PROSES PENYUSUNAN KARANGAN ILMIAH PIPIT FITRIYAH
KARANGAN ILMIAH Brotowidjoyo, Karya Ilmiah atau karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodelogi penulisan yang baik dan benar. Eko Susilo, M. Karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.
JENIS-JENIS KARANGAN ILMIAH Skripsi Tesis Disertasi Artikel Ilmiah Jurnal Ilmiah serta Laporan Ilmiah Proposal Ilmiah Berbagai makalah dan buku ilmiah yang di tulis berdasarkan hasil riset.
MANFAAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber, mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih matang. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH Menentukan jenis karya ilmiah yang akan ditulis Mengidentifikasi permasalahan dan judul karya ilmiah yang akan di tulis Mengumpulkan bahan-bahan (pustaka) yang dibutuhkan Memahami rambu, isi, dan komponen karya tulis ilmiah yang akan ditulis Memahami berbagai aturan jenis karya ilmiah yang akan di tulis
KARAKTERISTIK KARANGAN ILMIAH Objektif, setiap pernyataan (kata, frasa, kalimat, paragraf) dapat diukur. Untuk itu, penulis harus menggunakan kata-kata denotasi bukan konotasi. Logis, menggunakan penalaran yang sistematis dari topik, permasalahan, tujuan, analisis atau pembahasan, sampai dengan kesimpulan dan saran. Empirik, menggunakan data yang diperoleh melalui pengalaman, pengamatan atau penelitian
PERENCANAAN KARANGAN Prapenulisan Penulisan Penyuntingan (editing) : penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa Penulisan naskah yang sudah sempurna, tanpa kesalahan. Presentasi, yaitu menyajikan hasil akhir penulisan
Lanjutan Tahapan Penulisan… Prapenulisan Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis, Menyusun ragangan (garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap) Menetapkan landasan teoritis, Menetapkan sumber data (primer, skunder) dan cara mengumpulkannya, Menetapkam metode pembahasan, Menyusun daftar pustaka sementara, dan Menjadwalkan pelaksanaannya.
Lanjutan Tahapan Penulisan… Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan; Penulisan tersebut mecakup : Bagian pelengkap pendahuluan (halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel) Bagian naskah utama : Pendahuluan Latar belakang menguraikan kesenjangan antara kondisi ideal dengan fakta, alasan mengapa topik kajin dibahas, studi pustaka sebagai landasan ideal dan kesenjangannya dengan kenyataan yang dihadapi; Masalah berupa pertanyaan yang timbul sebagai konsekuensi pembahasan pada latar belakang. Ex, Bagaimana menjembatani kondisi ideal dan fakta” Tujuan menjelaskan upaya yang hendak dicapai Pembatasan masalah menjelaskan bagaimana menjawab masalah dan tujuan yang hendak dicapai atau ruang lingkup yang hendak dibahas, dan metode pembahasan yang digunakan.
Lanjutan Tahapan Penulisan… Bahasan Utama Deskripsi teori menggambarkanvariabel pertama dan variabel kedua, Metode penelitian menjelaskan jenis metode yang digunakan (ex, deskripsi kualitatif, analisis kuantitatif fungsi si x terhadap y). Penjelasan metode pengumpulan data yang digunakan (ex, observasi, wawancara, pengujian, angket), cara menganalisis data, dll. Deskripsi data yang sudah diolah. Analisis data yang dilakukan dengan metode penelitian di atas. Hasil analisis menyajikan temuan yang diperoleh melalui analisis data.
Lanjutan Tahapan Penulisan… Kesimpulan dan saran Kesimpulan menyajikan penafsiran atas hasil analisis. Simpulan implikasi dapat berbentuk implikasi yaitu simpulan yang bersifat melibat data, artinya data yang merupakan hasil analisis terangkum dalam simpulan. Selain itu simpulan dapat berupa inferensi, yaitu simpulan yang tidak melibat data, tetapi berdasarkan referensi (data tidak terlibat di dalamnya). Saran (rekomendasi) menyajikan ususlan kepada seseorang, sekelompok orang, atau pimpinan lembaga untuk melakukan suatu perbaikan atas kekurangan yang ditemukan dalam penelitian atau pembahasan. Pelengkap kesimpulan (daftar pustaka, lampiran, indeks).
LANGKAH-LANGKAH MENGARANG Menentukan Topik, Tema, dan Tujuan Karangan Topik berasal dari kata Yunani topoi, yang berarti ‘tempat’. Topik diartikan sebagai ‘pokok pembicaraan’ suatu karangan. Tema merupakan kata Yunani tithenai, yang berarti menempatkan. Apabila topik bermakna pokok karangan, maka tema diartikan sebagai suatu perumusan dari topik yang dijadikan landasan penyusunan karangan.
