKASI
MENGENAL KEDEWASAAN DIRI
TEORI-TEORI ETIKA BISNIS
Peran Hati Nurani Ferly David, M.Si..
ETIKA PROFESI.
KARAKTERISTIK PKN SEBAGAI PENDIDIKAN NILAI DAN MORAL
SI703 Hukum dan Etika Profesi Teknologi Informasi Pertemuan #2
PERKEMBANGAN MORAL REMAJA
ETIKA BISNIS & TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR)
Peran Hati Nurani. (1) Kasus Hakim yang tergiur uang suap.
MENGENAL KEDEWASAAN DIRI
Dosen Pengampu: Achmad Sholihin, ST.,MM.
Etika Komputer Tinjauan Umum bahan utama: Etika Komputer Teguh Wahyono.
Transcript presentasi:

BAB III SUARA HATI DAN KESADARAN MORAL

GADIS YANG HAMIL DAN BERNIAT MENGGUGURKAN KANDUNGAN. TIGA KASUS GADIS YANG HAMIL DAN BERNIAT MENGGUGURKAN KANDUNGAN. THOMAS GRISSOM YANG MEMUTUSKAN KELUAR DARI PERUSAHAAN NUKLIR DAN MENJADI DOSEN. ARJUNA YANG MENOLAK PERANG

TAHU/SADAR BAHWA MELAKUKAN SUARA HATI MELAKUKAN KESADARAN TAHU/SADAR BAHWA MELAKUKAN

LAKUKAN TINDAKAN MORAL MENYADARI TINDAKAN TSB SUARA HATI MENYADARI TINDAKAN TSB SAKSI MATA MENILAI MENUNTUT

CUM TURUT, BERSAMA CONSCIENTIA SCIRE MENGETAHUI SUARA HATI

SUARA HATI RESTROPEKSI (Conscientia Consequens) “menilai setelah terjadi” SUARA HATI PROSPEKTIF (Conscientian Antesedent) “menilai Sebelum terjadi

- MENGHAKIMI SIFAT SUARA HATI + MEMUJI

“Berkaitan dgn personal” SUARA HATI ADI-PERSONAL “HATI YANG DI-NUR”

MUTLAK “menuntut & tak dapat dibantah” SUARA HATI UNIVERSAL “dalam situasi sama, Suara hati sama” RASIONAL “memutuskan Tanggung jawab” OBYEKTIF “tidak semau gue, Ada dasarnya”

Keteladanan & konsistensi pendidikan SUARA HATI Keluarga! Keteladanan & konsistensi

Kesadaran Moral

Alam: Manusia & Lingkungan Kesadaran Moral Menyadari Kualitas tindakkan: Baik/buruk? Kesadaran Moral Id Ego Super ego Alam: Manusia & Lingkungan

Biasa manusia membentuk kesadaran moral: Sumber Norma Moral Biasa manusia membentuk kesadaran moral: Agama Ideologi Masyarakat

Perbedaan baik-buruk belum didasarkan atas kewajiban atau norama moral TINGKAT PERTMBUHAN Usia Tahap pertumbuhan Perasaan dominan PRAMORAL: 0-6 Tahap O: Perbedaan baik-buruk belum didasarkan atas kewajiban atau norama moral Belum punya struktur penilaian moral yang jelas - PRA KONVENSIONAL Aturan punya arti tapi semata-mata dihubungkan dengan reaksi orang lain Motivasi penilaian moral: HUKUMAN DAN GANJARAN, motif lahirian dan partikular. Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Kepatuahn Anak berpegang pada kepatuhan dan hukuman. Takut pada kekuasaan dan berusaha menghindari hukuman. Tahap 2: Orientasi Relatives Instrumental Anak mendasarkan diri atas egoisme naif adang-kadang ditandai relasi timbal balik: do ut des. Takut akan akibat-akibat negatif dari perbuatan KONVENSIONAL Perhatian juga untuk maksud perbuatan: memenuhi harapan mempertahankan ketertiban. Tahap 3: Orientasi: is”. Orang berpeganpenyesuaian dengan kelompok atau orientasi menjadi “Anak mang pada keinginan dan persetujuan dari orang lain. Pertama kalinya memperhatikan pentingnya maksud perbuatan. Perbuatan dianggap baik jika maksudnya baik. Tahap 4: Orientasi Hukum & Ketertiban: Berpegang pada tertib moral. Tekanan pada aturan tetap, otoritas, pertahanan dan satbil. Rasa bersalah terhadap orang lain jika tidak mengikuti tuntutannya.

Orientasi Kontrak sosial legalistis TINGKAT PERTMBUHAN Usia Tahap pertumbuhan Perasaan dominan PASCA KOVENSIONAL TAHAP 5: Orientasi Kontrak sosial legalistis Orang berpegang pada perstujuan demokratis, kontrak sosial, konsensus bebas. TAHAP 6: Orientasi prinsip etika universal Orang berpegang pada hati nurani yang ditandai oleh universalitas nilai. Penyesalan dan hukuman

Beberapa sifat khas perkembangan Perkembangan bersifat tetap dalam urutan tahapnya. Orang mengerti hanya satu tahap sebelum dan sesudahnya. Secara kognitif, orang tertari pada satu tahap di atasnya. Perpindahan tahap moral terjadi ketika terjadi ketidak-seimbangan kognitif dalam penilaian moral Tahap 6 adalah tahap tertinggi.

Shame Culture & Guilt Culture Schame Culture: ditandai rasa malu, berhubungan dengan nama baik, hormat, reputasi, gengsi, dll; ditutupi, hukuman dari luar/eksternal (masyarakat) Guilt Culture: ditandai rasa salah, dosa, karena perbuatan itu sendiri (internal), hukuman dari batin orang itu sendiri.