Outbreak di Indonesia 1980: Kedelai di Indramayu, 30 – 50 Ha

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Hama & Penyakit Cabai.
Advertisements

PERLINDUNGAN TANAMAN ( Menurut UU 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman ) Segala upaya untuk mencegah kerugian pada budidaya tanaman yang diakibatkan.
Pengendalian Hama Terpadu
PENGELOLAAN PENYAKIT TANAMAN DALAM SISTEM PERTANIAN BERKELANJUTAN
PENGENDALIAN HAMA TERPADU
TEKNIK-TEKNIK PENGENDALIAN HAMA
KONSEP DASAR AGRONOMI Dr
Dr.Ir. Sri Hendrastuti Hidayat, M.Sc
AGROFOREST ATAU SISTEM AGROFORESTRI KOMPLEKS
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
Dasar-dasar Perlindungan Hutan Copyright © 2006 DCC (Development of Course Content ) Team LabLINKeshut 4 Bagian 2 C H A P T E R Perlindungan hutan terhadap.
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
STAF LABORATORIUM ILMU TANAMAN
PRINSIP EKOLOGI DALAM PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAMA Amalia Nadifta Ulfa (H )
Hubungan Suhu dan Pertumbuhan Tanaman
BIO-EKOLOGI VEKTOR DAN RESERVOIR Arti-pentingnya dalam Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Ariyanto Nugroho.
TEKHNIK-TEKHIK PENGENDALIAN HAMA
Pokok Bahasan: RANCANGAN REKOMENDASI PENANGANAN
KELOMPOK FAKTOR GANGGUAN
FAKTOR-FAKTOR MEMPENGARUHI PATOGEN PADA BENIH
MANAJEMEN PENGENDALIAN OPT
Agoklimatologi terapan hubungan angin dengan pertanian
Pascapanen Cabe Teknologi Penanganan Pascapanen AET 303
Kelurahan Pengasinan, Depok
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN (DPT)
POTENSI BEBERAPA EKSTRAK GULMA UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT MOSAIK
Hama laten Ledakan wereng coklat pada dasa warsa :
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
BIOLOGI DAN NERACA KEHIDUPAN KUTUKEBUL Bemisia tabaci Genn
PEMANFAATAN MUSUH ALAMI DALAM PENGENDALIAN KUTU KEBUL,
PENGERTIAN AGRONOMI Agronomi
(Daryanto 2005) DISTRIBUTION OF BEGOMOVIRUSES IN IDONESIA BALI SUMUT
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman (DPT)
Data penanaman pisang di lokasi penelitian
PERAKITAN TEKNIK PENGENDALIAN Xanthomonas oryzae TERBAWA BENIH PADI
KOMPONEN OPT Hama adalah binatang yang merusak tanaman sehingga mengakibatkan kerugian secara ekonomi. Patogen adalah jasad renik (mikroorganisme) yang.
Direktur Perlindungan Tanaman Direktorat Jenderal Hortikultura
Serangga dan Pertanian
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) Di Bidang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi Kelompok 8 : Hadi Nurgraha Malinda.
Integrated Pest Management (IPM)
`DASAR AGROTEKNOLOGI` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
II. PRINSIP DASAR PHT 1.Pemahaman Ekosistem Pertanian
Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan epidemi penyakit tumbuhan yaitu :
DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
SISTEM POLA TANAM DAN JENIS TANAMAN KEHUTANAN YANG TAHAN HAMA DAN PENYAKIT.
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
DIAGNOSIS PENYAKIT TUMBUHAN
Oleh: Dr. Drh. Ahmad Arif Amin Fakultas Kedokteran Hewan
OPTIMALISASI lahan untuk PERTANIAN berkelanjutan
A a 25oC 29oC b b c c Gambar 2 Kurva individu B. tabaci yang hidup pada umur ke-x (lx) dan keperidian individu B. tabaci pada umur ke-x (mx) pada suhu.
KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU DI KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN TANAMAN
Control of Plant Disease
KONSEP DASAR AGRONOMI Ir. SURTINAH, M
Atmosphere.
OLEH : RAHAYU NINGSIH OCTAVIANI B
INSTITUT PERTANIAN BOGOR DESEMBER 2009
Tabel 1 Lama stadia dan keperidian B. tabaci pada suhu 25 oC
Departemen Proteksi Tanaman
Direktur Perlindungan Hortikultura Direktorat Jenderal Hortikultura
MANAJEMEN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN
Gambar 1 Kurungan untuk pemeliharaan dan perbanyakan B. tabaci
Manusia dan Lingkungan
WEED AND WEEDING OLEH : AKHMAD HADI FAQIH S. DESI KURNIA SARI
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
OLEH : LISNA YOELIANI POELOENGAN A L I M DEDDY
Transcript presentasi:

Outbreak di Indonesia 1980: Kedelai di Indramayu, 30 – 50 Ha 1981: Kedelai, Kacang Hijau di Cirebon, 300 Ha 1982: Kedelai,Lampung Tengah, 100 Ha 1983/1984: Kedelai di Purworejo & Wonosari 1999- : Cabai di Jawa Barat (Bogor, Cipanas dll) 2003- : Cabai di sentra-sentra produksi cabai - Kediri, Jatim - Yogya - Lampung - Sumbar - Sumut

Perumusan Masalah: Pengetahuan tentang pengaruh perubahan suhu terhadap biologi dan ekologi hama diperlukan untuk mengetahui perilaku sebaran geografis dan inang serta untuk bahan penyusunan strategi pengendalian hama secara terpadu (PHT) Pemanasan global menyebebkan kenaikan temperatur baik di daratan dimana terdapat daerah pertanian Kenaikan suhu mempengaruhi biologi dan penyebaran kutukebul ke wilayah yang lebih tinggi

Ageratum conyzoides gulma yang umumnya menjadi inang alternatif KERUSAKAN TIDAK LANGSUNG VEKTOR VIRUS Geminivirus menyebabkan penyakit keriting kuning Menimbulkan kerusakan pada pertanaman tomat dan cabai di Indonesia Menyerang gulma disekitar pertanaman cabai Ageratum conyzoides gulma yang umumnya menjadi inang alternatif babadotan

Mengetahui pengaruh perubahan temperatur terhadap siklus hidup, lama hidup, keperidian, dan laju reproduksinya pada tanaman tomat, tanaman cabai, dan gulma babadotan pada suhu 25 oC dan 29 oC. Tujuan Memberikan informasi dasar mengenai neraca kehidupan B. tabaci pada tanaman tomat, tanaman cabai, dan gulma babadotan pada suhu 25 oC dan 29 oC, serta menambah informasi kepustakaan tentang ekologi B. tabaci. Manfaat

Bahan dan Alat Bahan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Laboratorium Biosistematika Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor dari bulan Februari sampai Juli 2010 Bahan dan Alat Bahan Alat Tanaman tomat (varietas Ratna) Tanaman cabai (varietas Keriting Bogor) Gulma babadotan Growth chamber Mikroskop binokuler Kurungan serangga Tabung kaca Nampan semai Kuas, jarum, tali