FDDI (Fiber Distributed Data Interface )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Konsep Jaringan Komputer
Advertisements

Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS
Metode Akses.
Local Area Network (LAN) Topologi & Peralatan By: Allan Johnson alih bhs. Wismanu.
Local Area Network.
Internet & Jaringan Komputer
Pemrograman Jaringan OSI Layer Aurelio Rahmadian.
Topology Jaringan Layering Pada Jaringan
Topologi Jaringan Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Source Computer/Source Host (mesin asal) Alat/mesin yang mengirimkan pesan/berita berupa data asli (start from)
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
FDDI ( Fiber Distributed Data Interface )
Instalasi Jaringan LAN
Pertemuan-2 Referensi OSI
Teknologi dan Protokol Jaringan Komputer
Topologi Jaringan.
Diambil dari Model OSI Diambil dari
JARINGAN KOMPUTER BERKECEPATAN TINGGI
Topologi Jaringan Electronic Engineering Polytechnic Institut of Surabaya – ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya
Physical Layer.
1.  Awal pengembangan LAN: banyak network dikembangkan  incompatible  Awal 1980-an IEEE mengusulkan standar utk mengatasi incompatibility  Tipe-tipe.
Bab 3 Local Area Network ABDILLAH, S.Si, MIT.
Ethernet – Network Interface Card
Prolog Ketika dua komputer meletakkan sinyal di atas media transmisi (mis. kabel) secara bersamaan, maka kondisi yang disebut sebagai "collision" (tabrakan)
Synchronous Optical Network (SONET)
TEKNOLOGI JARINGAN KECEPATAN TINGGI
Model Konektifitas dan Metode Akses (Standar IEEE 802)
Bab 7 Teknologi Data-Link Layer
KOMUNIKASI SISTEM. Tujuan Setelah perkuliahan ini selesai mahasiswa dapat: menjelaskan cara system jaringan berkomunikasi menjelaskan anatomi frame ethernet.
Data Link Layer. Pendahuluan Keterbatasan layer 1 ◦ Layer 1 hanya berhubungan media, sinyal dan bit stream yang travel melalui media ◦ Layer 1 tidak dapat.
JARKOM - 3 TOPOLOGY JARINGAN.
SMK N 1 KINALI OLEH GUSTIFA FAUZAN, S.Pd PROTOCOL JARINGAN.
OSI Model Data Link Layer
Protocol Dan Arsitektur Protocol
Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
Bab 4 Teknologi Physical Layer
Standard IEEE 802 Pertemuan II.
PENGKABELAN Fungsi kabel adalah sebagai media transmisi data dalam jaringan JENIS KABEL Kabel Coaxial Kabel Twist Kabel Fiber Optic.
Pendahuluan Keterbatasan layer 1
Bab 6 Teknologi Data-Link Layer
Versi : 1 Revisi : Halaman : 1 Dari : 21
KOMUNIKASI SISTEM.
METODE AKSES Pertemuan IV.
Jaringan Komputer Lan Berkecepatan Tinggi
Dasar Networking.
Pertemuan-2 Referensi OSI
KOMUNIKASI DATA “Standar Komunikasi”
Bab 6 Konsep Data-Link Layer
Metode Akses.
OSI MODEL.
TEK3505 JARINGAN KOMPUTER KONSEP DATA-LINK LAYER Abdillah, MIT
Pendahuluan Keterbatasan layer 1
PERTEMUAN KE 3 P'HES OSI REFERENCE.
Referensi OSI (Open System Interconection )
TEK3505 JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN Abdillah, MIT
KOMUNIKASI SISTEM.
Jaringan komputer session 1
TEKNOLOGI JARINGAN KECEPATAN TINGGI
Medium Access Control (MAC) Sublayer (Materi 3)
Model Referensi OSI.
open system interconnection
METODE AKSES Pertemuan IV.
METODE AKSES Pertemuan IV.
Materi Perkembangan dari Komunkasi data Jenis dan sumber data
Media Transmisi Guided, gelombang dipandu untuk menuju penerima dan merambat pada suatu media nampak. Unguided, gelombang tidak dipandu atau diarahkan.
Struktur dan Arsitektur Jaringan Komputer
Basic Networking Chapter 03 Cabling Chapter 03.
METODE AKSES Pertemuan IV.
OSI Model Data Link Layer
Diambil dari Model OSI Diambil dari
Transcript presentasi:

FDDI (Fiber Distributed Data Interface )

FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa. Fiber Distributed Data Interface (FDDI) menspesifikasikan teknologi jaringan berkecepatan 100-Mbps dengan menerapkan metode token-passing. FDDI berbeda dengan teknologi Token Ring yang lama, dengan menerapkan dual-ring yang menggunaan kabel serat kaca.