1. Merumuskan topik yang baik : a. Menarik Perhatian penulis Akan memungkinkan penulis berusaha untuk secara serius mencari data yang penting dan relevan. Penulis akan terdorong terus-menerus agar karangannya itu dapat diselesaikan dengan sebaik- baiknya. b. Dikuasai Penulis Idealnya, topik itu merupakan sesuatu yang lebih diketahui penulis daripada pembacanya.
d. Ruang lingkupnya terbatas Lanjutan... c. Menarik dan aktual Minat pembaca harus diperhatikan penulis. Yang diminati masyarakat secara umum: aktual, penting, penuh konflik, rahasia, humor dll. d. Ruang lingkupnya terbatas Apabila topik terlalu luas, pembahasannya akan dangkal. Pembatasan topik dapat memberikan kesempatan bagi penulis untuk menelaah dan meneliti masalah yang akan ditulisnya secara intensif.
Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah merumuskan tema Setelah penentuan topik, selanjutnya adalah merumuskan tema. Hal-hal yang harus diperhatikan: a. Kejelasan, tema hendaknya dirumuskan dengan kalimat yang jelas, tidak betele-tele dan berbelit- belit. Contoh: Pengembangan pariwisata daerah dan perlunya partisipasi masyarakat industri dalam mengembangkan kerajinan-kerajinan tradisional untuk menarik wisatawan dan peningkatan pendapatan devisa negara. Contoh diatas merupakan rumusan tema yang tidak jelas.
b. Kesatuan Tema yang baik adalah tema yang memiliki satu gagasan sentral. Sentralitas gagasan ditandai oleh jumlah masalah pokok yang hendak digarap penulis. Contoh: Dengan pengembangan pariwisata daerah, maka kesejahteraan masyarakat daerah akan meningkat dan pendapatan devisa negara akan bertambah.
c. Keaslian (orsinalitas) Untuk menciptakan kebaruan, tidak selalu berarti masalah pokok atau topik yang dibahas itu baru sama sekali. Misalnya : Topik tentang R.A. Kartini Caranya adalah dengan membahasa topik tersebut dari sudut pandang yang berbeda. Contoh: Pesona cara berpakaian R.A. Kartini dalam kehidupan remaja modern atau popularitas R.A. Kartini sebagai pahlawan nasional pada zaman Orde Baru dan pada era reformasi.
2. Merumuskan Judul Karangan Apabila topik merupakan gagasan pokok yang akan dibahas, maka judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan itu. Judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Syarat-syarat judul yang baik: Relevan, ada hubungannya dengan isi karangan Provokatif, dapat menimbulkan hasrat ingin tahu pembaca Singkat, mudah dipahami dan diingat. (tidak melebihi 9 kata)
Model Perumusan Judul Karangan Model judul untuk karangan populer (artikel untuk koran, majalah, cenderung menggunakan judul-judul yang singkat dan provokatif) Contoh : Kalau Profesor Sudah Pelupa Model judul karangan ilmiah. Jenis karangan ini seperti laporan penelitian. Yakni meliputi: Masalah yang diteliti; Ruang lingkup penelitian; Tujuan penelitian; Subjek penelitian; Metode penelitian.
Menyusun Kerangka Karangan Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis besar suatu karangan. Manfaat kerangka karangan: Memudahkan penyusunan karangan sehingga karangan menjadi lebih sistematis dan teratur; Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang tidak penting; Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan; Membantu pengumpulan data dan sumber-sumber yang diperlukan.
Langkah-langkah penyusunan kerangka karangan Mencatat semua ide Menyeleksi ide-ide Mengurutkan dan mengelompokkan ide-ide secara tepat
Cara Pengakhiran dan Penyimpulan Persamaan : Terletak pada bagian penutup suatu karangan. Perbedaan : Dalam hal fungsi dan cara perumusannya. Pengakhiran merupakan bagian bacaan yang fungsinya menandakan bahwa bacaan itu selesai atau sudah berakhir. Pengakhiran merupakan uraian yang berpola umum- khusus. Kesimpulan berfungsi sebagai pemaknaan kembali atau uraian-uraian sebelumnya. Polanya bersifat khusus-umum.
SISTEMATIKA PENULISAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang masalah Perumusan Masalah Pembahasan/pembatasan masalah Tujuan penelitian. Manfaat penelitian BAB II Kajian teori atau tinjauan kepustakaan Pembahasan teori Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan Pengajuan hipotesis
Waktu dan tempat penelitian. Metode dan rancangan penelitian Lanjutan BAB III Metodologi penelitian Waktu dan tempat penelitian. Metode dan rancangan penelitian Populasi dan sampel. Instrumen penelitian. Pengumpulan data dan analisis data. BAB IV Hasil Penelitian Jabaran varibel penelitian. Hasil penelitian. Pengajuan hipotesis. Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya. BAB V Penutup Kesimpulan dan Saran