Pendidikan Administrasi Perkantoran_UNESA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MODEL-MODEL PERENCANAAN PENGAJARAN
Advertisements

PERENCANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA
BAB 4 PENDEKATAN DAN MODEL MONITORING DAN EVALUASI
EVALUASI KURIKULUM PK750 HANSISWANY KAMARGA. EVALUASI PROSES KURIKULUM Evaluasi terhadap proses merupakan bagian yang paling rumit dan beragam. Dilakukan.
DESAIN KURIKULUM.
STANDAR 2.
EVALUASI KURIKULUM PK750 HANSISWANY KAMARGA.
MODEL DAN RANCANGAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN (EPP)
LALA PRIANTI: CILIA ARIANI : ANGGUN PERTIWI : TISHA YULIANTI: ENDAH SETIYAWATI:
LESSON STUDY SEBAGAI PILIHAN SARANA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN
Pemanfatan Model-Model Evaluasi
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
Konsep Pendekatan Sistem dalam Desain Instruksional
PERENCANAAN PROGRAM EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA
EVALUASI KURIKULUM PK750 HANSISWANY KAMARGA.
INOVASI PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Peranan Evaluasi Pendidikan
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
LAPORAN BUKU Cepi Riyana NIM
AUDIT KEPERAWATAN.
PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KONSEP PENILAIAN.
Rekonstruksi Matakuliah
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi – 03 Sistem Kantor.
PERENCANAAN KURIKULUM
BAB IV PERENCANAAN KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR
PROGRAM STUDI PGSD 3 SKS 3 JS
Skenario Kegiatan ( durasi waktu 225’)
Langkah-Langkah Audit Manajemen
Program MPMT PPs UT MATERI INISIASI 8 MPMT5203 METODOLOGI PENELITIAN
PERENCANAAN PENGAJARAN BAHASA INDONESIA
EVALUASI HASIL BELAJAR
-- Evaluasi Pembelajaran TIK --
AIPT Standar 2. Tata Pamong, KEPEMIMPINAN, SISTEM Pengelolaan, DAN Penjaminan Mutu (BY DR. ISLAHUZZAMAN, SE., MSI., AK., CA) HP
AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI
Pengelolaan Pendidikan: Manajemen Kurikulum
Pembelajaran ips di sd.
Pendidikan Administrasi Perkantoran 15 B
Desain Pembelajaran KTSP.
KONSEP DASAR KURIKULUM
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Semester VII/Kelas A, B, C
ASSALAMUALAIKUM WR WB Penilik PNFI Kota Pontianak.
KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
Pengembangan Evaluasi Hasil Belajar
MODEL PENGEMBANGAN KURIKULUM “HILDA TABA”
Widayanto Disampaikan pada Orientasi PPAI Propinsi Bali
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Model-Model Pengambilan Keputusan
PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Hakikat Kurikulum.
Oleh: Nopem K. Sumitro, S.Pd, M.Pd
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
PERENCANAAN KURIKULUM
LANDASAN DAN PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Penggunaan Dimensi Belajar
MANAJEMEN SISTEM UJIAN DAN PENILAIAN
MODEL DESAIN KURIKULUM
Anggota Kelompok  Agung Hando k o  C e ndikia Ad dien  Firdau s Rahman  As y’a ri.
KONSEP DASAR EVALUASI Oleh: AYU ASMAH, M.Pd Materi Matakuliah Evaluasi Pembelajaran AUD 2017.
EVALUASI PENDIDIKAN SUTIMAN, M.Pd.
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
8. DAN 9. MEMILIH PENDEKATAN
1. Pengetahuan dasar tentang evaluasi pendidikan Pengertian Evaluasi Pendidikan Urgensi Evaluasi dalam Pendidikan Tujuan dan Fungsi Evaluasi Pendidikan.
OVERVIEW PELATIHAN PENERAPAN KEBIJAKAN PELATIHAN DASAR CALON PNS
EVALUASI PELATIHAN ISTIANA,S.Psi.,M.Pd.
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN
SISTEM INFORMASI KESEHATAN
Transcript presentasi:

Pendidikan Administrasi Perkantoran_UNESA Kel. 10 EVALUASI KURIKULUM Eni Oktaviawati (15080314018) Muhimatul Khoiroh (15080314044) Elisa Andriani A. (15080314056) Irin Margareta H. (15080314058) Pendidikan Administrasi Perkantoran_UNESA

A. Evaluasi Kurikulum Suatu tindakan pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu kurikulum, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai bentuk akuntabilitas pengembangan kurikulum dalam rangka menentukan keefektifan kurikulum.

B. Kedudukan Evaluasi dalam Kurikulum Kurikulum adalah suatu program Sistematik Sistemik Terencana Guru sebagai pengembangan kurikulum perlu mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem kurikulum

C. Tujuan Evaluasi Kurikulum Untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem kurikulum, yang meliputi : Tujuan, Isi / materi, Strategi, Media, Sumber belajar, Lingkungan, maupun sistem penilaian.

Fungsi Evaluasi Kurikulum (Zainal Arifin,2009) 1. PSIKOLOGIS 2. SOSIOLOGIS 3. DIDAKTIS-METODIS 4. STATUS PESERTA DIDIK 5. TARIF KESIAPAN 6. BIMBINGAN DAN SELEKSI 7. ADMINISTRATIF

Fungsi Evaluasi Kurikulum Untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Untuk memberikan infomasi bagi pembuat keputusan. Untuk pertanggungjawaban, laporan, seleksi, dan penempatan. Untuk akreditasi.