FDDI kebanyakan digunakan sebagai teknologi backbone kecepatan tinggi oleh karena dukungannya untuk penyediaan bandwidth yang lebih besar daripada kabel tembaga biasa. FDDI menggunakan arsitektur dual-ring dengan lalu lintas pada tiap ringnya saling berlawanan arah (disebut counter-rotating).

Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring Arsitektur dual-ring terdiri dari primary dan secondary ring. Dengan arsitektur demikian, ketika ring primer ada kegagalan maka jaringan FDDI masih dapat berfungsi dengan secara otomatis menggunakan ring secondary. Ring primer adalah ring default yang akan digunakan untuk pengiriman data dan ring secondary akan selalu idle, kecuali dibutuhkan

Standarisasi FDDI dikembangkan oleh American National Standards Institute (ANSI) X3T9.5 pada pertengahan tahun 1980an. Setelah spesifikasi FDDI lengkap ANSI mengajukan FDDI ke OSI ( International Organization for Standardization ) untuk menstandarisasikan FDDI agar kompatibel dengan standar versi ANSI.

Media Transmisi FDDI menggunakan serat kaca sebagai media transmisi utamanya, namun juga dapat menggunakan media transmisi kabel tembaga dengan menggunakan spesifikasi Copper Distributed Data Interface (CDDI). FDDI memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan kabel tembaga dalam hal ini CDDI, berikut di antaranya : Keamanan – Kabel serat tidak memancarkan gelombang listrik. Kehandalan – Kabel serta kebal terhadap electrical interference dari pengaruh frekuensi radio (radio frequency interference - RFI) dan electromagnetic interference (EMI). Kecepatan – Kabel serta secara historis mendukung lebar pita transmisi data lebih besar daripada kabel tembaga, walaupun teknologi saat ini juga dapat menjadikan kabel tembaga mampu mengirim pada kecepatan 100 Mbps. FDDI memungkinkan menghubungkan dua station sejauh 2 km dengan menggunakan serat kaca multimode, dan bahkan lebih jaug lagi jika menggunakan single mode

Tipe Kabel Serat FDDI mendefinisikan dua tipe kabel serat yang dapat digunakan: Single-mode – Kabel serat single-mode memungkinkan hanya satu mode cahaya untuk penghantaran melalui serat. (Sebuah mode adalah sebuah cahaya yang masuk dalam fiber pada sudut pantulan tertentu.) Multimode – Serat Multimode memungkinkan beberapa mode cahaya yang dirambatkan melalui kabel serat.

Perbandingan antara Single Mode dan Multimode Fiber Serat Single-mode menyediakan kapasitas lepar pita transmisi yang lebih besar dan rentang panjang kabel serat yang lebih jauh daripada multimode fiber. Hal ini disebabkan : oleh adanya beberapa mode perambatan cahaya pada kabel serat yang dapat menghantarkan pada jarak yang berbeda-beda. (tergantung pada besarnya sudut pantulan). Dengan adanya kondisi tersebut menyebabkan setiap cahaya datang di tujuan pada waktu yang berbeda (Keadaan ini disebut dengan modal dispersion.) Kabel serat single-mode seringkali digunakan untuk menghubungkan antar gedung, sedangkan kbel serat multimode sering kali digunakan untuk menghubungkan ruang atau lantai dalam satu gedung. Kabel serat multimode menggunakan light-emitting diodes (LEDs) sebagai alat untuk menghasilkan cahaya, sedangkan single-mode secara umum menggunakan sinar laser.

Spesifikasi FDDI didefinisikan dalam 4 spesifikasi, adapun spesifikasi FDDI adalah sebagai berikut : Media Access Control (MAC) – Spesifikasi MAC mendefinisikan bagaimana suatu media transmisi diakses, termasuk definisi format frame, penanganan token, pengalamatan, algoritma perhitungan cyclic redundancy check (CRC), dan mekanisme error recovery. Physical Layer Protocol (PHY) – Spefisikasi PHY mendefinisikan enkoding/dekoding data, kebutuhan clock, framing dan fungsi lainnya. Physical Medium Dependent (PMD) -- PMD mendefinisikan karakteristik media tarnsmisi, termasuk sambungan serat kaca, level listrik, bit error rates, komponen optik, dan konektor yang dibutuhkan. Station Management (SMT) -- Spesifikasi SMT mendefinisikan konfigurasi stasiun FDDI, konfigurasi ring, dan kontrol terhadap ring, termasuk penambahan dan pengurangan stasiun baru, inisialisasi, perlindungan terhadap kegagaan dan recovery, penjadwalan, dan koleksi data statistik tentang jaringan FDDI.

