1. AHP DAN TOPSIS -- Bagian 2 2. ENTROPY-- Bagian 1 Rika Yunitarini T.Informatika
Metode TOPSIS Metode TOPSIS didasarkan pada konsep bahwa alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif.
Tahapan dalam Metode TOPSIS Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan negatif Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif
Ranking tiap alternatif TOPSIS membutuhkan ranking kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi yaitu : dengan i=1,2,....m; dan j=1,2,......n;
Solusi ideal positif dan negatif Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan berdasarkan ranking bobot ternormalisasi (yij) sebagai berikut : dengan i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n
Jarak dengan solusi Ideal
Nilai preferensi untuk setiap Alternatif Nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) diberikan sebagai : Nilai Vi yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ai lebih dipilih i=1,2,...,m
Ilustrasi Metode TOPSIS
Tugas Contoh kasus permasalahan : pemilihan kendaraan Kriteria : Model, Keandalan, BBM Alternatif : A, B, C, dan D Pairwise comparison untuk kriteria : Keandalan 2 x lebih penting daripada model Model 3 x lebih penting daripada hematnya bahan bakar Keandalan 4 x lebih penting daripada hematnya bahan bakar
Tugas Pairwise comparison antar alternatif untuk kriteria Model : Pairwise comparison antar alternatif untuk kriteria Keandalan
Tugas Konsumsi bahan bakar tiap alternatif: Tentukan mana kendaraan yang dipilih dengan menggunakan metode TOPSIS
Tugas Tentukan mana pekerjaan yang dipilih dengan menggunakan metode TOPSIS
PENDAHULUAN Entropi merupakan suatu istilah dalam hukum termodinamika yang menunjukkan suatu ukuran ketidakpastian dari suatu sistem. Dalam penelitian ini entropy digunakan sebagai sebuah metode pembobotan. Metode pembobotan entropy merupakan metode pengambilan keputusan yang memberikan sekelompok kriteria, dan menaksir preferensi suatu bobot menurut penilaian pihak manajemen perusahaan untuk menentukan tingkat prioritas kompetitif kebutuhan pelanggan.
Konsep metode pembobotan Entropy Saat ini entropy tidak terbatas penggunaannya hanya dalam ilmu termodinamika saja, tetapi juga dapat diterapkan dalam bidang lainnya. Entropy dapat diaplikasikan untuk pembobotan atribut-atribut, hal ini dilakukan oleh Hwang dan Yoon (1981). Menurut Jean Charles Pomerol dan Sergio Barba Romero, konsep utama dari metode ini adalah pengukuran kriteria j melalui fungsi tertentu sesuai dengan kuantitas informasi yang diberikan. Bobot kriteria j dinilai melalui pengukuran dispersi aksi aj. Kriteria yang paling penting adalah criteria yang paling kuat mendiskriminasikan tiap nilai dalam aksi-aksi aj tersebut.
Langkah – langkah pembobotan Entropy 1. Semua pengambil keputusan harus memberikan nilai yang menunjukkan kepentingan suatu kriteria tertentu terhadap pengambilan keputusan. Tiap pengambil keputusan boleh menilai sesuai preferensinya masing-masing. Dalam penelitian ini metode penilaian adalah menggunakan angka integer ganjil antara 1 sampai 9. Tiap angka menunjukkan tingkat kepentingan tertentu, mulai dari angka 1, yaitu sangat tidak penting, sampai angka 9 yang menunjukkan bahwa kriteria tersebut sangat penting
Langkah – langkah pembobotan Entropy 2. Kurangkan tiap angka tersebut dengan nilai paling ideal, dalam penelitian ini adalah angka 9. Hasil pengurangan tersebut dinyatakan dengan kij.
Langkah – langkah pembobotan Entropy 3. Bagi tiap nilai (kij) dengan jumlah total nilai dalam semua kriteria dimana : m = jumlah pengambil keputusan n = jumlah kriteria
Langkah – langkah pembobotan Entropy Menghitung nilai entropy untuk tiap kriteria dengan rumus berikut :
Langkah – langkah pembobotan Entropy . Hitung dispersi tiap kriteria dengan rumus berikut :
Langkah – langkah pembobotan Entropy 6. Karena diasumsikan total bobot adalah 1, maka untuk mendapatkan bobot tiap kriteria, nilai dispersi harus dinormalisasikan dahulu, sehingga :
Permasalahan Suatu perusahaan ingin membangun gudang sebagai tempat menyimpan sementara hasil produksinya. Ada 3 lokasi yang akan jadi alternatif yaitu A1=Ngemplak, A2=Kalasan, A3=Kota Gede. Ada 5 kriteria yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan : C1= jarak dengan pasar terdekat (km) C2= kepadatan penduduk di sekitar lokasi (orang/km2) C3=jarak dari pabrik (km) C4= jarak dengan gudang yang sudah ada (km) C5= harga tanah untuk lokasi (x1000 Rp/m2)