D. Objek Evaluasi Kurikulum Dimensi-dimensi kurikulum. Komponen-komponen kurikulum. Tahap-tahap pengembangan kurikulum.

Objek Evaluasi Pembelajaran Program pembelajaran a) Tujuan pelajaran 2) Proses Pelaksanan Pembelajaran b) Materi a) Kegiatan c) Metode pembelajaran b) Guru d. Media pembelajaran c) Peserta didik e) Sumber belajar f) Lingkungan 3) Hasil Pembelajaran g) Penilaian proses dan hasil belajar

E. Prinsip, Jenis, dan Desain Evaluasi Kurikulum Kontinuitas 2) Komprehensif 3) Adil dan Objektif 4) Kooperatif

E. Prinsip, Jenis, dan Desain Evaluasi Kurikulum Evaluasi perencanaan dan pengembangan Evaluasi Monitoring Evaluasi Dampak Evaluasi efisiensi-ekonomis Evaluasi program komprehensif

E. Prinsip, Jenis, dan Desain Evaluasi Kurikulum Penetapan garis besar penilaian Pengumpulan informasi Organisasi informasi Analisa informasi Laporan informasi

F. Pendekatan Pengembangan Kriteria Evaluasi Ada dua landasan pokok dalam pendekatan pengembangan kriteria evaluasi kurikulum, yaitu: Keterkaitan antara evaluasi dengan kurikulum itu sendiri Waktu, ketika kriteria untuk evaluasi tersebut dikembangkan

Pengembangan kriteria evaluasi menurut S. Hamid Hasan ada 4 yaitu: Pendekatan Pre-Ordinate Pendekatan Proses Pendekatan Fidelity Pendekatan Gabungan

G. Model-model Evaluasi Kurikulum Zainal Arifin mengelompokkan model evaluasi menjadi 10: Model Tyler (Black Box) Model ini dibangun atas dua dasar pemikiran. Pertama, evaluasi ditujukan pada tingkah laku peserta didik. Kedua, evaluasi harus dilakukan pada tingkah laku awal peserta didik sebelum dan sesudah melaksanakan kurikulum(hasil).

2. Model yang berorientasi pada Tujuan Model ini menggunakan tujuan-tujuan sebagai kriteria untuk memenuhi keberhasilan hingga tujuan kurikulum telah tercapai. (+) Model ini terletak pada hubungan antara tujuan dan kegiatan. (+) Menekankan pada peserta didik sebagai aspek penting dalam kurikulum. (-) Memungkinkan terjadinya evaluasi melebihi konsekuensi yang tidak diharapkan.

3. Model Pengukuran (R.Thorndike dan R.LEbel) Model ini menitikberatkan pada pengukuran yang digunakan untuk menentukan kuantitas suatu sifat tertentu yang dimiliki oleh objek, orang maupun peristiwa, dalam bentuk unit tertentu. Model ini sangat memperhatikan difficulty index dan index of discrimination serta penggunaan pedekatan penilaian acuan norma.

4. Model Kesesuaian Model ini memandang evaluasi sebagai suatu kegiatan untuk melihat kesesuaian antara tujuan dengan hasil belajar yang telah dicapai. Model evaluasi ini memerlukan informasi perubahan tinggkah laku pada 2 tahap, yaitu sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.

5. Model Evaluasi Sistem Pendidikan Model ini menekankan sistem sebagai suatu keseluruhan dan merupakan penggabungan dari beberapa model. Seperti : model countenance dari Stake, model CIPP,

6. Model Alkin Menurut Alkin, evaluasi adalah suatu proses untuk meyakinkan keputusan, mengumpulkan, memilih, dan menganalisis informasi, sehingga dapat disusun laporan bagi pembuat keputusan dalam memilih beberapa alternatif. Alkin mengemukakan ada lima jenis evaluasi, yaitu: Sistem Assessment Program Planning Program Implementation Program Improvement Program Certification

7. Model Brinkerhoff Robert O. Brinkerhoff mengemukakan ada tiga jenis evaluasi yaitu: Fixed vs Emergent Evaluation Design Formative vs Summative Evaluation Desain eksperimen tal dan desain quasi eksperimental vs natural inquiri

8. Model Iluminatif Model ini lebih menekankan pada evaluasi kuantitatif-terbuka (open-ended). Berdasarkan model ini, maka ada tiga fase evaluasi yang harus ditempuh yaitu: Observe inquiry further seek to explain.

9. Model Responsif Model ini menekankan pada pendekatan kualitatif-naturalisme. (+) Peka terhadap berbagai pandangan dan kemampuannya mengakomodasi pendapat yang ambisius serta tidak fokus. (-) Pembuat keeputusan sulit menentukan prioritas/penyederhan informasi, tidak mungkin menampung semua sudut pandang dari berbagai kelompok serta membutuhkan waktu dan tenaga.

10. Model Studi Kasus Model ini memiliki beberapa karakteristrik, yaitu: Terfokus pada kegiatan kurikulum di sekolah Tidak mempertahankan pemilihan sempel Hasil evaluasi hanya berlaku ditempat evaluasi Tidak ada generalisasi hasil evaluasi Data yang dikumpulkan terutama data kualitatif Adanya realitas yang tidak sepihak

Lanjutan . . . Keberhasilan evaluasi juga dipengaruhi oleh beberapa faktor: Tujuan kurikulum Sistem sekolah Program pembinaan