Hubungan Spesifikasi FDDI dengan model OSI FDDI mendefinisikan spesfikasi fisik dan media-access dari model Open System Interconnection (OSI). FDDI serupa dengan IEEE 802.3 Ethernet dan IEEE 802.5 TokenRing dalam relasinya dengan model OSI

Tipe station-attachment FDDI mendefisikan 3 tipe peralatan/perlengkapan: single-attachment station (SAS), dualattachment station (DAS), dan sebuah concentrator. Single-Attachment Station (SAS) adalah Sebuah SAS dipasangkan hanya ke salah satu ring FDDI melalui sebuah concentrator.

Dual-Attachment Station (DAS) – Setiap FDDI DAS memiliki 2 port, ditentukan dengan A dan B. Port-port tersebut menghubungkan DAS ke dual ring FDDI. Oleh karena itu, setiap port menyediakan sebuah koneksi untuk kedua ring, baik primer maupun sekunder.

Concentrator – Concentrator FDDI (juga disebut dengan dual-attachment concentrator [DAC]) adalah “bangunan” penting dari sebuah jaringan FDDI. Concentrator terpasang langsung bak dengan ring primer maupun sekunder, dan menyakinkan bahwa kegagalan atau listrik mati pada sembarang SAS tidak menjadikan ring mati. Hal ini akan sangat bermanfaat ketika peralatan yang dipasang adalah peralatan yang sering dimatikan atau dihidupkan, contohnya adalah PC

Teknik Fault – Tolerant Dual Ring , Inilah konfigurasi utama untuk toleransi kegagalan untuk semua jaringan FDDI. Optical Bypass Switch . Sebuah optical bypass switch menyediakan operasi dual-ring secara berkelanjutan jika sebuah perangkat pada dual ring mati atau gagal. Dual Homing. Dual homing menyediakan sebuah konfigurasi yang redundan untuk perangkat yang kritis pada jaringan FDDI.

Dual Ring Dual ring adalah kemampuan utama dari FDDI untuk menangani kegagalan pada jaringannya. Jika sebuah stasiun pada dual ring gagal atau mati, atau kabel rusak, konfigurasi dual ring secara otomatis melakukan “wrapped” (kembali ke dirinya sendiri) menjadi satu ring. Ketika ring di “wrapped”, topology dual-ring menjadi topology single-ring.

Optical bypass Switch optical bypass switch menyediakan operasi dual ring yang berkelanjutan apabila suatu peralatan pada dual ring mengalami kegagalan. Hal ini digunakan untuk menghindari segmentasi dan untuk mengganti kegagalan stasiun dari ring. Optical bypass switch membentuk fungsi ini dengan menggunakan cermin otik yang melewati cahaya dari ring kea rah peralatan DAS selama operasi normal. Jika kegagalan pada peralatan DAS terjadi, seperti power off, maka optical bypass switch akan melewatkan cahaya dengan menggunakan cermin internal

Dual Homing Perlengkapan penting seperti router atau mainframe dapat menggunakan teknik dua-homing yang menyediakan tambaan perlengkapan yang serupa untuk mendukung operasi yang kritis. Dalam situasi dual-homing, perlengkapan yang kritis dihubungkan ke duaconcentrator. Satu pasang sambungan concentrator dinyatakan sebagai sambungan aktif, dan pasangan lainnya dinyatakan sebagai passive. Sambungan passive akan terus berada pada status backup sambungan, sampai sambunan primer dinyatakan gagal

Format Frame FDDI Frame Fields Preamble -- A unique sequence that prepares each station for an upcoming frame. Start Delimiter -- Indicates the beginning of a frame by employing a signaling pattern that differentiates it from the rest of the frame. Frame Control -- Indicates the size of the address fields, whether the frame contains asynchronous or synchronous data, and other control information. Destination Address -- Contains a unicast (singular), multicast (group), or broadcast (every station) address. As with Ethernet and Token Ring addresses, FDDI destination addresses are 6 bytes long. Source Address -- Identifies the single station that sent the frame. As with Ethernet and Token Ring addresses, FDDI source addresses are 6 bytes long. Data -- Contains either information destined for an upper-layer protocol or control information. Frame Check Sequence (FCS) -- Filled by source station with a calculated cyclic redundancy check (CRC) value dependent on frame contents (as with Token Ring and Ethernet). The destination address recalculates the value to determine whether the frame was damaged in transit. If so, the frame is discarded. End Delimiter -- Contains nondata symbols that indicate the end of the frame. Frame Status -- Allows the source station to determine if an error occurred and if the frame was recognized and copied by a receiving station.