Implementasi IT dalam Strategi Bisnis
Scott Griffin, CIO Boeing, menyatakan bahwa TI harus digunakan untuk kebutuhan pelanggan. “Jika bisnis ini dikatakan customers-centric, maka perusahaan harus mengarahkan bisnis dan strategi TI-nya untuk menyelesaikan masalah pelanggan mereka dan bukan masalah-masalah internal perusahaan.”
Teknologi Informasi dalam Bisnis Fundamental Hakikat Bisnis adalah Menghasilkan barang atau jasa Tantangan IT dalam mendukung proses bisnis Kontribusi IT dalam hal produktivitas dan kualitas Aplikasi IT : Otomatisasi dan Optimasi Produksi / Jasa
IT dalam Business Positioning Adanya keragaman produk / jasa pada market place Competitor menawarkan unsur daya saing yang lebih pada produk / jasa yang ditawarkan Solusi : pemanfaatan IT sebagai pilihan untuk memperkuat positioning bisnis dalam memenangkan persaingan
Dukungan IT dalam Pengembangan Produk Baru Mengaplikasikan IT dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin kompetitif atau dalam tahap declining. Bentuk : Memanfaatkan IT dalam mengembangkan atau menghasilkan produk baru Melakukan simulasi dengan menggunakan IT
Peran IT dalam Permasalahan Bisnis Salah satu kontribusi penerapan IT dalam bisnis adalah melalui pemanfaatan model aplikasi dalam mengoptimasi biaya dan membuat peramalan bisnis. IT semakin memudahkan para pengambil keputusan dalam melakukan analiasa bisnis menggunakan pemodelan sistem, otomatisasi dan evaluasi keputusan
Peran Pemodelan Sistem dalam Bisnis Dari aplikasi yang digunakan oleh perusahaan besar menunjukan bahwa pemodelan sistem menawarkan kontribusi yang signifikan Mampu menyelamatkan modal Meningkatkan produktivitas Meningkatkan pendapatan
Sistem Pendukung Pengmbilan Keputusan Sistem yang berbasis komputer interaktif Memberikan dukungan keputusan kepada manajer dengan menggunakan data dan model-model keputusan Menyelesaikan masalah yang sifatnya semi struktur dan tidak terstruktur untuk mencapai efektivitas keputusan. Hanya digunakan untuk memperluas wawasan pengambil keputusan (Decision Maker - DM) sebagai bahan pertimbangan bukan untuk menggantikan penilaiannya. Tidak dapat menggantikan intuisi yang dimiliki oleh manusia, hanya terbatas pada model dasar yang dimilikinya.
Karakterisitik Utama (Keen) Mendukung proses pengambilan keputusan Adanya interface manusia / mesin dimana manusia (user) tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan Mendukung pengambilkan keputusan untuk masalah terstruktur, semi terstruktur dan tak terstruktur
Pengembangan Model Model Intuitif hanya mengamati situasi manajemen, tidak menghasilkan good decision bila masalahnya komplek Problem situation yang sangat kompleks butuh pemrosesan data dan informasi untuk mengeliminasi kesalahan pengambilan keputusan. Data & informasi direpresentasikan dalam bentuk model, mis : Model matematik
Proses Pengambilan Keputusan (intuitif) Mangement situation Keputusan Implementasi Payoff Analisis situasi Keputusan dibuat untuk mengatasi “conflicting” Implementasi keputusan Konsekuensi dari keputusan
Pengambilan Keputusan Melalui Model Hasil / Keluaran Analisis Managerial Judgment Mangement Situation Keputusan Intuisi
Decision Model Decision model model simbolis dimana beberapa variabel mempresentasikan keputusan yang harus dibuat Menggunakan suatu ukuran performansi yang eksplisit untuk mencapai objek tertentu Umumnya digunakan untuk membuat keputusan berkaitan dengan alokasi sumber daya (waktu, bahan, tenaga kerja), alokasi tenaga sales, production schedulling.
Aplikasi Model Peramalan Basis dalam mengelolah sebuah bisnis : Peramalan permintaan Revenue Profit
Model Peramalan Peramalan adalah : prediksi, asumsi, atau viewpoint tentang beberapa event atau kondisi ke depan. Umumnya sebagai basis untuk melakukan tindakan
Peramalan dan Keputusan Bisnis Berapa Tingkat Produktivitas tahun depan Berapa kapasitas resources yang dibutuhkan Produk baru apa yang dikembangkan Berapa budget untuk produk tersebut dsb
Model Peramalan Peramalan Time series cendrung tidak akurat Peramalan bukan merupakan reaksi terhadap masalah melainkan antisipasi munculnya problem
Model Peramalan Model Peramalan berdasarkan sifat: Peramalan Kualitatif (Eksploratoris dan Normatif) Peramalan kuantitatif (Time series dan Kausal)
Makridakis, Wheelwright dan McGee (1992) mengatakan bahwa peramalan kuantitatif dapat diterpakan bila: Tersedia data masa lalu (historical data) Informasi tersebut dapat dikuantifikasi Dapat diasumsikan bahwa beberapa pola di masa lalu dapat berlanjut di masa mendatang
Pola Data Pola Horisontal : terjadi bilamana data berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan atau stasioner terhadap nilai rata-ratanya. Pola musiman : terjadi bilamana suatu deret data dipengaruhi oleh faktor musiman (misalnya kuartal tahun tertentu, bulanan atau hari pada minggu tertentu) Pola siklis, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti yang berhubungan dengan siklus bisnis atau ekonomi. Pola tren, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan jangka panjang dalam data
Pola Horisontal Pola Musiman Pola Siklus Pola Tren
Contoh
Gunakan SPSS untuk menyelesaikan masalah tersebut
Output Analysis Persamaan : Y = -103.314 + 9.59 (X1) + 2.44 (x2) Nilai Sig dr output = 0.000 (Anova) maka model ini dianggap signifikan Berdasarkan Tabel Coefficient, P-Value dari X1 dan X2 : 0.000 dan 0.030 dimana nilai tersebut < Alpha 0.05, dengan demikain, variabel X1 dan X2 dinyaa=takan signifikan dan berpengaruh terhadap Y (sales) Persamaan : Y = -103.314 + 9.59 (X1) + 2.44 (x2)
Persamaan : Y = -103.314 + 9.59 (X1) + 2.44 (x2)