Marxism
Classical Marxism Diadopsi dari pemikiran Karl Marx Marx yakin ada “real world” di “out there” yg tdk nampak yg memproses & menstruktur fenomena sosial shg mjd tugas ilmu sosial utk mengungkapnya positivist, interpretive & tdk relativist Esensi dari itu adalah kepentingan ekonomi Relasi ekonomi yg menentukan relasi sosial & politik Isme yg sangat terkait dg Marxisme ekonomisme, determinisme, materialisme & strukturalisme
Ekonomiisme & Determinisme Marx percaya bhw institusi politik, hukum, sistem kepercayaan & bahkan bentuk keluarga akan menyesuaikan bentuknya dg sistem ekonomi (mode of production) Dasar ekonomi menentukan “superstructure” Misalnya sistem hukum hanya utk melindungi kepemilikan pribadi atau negara hanya sbg agen kelas penguasa
Mode of production menentukan kesadaran relasi ekonomi menentukan relasi sosial relasi antar kelas & relasi antar kelas menentukan relasi politik khususnya bentuk & tindakan dr negara
Materialisme Relasi material membentuk ide & ide dominan selamanya adalah ide yang mengedepankan kepentingan kelas penguasa pemilik & pengontrol alat2 produksi Dengan demikian, bukannya ide membentuk realitas sosial, tapi realitas sosial yg nampak (material) membentuk ide cara berpikir induktif
Strukturalisme Marx menekankan pd struktur ekonomi yg menentukan tindakan orang (agen) Dg demikian, orang (agen) menyesuaikan tindakannya sesuai dg posisi struktural mereka Dlm konteks ini, maka negara bertindak sbg agen kelas penguasa Orang (agen) tdk mampu bertindak atas dasar keinginannya sendiri Orang (agen) tdk mempunyai otonomi sama sekali utk berperilaku sesuai dg keinginannya sendiri
Dialektika Hukum dialektika: Tesa Antitesa Sintesa Sejarah manusia dari dulu sampai nanti adalah dialektik Kapitalisme (terjadi eksploitasi) Krisis kapitalisme Sosialisme (Dlm masyarakat sosialisme, tdk ada eksploitasi shg lebih adil)
Kritik thd Classical Marxism Kritik teoritikal internal (pengikut Marx/Marxist) dan eksternal Internal Gramsci (hegemoni & perjuangan politik yg menyebabkan buruh pun akhirnya menikmati penindasan) & Poulantzas (negara tdk sepenuhnya mjd agen penguasa krn negara mempunyai otonomi yg relatif)
Eksternal tdk selamanya realitas menciptakan ide krn ide jg dpt menciptakan realitas contohnya genderisme Genderisme adalah kategori yg baru di luar kategori kelas Genderisme kemudian memperkaya & memperluas Marxisme
Penjelasan Perubahan Ekonomi, Sosial & Politik Tdk selamanya ekonomisme, determinisme, materialisme & strukturalisme menyebabkan perubahan ekonomis, sosial & politik Misalnya banyak sekali kebijakan negara yg sebenarnya tdk hanya mencerminkan kepentingan pemilik modal negara punya otonomi sendiri yg relatif
Pengaruh dari Perubahan Ekonomi, Sosial & Politik Globalisasi mempengaruhi kebijakan sebuah negara (Marx belum mempertimbangkan ini) Perubahan mode of production banyak pekerja kerah putih (Marx hanya fokus pada kerah biru) Gender perubahan peran wanita (Marx belum mempertimbangkan ini) Banyaknya kritik atas sistem politik di Uni Sovyet marx banyak mencontohkan Uni Sovyet dlm karya2nya
Contemporary Marxism Ada dunia di luar sana yg tdk terkait dg pengetahuan kita Interpretasi kita atas dunia di luar sana memiliki pengaruh penting Karakter dunia di luar sana membatasi atau memfasilitasi konstruksi kita
Karakter contemporary marxist yg variatif kebanyakan menolak ekonomiisme politik juga penting (hegemoninya Gramsci) Menolak materialisme menekankan pd ide utk mengkonstruksi realitas sosial (interpretive) Menolak strukturalisme & determinsime orang/agen jg bisa berperilaku sesuai dg keinginanya sendiri Tdk lagi berorientasi pd kelas Marxist feminism Tdk lagi berorientasi pd Uni Sovyet teori ketergantungan
Kontribusi Marxism Keruntuhan komunisme yg membuat marxism terbebas dari fokus Uni Sovyet dan menawarkan area studi yg baru terutama utk negara2 Eropa Timur Kemenangan & dampak negatif dari liberalisme membuat orang kembali lagi melihat/mempertimbangkan kembali Marxism benarkah individualisme itu baik? Kemenangan & dampak negatif dari kapitalisme yg membuat orang melihat/mempertimbangkan kembali Marxism Benarkah kapitalisme itu membuat orang sejahtera?